Complicated Marriage.-Myg

By triskahd

446K 46.8K 1.7K

[COMPLETED]✓ "Dengar baik-baik. Aku tak pernah mengharapkan pernikahan ini. Aku menikahimu hanya karena keter... More

Chapter 1 - Marriage?
Chapter 2 - Uncontrolled
Chapter 3 - Decided
Chapter 4 - Left
Chapter 5 - Revealed
Chapter 6 - The Wedding
Chapter 7 - What is love?
Chapter 8 - Embarrassed
Chapter 9 - Be Patient
Chapter 10 - Nightmare
Chapter 11 - Gotcha
Chapter 12 - Injured
Chapter 13 - Nightmare (2)
Chapter 14 - Sick
Chapter 15 - Liether
Chapter 16 - What the hell?
Chapter 18 - Colosseum
Chapter 19 - Piazza Navona
Chapter 20 - Desire
Chapter 21 - Karma?
Chapter 22 - The beginning
Chapter 23 - Go Away
Chapter 24 - Warn
Chapter 24 - Impossible
Chapter 25 - Lose Control
Chapter 26 - Anger & Regret
Chapter 27 - Miscarriage
Chapter 28 - Past
Min Yoonji
Chapter 29 - Misunderstanding
Chapter 30 - Unrealize feeling
Chapter 31 - Meet Her
Chapter 32 - Hurt
Chapter 33 - That Guy
Chapter 34 - Kidnap
Chapter 35 - Memory
Chapter 36 - The truth
Chapter 37 - Awake
Chapter 38 - Propose
Chapter 39 - Little brother?
Chapter 40 - End

Chapter 17 - Mansion

10.8K 1.2K 20
By triskahd

Tjcieee seneng ga kalo aku update cepet?🌚
Karna masa honeymoon jadi aku mau fokus ke Yejin sama Yoongi aja. Semoga ga bosen yaa hehe.

Jangan lupa vote!

Happy reading💖
_____

Pukul 05.00 PM Yejin dan Yoongi sudah sampai Italy.

Mereka dijemput oleh sebuah mobil saat di bandara, dan langsung menuju ke tempat yang akan mereka tinggali selama di Italy.

Setelah sampai di tempat, Yejin hanya bisa ternganga saat ia baru saja memasuki gerbang mansion house yang terlihat amat mewah menurutnya, seperti di film-film. Wanita itu takjub.

(Anggaplah seperti ini🌚)

"Yoongi-ah, apakah tidak mahal bermalam di sini? Kenapa kita tidak menginap di hotel saja?" Tanya Yejin sedikit berbisik sembari melihat ke sekeliling halaman yang sangat luas.

Ini bukanlah penginapan, ini terlihat seperti.. rumah? Pasti sangat mahal. Pikir Yejin

Tak menjawab, justru Yoongi hanya terkekeh mendengar pernyataan Yejin yang begitu polos. Sementara wanita itu mengkerutkan keningnya, menatap Yoongi dengan tanya.

Kenapa Yoongi malah terkekeh? Pikirnya.

"Kenapa kau tertawa?" Tanya wanita itu.

"Untuk apa ke hotel jika kita mempunyai tempat tinggal sendiri?" Ucap Yoongi dengan santainya. Membuat Yejin semakin bingung.

"Aku tak mengerti." Ungkap wanita itu.

"Kau masih tak mengerti? Ini adalah mansion-ku." Jelas pria itu.

Dan kali ini Yejin yang tertawa renyah setelah mendengar jawaban Yoongi. Apa pria itu tengah mengibulinya saat ini? Yejin tak akan tertipu.

"Kenapa kau tertawa? Kau pikir aku berbohong?" Yoongi mengkerutkan keningnya.

Seketika Yejin menghentikan tawanya dan mamasang raut datar.

"Iya" Jawab wanita itu.

"Kau ini. Kau tak tahu siapa Min Yoongi? Pemuda tersukses ke-5 di dunia." Pria itu menyombong.

