Meet Again

De 23zhie

39.3K 4.3K 268

*PERHATIAN* : PERHATIKAN TAG SEBELUM MEMBACA tentang Venal pokok nya... cekidot ~~~ Mais

chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16

chapter 12

1.5K 241 25
De 23zhie

Sabtu pagi yang cerah..
Secerah wajah gadis pemilik senyum manis dengan khas gingsul di gigi atas bagian kanan nya.

Kinal...

Gadis itu terlihat sibuk menata kamar nya yang sudah lumayan lama ia abaikan karena tugas kuliah yang menumpuk.

Hari ini,kinal tak ada jadwal kuliah. Ia memutuskan sedikit mempercantik kamarnya dengan memberi stiker anime favorite nya pada tembok kamar kosannya.

Kinal memang hobi menggambar,bahkan jika banyak waktu luang,ia kan menyulap ruang kamar nya menjadi seperti yang ia inginkan. Seperti ruang tidur milik nya di bandung.

Sejak jam 6 pagi kinal di sibuk kan dengan kegiatan menata kamar. Hingga kini waktu sudah menunjukan pukul 9 pagi. Pantas saja perut nya mulai mengeluarkan suara-suara nyaring,akibat belum terisi makanan.

Setelah membuang plastik-plastik bekas stiker ke dalam tong sampah. Kinal memutuskan keluar kost untuk membeli nasi uduk yang kebetulan di jual tidak jauh dari tempat nya tinggal. Lebih tepat nya membeli sarapan pada si pemilik kost yang tinggal di samping rumah kostnya.

"Mbak mel,nasi uduk satu ya..komplit sama minum nya teh manis anget".

Melody mencatat pesanan kinal,lalu memberikan nya pada pekerja di warung nya.

"Nggak ngampus Nal?". Tanya melody pemilik kosan.

"Lagi libur mbak.. Btw,tumben sepi. Nabilah kemana ?" Ujar Kinal yang kini sudah mengambil posisi duduk.

"Lagi pulang ke rumah orang tuanya di jogja,Nal".

Kinal hanya ber-oh ria lalu mulai menyantap nasi uduk pesanan nya.

Saat asik menyantap sarapan pagi nya,dari jauh terdengar sayup-sayup tapak kaki dan juga suara para cewek-cewek yang begitu familiar bagi kinal.

"Weeyy...Nal, sarapan ga ajak-ajak!" .sapa gadis berponi depan dengan suara berat nya yaitu Lidya.

Kinal menoleh memberikan senyum tipis pada Lidya,beby,viny dan dua anggota genk ciki-cikian della dan sisil.

"Kalian abis dari mana?". tanya kinal

"Biasa...lari muterin komplek sini". Sahut Viny sambil mengelap keringat di pelipis nya.

"Mbak Mel ! Nasi uduk pake gorengan aja,minum nya teh tawar anget". Ucap Viny menghampiri meja tempat duduk melody sebagai kasir di warungnya.

"Lagi hemat vin? tumben bukan paket komplit?". tanya Beby

"Masih beku Beb.." jawab Viny acuh.

"Apa nya?". Kali ini kinal yang menyaut.

"Duit nya lah..belum cair Haha". Sahut Viny lalu tertawa.

"Garing loe !" . Seru Lidya mencibir.

"Emang gue kerupuk apa?".gumam Viny.

"Yang lain mau pesen apa?" . Ujar melody pada anak-anak yang juga merupakan penghuni kosan.

"Minum aja mbak mel,belum laper soal nya". Ucap Beby yang juga sedang menyeka keringatnya.

Melody mengangguk lalu mencatat semua pesanan anak-anak kost dan memberikan nya pada bi murni pekerja yang membantu di warung sederhana khusus penghuni kost.

"Hai melody ku... Pagi ini cerah banget ya...kamu tau ga kenapa?". tanya lidya dengan senyum yang membuat mata sipit nya kian menghilang.

