Half A Heart [Harbara] ✓

By zhipawo

22.4K 1.9K 631

[sudah selesai, dan tidak ada yang di private] "Ya, dan aku salah. Aku selalu bertingkah selayaknya kau adala... More

1. meet
2. introduce
cast
3. story
4. happiness
5. time
kena tag, kawan-kawan!
7. trouble
8. interview
9. first day
10. a truth
11. blood
12. cry
13. plan
14. hate
15. second truth
16. jealous?
17. university
18. work
19. big plan
20. valentine
21. kidnapping
22. infinity
23. meet him
24. Harry?
25. pray for good things
26. ending
another (harbara) story

6. terror

755 78 58
By zhipawo

"Harry, kemana kita akan pergi?"

Aku menoleh ke arah Zoe yang duduk di sebelahku. "Memangnya kau ingin kemana?"

Zoe terlihat berpikir, lalu sedetik kemudian senyumnya mengembang. Melihat senyum manis yang terpancar di wajahnya, membuat aku ikut tersenyum.

"Bagaimana kalau kita ke taman dan membeli es krim. Dari kemarin aku ingin makan es krim." ucap Zoe penuh semangat.

Aku mengangguk lalu mengacak-acak rambutnya. "Baiklah, baiklah."

Zoe mengerucutkan bibirnya dan meninju pelan lenganku. "Hazza! Rambut ku jadi berantakan!"

Aku tertegun. Nama panggilan itu mengingatkan aku akan Samantha. "Kau panggil aku apa?"

"Uhm ... Hazza. Memangnya kenapa? Apa kau tidak suka? Baiklah, kalau begitu akan ku gant--"

Aku menggeleng dan tersenyum kecil. "Tidak. Tidak masalah,"

Zoe hanya mengangguk dan tidak berbicara lagi. Aku meliriknya sekilas, ia tengah memandang ke luar jendela.  Aku hanya tersenyum melihat wajahnya yang serius itu.

Aku memberhentikan mobil di pinggir jalan lalu menoleh ke arah Zoe. Ia melihat ponselnya dan terlihat melamun. Apa yang ia lamunkan?

"Zoe?"

Tidak ada jawaban.

Aku menepuk pipinya. "Zoe, kau sedang memikirkan apa?"

Zoe tersentak kaget lalu menoleh menatapku. "Eh? Kenapa?"

Aku tidak menjawab, justru menatap lekat dirinya. Zoe memandang sekitarnya lalu kembali menatapku. "Mengapa kita berhenti?"

"Kita sudah sampai, sayang..." jawabku.

"Oke, baiklah. Ayo, kita turun!" Ucap Zoe yang ku balas dengan anggukan ku.

Entah apa yang dilamunkan Zoe, kenapa ia seperti orang yang aneh setelah membuka ponsel nya? Apa ia memiliki masalah?

****

"Zoe,"

Ia melamun lagi. Ada apa dengannya? "Zoe, hey kau tak apa sayang?" Ku tepuk pundak nya pelan. Zoe pun seperti sadar dari lamunannya.

"Ha? Kenapa? Ah sudah sampai ya? Terima kasih," ucap Zoe seraya tersenyum. Aku tahu ia sedang melamunkan sesuatu.

"Kau ada masalah, sayang?" Zoe menggeleng dan tersenyum lagi.

"Tidak Harry, aku tak apa. Ya sudah, kau ingin masuk atau pulang?" Tanya Zoe padaku, aku pun menggeleng. Sejujurnya aku masih ingin bersama Zoe, tapi aku ada janji dengan dad.

"Aku akan pulang, kau hati-hati di apartemen ya sayang. Jika ada apa-apa, kabari aku langsung!" Ucap ku pada Zoe.

Cup

Tak lupa memberinya kecupan di pipi, aku masih belum berani untuk mengambil first kiss nya. Aku sudah tau semua tentang Zoe kalau kalian bertanya.

"Aku pergi, sampai jumpa sayang!"

Tak membalas ucapan ku, Zoe langsung masuk kedalam apartemennya. Apa sebenarnya yang terjadi pada Zoe? Aku khawatir padanya, dan aku yakin dia sedang dalam masalah.

'Aku akan menyelediki nya' batinku

Zoe McAvoy POV

Aku takut, aku bingung, aku kacau...aku tak tau apa yang harus ku lakukan!

Flashback

Aku membuka ponsel ku yang bergetar karena ada pesan masuk. Ku buka pesannya, namun aku tak mengetahui dari siapa pesan ini.

From : unknown number
To : my princess Zoe

Hello, kau kaget melihat pesan dari ku? Aku sudah tau kau berpacaran dengan Harry Zoe, Harry itu brengsek. Dia telah mengambil gadisku, dan itu akan ku lakukan pada nya juga.

Aku akan mengambil mu dari Harry, tunggu waktu yang tepat sayang. Jangan takut, aku tak akan menyakiti mu.

Jaga dirimu baik-baik, sampai bertemu dan tunggu waktunya!

- love J

Flashback off

Pesan dari orang yang tak ku kenal itu sangat membuat ku takut, bisa di katakan aku kena teror. Ingin aku berbicara pada Harry, namun itu tidak mungkin, aku tak ingin membuat nya khawatir.

Tapi aku tak punya teman lelaki dengan nama J. Jika ada itu pun juga itu perempuan, Jeslyn. Dan aku tau pelakunya adalah lelaki, karena ia bilang Harry mengambil gadis nya.

Sungguh, aku pusing dengan segalanya. Sudah cukup aku pusing memikirkan pekerjaan ku, kuliah yang tertunda beberapa tahun lalu, dan sekarang aku kena teror. Huft, thanks God!