Pfftt. Apa? Apakah Yejin tak salah dengar? Yejin tahu betul bahwa Yoongi adalah pengusaha sukses seperti ayahnya dan memiliki pesawat pribadi. Ya, pasti kebanyakan pengusaha sukses pasti mempunyai itu. Tapi apa? Pemuda tersukses ke-5 di dunia? Bukankah itu berlebihan?😑

Dan Yejin masih tetap memasang rautnya datar. Sedangkan Yoongii hanya menggelengkan kepalanya pasrah. Terserah Yejin, mau wanita itu percaya atau tidak, yang jelas Yoongi sudah memberitahunya. Jangan salahkan pria itu jika Yejin akan terkejut nantinya.

Tak lama setelahnya beberapa orang pelayan datang menghampiri mereka.

"Selamat datang tuan muda. Senang anda bisa kembali." Sambut salah satu seorang pria paruh baya pada Yoongi sembari membungkukkan badannya penuh hormat, ia memberi salam pada Yoongi.

Menyaksikan itu, Yejin lantas menautkan alisnya. Apa? Tuan muda? Yejin tak salah dengar kan?

"Iya paman terima kasih sudah menyambutku. Sudah lama ya.. anda semakin tua saja." Gurau Yoongi disertai dengan kekehan.

"Ya namanya juga umur semakin bertambah, tentu jadi semakin tua." Balas paman  itu juga terkekeh, kemudian pandangannya beralih pada wanita yang ada di samping Yoongi.

"Anda membawa seorang wanita tuan?" Lanjutnya.

Sekilas Yoongi menoleh ke samping melihat Yejin.

"Ya, dia adalah istriku, paman." Ungkap pria itu.

"Ah.. jadi anda sudah menikah?"

"Iya begitulah." Jawabnya

"Paman, bisakah paman berhenti berbicara formal padaku? Aku merasa tidak nyaman. Dan juga, jangan memanggilku tuan muda, panggil Yoongi saja, oke?" Pinta Yoongi kemudian.

Jelas Yoongi merasa tak nyaman, karena memang paman itu lebih tua, bisa dikatakan seumuran dengan ayahnya. Di samping itu juga, beliau sudah lama bekerja dengan ayah Yoongi.

"Ah.. akan saya coba, Yoongi." Jawab pria paruh baya itu, dan hanya dibalas senyuman oleh Yoongi.

"Ngomong-ngomong siapa namamu nona?" Tanya nya tiba-tiba pada Yejin.

"Panggil saja Yejin, paman." Ujar Yejin sembari tersenyum.

"Baiklah.. kalian pasti lelah. Kalian bisa langsung menuju ke kamar kalian. Biarkan barang-barangnya pelayan yang membawa." Ujar pria paruh baya itu.

"Terima kasih paman." Yoongi berterima kasih, kemudian mengajak Yejin untuk pergi ke lantai atas.

Ternyata apa yang dikatakan Yoongi memang benar. Yejin tak pernah mengira bahwa suaminya memang sekaya ini. Yejin pikir keluarga Min adalah pengusaha kaya seperti pada umumnya, tapi ternyata kekayaannya lebih dari itu.

Apa? Pemuda tersukses ke-5 di dunia? Tak bisa dipercaya. Dan yang paling tak bisa wanita itu pungkiri adalah, dirinya menikah dengan pemuda itu. Hidup Yejin sudah seperti di jaman dongeng saja. Yang mana wanita miskin menikah dengan pangeran tampan yang kaya raya. Namun beda nya, pangeran di dunia nya sedikit lebih kejam dan tentunya tak mencintai sang putri. Bukankah itu aneh dan lucu? Jadi, apakah ini yang di sebut dengan kehidupan dongeng jaman now?

Entahlah. Yejin tak bisa mengerti mengapa situasi seperti ini harus ia alami.

"Bagaimana? Kau sudah percaya?" Pertanyaan Yoongi sukses membuyarkan lamunan Yejin.

Mereka berjalan berdampingan sembari menaiki tangga.

"Maaf sebelumnya." Yejin sembari mengusap  tekuknya malu.

