Secret Fantasy ✧°• [Ongniel]

Galing kay jaetoyoung

120K 12.6K 2.4K

;; OngNiel area, jan salah lapak, bahasa semi-baku, cerita sangat sangat mainstream. iseng aja ini mah INI... Higit pa

(1) cuap cuap me
(2) [#1] stupid
(3) [#2] Office Mate
(4) [pt.2] Office Mate 🔞
(5) [#3] Nothing Without You
(7) [#5] Teacher
(8) [#6] 비
(9) [pt.2] Nothing Without You
(10) [pt.2] Teacher
(11) [pt.3] Office Mate
(12) [#7] Precious Than Anything
(13) [#8] You Know?
(14) [#pt.4] Office Mate
(15) [#9] 지겨줄게
(15) [#10] Nakal!
(16) 지겨줄게 pt.2
(17) [pt.2] Precious Than Anything
(18) [pt.3] Precious Than Anything
(19) [#11] I miss you
(20) [#11] Kindegarden
(21) [#12] Skuter
(22) [pt.2] Kindegarden
(23) [pt.3] Kindergarden
(24) [#13] Daddy
(25) [#14] Meet you make my day gets better
(26) [pt.2] Meet you make my day gets better
(27) [pt.3] Meet you make my day gets better
(28) [pt.5] Office Mate
(29) [SEQUEL] I miss you
(30) [pt.2] You Know
(31) [pt.6] Office Mate
(32) [pt.4] meet you makes my days get better

(6) [#4] My angry boy

5K 489 77
Galing kay jaetoyoung

"Danieeel~ ayo mainnnn..."









"...."








"Daniel!.."








"eu-eung ya?..." Daniel mendonggakan kepalanya dari laptop.






"ayo main~" Seongwu menggendong boneka kesayangannya. Mendengar rengekan Seongwu, Rooney, kucing Daniel bangun dari tidurnya yang lelap.











"Tunggu sebentar. Sehabis ini aku akan bermain denganmu."





"Janji ya?..."





"Iya..." Daniel mengusak rambut kekasihnya pelan.


Ong Seongwu, kekasih Kang Daniel berjalan keluar dari kamar pria berbahu lebar itu.

Sudah tiga kali pria berkonstelasi bintang itu menghampiri Daniel untuk mengajaknya bermain. Sudah seminggu ini, Daniel hanya sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan kadang Daniel tidak menyadari akan kehadiran Seongwu di rumahnya.



Mungkin karena efek akhir tahun membuat pekerjaan Daniel menumpuk sebagai CEO perusahaan ternama. Daniel hanya keluar dari kamarnya saat mandi dan urusan kamar mandi. Bahkan untuk makan juga susah. Dan ia tidur sangat larut tak jarang juga ia tertidur di depan laptopnya.



Jelas Seongwu selaku kekasihnya sangat khawatir akan kondisi Daniel. Daniel jarang makan dan sudah sangat jarang keluar rumah untuk menghirup udara segar.


Seongwu tidak selalu ada di samping Daniel. Dia juga seorang mahasiswa danpunya kesibukan. Tapi karena dia takut daniel sakit, jadi sebisa mungkin dia meluangkan waktu untuk kerumah Daniel.






"Daniel!"


Daniel terlonjak kaget.




"Kau bohong lagi!..." Seongwu mempoutkan bibirnya. "Kau bilang akan menyusulku, tapi kau tidak datang juga!"






"O-oh maaf Seongwu-ya.." Daniel menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ayolah Daniel, kau sudah berapa jam di depan komputet itu hah!?"


"Aku kemari untuk menghiburmu! Tapi kau bahkan tidak mengubrisku daritadi!!" Seongwu membentak Daniel.



"Ma-maaf.. pekerjaanku be-"



"Kerjaan kerjaan terus!" Seongwu memotong pembicaraan Daniel.






Tak ingin mendengar passngan ini bertengkar, Rooney berjalan keluar dari kamar Daniel. Meninggalkan pasangan ini.