"Kenapa emang?"

"Karena selalu ada kamu yang menyinari hari-hari ku..."

"Eeaaaaaa..."

"Senter kali ahh.."

"pepet terooosss Lidsky.."

"Modus tuh mbak mel,biar kasbon"

"HAHAHAHA"

"Berisik ! .."
"Mel, kamu tau gak kenapa kita cuma bisa lihat pelangi setengah lingkaran?". tanya Lidya lagi

"Ga tau,emang kenapa?".ucap melody

"Sebab setengahnya lagi ada di mata kamu." sahut Lidya dengan senyum terbaiknya.

EEEEEAAAAAA...HAHAHA

semua tampak rusuh menyoraki Lidya yang terus saja merayu melody.
Melody pun tak dapat memungkiri,diri nya bahkan tersipu malu mendapat gombalan murahan dari Lidya.

"Isshh..udah ! Jangan pada brisik ah,ga enak sama tetangga." ujar Melody dengan nada jutek.

Semua diam serentak saat mendengar suara galak ibu kost. Tak ada ledekan atau cie-cie an pada Melody atau pun Lidya. Hanya ada suara dentingan sendok saja yang terdengar.

"Kamu mau makan?atau mau minum?". Tanya melody dengan nada lembut pada Lidya.

"Makan deh..laper He he he, tapi kasbon dulu ya Mel ".

HUUUUUUUUUU...

Lidya mendelik tajam pada teman-teman nya yang kini cekikikan di belakang dirinya,lalu berbalik menatap Melody lagi.

"Ya udah sana ambil sendiri. ga usah kasbon..itu bonus buat gombalan receh kamu".

Seketika suasana kembali riuh saat melody mengatakan itu pada Lidya. Namun Melody hanya tersenyum tipis,saat Lidya mendapat timpukan handuk basah bekas keringat dari Beby,Viny, dan anggota genk ciki-cikian.

"Mbak mel,kita juga boleh dong kasbon". Celetuk sisil.

"Nggak ada ! Yang kemaren juga kalian masih pada ngutang !". Ujar Melody ketus membuat sisil kicep seketika. Alhasil sisil yang menjadi bahan tertawaan.

"Eh Lids,gue kok curiga kalau loe pake pelet ke melody !" ujar Beby sarkas

"Emang melody burung,apa ! Di empanin pelet segala..aneh loe !" sahut Lidya acuh,lalu menyuapkan satu sendok nasi uduknya.

"Bukan pelet makanan burung bencong ! Loe guna-guna melody kan,biar doi kesengsem sama loe !" tuduh Beby lagi.

"Anjriit ! Kagak lah...astagfirullahaladzim".Jawab Lidya seraya mengelus dadanya.

"Ah..gue ga percaya ! Bukti nya dia lembut cuma sama loe doang,sama kita-kita di judesin terus". Ujar Beby mencibir.

"Mbak Mel,beneran baper kali Lids sering di godain sama loe. Do'i cinta tuh..." Sambung kinal yang sudah menyelesaikan makan nya.

"Ah..yang bener Nal? Wahhh..apa gue tembak aja kali ya...siapa tau Melody mau jadi pacar gue ".

Braaakkkk

"Astagfirullah..."

"Allahuakbar..."

Semua terlonjak kaget saat gebrakan meja terdengar keras di gendang telinga. Membuat mereka menoleh.

"Loe ngomong apa barusan? Loe Mau nembak mpok gue? Yang ada gue yang tembak mati loe duluan !" seru Nabilah yang tiba-tiba datang dengan tampang datar.

"Mampus loe !" bisik Beby tepat di telinga kanan Lidya yang duduk di samping nya.

Kinal,Viny,sisil dan della sudah tertawa melihat tampang Lidya yang pucat pasi.

Gluk

"Gue becanda bil..elah kejam banget ". Ujar Lidya dengan bibir bawah yang di kerucutkan.