"It's ok.. semua orang akan berpikiran begitu, mengingat betapa berbedanya kehidupan kami dari pengusaha-pengusaha sukses lainnya." Tutur Yoongi.

Beda dengan keluarga Min, meskipun mereka masuk kategori tersukses di dunia, mereka tak begitu menampakkannya. Kebayakan pengusaha sukses lainnya akan menghamburkan uang. Membeli banyak rumah, mobil, dan lain-lain. Tapi keluarga Min hanya akan membeli sesuatu yang  menurut mereka patut untuk dibeli. Contohnya, panti asuhan? Hal itu sangatlah patut bagi mereka, karena itu sama saja dengan berbuat amal. Keluarga Min tidak serakah, mereka senang membantu yang kesusahan.

"Pantas saja rumah kalian di Korea tidak sebesar ini." Lanjut Yejin sembari meneliti setiap sudut ruangan.

"Itu karena ibuku menyukai sesuatu yang sederhana, jadi yaa.. begitulah." Jelas Yoongi, seulas senyum tipis muncul di bibir pria itu.

Yejin lantas tak bisa menyembunyikan senyum lebarnya. Karena tanpa pria itu sadari ia mulai sedikit banyak bercerita dan terbuka pada Yejin.

"Biasanya orang kaya sepertimu bisa membeli rumah sendiri, tapi kenapa kau tinggal bersama orangtuamu?" Wanita itu bertanya lagi.

Ya, begitulah Yejin. Ia adalah tipe wanita yang mudah penasaran akan sesuatu. Wanita itu akan terus bertanya hingga ia bisa menemukan jawaban yang pas dan masuk di akal. Di sisi lain juga, sebenarnya Yejin memancing Yoongi untuk berbicara lebih banyak tentang dirinya dan keluarganya. Ternyata pria itu tak sedingin yang Yejin kira selama ini.

Yoongi mendesah pelan, pria itu menghentikan langkahnya dan memandang Yejin. Lantas wanita itu pun juga ikut berhenti.

"Karena aku adalah anak satu-satunya yang tersisa. Jadi ibu tak mengijinkanku tinggal sendiri sebelum aku menikah." Jelas pria itu.

"Ah." Yejin mengangguk mengerti.

Kemudian wanita itu menyadari sesuatu yang ganjil,

"Tunggu? Maksudmu 'anak satu-satunya yang tersisa'?" Lanjut Yejin.

Yoongi sedikit terkejut oleh pertanyaan Yejin baru saja. Pria itu baru menyadari apa yang dikatakannya sendiri. Lagipula juga, kenapa Yejin teliti sekali? Pikir Yoongi.

Tak menjawab, yang ada justru Yoongi mengalihkan pertanyaan Yejin.

"Ah lelahnya. Aku mau ke kamar dulu." Ujar pria itu. Lalu pergi mendahului Yejin.

Kali ini wanita itu gagal memancing Yoongi. Pasti itu adalah pertanyaan yang tidak boleh ia tanyakan. Yejin lalu memilih tak ambil pusing. Ia hanya berpikir pria itu pasti sangat lelah.

Tidak hanya Yoongi yang lelah, Yejin juga. Wanita itu masih merasakan jet lag, mengingat itu pertama kalinya Yejin naik pesawat.

Ia lantas menyusul Yoongi ke kamar mereka.

***

Setelah di kamar,

"Yoongi-ah. Apa ada kamar lagi?" Tanya wanita itu pada Yoongi yang masih sibuk dengan kopernya.

Lantas pria itu menghentikan aktivitasnya dan berdiri.

"Kenapa?" Tanya nya mulai melangkah mendekat ke arah Yejin.

Yoongi sudah berada di hadapan Yejin dengan menyilangkan kedua tangannya di dada. Sedangkan wanita itu menggigit bibir bawahnya.

"Hanya saja, aku ingin pindah." Ujar Yejin sembari meremat ujung baju nya.

"Kenapa? Kau tak ingin seranjang denganku? Yejin-ah, memangnya kau pikir tujuan kita kemari untuk apa? Bukankah kita kemari supaya kita bisa lebih dekat satu sama lain?" Tanya Yoongi mulai menaikkan volume suaranya.

