MINE ;kaistal

By kai-latte

45.3K 5.4K 368

tentang kita tentang bahagaia cerita singat tentang mereka,tentang bagaimana hubungan mereka dan kesukaan mer... More

1; Nyebelin Tapi Sayang
2; Nyebelin Tapi Sayang II
3; Iyain, Asal Krystal Senang
4; Rejeki Anak Soleh
5; Terbahagia
6; Gagal Tidur
7; Ikan Bakar
9; Ngambek Tapi Mau
10; BUNDA!?
11; Sedikit Ngambek Banyak Maunya?
12; Kangen
13; Olahraga

8; Krystal Day!

3.1K 400 15
By kai-latte

Typos everywhere
Don't forget to vote and comments


"Tal lusa kita berangkat, kamu udah izin mama belum?"

Kai lagi dikamar mandi tiba-tiba aja ke inget kalau mereka mau pulang kerumahnya Kai weekend ini. Sekaligus Krystal juga pengen ketemu Bunda. Udah lumayan lama tidak ketemu.

"Eh iya belum, ini aku chat mama dulu" Ucap Krystal lagi tiduran di kasur. Sambil ngecekin sosmednya dia.

"kita berangkat sorean aja biar malem sampe sana"

"terserah kamu aja, aku ngikut Kai"

Dalam hati Kai tersenyum. Wanitanya ini sangat penurut dan menggemaskan. Jadi Kai ingin cepat-cepat menghalalkan Krystal agar ia lebih leluasa dan bebas. Ya walaupun sekarang emang sudah bebas, tetapi mereka tidak pernah sampai batas 'itu'.

Semoga saja keduanya tidak khilaf.

Kai keluar kamar mandi dan langsung membaringkan dirinya di sebelah Krystal yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Basah ih Kai dielap dulu itu airnya netes-netes" Ucap Krystal sebel. Ia mendudukkan diri dan melihat Kai hanya memakai handuk. Bahkan badannya saja tidak di lap.

"Males akutu.." Kai memeluk perut Krystal. Membuat Krystal mengendus. Masalahnya nanti akan semakin malas kalau tidak dilakukan sekarang.

"nanti lepas handuknya ih, kamu gak malu ya"

"iya makanya kamu diem aja, yang"

Kai malah memejamkan matanya. Emang ini sudah malam tetapi belum terlalu larut dan Kai sudah mengantuk. Padahal dia tidak melakuka kegiatan apapun yang melelahkan sepertinya.

"lagian kamu kan juga udah tau, ya kan?"

"ih apaan sih"

Krystal membuang wajahnya, malu. Sialan Kai bisa-bisanya berbicara sangat fulgar seperti itu.

"yee itu mukanya merah pasti."

"gak"

Kai tersenyum jahil. Ia meletakkan kepalanya di atas paha Krystal. Mencium perut Krystal dari luar dan membuat sang pemilik semakin tidak karuan rasanya.

"geli ihh, kamu ganti baju dulu sana" Semakin Krystal ingin menjauhkan kepala Kai malah semakin Kai ngusel ke perut Krystal.

"enak gini yang"

"iya kamu enak"

"jadi?" tanya Kai sembari melepas nguselannya.

Krystal menatap Kai heran. "jadi apa? gak ngerti aku"

"jadi kamu mau aku enakin?"

"siapa yang bilang gitu, yeu nyebelin"

Wajah Krystal semakin memerah. Kai bisa-bisanya. Emang Kai mempunyai otak yang selalu berfikiran kotor, apa lagi kalau adegannya seperti ini. Pasti ngejailin Krystal terus dan ujung-ujungnya ngomongin soal, enak.

"bilang aja mau aku enakin kan yang? jujur deh." Ucap Kai yang masih belum menyerah. "sekarang aja gimana yang?"

Krystal melotot. Bisa gawat ini kalau benar-benar terjadi. Tolak jangan?

"apaan sih kamu, itu dipake dulu bajunya"

"gak mau ah, gini aja enak"

Rambutnya yang basah, handuknya yang nyaris terlepas, dan udara yang dingin, Kai merasakannya. Tetapi memang benar ia malas mengambil baju. Apa lagi memakainya. Rasnya lebih enak memeluk dan nguselan sama Krystal.

"yaudah terserah"

Krystal mengambil ponselnya.