Daniel tertegun mendengar bentakan Seongwu. Badannya membeku.





"Pacarmu siapa!? kerjaanmu atau aku hah!?" Seongwu naik pitam.




Daniel awalnya bisa menahan emosinya. Tapi tampaknya sekarang ia tak bisa,




"Tadi aku juga sudah minta maaf.." Daniel menunduk dan menahan geramannya.





"Kau sudah beribu kali mengucapkan maaf hari ini hanya karena pekerjaanmu itu Kang Daniel!! Aku muak!"




"Kau tau aku sesibuk apa Ong Seongwu. Mengertilah sedikit."



"Sudah cukup aku mengerti karena dirimu! Kau yang tidak pernah mengerti perasaanku!"




Tidak terima Daniel selalu diteriaki, Daniel memukul meja kerjanya lalu berdiri dan menatap mata kekasihnya tajam. "Aku Sibuk Ong Seongwu!"




Seongwu membatu. Daniel sangat menyeramkan, bahkan sejenak ia berpikir di depannya bukan Daniel yang imut seperti jeli.



Tapi tak mau kalah adu argumen,  Seongwu kembali membalas, "Iya! kau memang selalu sibuk! kau pikir aku juga tidak sibuk apa?!"






"Siapa memang yang menyuruh kau kesini!? sekalipun tidak pernah!!"





"Kau saja yang terus mendatangiku tanpa alasan jelas!"









Seongwu terasa hancur ketika Daniel berkata seperti itu. Jadi selama ini dia hanya peganngu begitu? padahal niat dia baik, demi kesehatan Danielnya, tapi di mata Daniel dia hanya peganggu?




Seongwu menggigit bibirnya menahan tangis. Tangannya terkepal kuat seakan akan menahan tangis. Tapi usaha itu pupus ketika, kepalanya jatuh menunduk dan tanpa sadar, air matanya jatuh.





Daniel melirik Seongwu, Seongwunya tiba tiba menjadi mematung dan sekarang pria itu menunduk. Daniel jadi sadar apa yang ia katakan tadi terlalu kasar sehingga membuat hati Seongwu sakit. Raut wajah kerasnya berubah menjadi biasa lagi.


"A-ani Seongwu-ya.. bukan begitu maksudku.." Daniel mendekati Seongwu hendak memeluk pria itu tapi tangan Daniel di tangkis keras keras oleh Seongwu.



Di dekati oleh Daniel, Seongwu melangkah menjauh dan melempar boneka kesayangannya keras keras ke lantai yang sebelumnya ia pegang. Tanpa bicara, Seongwu segera mengambil tas, mantel, serta syalnya buru buru dari kasur Daniel.


"Seongwu kau mau kemana?"




Tidak mengubris pertanyaan Daniel, Seongwu menggendong tasnya lalu cepat cepat berlalu dari kamar Daniel.



Daniel mengikuti Seongwu. "Ya Ong Seongwu! kau mau kemana sayang?" Daniel meraih tangan Seongwu, tapi sekali lagi pria kurus itu menghempasnya keras keras.



"jangan hubungi aku lagi daniel." Seongwu berkata dingin sambil menatap Daniel dingin.





Seongwu berjalan menuju pintu,



"apa maksudmu? jangan seperti ini...." Daniel mengacak rambutnya.


Seongwu tak peduli, ia memakai sepatunya. Rooney melihat Seongwu yang hendak pergi, cepat cepat menggosok gosokkan tubuhnya ke kaki Seongwu seperti melarang Seongwu melangkah pulang dari rumah majikannya. Tapi Seongwu tetep kekeh.




Daniel menghampiri Seongwu yang memakai sepatu.



"Seongwu jangan pergi. Dengar, itu tadi tidak seperti yang kau dengar.."




klek






"urus saja hidupmu sendiri Kang Daniel."





BLAM




Pintu apartemen tertutup dengan keras, dibarengi menghilangnya Seongwu dari balik pintu itu.