Kenapa? Kenapa tiba-tiba Yoongi ingin dekat dengannya? Apa yang mengubah keputusannya itu? Yejin terus bertanya-tanya akan perlakuan Yoongi yang mulai berubah.

"T-tidak.. bukankah kau sendiri yang bilang kalau-" Ujar Yejin kemudian.

Namun belum selesai, Yoongi langsung menyela nya.

"Melarangmu untuk menyentuhku dan berdekatan denganku, begitu?" Jelas Yoongi. Pria itu tahu apa yang Yejin pikirkan.

Lantas Yejin hanya mengangguk dengan memundukkan kepalanya, tanpa berani menatap mata Yoongi langsung.

Pria itu menghela napas panjang. Ia semakin mendekat. Dan perlahan namun pasti, ia mengangkat dagu Yejin supaya wanita itu bisa menatap maniknya.

"Sekarang aku sepenuhnya milikmu. Kau bisa bebas menyentuhku mulai saat ini dan seterusnya. Jadi berhentilah berkata seperti itu." Ujar Yoongi dengan suara beratnya.

Deg!

'Apa aku tak salah dengar? Ya Tuhan.. kenapa suara berat itu terdengar sangat seksi?' Batin Yejin menjerit. Wanita itu menjadi salah fokus pada suara berat Yoongi.

Yejin tak mengidahkan pernyataan Yoongi. Ia masih sibuk menatap bola mata Yoongi, begitupun sebaliknya.

Saat Yejin membuka mulutnya hendak bicara, dengan cepat Yoongi membungkam mulut itu dengan bibirnya. Lagi-Lagi mata Yejin terbelak kaget. Kenapa Yoongi hobi sekali mengejutkan Yejin dengan melakukan hal yang tak terduga seperti ini?

Yoongi menciumnya, lagi.

Namun kali ini ciuman pria itu berbeda dari sebelumnya.

Kali ini Yoongi tidak membiarkan bibir mereka hanya bersentuhan saja, pria itu sedikit menyesap dan melumat bibir Yejin lembut. Hal itu berlangsung beberapa detik, namun Yejin masih tetap terdiam tak membalas ciuman Yoongi.

Merasa tak ada balasan dari Yejin, Yoongi lantas melepaskan ciuman mereka. Pria itu mulai menjauh dari Yejin tanpa menatap mata Yejin lagi.

Oh tidak! Pasti Yoongi kecewa lantaran Yejin tak membalas ciumannya.

Percayalah, wanita itu hanya sedikit syok. Maka dari itu ia hanya bisa terdiam saja. Di sisi lain juga, ia tak tahu bagaimana melakukannya. Ia tak pernah berciuman sebelumnya! Dasar wanita polos.

"Mandilah." Titah Yoongi singkat, seketika pria itu berubah menjadi dingin kembali. Pria itu kemudian keluar kamar, meninggalkan Yejin yang masih diam mematung.

Oh.. Ayolah.. baru saja Yejin merasakan kehangatan Yoongi, dan pria itu menjadi acuh kembali?

Yejin benar-benar bodoh. Setidaknya biarkan Yoongi tahu bahwa wanita itu juga menyukai sentuhannya.

"Maafkan aku, Yoongi-ah. Hanya saja.. aku belum siap." Ucap Yejin sembari menatap pintu yang sudah tertutup.

***

Yejin baru selesai mandi. Namun wanita itu masih belum menemui sosok Yoongi di kamarnya. Kemana pria itu pergi?

Wanita itu lantas keluar kamar dan turun ke bawah untuk mencari keberadaan suaminya itu.

"Ah, nona Yejin. Tadi tuan Min memintaku untuk memberitahu anda bahwa, anda harus makan. Karena tuan bilang, selama di pesawat anda hanya tidur saja. Anda harus mengisi perut anda." Jelas salah satu pelayan.

"Lalu, dimana dia sekarang?" Tanya nya pada pelayan tersebut.

