Love is NO Perfect

By AngieFaa_

109K 6.3K 394

Cinta? Ya, cinta tak selalu dapat berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Di dalamnya terdapat banyak rint... More

(1) After Married with You
(2) When I Go
(4) Back to You
(3) Waiting You
(5). Find You
(6). I'm Sorry
(7). I Can't Forget You
(8). With You Again
(9). Honeymoon in Paris
(10). Meet Someone
(11). Mistake
(12). Broken Home
(13). Sorry, I must Go
(14). Hope
(15). Destiny
(16). About Love
(17). You and I
(18). Your Departure
(20). A Storm that Subsided
(21). The New Beginning
PEMBERITAHUAN!!
(22). What about My Heart?
(23). Goes to Belgia
(24). Ji Eun's Death (END)
COMING SOON!!

(19). Who is She?

2.8K 205 39
By AngieFaa_

Aku senang kau kembali. Aku sangat merindukanmu. Aku bersyukur kau kembali dengan selamat. Tapi sebagian hatiku bertanya-tanya, siapakah wanita yang kau bawa ke rumah kita? Siapa dia?

~•~

Sesampainya di Perancis...

Chanyeol pov
Setelah pesawatku mendarat, aku segera menuju ke perusahaan. Aku ingin segera menyelesaikan masalah di perusahaan itu. Aku tak mau meninggalkan keluarga kecilku terlalu lama.

"Excusme. I'm Park Chanyeol. I'm a CEO from Park Corp." ucapku pada salah satu pegawai di perusahaan itu.

"Oh yes. Welcome to Park Corp branch. Follow me! Your room is here." ucap salah satu pegawai.

"Oh yes. Thank you!"

Aku segera merapikan ruang kerjaku dan menyuruh Seulgi untuk mengurus beberapa dokumen penting yang ku bawa dari Korea dan akan ku presentasikan disini.

"Kapan presentasinya?" tanyaku pada Seulgi.

"Kalau dokumennya sudah siap, maka nanti siang Tuan bisa memulai presentasinya dengan kolega-kolega lain." jawab Seulgi.

"Baiklah. Aku tinggal keluar sebentar. Cepat selesaikan dokumennya!"

"Nde~"

Baiklah, karena perutku sudah berteriak meminta makan, maka aku mencari kafe yang dekat dengan perusahaan.

Sesampainya di kafe, aku mengambil tempat duduk yang ada di pojok kiri dekat jendela karena aku suka memandang pemandangan dari jendela. Rasanya sungguh nyaman. Dan tiba-tiba aku teringat Baekhee. Sedang apa dia disana? Apa dia bisa merawat Taehyung sendirian? Apa dia tidak kesepian? Berbagai pikiranku tentangnya muncul begitu saja. Aku pun memutuskan untuk menelpon nya.

"Yeobseyo. Ada apa Chan?"

"Tidak. Aku hanya merindukanmu. Kamu baik-baik saja kan?"

"Iya. Aku baik. Bagaimana denganmu?"

"Tentu baik. Baek, aku sudah sampai di Perancis. Sekarang aku sedang di kafe dekat perusahaan untuk sarapan. Bagaimana denganmu? Kau sudah makan?"

"Sayang, disini sedang malam hari. Aku juga sudah makan dari tadi."

"Oh ya? Haha.. Mian, aku lupa. Lalu apa Tae sudah tidur?"

"Iya. Dia sudah tidur dari tadi."

"Lalu kenapa kau belum tidur?"

"Aku tidak bisa tidur"

"Kenapa? Karena tidak ada aku ya?"

"Anniyaa~"

"Terus?"

"Ya aku tidak bisa tidur saja. Lagi pula aku ingin merasakan dinginnya malam tanpa ada kamu disisiku."

"Yak! Kau ini! Aku jadi ingin memelukmu...."

"Kalau begitu, cepatlah pulang!"

"Tentu, nyonya Park!"

"Geureom... Aku tidur dulu ne... See you!"

"Jaljjayo chagi..."

*Pip
(Telepon terputus)

Makanan pun datang. Aku segera memakannya. Saat akan meninggalkan kafe, tiba-tiba seorang yeoja menabrakku.

