Tentang KITA [ End ]

By Iiem_Yanto

2.5M 191K 15.9K

#Rank-2 in GF (240518) [Proses Penerbitan ] Part masih Utuh silahkan baca sebelum di hapus sebelum terbit 😉�... More

prolog
Naya - 01
Ibra -02
Cast
Naya - 03
Ibra - 04
Naya - 05
ibra - 06
Naya - 07
ibra - 08
Naya - 09
Ibra - 10
Naya - 11
Ibra - 12
Naya - 13
Ibra - 14
Naya - 15
Ibra - 16
Naya - 17
Ibra - 18
Naya - 19
Ibra - 20
Naya - 21
Ibra - 22
Naya - 23
[ R.E.P.L.AY ]
Ibra - 24
Naya - 25
Ibra - 26
Naya - 27
Ibra - 28
Naya - 29
ibra - 30
Naya - 31
Ibra - 32
Naya - 33
Ibra - 34
Naya - 35
Ibra - 36
Naya - 37
Ibra - 38
Naya - 39
Ibra - 40
Naya - 41
Ibra - 42
Naya - 43
Naya - 45
Ibra - 46
sekilas info
EPILOG
Short Story 1 : the Power of Onit

Ibra - 44

43.5K 3.5K 465
By Iiem_Yanto

#Rank-13 in GF (19052018)

Enjoy to Onit

______________

" kita perlu bicara !"

Aku berdecak pelan, membiarkan pria sialan itu mendorong pintu kamar ku sedikit kasar lalu masuk dengan tidak sopan nya

" begini cara seorang Ibra alkahfi patah hati ?" Cemoohnya menatap kamar ku yang berantakan oleh pakaian pakaian dan buku buku yang berserakan di lantai "apa perlu aku belikan Baygon rasa jeruk ?"

" mau bicara apa ?" Potong ku

Adam tersenyum kecut "tentang Nay"

" saya sudah tau"

" apa kau akan datang ke acara pernikahan Nay besok ?"

" sebenarnya kau mau apa ?"

" mau bicara tentang lelaki itu"

" lelaki itu ?"

" Tentang Abii nya ?" Tekan adam pada kata abii   "apa kau sudah bicara dengan abii na Onit?"

" berhenti mengucapkan kata itu brengsek !"

" Wow... Daebak. Seorang Ibra bisa mengumpat juga ?"

" keluar ? Saya sedang tak ingin bertengkar !"

" kalau begitu bicara lah dengan lelaki itu, Abii na onit sebagai seorang lelaki, antara ayah biologis onit dan calon ayah sambung gadis bawel itu !"

" keluar brengsek !"

" jangan bodoh ibra ! Mengurung di kamar tanpa makan minum hanya akan membuat ku masuk koran dengan judul yang mengenaskan Bapak Om yang terbuang  berhenti seperti lelaki patah hati yang di tinggal pacar nya menikah !"

" keluar !" Bentak ku keras

"jangan mendramatisir keadaan, kalau memang nay ingin menikah kenapa tak dari dulu ? kenapa bukan sekarang ? ib..."

"berhenti membuat ku muak, kepala ku raasa nya ingin pecah ! sekarang keluar lah..."

bukan nya keluar adam malah menjatuhkan tubuh nya di atas ranjang, ia mengambil sesuatu dari saku celana nya lalu melemparnya ke arah ku "merokoklah supaya umpanmu lebih berfaedah... karna orang patah hati butuh tenaga"

memungut rokok yang tergeletak di lantai , aku keluar menuju balon kamar berniat menikmati rokok yang adam berikan tapi belum sempat rokok tesulut mata ku menemukan sosok lain yang ku rindukan

" onit...."

Gadis bermata bulat yang sedang sibuk menurunkan kaki nya dari pagar kayu menoleh ke arah ku, senyum nya mengembang indah bak matahari

" Bapak Ommmmm..." jerit nya "Awww..."

" tunggu nit.. jangan turun, bapak om ke situ"

Secepat kilat aku berlari dari kamar ku menuju taman sisi samping rumah tempat onit berada, niat hati merokok di balkon kamar yang berhadapan dengan taman di buat terkejut dengan kehadiran onit yang sedang memanjat pagar setinggi bahu orang dewasa

Entah apa yang onit lakukan, kenapa harus manjat pagar sisi rumah bukan lewat depan rumah

" onit bisa...!" Elak onit saat aku mencoba membantu nya "onit bisa..."

" iya... tapi ga usah sayang biar bapak gendong"

" enggak usah !!!" Geram onit menampik tangan ku yang ingin menggapai nya "onit bisaaaa..."

Pasrah, hanya mampu melihat tingkah onit yang menggemaskan plus menakutkan

" nah... bisa kan onit" cengir nya bangga "pagel naa tinggi banee kalo onit bobo tlus onit di tinggal sendili onit naik pagel ke bude lasti" cerita onit sambil lompat turun dari pijakan kursi dan aku tetap was was melihat tingkah ajaib nya

" onit kenapa ga lewat depan ?" Tanya ku berlutut di depan nya

" enggak soal naa tar bonit liat, tlus onit di masuk in kamal, onit ga mau..."

Tanpa aba aba onit langsung memeluk ku, menyembunyikan wajah nya di ceruk leher ku membuat ku menyadari kalau suhu tubuh onit sedikit hangat

" onit Tangeeennn..." lirih nya

Mata ku mendadak memanas, kerinduan ku pada onit sudah tak terbendung lagi dengan sepenuh hati ku peluk onit, ku ciumi sisi wajah nya yang memerah

Putri ku yang malang

" bapak om kok nanis ?" Gerutu nya sambil mengusap usap pipi nya yang basah akibat air mata ku

" bapak kangen sama onit" jawab ku

Onit mengigit bibir bawah nya menahan senyum serta rona pipi yang terlihat

" onit juga Tangen bapak om"

" tapi kangen nya bapak om lebih gede dari onit"

Mata onit semakin membulat "semana ?" Tanya nya pelan

Ku rentangkan tangan selebar mungkin meniru hal sering onit lakukan "segini... lebih... besar... bapak om kanggggeeeeennn onit"

Onit tertawa pelan lalu kembali masuk dalam pelukan ku

Bahagia itu sederhana, cukup onit di samping ku seperti saat ini melihat nya tersenyum dan tertawa di depan mata ku.  Apa aku harus menerima tawaran Nay untuk merawat onit bersama sama walau pun kami punya kehidupan yang berbeda

" onit ga bilang ibu kalo ke sini ?" Selidik ku

Onit menggeleng "ibu lagi Angkel onit kesel di malahin mulu" gerutu nya sambil memacungkan bibir nya

" ibu marah marah ?"

" ibu nanis, mama malah malah"

" onit tau kenapa mama marah marah trus ibu nangis ?"

Onit mengangguk "kalna Onit bilang kalo onit Tangen bapak om... onit mau maen tapi ibu malah nanis tlus mama malah malah"

Aku membuang nafas berat, karna tindakan nekat ku mama semakin antipati melebihi Nay dulu bahkan kemarin saat aku hanya ingin melihat onit dari jauh dengan alibi olah raga sepeda pihak RT meminta ku secara langsung agar tidak mendekat minimal 3 rumah dari rumah Nay

Benar benar tak ada harapan lagi, semua yang ku lakukan sia sia bahkan lebih parah.

" ini kenapa anak curut ada di sini" tanya adam yang tiba tiba sudah ada di belakang kami "hai calon mantan anak nya om adam tampan"

onit mendongak lalu mendengus keras "bapak om..."

"bapak om ???  ASTAGA BUAH NAGA HAHAHA..." tawa adam pecah bersama gerutuan khas onit

~※※※~

 onit langsung luluh saat adam membawa nya ke sebuah cafe untuk menikmati ice creaam coklat yang saat ini sedang hit dan entah dari mana adam bisa punya nomer farouq karna adam juga menghubungi lelaki itu untuk datang ke sini.

"dari mana kamu mendapatkan nomer dia?"

" percuma jadi orang kaya kalau nomer begitu saja ga tau"

" emang olang kaya punya nomer abii naa onit ? kan si om punya nomel dali onit. ya kan om..." potong onit

adam mendengus pelan sedangkan aku hanya cuma bisa tersenyum melihat tingkah onit

tak berapa lama lelaki yang punya senyum menyebalkan menyapa kami membuat perhatian onit teralihkan dalam sekejap, tapi senyum itu tak ramah seperti biasa nya karna terlihat guratan lelah di sorot mata nya yang redup

" abii dali mana ?" Tanya onit yang langsung berpindah tempat duduk di pangkuan farouq

" onit yang dari mana ? Kenapa onit bisa sama...." farouq melirik ku dan adam bergantian "bonit nyariin onit loh"

" onit Tangen bapak Om"

" onit udah bilang bonit kalo ketemu bapak om ?"

Onit menggeleng pelan "bonit naa ga mau ngomong sama onit, tal mama malah tlus bonit na nanis"

" nit... onit ga Boleh kayak gini lagi yah sayang, kasihan kalo bonit nyariin onit"

" enggak... bonit naa bobo mulu, onit capek"

" iya tap---"

" onit Tangen bapak om..."