Daniel menundukkan kepalanya. Ia menyesal meluapkan emosinya kepada Seongwu. Ia menyesal kenapa tidak meluangkan sedikit waktu untuk kesayangannya.


Ia memandang kebawah, menatap kucingnya yang masih menatap pintu, seperti berharap calon majikannya akan segera kembali. Maaf Rooney, tampaknya posisi pria itu yang akan menjadi calon majikanmu akan sedikit tergeser...






Daniel mengacak surainya, ini benar benar tidak seperti yang ia inginkan. Ia mengusak wajahnya kasar sambil berjalan ke kamarnya untuk mengerjakan tugasnya kembali.


Ia menghempaskan tubuhnya ke kursi kerja. Ia melihat layar laptop dsn menghembuskan nafasnya keras. Moodnya untuk mengerjakan tugas pun jadi menghilang.


"ck.."




Dia menjatuhkan kepalanya ke kanan, karena keadaan memusingkan ini. Ia melirik boneka kesayangan Ong yang ada di lantai bekas pria itu banting tadi. Tiba tiba ia jadi rindu Seongwu.





"nable-ah... daniel rindu majikanmu.. gimana dong?"







••••••••••••


Seongwu hanya melamun selama pelajaran pak Jisung selaku dosen di kampusnya. Untung Jisung termasuk dosen baik di kampusnya, jadi melamun pun ia tidak dimarahi.


masih terngiang ngiang kata kata Daniel tadi malam kepadanya. Seongwu marah dibilang seperti itu. Dia juga sedih sudah dibilang sepertu itu oleh Daniel.



"Baik, sampai sini, sampai jumpa minggu depan.." Jisung tersenyum sambil menutup bukunya, lalu dosen itu berjalan keluar kelas.



Seongwu tersadar dari lamunannya. Ia membereskan bukunya lalu dimasukkan ke tas.




Incoming Call
My Niel






Seongwu melirik ponselnnya yang layarnya tiba tiba menyala. Dia melihat nama pada layar tersebut. Seketika ia mencebikkan bibirnya dan menggeser ikon merah dari kanan ke kiri.






•••••••

"Aaakhh! sial sialll!" Daniel mengacak rambutnya. Ia menidurkan kepalanya di atas meja kantor dengan kasar. Ia memejamkan matanya berharap semoga setelah membuka mata nanti akan ada Seongwu yang sudah membelai rambutnya sayang.


Sudah sekian kali Seongwu tidak mengangkat telpon darinya. Daniel jadi tidak tenang jika tidak meminta maaf kepada Seongwu.


Hari ini juga Daniel tidak mengantar Seongwu ke kampus. Ia ketiduran gara gara kerjaannya. Ia semakin merasa bersalah, setidaknya ada lah sedikit usaha buat ngejar Ong, tapi ini malah ketiduran di meja kantornya.




"Ya.. kenapa lagi daniel?"




"..."



Jihoon sang sekretaris meletakkan kopi yang disuruh Daniel ke atas meja, "kopimu" pria manis itu memandangi Daniel, "Sudah kubilang jangan bergadang. Kalau ada Seongwu pergilah ber-"





"Seongwu..."






"hng?"








"Seongwu marah. Kami bertengkar kemarin."







Jihoon mengangguk paham, "apa yang membuat dia marah kepadamu?"




Daniel menceritakan semuanya dari awal.





pletak!





"Aw! sakit Park Jihoon!" Daniel meringis dan memegangi kepala belakangnya yang dipukul Jihoon.




"Jelas kalau dia marah Kang Daniel! Se marah marahnya Guanlin kepadaku, tidak pernah ia mengucapkan kalimat seperti itu! Otakmu dimana hah!? di pantat!?"