"Aku tidak tahu. Tadi dia keluar."

"Ah, begitu." Terbesit rasa kecewa di hatinya.

"Mari saya antar ke meja makan nona." Pelayan itu mengajak Yejin.

"Terima kasih." Balas Yejin.

Yejin tersenyum kecut. Padahal ia sangat ingin makan bersama Yoongi lagi. Sebab, acara makan bersama mereka kemarin sempat kacau akibat kelalaian Yejin sendiri yang tanpa sengaja menyemburkan air ke muka Yoongi. Cih, benar-benar makan pertama yang mengesankan.

Saat sedang menyantap makanan, Yejin melihat Yoongi sudah datang, namun pria itu melewati Yejin begitu saja dari jauh tanpa menyapa atau menoleh ke arah Yejin. Wanita itu hendak memanggilnya, namun dengan cepat Yoongi melangkahkan kakinya menaiki tangga.

Apakah Yoongi benar-benar marah padanya? Hati Yejin menjadi tak tenang.

Yejin buru-buru menghabiskan makanannya dan bergegas menuju kamar untuk menemui Yoongi. Ya, wanita itu harus bicara padanya.

Perlahan Yejin membuka pintu kamar. Namun ia tak menemui sosok Yoongi. Lalu sesaat terdengar suara percikan air dari kamar mandi. Dan Yejin yakin bahwa yang di dalam sana adalah Yoongi. Pria itu ternyata sedang mandi.

Mungkin Yejin harus menunggunya sedikit lagi.

10 menit kemudian.

Yoongi keluar dari kamar mandi sembari mengusap rambutnya yang basah dengan handuk untuk mengeringkannya.

Pakaian pria itu sudah lengkap, ia sudah berganti baju di kamar mandi.

Saat hendak menuju ranjang, pria itu menemukan Yejin terbaring di atas kasur dengan mata tertutup. Wanita itu tampak sangat tenang.

Dia pasti lelah. Pikir Yoongi.

Pria itu lantas menghampiri Yejin dan membantu menyelimuti tubuh istrinya. Yoongi duduk di tepi ranjang sembari memandang Yejin intens. Pria itu meneliti setiap lekuk wajah istrinya.

Ia menyapu rambut yang menghalangi wajah wanita itu supaya tidak mengganggu pemandangannya.

Keputusan Yoongi sudah bulat, ia tak bisa terus menerus galau memikirkan Wendy yang jelas-jelas telah mematahkan hatinya. Bahkan luka di hatinya masih belum kering. Yoongi pikir, Yejin mungkin bisa mengeringkan lukanya, lalu menjadi obat untuk luka di hatinya. Dan sekali lagi, ia ingin mempercayai cinta.

"Maafkan aku. Mulai saat ini dan seterusnya, aku akan mencoba untuk mencintaimu." Bisik Yoongi di telinga wanita itu, kemudian mengecup kening istrinya lembut.

_____

Yaahhh sudah bersambung. Sudah baper belum nih yorobun?🌚
Oh iyaa. Jangan lupa VOTE sama komen juga -_- Awas ae baca doang tapi ga vote ato comment, ga bakalan update cepet lagi ntar diriq.

Continue Reading

You'll Also Like

224K 18.5K 48
If you're a star. You will be the star that shines for me. Only me, Kim Taehyung. ©2018, April (official publishing) STAY AWAY FOR PLAGIARIST 🪓🤪 Wa...
32.3K 1.2K 3
(name) adalah seorang anak yang selalu di tuntut untuk menjadi sempurna. dia meninggal karena kecelakaan pesawat saat sedang dalama perjalanan bisnis...
107K 9.8K 11
"Aku tidak ingin kau pergi meninggalkanku,tetaplah disini bersamaku.Maafkan aku,aku mencintaimu" "Mungkinkah ini awal kebahagian pernikahan kami ?"
4.9K 317 39
Ia dan jubahnya yang ingin kugapai... Ia dan jubahnya yang ingin kudekap... Dengannya aku merasakan surga yang damai Bersamanya aku mengetahui, nerak...