"gak usah main hp kamu"

Seakan tau apa yang akan Krystal lakukan, Kai berucap demikian. Dengan pasrah Krystal meletakkan ponselnya kembali dan menatap Kai sebal. Walaupun Kai tidak menghadap kearahnya tetapi Kai tahu, pasti begini.

Krystal memilih tenang dan memainkan rambut Kai. Ia sesekali tersenyum. Fikirannya melayang saat dulu ia dan Kai bertemu tanpa sengaja. Sekiranya tiga tahun yang lalu saat mereka masih menjadi maba.

Krystal dan Kai tidak berada di satu Fakultas yang sama. Tetapi entah bagaimana mungkin jodoh, mereka bertemu di parkiran book store kampus. Lalu Kai yang sudah tertarik dengan Krystal, dengan penuh percaya dirinya ia meminta id Line dan sejak itu mereka dekat.

Pdkt yang sederhana. Membuat Krystal mengerti bagaimana kehidupan Kai. Tidak sampai satu bulan Kai meminta Krystal untuk menjadi kekasihnya dan Krystal menerima Kai secara langsung tanpa fikir panjang. Karna dia juga sudah nyaman dan sayang.

"Tal?"

"hm?"

"Aku kira kamu tidur" Ucap Kai pelan. "eh tapi kamu masih ngelus ya, berarti nggak tidur" Rancaunya tidak jelas.

"kamu itu yang tidur, keenakan"

Kai tidak menjawab. Ia semakin nyaman dengan posisi ini dan kantuk pun menghampiri.

-

"Kai aku pengen beli-beli deh, yuk?"

"beli apa?" Kai masih fokus nyetir. Karna dia habis jemput Krystal dan ini menuju kostannya.

"baju atau sepatu gitu, tas juga si pengen"

Krystal ngerasa udah lama banget dia tidak belanja. Mungkin sebulan kalau dia tidak salah ingat. Sekalian besok kan mereka akan pergi ke rumahnya Kai. Krystal juga ingin membeli sesuatu untuk Bunda Kai.

"sekarang?"

Krystal spontan melihat Kai dengan cengirannya. Ia kaget dan bahagia, biasanya susah ngajak Kai untuk belanja tapi malah sekarang sepertinya Kai setuju.

"iya sekarang" Ucapnya dengan penuh semangat.

"yaudah kita ke kost dulu, aku ganti baju, kamu juga itu keringetan"

"iya Kai"

Krystal semangat. Ia sudah memikirkan apa saja yang akan dia beli nanti. Pokoknya apapun yang dia suka dan inginkan harus beli. Dan semoga Kai tidak melarang.

Dijalan menuju mall, Krystal bersenandung kecil. Membuat Kai tidak bisa menahan senyumannya. Ia selalu suka saat Krystal bahagia seperti ini.

Kai mengacak rambut Krystal gemes.

"Kai ihh berantakan jadinya" Krystal merapihkan lagi rambutnya. Untung saja rambutnya pendek dan tidak terlalu ribet.

"gemesin banget si kamu" Kai jadi pengen cubitin pipi Krystal sama nguselan. Tuhkan nguselan mulu pikirannya.

Karna ini bukan weekend, Mall tidak terlihat ramai, biasa saja dan tidak ada festival apapun di lantai dasar. Biasanya ada makanan atau bazar buku. Sekarang cuma panggung kosong aja. Mungkin bakal ada band atau apalah.

Mereka berjalan beriringan. Krystal menggandeng lengan Kai dan Kai hanya bisa menuruti kemauan Krystal.

Keluar masuk toko. Belum ada yang cocok.

"bagus gak?"

"yang lengannya panjang kalau ada"

Nyebelin.

Dari tadi nyari pasti ada aja yang salah. Yang roknya kependekan lah, yang lengannya kependekanlah, yang heels nya ketinggian lah. Hadeh. Kai Kai. Krystal kudu sabar kayaknya ya.

"ini gimana?"

Kai mengamati sebentar. "coba dulu sana"

Krystal tersenyum dan segera masuk keruang ganti. Ia mencoba dress dibawah lutut dengan lengan panjang dan motif bunga. Untung saja warnya mocca. Jadi tidak terlalu norak.

Krystal keluar dengan senyumnya.

"cantik."

"oke aku ambil ini deh."