"Awas aje kalo loe berani modusin mpok gue,gue bikin jadi rempeyek udang loe!" Ancam Nabilah kemudian.

Lidya memutar malas kedua matanya saat semua teman-teman nya sibuk menertawai nya.

"Loh ? Dek ? Kamu udah balik ? Kok ga telfon mbak, kan bisa di jemput dari stasiun". Ucap Melody yang berjalan dari arah dalam rumah nya.

"Handphone ayu lobet mbak..."

"Ya udah ,kamu masuk sana..istirahat di dalem". Titah Melody lembut.

Nabilah mengangguk,kembali menoleh tajam pada lidya. Lidya yang di tatap seperti itu,cuma bisa meringis sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

HAHAHHAHAHA

"Ketawa aja terus ! Sebel gue !" dumel Lidya saat Kinal dan yang lain nya kembali menertawakan nya.

Sedangkan nabilah dan melody sudah masuk ke dalam rumah.

***

Sore ini,kinal sudah rapi dengan pakaian casual nya. Sabtu malam ini ia sudah janji akan pergi bersama Veranda. Senyum nya terus terukir membentuk bulan sabit di bibirnya.

Perfect

Ucap kinal dalam hati ketika melihat kembali pantulan diri nya di cermin besar miliknya.

Kinal keluar dari dalam kamar nya,memutuskan menunggu Veranda di ruang tamu rumah 3 lantai tersebut.

Jreng

Jreng

Shani..

Shani..

Apa kabar mu..kabar ku baik baik saja

Shani..

Sha-

"Eh,Viny..ganti lagu kek dari tadi loe nyanyi kagak kelar-kelar perasaan !" damprat saktia yang sedang duduk di samping shanju.

"Maka nya jangan pake perasaan dong ". Sahut Beby asal.

"Tau loe sak ! Ribet nih anak.." ujar Viny kemudian.

Kinal duduk di samping beby,saat keributan antara Viny dan saktia mulai terdengar.

"Mau pergi?". Tanya Beby yang melihat penampilan kinal yang sudah rapi.

"Iya.." jawab Kinal singkat dengan pandangan tertuju ponsel pintar nya.

"Udah sini,biar gue aja yang main !"
Saktia merebut gitar yang berada di pangkuan Viny.

"Emang ka saktia bisa main gitar?". Tanya Shanju.

"Eiiittt...jangan salah, main ginian mah kecil". Ujar saktia berbangga diri.

Shanju terlihat antusias membuat Beby memutar malas kedua bola matanya.

"Cih.."

"cemburu?". tanya Kinal menoleh memperhatikan raut wajah beby.

"Ga !" jawab beby acuh membuat Kinal terkekeh geli.

Ekhem

Jreng..

Kau adalah darah ku..

Kau adalah jantungku..

Kau adalah hidupku,lengkapi diriku..

Oh shanju ku..kau begitu sempurna

Shanju bersorak lalu memeluk saktia setelah ia menyelesaikan nyanyian nya. Walaupun suara saktia tidak bagus,main gitar juga cuma asal. Tapi shanju tahu,bahwa gadis yang usia nya dua tahun lebih tua dari nya itu,begitu tulus menyayangi nya.

"Sabar beb... Da hirup mah peurih".

Ucap Kinal dan Viny secara bersamaan sambil memberi puk-puk pada Beby yang tiba-tiba menjadi murung.

Tbc..

Selingan aja ini mah..sebelum ke chapter galau-galau hihi

Continue lendo

Você também vai gostar

247K 15.6K 57
Tiada yang rela mengurus Pasha setelah bapak meninggal. Gadis itu terpaksa ikut dengan Winda ke ibu kota. Putus sekolah, mencari pekerjaan dan harus...
368K 10.3K 66
Cerita Pendek Tanggal update tidak menentu seperti cerita yang lainnya. Berbagai tema dan juga kategori cerita akan masuk menjadi satu di dalamnya.
54.9K 8.8K 34
Gatau baca aja!