Park Jihoon, pria imut yang merupakan sekretaris sekaligus teman Daniel sedari kuliah sampai sekarang. Dia adalah teman curhat Daniel setiap saat. Jika kalian berpikir bahwa mereka saling suka, tolong jangan pernah harapkan itu. Karena, Daniel punya kekasih yang bernama Seongwu, dan Jihoon memiliki suami yang bernama Lai Guanlin. Guanlin bekerja sebagai direktur dari perusahaan milik keluarga besar Lai. Mereka juga sudah memiliki buah hati yang bernama Lai Jinyoung.
Sebenarnya memiliki suami seperti Guanlin itu cukup sulit. Bahasa koreanya goblok, bahasa chinanya lancar. Ya tapi gimana.. Jihoon kan ngomongnya pakek bahasa Korea.
Yang paling pusing kalo mereka udah pulang kampung ke Taiwan, Jihoon mulai bingung apa yang diomongin sama mertua, dan rasanya ingin menangis ketika diajak jalan sama kakak Guanlin tanpa Guanlin disampingnya. Ya kan, siapa jadinya yang translatein?






••••••

Daniel memasuki kamarnya. Ia melepaskan segala atribut dari badanya seperti jam, ponsel dll lalu meletakkan pada meja kamarnya.

Apartnya terlihat sepi. Biasanya jika pulang kerja sudah ada Seongwu yang sedang tertawa akibat kegelian jilatan Rooney pada wajahnya di sofa ruang tengah. Atau tidak pria itu sedang menangis tersedu sedu akibat menangis drama korea di televisi.


Daniel tersenyum miris mengingat semua kenangan indahnya bersama Seongwu. Ini sudah hari ke tujuh mereka bertengakr. Pertengkaran terpanjang yang pernah mereka lakukan.


Daniel mendudukan tubuh lelahnya di kasur. Ia melirik boneka kesayangan Seongwu yang pria berknstelasi bintang itu memang sengaja ditinggalkan di apart Daniel. Lalu Daniel mengambilnya. Sambil menatap boneka itu dalam dalam ia mencium aroma boneka itu. Hm, benar benar aroma tubuh Seongwu. Daniel jadi rindu.
Sangat rindu.






























Ternyata benar kata Dilan, bahwa rindu itu berat.












•••••••••••

Daniel menyandarkan tubuhnya di badan mobilnya. Ia sedang menunggu Seongwu di depan gerbang kampus tempat pria itu belajar.


Sudah dua minggu mereka bertengkar. Daniel tidak tahan lagi. Ia harus mengakhiri pertengkaran ini.



Tiba tiba wajah tertawa yang sangat Daniel sukai muncul, Daniel menegakkan tubuhnya dan tersenyum. Tapi senyumannya luntur ketika melihat seorang yang lebih tinggi dari Seongwu sedang tertawa bersamanya.


Daniel panas, dia mengepalkan tangannya. Dengan langkah garang, Daniel mendekati Seongwu. Sampai di sebelah Seongwu, Daniel segera menarik lengan Seongwu. Seongwu kaget.


"astaga."



"siapa dia?" Daniel menatap lekat Seongwu.



"apasih? lepas Daniel." Seongwu mencoba memberontak tapi cengkraman Daniel lebih kuat.

Hyunbin,-pria bertubuh tinggi- itu menjadi tidak enak melihat pasangan yang didepannya bertengkar. Lagipula ia sangat tau bahwa pria berkonstelasi bintang selaku seniornya yang sangat populer memang memiliki kekasih. Satu kampus terlebih lagi fakultas managemen bisinis mungkin sudah tau.


"Sunbae maaf. Tampaknya aku harus pergi.." Dan Hyunbin cepat cepat pergi dari situ.








"Eh, jangan pergi dulu Hyunbin!-"






"jangan larang dia pergi Ong Seongwu."



"ck," Seongwu menatap nyalang Daniel, "Buat apa kau kemari!?"





"Sudah kubilang jangan hubungiku lagi!"




"aku tanya siapa dia Ong Seongwu.." Daniel masih memegang tangan Seongwu keras.




"Memang apa urusanmu!? jangan urusi hidupku!" Seongwu menggeliat untuk melepaskan tangannya dari cengkraman Daniel.





Tangan Daniel melemas mendengar bentakan Seongwu dan Seongwu akhirnya bisa melepaskan tangannya. Pria itu memegang tangan kirinya yang sakit akibat cengkraman keras Daniel.


"Urusi saja sana pekerjaanmu." Seongwu berucap dingin lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Daniel.

Tapi cepat cepat Daniel menarik tangan Seongwu lagi dan membawa pria itu kedalam pelukannya.



"Daniel!- lepas!"






GREP






Daniel memeluk Seongwu semakin erat. Ia mendorong kepala Seongwu sampai menempel di dadanya.



"Aku tau salah. Jadi maafkan aku.." Daniel berkata lembut.

Seongwu yang sebelumnya bergeliat minta dilepaskan tiba tiba berhenti ketika mendengar kalimat lembut Daniel. Dan juga pria itu mendengar detakan halus jantung Daniel membuat ia menjadi luluh.


"Aku janji tidak akan mengulaginya lagi. Jangan marah lagi padaku Seongwu. Aku merindukanmu.."




Seongwu diam sejenak. Ia sebenarnya juga keterlaluan. Mendiamkan Daniel selama dua minggu. Tidak mengubris telepon dari Daniel meskipun pria Kang itu sudah meneleponnya ratusan kali dalam sehari.

Seongwu menggigit bibirnya pelan. Lalu ia membalas pelukan Daniel.



"Ma-maafkan aku juga Daniel.." Seongwu berkata pelan.



Daniel tersenyum senang. "Jangan pergi lagi Seongwu.."




Seongwu mengangguk, "Jangan ulangi lagi." Seongwu mendonggakan kepalanya menatap wajah Daniel.


Daniel sedikit menunduk untuk melihat wajahnya kekasihnya. Ia tersenyum kecil lalu mencium pipi kiri Seongwu.


"Sudah selesai kan? ayo kuantar.."



Seongwu mengangguk. Daniel melepaskan pelukannya, lalu memeluk pinggang Seongwu mengguanakn tangan kirinya. Ia membawa Seongwu menuju mobilnya.









••••••••

"Waaaaa~ pantaaaaaiii~" Seongwu berlari menuju air yang terbentang luas yang ujungnya tidak terlihat.






"Seongwu sayang, hati hati!"






"Danieeeel~! ayo kesiniii~!"




"Jangan berlari! kau bisa jatuh!~"







Seongwu tiba tiba memelankan langkahnya. Ia mendekatkan kakinya ke dekat air laut itu, tapi ketika air itu mengejarnya ia segera berlari menjauh sambil tertawa.


Daniel yang sedang menyender di badan mobilnya hanya tersenyum manis melihat kekasihnya tertawa senang. Daniel hanya mengawasi Seongwu, jadi dia hanya bersandar di badan mobil.



Seongwu baru menyelesaikan ujiannya jadi pria bermarga Kang ini mengajak Seongwu untuk refreshing ke pantai. Tentu Seongwu sangat semangat. Apalagi ketika Daniel berkata, hanya mereka berdua yang pergi.




Hitung hitung ia juga merasa bersalah. Sudah dua minggu ini ia hanya sibuk dengan pekerjaannya. Ya bisa juga hadiah maaf Daniel mengajak Seongwu liburan ke pantai.





"Danieeeel~ ayolaaah~" Seongwu berteriak sembari memegang rambutnya yang tertiup angin keras.





Daniel melambaikan tangannya diudara tanda menolak, "Kau saja sayangg!!" Daniel ikut berteriak dan diakhiri senyumannya.


Seongwu mempoutkan bibirnya, ia berlari menuju Daniel. Sampai di depan pria itu dia menarik tangan Daniel untuk menjauh dari mobil.


"Aku kesini agar kita bermain bersama bukan aku main sendiri..." Seongwu mengajak Daniel berlari.




Daniel dan Seongwu sibuk bermain. Mereka kadang juga saling menyipratkan air laut yang dingin kepada satu sama lain.



