Chapter 19 - Piazza Navona

10.7K 1.2K 28
                                    

Biasakan VOTE sebelum baca biar ga lupa ;)
____

"Yoongi-ah.. Aku.. aku mencintaimu.." Ungkap Yejin dengan menatap iris Yoongi dalam.

Reflek pria itu melepaskan tangan Yejin. Yoongi terkejut atas pernyataan wanita itu.

Apa? Wanita itu mencintainya? Secepat itukah? Tapi bukankah dahulu Yoongi juga begitu saat bertemu dengan Wendy?

"Aku tau hal ini terlalu cepat, dan aku.. aku tidak bermaksud untuk jatuh cinta padamu, tapi entah mengapa hatiku seakan berontak. Aku.. aku benar-benar tak bisa menghentikannya. Dan aku juga tak bermaksud merusak kebahagiaanmu bersama Wendy.. maafkan aku karena mencintaimu.. Yoongi-ah.." Wanita itu mulai menangis lagi dengan kepala tertunduk.

Yoongi mendadak merasakan getaran aneh di jantungnya. Ia juga tak mengerti akan rasa yang ia rasakan saat ini.

Perlahan, pria itu menakup kedua pipi Yejin. Mengangkat wajah Yejin yang tertunduk supaya menatap maniknya kembali.

"Hey.. kau tak perlu meminta maaf, dan kau tak merusak kebahagiaan siapapun." Ujarnya lembut sembari menyeka airmata wanita itu.

Buliran bening itu terus menetes kemudian digantikan buliran lainnya yang memaksa untuk ikut keluar. Seterusnya begitu hingga airmata Yejin mengucur deras.

Melihat Yejin menangis seperti ini membuat hati pria itu terenyuh dan ikut merasakan nyeri. Ada apa dengan dirinya? Yoongi bertanya-tanya.

Pria itu mendesah pelan, ia lantas melepaskan tangannya yang menakup wajah Yejin.

"Maaf, aku belum memberitahumu. Sebenarnya.. aku sudah tak berhubungan lagi dengan Wendy. Kami.. sudah berpisah." Kini pria itu mengungkapkannya pada Yejin.

Seketika wanita itu menghentikan isakannya,

"Ap-apa?" Lirihnya terkejut.

"Jadi kau tak perlu merasa bersalah.." Ucap Yoongi, lalu mengusap airmata Yejin yang mengalir di pipinya.

Wanita itu tertegun sesaat. Yejin memandang ke depan, seolah enggan menatap Yoongi lagi. Kini terbesit rasa kecewa di benaknya.

"Jadi.. itukah sebab sikapmu berubah? Berubah menjadi lebih baik terhadapku? Karna kau sudah tak lagi bersama Wendy, dan kau.. kau menjadikanku sebagai objek.. objek pelampiasanmu? Apakah begitu?" Wanita itu cepat menangkap keadaan yang sebenarnya. Yejin tak cukup bodoh untuk tak menangkap itu semua.

Tiba-tiba saja dada Yejin terasa sangat nyeri seperti tertusuk jarum setelah tahu bahwa.. Yoongi hanya.. hanya mempermainkannya?

Spekulasi Yejin memang ada benarnya, tapi kenapa saat Yoongi mendengar kalimat wanita itu, hatinya juga seakan ikut nyeri?

"Yejin-ah.. tolong dengarkan aku baik-baik. Kau mau kan mendengarkanku?" Yoongi memegang kedua lengan Yejin, meminta wanita itu untuk menatapnya.

Pria itu berusaha menenangkan dan menjelaskan semuanya pada Yejin yang sebenarnya. Ia tak akan membohongi wanita itu tentang apa yang ia pikirkan.

Yejin lantas menoleh dan memandang Yoongi. Beruntung wanita itu tak gegabah mengambil kesimpulan sendiri dan mau mendengarkan penjelasan Yoongi terlebih dahulu.

"Maafkan aku.. Awalnya memang begitu. Namun, sesaat setelahnya aku sadar bahwa aku tak bisa terus memikirkan Wendy. Tak bisa terus larut dalam kesedihan kemudian menjalani hidup tanpa adanya rasa cinta. Itu akan terasa suram, dan menyedihkan." Pria itu berhenti sejenak.

Kemudian melanjutkan, "Dan dengan hadirnya dirimu, sekali lagi, aku ingin mempercayai cinta. Aku merasa beruntung kau mau menjadi istriku. Dan kurasa kau adalah orang yang tepat Yejin-ah. Kini aku bersyukur memiliki dirimu."

Complicated Marriage.-MygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang