(SPToP) - Supernatural Powers...

By AhmadRizani

3.7K 410 538

[Buku Awal dari SPW] Genre : Action, Code Name & Guild Pedia, adalah nama organisasi yang cukup terkenal di z... More

Prolog Pembukaan
Special Form(CLOSED)
EPISODE - Manager Dan Pegawai Pedia
EPISODE - Tugas Di Mulai
EPISODE - Pertemuan Di Pelabuhan
EPISODE - Penyusupan Ke Kapal
EPISODE - Jas Hitam
EPISODE - Menuju Pertemuan
EPISODE - Perjalanan Yang Penuh Salju
EPISODE - Bertarung Di Dalam Badai
EPISODE - Bagian Barat Kota Ambush
EPISODE - Gadis Kecil Yang Dicari
EPISODE - Kejadian Yang Sebenarnya
EPISODE - Perangkap Zerocha
EPISODE - Warna Biru Ditengah Putih
EPISODE - Pertikaian Dingin
EPISODE - Florencia & Mia
EPISODE - Akhir Dari Kesedihan
EPISODE - Pergerakan Lawan
EPISODE - Bergerak
EPISODE - Sesuai Rencana..?
EPISODE - Serangan Di Pedia
EPISODE - Rosa Mengambil Tindakan
EPISODE - Mereka berkumpul
EPISODE - Topeng Cry
EPISODE - Johnny Sign
EPISODE - Balasan

EPISODE - Kekuatan Kepala Keluarga

59 9 15
By AhmadRizani

< Author POV >

Haila Zerocha terlihat berdiri di aula keluarga yang mana ruangan itu hanya berisi sebuah meja yang menyimpan sebuah permata segitiga berwarna putih transparan yang tersimpan di dalam kotak kaca. Kotak kaca itu juga menghasilkan aura yang sama seperti aura yang tengah keluar dari Haila saat ini.

"Majulah dan serang dimana pun kalian mau..."

"Akan aku terima semua itu..!"

Brak..!

Pintu tiba-tiba terbuka, sebuah naga yang terbuat dari cat warna melesat terbang cepat membuka mulutnya ke Haila.

"Membosankan..!"

Haila mengangkat singkat telapaknya ke depan, gelombang putih menghantam naga yang terbuat dari cat itu sampai hancur berkeping-keping.

"Hanya umpan ya.."

Delux hadir dari belakang Haila dan memeluknya(?).

"Audi..!" seru Delux.

"Jadi begitu..?"

Dari pintu kembali melesat sebuah warna, lima warna mencuat keluar dari kegelapan dan menembus badan Delux maupun Haila layaknya sesuatu yang tajam.

"Kalian pikir ilusi seperti ini mempan terhadapku?!"

Haila melirik Delux yang ada dibelakang, Delux perlahan memudar dan pintu yang terbuka tadi kembali tertutup atau sama sekali tidak pernah dibuka. Semantara dibalik pintu...

"Gagal ya..?" gumam Delux berkeringat.

"Tapi berkat itu kita tahu Kode Nama-nya.." kata Audi memberi semangat.

"Kau ada benarnya.." dengus geli Delux.

"Dalam hitungan ketiga. 1..2...3!"

Brak..!

Kali ini pintu benar - benar dibuka, Audi dan Delux berpencar di dua sisi berbeda serta mulai berlari mendekat ke tempat Haila.

Rantai Zerocha

Haila merentangkan tangannya ke arah Delux dan muncullah sebuah rantai perak yang bersinar indah dari telapak tangan. Delux mengigit jarinya sampai berdarah, darah itu berkumpul membentuk sebuah benang merah yang melilit tangannya.

Rantai Haila menembus kepala Delux cepat tapi tidak membunuhnya. Delux perlahan menjadi pudar seperti cat yang kusam dan tiba-tiba saja muncul tidak jauh dari tempatnya diserang. Benang merah Delux terpotong dan perlahan menjadi pendek.

"Rantainya terlalu cepat.." pikir Delux.

Kumpulan Ilusi Bayangan

"Merepotkan.." bisik Haila.

Di depannya ada 10 lebih Delux yang berlari ke tempatnya. Haila mengangkat keduanya tanganya dan muncullah banyak rantai dari tubuh Haila, rantai-rantai itu menusuk Delux dan bayangannya.

"Baguslah dia melupakanku.." batin Audi semakin dekat.

"Ups~aku hampir lupa dengan satunya..?"

"Eh?"

Daaar..!

Rantai tiba-tiba menghantam tempat dibelakang Haila, sosok Audi muncul dari 'tak terlihat' dan berguling seperti bola.

"Audi..!"

"Aku baik-baik saja. Fokus ke tugasmu, Delux.."

Delux hanya bisa menggeram. Dirinya terkepung oleh rantai perak yang berhenti bergerak disekitarnya.

"Menyedihkan. Meminta bantuan kepada pihak luar. Apa Keluarga Cia tidak memiliki harga diri?!" hina Haila.

"Kami datang hanya untuk meminta maaf dan meluruskan semua salah paham ini.." balas Delux tak tinggal diam.

"Salah paham? Beraninya kau berkata begitu..?!" murkanya.

Rantai-rantai perak yang memerangkap Delux mengamuk di lantai dan udara, dan dengan cepat melilit Delux. Melilitnya sampai memotong badan Delux.

Tapi sama seperti tadi Delux menjadi buram dan muncul tanpa terluka dengan benang merah semakin pendek.

"Gara-gara adikmu itu anakku harus menderita. Gara-gara masalah kalian kami yang harus mendapat masalah. Dan kau bilang itu 'hanya' salah paham. Kuurgh..!" marah Haila. "Sudah cukup!"

Haila berteriak lalu merentangkan tangannya ke arah kotak kaca.

"Akan aku bunuh kalian semua.."

"Bicara percuma saja ya. Walaupun begitu aku tidak bisa terus begini.." pikir Delux.

Delux dan Audi saling menatap, manik mereka memberi isyarat yang sama. Saling mengerti.

Hush.. Hush!

Angin mengalir di ruangan dan berputar-putar ditempat Haila berdiri. Permata yang ada di dalam kotak kaca tiba-tiba saja pecah dan Haila dikelilingi cahaya yang menyelimuti permata yang pecah tadi.

"Tekanan yang kuat. Aku harus menggunakan 'itu'.." batin Audi.

"Delux..!"

"Aku mengerti..!"

Awakening Mode

The Judge

Flash Artist

< SKIP POV >

DHUUAARR!!!

Mansion itu bergetar hebat, bagian tengah mansion mengeluarkan asap hitam dan terdapat lubang besar disana.

Di bagian belakang mansion keluar Negev dengan tangan kirinya terluka parah, dibelakangnya ada Hako yang mengikuti sembari membawa senjata miliknya.

"Hah, hah. Aku tidak tahu j - jika kau bisa memindahkan luka. Apa-apaan Kode Nama-mu itu.." kata Negev tersenyum masam.

Hako keluar dari mansion, badan dan pakaiannya terlihat tidak seperti habis bertarung.

"Inilah keuntungannya Pengguna Kekuatan yang dapat menggunakan 'Awakening Mode', wanita.." sahut Hako agak cuek.

"Enaknya. Mungkin aku harus belajar cara melakukannya.." gumam Negev tertunduk.

Cretek...

Hako mengarahkan pistol milik Negev ke kepala Negev sendiri.

"Kematian yang ironis.."

"Aaaah.. Benar sekali--!"

Dor..!

Hako menembak Negev setelah ia menyelesaikan kalimatnya. Negev menghantam tanah penuh salju sambil bermandikan darah dibagian atas.

Hako meletakkan lembut pistol Negev di dekat mayat tersebut dan beranjak pergi dari sana.

"Aku merasakan tekanan yang kuat dari tengah. Apa itu dari Kak Audi??"

< Change POV >

Dua sosok bayangan melompat keluar dari lubang besar yang ada ditengah mansion. Pertama ada Delux yang mengenakan mantel jubah biru tua dengan garis merah darah, kedua ada Audi yang... Tidak berubah sama sekali.

Dibawah mereka atau tepatnya ditempat Haila berdiri, ada banyak cermin yang terbuat dari permata putih, rantai es putih dan gaun pengantin yang ditambahkan dengan jubah mantel penghangat. Ada dua permata beda warna yang melayang di dekat Haila, satu berwarna merah dan satunya lagi biru.

"Kau pikir kita berdua bisa mengalahkan Nona Haila tanpa membunuhnya..?" tanya Delux.

"Itu akan susah, kurasa. Tapi mungkin bisa. Percayalah kepada kekuatan sendiri.." jawab Audi biasa.

"Kau benar.." Delux tersenyum kecil dan batin Audi menjerit heboh dengan rona merah.

"Hehehe. Senyuman Delux HOT rasa cocoa.." batin Audi heboh.

"Kau siap, Audi?"

"Aku siap kapanpun dibutuhkan..!"

"Ayo.!"

"Oke~~!"















































Preview Next EPISODE

A : Halo semuanya, maaf membuat kalian menunggu lama nih cerita karena ane lagi sibuk akan 'gawian'.

A : Gak kerasa bagian ini udah mencapai titiknya tapi tak perlu sedih karena masih ada perang di sisi lain. Yaitu sisi Cry xD

A : Disana bakalan heboh karena semua OC akan berkumpul.

Cry : Heboh, bukan~~?

A : Gak gunanya jika ente muncul disini -_#

Rosa : Ehem.. Ehem *malu karena baru muncul*

A : Untuk penutup ane berikan kepada Rosa-Sensei~

Rosa : S - Sampai bertemu lagi di EPISODE selanjutnya, semuanya^^ *senyum manis*

putriyuuki, IcicleSword033

Continue Reading

You'll Also Like

1M 75.2K 34
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
138K 8.9K 18
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
1.1M 97.7K 49
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...
541K 36.5K 44
menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan segala cara demi bisa di lirik oleh Duke Ar...