Hati ku menghangat mendengar pengakuan onit, jawaban jujur seorang anak yang merindukan ayah nya

Farouq berdehem pelan, menerima suapan es cream dari onit dengan wajah dingin nya

" sebelum kita bicara sebaiknya onit harus di bawa pulang"

" kenapa onit harus pulang ?"

" kamu fikir onit bisa kabur ke rumah mu tanpa pengawasan ? Atau apa kamu tidak berfikir bahwa kehilangan onit beberapa jam ini tak membuat komplek heboh ?" sinis farouq "jangan bodoh... hanya untuk hal sepele seperti ini"

" ini bukan hal sepele !"

" kalau tau bukan hal sepele kenapa kamu menyepelekan nya !!!"

" Wowwww... tenang tenang... ada onit, Ayah biologis dan ayah samBung di larang melakukan KDRT dalam bentuk apa pun" putus adam

" kamu ingin bicara, kalau begitu kita kembalikan onit dulu atau... kita tidak akan bicara selama nya"

Aku melirik adam dan adam balik melirik ku, seperti orang bodoh akhir nya kami mengikuti perintah farouq untuk membawa onit pulang lalu setelah nya kami pergi ke sebuah apartemen yang ternyata milik adam

" jadi ini pengacara mu?" tunjuk farouq

adam mengangkat bahu nya acuh, ia malah menyodorkan vodca di antara kami

" jadi apa yang ingin kalian bicarakan ?"

" saya tiak ingin berbicara apa pun"

" bagus lalu kenapa pengacara mu mengganggu waktu istirahat pengantin?"

" saya tak punya pengacara ! dan adam bukan pengacara saya"

"ayah menunjuk kelurga ku untuk mengurus..."

brakkkk...

 "jadi ini karna ayah..."

"awal nya iya tapi sekarang tidak"

" apa pun alasan kalian ! saat ini kalian benar benar menganggu !" sentak farouq memecah keheningan di antara kami

" leleki lemah ini seperti anak SD yang patah hati karna kekasih nya pindah sekolah ! menyebalkan dan membuat saham rumah sakit turun dalam sekejap.. aku sebagai mantan saingan berusaha untuk membantu nya tapi nihil. dia tetep angkuh dalam patah hati nya"

" saya tak butuh bantuan mu brengsek !!"

" lalu kau mau menunggu bantuan siapa ? google atau galileo?"

" berhenti bersikap layak nya jagoan "

" dan berhentilah bersikap seperti pengecut yang bermuram durja"

" beri aku satu alasan kenapa aku tak harus menikahi nay" ucap farouq yang langsung menintrupsi perdebatan aku dan adam

ku tatap farouq dan adam bergantian tak mengerti arah pembicaraan lelaki di depan ku yang meneguk segelas vodca, alasan kenapa dia tak perlu menikahi nay?

             

                                                                                                #######

aku meringis saat bunda  menyentuh wajah ku, rasa sakit ini tak sebanding dengan rasa sakit yang nay rasa kan bersama putri kami karna sikap pengecut ku. pukulan demi pukulan yang lelaki itu berikan menyadarkan ku akan satu hal bahwasan nya bukan hanya aku dan nay menjadi korban karna nyata nya ada onit korban utama dari drama yang telah kami buat

 " siapa yang melakukan itu ibra?" tanya bunda dengan air mata yang sudah membasahi pipi pualam nya  "bicara pada bunda nak..."

erangan kecil terdengar saat ayah membuang koran yang ia baca tepat di meja depan nya, ayah tak berubah tetap angkuh dan tak tersentuh. ia bahkan sudah menunjuk firman hukum keluarga adam untuk membawa kasus onit ke meja hukum dengan dakwaan hak asuh atas onit

" apa dengan ini cara mu menyelesaikan masalah ?" tanya ayah tajam

"putri saya bukan sebuah masalah !"

" tapi putra ayah pembuat masalah!"

" ayo ibra.. kita masuk kamar biar bunda obati" ajak bunda

" berhenti memerlakukan nya seperti anak kecil !!"

" dia putra ku akan tetap menjadi putra ku"

bentakn pertama bunda untuk pertama kali sepanjang aku mnjadi anak nya membuat aku dan ayah sendiri tersetak kaget, bunda wanita yang penuh lemah lembut tak pernah membantah apa pun keinginan ayah. tapi saat ini d depan ku bunda membentak ayah yang ku yakin melukai harga diri ny

" rose..."