Beberapa menit, mereka lelah bermain. Mereka berjalan berdampingan di pesisir pantai.




"Terima kasih sudah mengajakku ke pantai Daniel.." Seongwu memasukkan tangannya ke kantong mantelnya.

Daniel yang sedang menendang beberapa kerang kecil, mengangguk lalu tersenyum sambil menatap Seongwu, "Kau senang?"



Seongwu mengangguk, dia sedikit melompatlompatkan badannya, "sangaaaaaat senaang~~"


Daniel terkekeh pelan. Ia juga ikut senang melihat Seongwu senang.

Angin bertiup kencang sehingga membuat rambut Daniel terhembus acak acakan. Dia melirik Seongwu dan melihat pria itu sibuk merapikan rambutnya. "Ey.." keluh Seongwu.







(bedanya di dalam mantel Seongwu, pake hoodie warna item)



Daniel menarik kupluk pada hoodie yang dipakai Seongwu lalu memakaikannya kepada kepala Seongwu.



"Anginnya kencang, kau nanti sakit.." Lalu pria itu mengikatkan tali pada hoodie itu.

Ia memandang wajah itu, lalu ia tersenyum, "Aku tidak mau kau sakit."


Daniel mencium bibir Seongwu sekilas. Pipi Seongwu jadi memerah. Ia malu.


Seongwu memukul dada Daniel pelan. "Ey, jangan begitu..."









••••••••

"Kita menginap!?" Seongwu teriak exicted.


Daniel mengangguk, "Masuklah.." Daniel mendorong Seongwu ke dalam kamar hotel mereka.


"Wuaaa~ gomawo Danieeel~" Seongwu mencium pipi Daniel.

Setelah iu Seongwu masuk ke kamar mereka dan membanting badannya ke kasur.



Daniel mengajak Seongwu menginap. Daniel membeli sebuah kamar hotel bintang lima yang letaknya tak jauh dari pantai.


Daniel masuk sambil tersenyum. Lalu ia menutup pintu itu. "Rapikan sepatumu Ong Seongwu.." Daniel merapikan sepatu Seongwu dengan kakinya.

Seongwu tidak mengubris Daniel.


Daniel meletakkan tasnya pada meja. Ia melepas mantelnya dan menggulung lengan kemeja baby bluenya. Ia memandangi Seongwu.



"Uwaaa~" Kali ini pria berkonstelasi bintang itu mendonggakan kepalanya sembari melihat sebuah jendela yang sangat besar menampakan pemandangan laut musim dingin yang sangat indah.


Seongwu berdiri dan melangkahkan kakinya memandang keluar sana. "Niel niel.. sini liaaat~ disana indah sekali.."

Daniel mengangguk, ia mengambil ponselnya dan memotret Seongwu yang sedang menempel di jendela sepertu cicak.

"Aku tahu kau suka pemandangan, jadi aku pesan kamar khusus untuk kita."



Seongwu menolehkan kepalanya menghadap Daniel, ia tersenyum lalu berjalan dan memeluk pria itu. "Kau memang terbaik Danieeel~"











••••••••••

BELUM BISA NULIS NC
BYEH.

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

1.5M 116K 53
Tetep baca dan vote walaupun cerita ini sudah end. Publish Juni 3 2023 End Oktober 2 2023 Bagaimana jika seorang CEO muda yang dingin dan tidak terse...
1.1M 2.8K 18
🔞 Bluesy area, mengandung 21+ 🔞 - oneshoot ! ranked; #1 Karina 24/6/2023 #1 Bluesy 25/6/2023 #1 Karinajeno 7/9/2023
169K 5.9K 42
menceritakan tentang perjodohan antara laki laki cantik dan seorang CEO tampan namun kasar, tegas, dan pemarah Cerita ini end tanpa revisi jadi ga u...
149K 309 8
Area 21+++, yang bocah dilarang baca. Dosa tanggung sendiri yap. Jangan direport, kalau gasuka skip.