Ku tidurkan badan ku di ranjang, ku coba untuk tidur namun gagal. Sial, aku tak tau harus melakukan apa sekarang. Apa aku harus membalas pesannya? Tidak, itu akan memperdalam masalah.

Oh bisakah masalah tidak terjadi pada ku?!

Jeslyn is calling

"Halo Jes, ada apa?"

"Kau sedang sibuk?"

"Tidak, ada apa?"

"Aku sedang berada di caffe dekat apartemen mu, kemarilah. Aku bersama Niall, akan ku kenalkan kau padanya."

"Baiklah, aku akan bersiap."

Tut Tut Tut

Mungkin dengan ajakan Jeslyn aku bisa melupakan masalah ku setidaknya beberapa jam. Sungguh masalah yang satu ini menyiksa ku!

****

Setibanya di caffe tempat janjian ku dan Jeslyn, aku masuk dan mendapati Jeslyn tengah di rangkul oleh seorang lelaki yang ku tebak itu Niall. Siapa lagi memang!

Ku dekati mereka dan mereka menyadari kedatangan ku. "Hai Zoe, ini Niall, Niall ini Zoe." Aku tersenyum dan menjabat tangan Niall.

"Aku Niall, senang bertemu dengan mu." Aku tersenyum dan mengangguk tanpa menjawab pertanyaannya. Aku duduk di hadapan mereka berdua.

Kurasa mereka menjalin hubungan.

"Zoe, kau ingin pesan apa?" Tanya Jeslyn yang melihat daftar menu. Sebenarnya aku lapar, namun aku tak nafsu makan.

"Sama kan dengan mu saja Jes," Jeslyn mengangguk dan memesan kan makanan kami, aku, Jeslyn, dan tentu Niall. Aku kaget ketika Niall menyebutkan menu apa saja yang ia pesan.

Pesanannya sangat banyak, dan apakah ia tak sakit perut makan sebanyak itu?

Setelah beberapa menit, makanan kami pun datang. Kami menyantap makanan kami sembari mengobrol santai. Dan benar sekali, Jeslyn dan Niall berpacaran. Aku turut senang untuk sahabat ku itu.

Ku lihat jam yang melingkar di pergelangan tangan ku, sudah pukul 10 malam. Ini sudah larut, sebaiknya aku pulang. "Hm, Jes, Ni, ini sudah malam aku pamit pulang ya." Ujar ku seraya memasukan ponsel ku kedalam tas yang ku bawa.

"Biar ku antar Zoe, tidak baik seorang gadis berjalan malam hari sendirian." Ucap Niall dan di setujui oleh Jeslyn. "Ya, aku tak ingin sahabat ku kenapa-kenapa." Sambung Jeslyn aku pun mengangguk dan tersenyum.

Beruntung sekali diriku memiliki orang yang baik padaku seperti Jeslyn, Niall, dan tentu kekasih ku Harry.

Aku, Jeslyn, dan Niall berjalan menuju mobil Niall yang di parkiran. Mobil ini melaju dan tidak ada yang berbicara di antara kami. Tanpa sadar, ternyata mobil Niall telah berhenti di depan gedung apartemen ku.

"Niall, Jeslyn, terima kasih untuk malam ini." Ucap ku pada mereka.

"Ya Zoe, aku harap kita bisa menjadi teman. Apalagi kau kekasih sahabat ku, Harry." Bagaimana ia tau Harry?

Berfikir keras

'zoe bodoh' ucap ku pada diriku sendiri sambil menepuk dahiku. Bagaimana aku lupa, kan aku melihat mereka bersama di caffe, bodoh sekali!

Tersenyum ragu aku pun menganggukkan kepala ku dan keluar dari mobil Niall. "Baiklah kalau begitu, aku permisi dan kalian hati-hati ya!" Ucap ku dan mereka pun tersenyum bersama.

'Pasangan serasi' batin ku.

Sesampainya di kamar ku, ku rebahkan tubuhku di ranjang ku dan aku memasuki alam mimpi ku.

****

Ku buka mataku paksa karena sinar matahari yang sangat silau. Sadar karena hanya aku di apartemen ini, ku buka mataku dan menjelajahi isi kamar ku. Ternyata itu...

Harry.

"Sudah bangun? Ku panggil sedari tadi kau tak merespon, makanya aku masuk ke apartemen mu dan aku melihat mu masih tertidur. Karena takut membangun kan mu, ku buka saja tirai nya." Jelas Harry.

Ya, Harry punya kunci cadangan apartemen ku. Padahal aku tidak memberikan padanya, tapi ia bisa dapat dengan sendirinya. Entahlah aku juga tidak tau dari siapa.

"Cepat mandi sayang, kau lupa harus bekerja pagi ini? Ah, atau kau mau ku mandikan?" Ujar nya seraya menyeringai.

Sial, dia membuat ku memerah. "Dasar mesum, ya sudah aku mandi dulu." Ucap ku lalu pergi ke kamar mandi.

'apa aku harus memberi tahu Harry soal peneroran yang ku terima?' tanya ku pada diriku sendiri, karena tidak orang yang berada di kamar mandi ini selain aku.

"Tidak, lebih baik jika Harry tidak tahu. Aku takut ia emosi dan berbuat di luar batas."

🤔🤔🤔

Hellaw,

Welkam bek

Hayo, siapa yang neror? Hmm... Masih jadi misteri....

Jadi gue itu abis pulkam, pada nanya gak? Udah lanjut...

Gegara pulkam, gue gak bisa update cerita. Maafkan bila nungguin lama, karena selain mudik, baru dapet ide sekarang.

Makasih yang udah setia sama cerita ini, gue sangat berterima kasih pada kalian semua..

Ayaflu.

Continue Reading

You'll Also Like

767K 77.7K 54
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
188K 29.2K 53
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...