" orang bilang surga istri ada pada suami, lalu bagimana ada surga jika suami ku hanya memberi ku air mata"

" jaga nada bicara mu rose"

" aku.. tak akan pernah hormat pada mu lagi ! pada orang yang mengganggap diri nya tuhan padahal dia hanya  manusia biasa"

ayah mengeram frustrasi bahkan ku lihat tangan nya mengepal menahan emosi

" dia putra mu.. putra yang kau impikan selama pernikahan kita, tapi kau... kau memperlakukan dia seperti robot, kau setting hidup nya bahkan senyum nya... kau keterlaluan . sangat amat keterlaluan ! aku sungguh sungguh membenci mu..."

" aku bilang berhenti rose !"

" jangan berteriak pada bunda saya...!" teriak ku kesal, bunda langsung memelukku dengan tubuh gemetar, bunda ketakutan

" cukup... cukup faqih... kamu sudah membunuh putri ku, kamu tak boleh membunuh putra ku... cukup faqih" isak bunda dalam pelukan ku

" berhenti menangis rose, kau tau aku tak suka tangisan mu "

" tapi sepanjang pernikahan kita kau membuat ku menangis"

" rose..."

" anak anak bukan lah robot... harus nya kau bisa belajar dari Raisa, putri kita hancur karna sikap otoriter mu... lalu apa kau ingin menghancurkan putra kita ?"

" kau selalu membahas yang sudah berlalu... ! Itu bukan salah ku tapi salah anak anak mu yang bodoh !!" Ucap ayah tegas akan syarat makna, ia langsung pergi tanpa pedulikan tak bisa bunda yang semakin keras

Ku peluk bunda, ku usap punggung nya yang bergetar hebat. Seperti mengalami dejavu tangis bunda mengingatkan ku akan kesalahan yang kak Raisa lakukan dulu

" bunda... restui kami"

Bunda mengurai pelukan nya, kedua tangan nya menangkup wajah ku yang lebam penuh hati hati

" lakukan apa pun yang menurut mu kali ini benar nak..."

Ku kecup dahi bunda penuh hikmat

Bruuuuuukkkkkk....

" kata kan sekali lagi !"

" saya mencintai nya "

Brukkkkkkk...

" sekali lagi..."

" saya cinta nay, amat sangat mencintai Nay..."

Bruuuuukkk bruuukkkk... brukkk....

" ini untuk Nay adik ku "

Brukkk brukkk brukkk... brukkk...

" ini untuk putri ku onit..."

Pukulan demi pukulan farouq sematkan pada wajah ku yang tersungkur, farouq menindihi tubuh ku memukuli ku secara babi buta seakan melampiaskan emosi nya yang terpendam dan aku menikmati pukulan itu bersama bayangan bayangan senyum nay dan onit yang akan menyambut ku kelak

Farouq meminta alasan kenapa dia harus membatalkan pernikahan nya dengan nay dan secara spontan ku jawab kalau aku mencintai Nay lalu sambutan bogeman mentah farouq bertubi tubi menyapa wajah ku tanpa ampun

" sekali lagi kamu membuat Nay dan onit menangis. Ku pasti kan kamu tak akan bisa bernafas "

Brukkkk

Adam menjerit keras menarik farouq agar bangkit dari tubuh ku, segala pasal telah ia keluarkan untuk menuntut tindakan brutal farouq tapi bibir nya bungkam saat tangan farouq terulur untuk membantu ku bangkit

" aku tak akan membatalkan pernikahan ini, tapi kamu bisa datang untuk melakukan hal itu... datang lah"

Senyum kecil farouq membuka pintu gerbang dunia, ku peluk dia dengan bisikan kata maaf dan terima kasih

" jangan periksa ke dokter, biarkan Nay melihat luka ini..." bisik nya

※※※※※※

Annyeong....

Kalo di part sebelum revisi tinggal 2 part yaitu part ending sama Epilog
Kali ini sesudah revisi iiem tambah in 1 part karna merubah alur.

Sumpah berubah...

Jadi yang harap baca di part yang akan datang, okeyyyy

Dan

Semoga ga mengecewakan. AMIN


Thanks for comment and vote
Senin 21 mei 2018

Continue Reading

You'll Also Like

563K 52.8K 43
Demi menghindari sebuah aib, Gus Afkar terpaksa dinikahkan dengan ustadzah Fiza, perempuan yang lebih dewasa darinya. Gus Afkar tidak menyukai Fiza...
Threesome By abcdfg

General Fiction

94.3K 294 7
🔞 hanya untuk 18+ untuk adek adek di larangan baca kecuali tanggung sendiri akibatnya !!! Lapak penambah dosa ⚠️⚠️ 80% isinya ngentot!!!
SCH2 By xwayyyy

General Fiction

45.9K 9K 30
hanya fiksi! baca aja kalo mau
1.1M 3.5K 15
Ingin cerita lebih lengkapnya lagi, Silahkan klik Link di profil saya... 🙏🙏😊