Kai mengangguk mengiyakan.

Krystal juga membeli baju Kai dengan warna yang serupa. Besok baju ini ingin ia gunakan untuk pergi atau untuk jalan-jalan disana. Pokoknya ia bawa kerumah Bunda.

"Kai beliin Bunda kamu apa ya enaknya?"

"gak usah dibeliin kali"

Krystal menyubit lengan Kai.

"ihh ko nyubit sih"

"abisan kamu nyebelin, masa buat Bunda kamu aku gak kasih apa-apa, kan gak enak Kai, lagian juga aku jarang-jarang kasih sesuatu ke Bunda"

Kai berfikir sejenak. Ia juga bingung mau kasih apa. Sebenarnya uang Krystal itu banyak. Cuma ia melarang Krystal menghamburkan uangnya. Lebih baik juga ditabung buat biaya hidup kelak.

Tabungan masa depan gitu. Lagian juga udah mau wisuda mereka. Iya gak si? semoga cepat lulus deh. Soalnya Kai lagi nyusun.

"tas aja ya?"

"hah?"

"beliin tas buat Bunda"

"terserah deh, tapi jangan yang mahal-mahal ya"

"kualitasnya juga harus bagus Kai"

Krystal kadang sebel. Masa beli buat calon mertua yang murahan. Idih gak deh.

Krystal masuk ke store tas branded ternama. Masuk kesini membuatnya juga ingin tas. Eh jangan deh, nanti pak boss marah. Tapi coba dulu aja deh.

"aku beli juga ya?" Tanya Krystal.

"gak!?" Dengan cepat Kai menolak hal itu.

"satu aja Kai, ya?"

"NO" Kai menggeleng keras. Membuat Krystal mendesah kecewa.

"buat be-"

"Tal.."

"iya Kai iya."

Kai paling tidak suka jika di lawan. Apa lagi cuma masalah ginian. Belikan masih bisa nanti, sekarang yang penting dulu aja. Lagian Kai juga ngerasa tas Krystal itu banyak banget dirumah. Kalau pulang selalu ganti. Ada aja yang beda.

Jadi curiga kalau Krystal pulang pasti ia belanja sama mamanya.

Akhirnya mereka berhasil membeli tas buat Bunda Kai. Dengan harga yang lumayan dan paksaan Krystal, soalnya Kai menolak dengan alasan kemahalan. Padahal kan tidak terlalu mahal.

"udah ya?"

"belum ih Kai, masa cuma baju satu aja, mau beli baju lagi aku"

Krystal mengurungkan niatnya membeli tas dan sepatu. Sepertinya dua atau tiga baju lagi cukup.

"jangan banyak-banyak"

"dua lagi"

"Tal.."

"please" Krystal mengeluarkan puppy eyesnya. Dengan mengerjabkan matanya.

"hhh" Kai mengalah kali ini. "yaudah"

Sepertinya hari ini akan menjadi Krystal Day. Mungkin juga tadi Krystal udah ngalah sama Kai dan sekarang Kai mulai sadar, ia juga harus bisa ngalah sama Krystal.

Walaupun Kai nyebelin dan suka maksa-maksa. Sekali lagi. Krystal tidak pernah keberatan. Ia malah senang, karna menurutnya ini yang terbaik untuk dirinya bukan?

Kai sudah melakukan sesuatu untuk dirinya. Maka dari itu ia sangat bersyukur akan kehadiran Kai disisinya. Kai selalu ada dan yang terpenting Kai bisa ngalah untuk dirinya walau hanya sesekali. Itu sudah cukup.

Kai menyayangi Krystal sebagaimana Krystal menyayangi Kai. Walaupun sering berdebat manja. Tapi ujungnya pasti baikan, cuma sebentar. Yakin dah.

Namanya aja udah cinta. Yakali disia-siain. Ntar malah di tikung yang onoh, yang masih still waiting kekasih orang. Eh.

"Kai, laper.."

"iyaa sayang ini kita makan dulu sebelum kekost"

TBC

Sebenernya lagi gak ada ide. So, ini jadi tapi seadanya deh. Semoga suka ya.
Jangan lupa vote dan comments ya. InshaAllah update seminggu sekali.

Continue Reading

You'll Also Like

195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
179K 15.2K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
164K 15.6K 38
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...
38.1K 4.9K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...