"Akh..." ringis si yeoja sambil memegangi kaki nya.

"I'm so sorry. Are you okay?" tanyaku.

"Yes. I'm okay, but I think my leg is dislocated." jawabnya sambil menatapku.

WHAT!!

Dia....

"CHANNIE!!!???"

"KAU.... NOONA KU??"

Yeoja itu kemudian langsung memelukku. Ya, aku menyadarinya. Dia yeoja yang selama ini hilang dari keluargaku. Yeoja itu adalah noona ku. Park Yoora.

"Apa yang noona lakukan disini? Kenapa tidak pernah kembali ke rumah?"

"Mian.. Aku... Tidak bisa"

"Mwo? Waeyo noona? Apa karena Appa?"

"..."

"Noona!"

"Hm?"

"Noona, kajja kita masuk dan bicara sebentar!"

"Maaf Channie, noona harus pergi. Tolong jangan beritahu mereka kalau noona ada disini. Aku tau kau ditugaskan appa kesini kan? Berarti kita bisa sering bertemu. Maaf. Kita bisa bicara lain kali. See you!" ucapnya kemudian berjalan meninggalkan kafe.

"Noona!!" panggilku. Dia pun berhenti berjalan.

"Besok kita bertemu lagi disini!" ucapku. Kemudian dia berbalik arah menatapku.

"Of course!"
Dia pun mengacungkan jempol kemudian berbalik arah. Sedetik kemudian dia mulai berlari entah kemana.

"Jadi selama ini noona disini? Apa kau hidup dengan baik disini? Apakah mereka tidak mengenalimu disini? Atau memang kau sengaja bersembunyi? Ada apa sebenarnya noona? Apa yang terjadi hingga kau tak mau kembali ke rumah?"
Batinku.

Skip

"Akhirnya aku sampai di hotel. Ahh... Aku sangat lelah hingga tubuhku rasanya ingin tumbang. Ditambah dinginnya salju yang seakan menusuk tulangku. But, I'm okay. Sekarang waktunya mengistirahatkan otak ku." ucapku sambil merebahkan badan ku ke kasur.

Aku pun memasang alarm agar aku tidak bangun kesiangan. Dan karena aku ingin menyelesaikan beberapa dokumen penting untuk rapat besok, maka aku tidak boleh bangun kesiangan.

Kalau diingat-ingat, tiap hari yang menjadi alarm untukku adalah istriku. Dia selalu tepat waktu membangunkanku. Alhasil, aku tidak pernah terlambat bekerja.

"Aaaaahhh.... Aku jadi sangat merindukanmu... Aku ingin cepat pulang dan menerkam mu..." ucapku lirih.

Skip

Pagi-pagi aku sudah disibukkan dengan beberapa dokumen tentang masalah kantor. Karena terlalu sibuk, aku jadi lupa sarapan. Aku bahkan tidak sempat menghubungi Baekhee.

Tok tok tok

"Masuk"

"Sajangnim, ini ada surat dari seorang yeoja." ucap Seulgi sambil menyerahkan sebuah surat dalam genggamannya.

"Siapa nama pengirimnya?"

"Jeosonghaeyo, saya tidak tau nama pengirimnya."

"Baiklah, kau boleh pergi"

"Nde, sajangnim"

Ku buka surat itu perlahan-lahan. Di amplop nya memang tidak tertera nama pengirimnya dan itu membuatku sangat penasaran.

~Chan, temui aku di kafe tempat kita bertemu kemarin. Ada sesuatu yang ingin ku beritahu kepadamu.~

Your sister

Aku tersenyum kecil membaca surat itu. Aku yakin noona pasti akan menceritakan semuanya. Semua yang tidak ku ketahui tentang masalah keluarga kita. Aku pun segera menyelesaikan dokumen ini agar aku bisa menemui noona.

20 menit kemudian...

"Noona, maaf aku terlambat." aku se

"Gwenchanna. Aku tau kau sibuk."

"Jadi... Ada apa noona memanggilku-"

"Eonni!!" teriak seorang gadis seumuranku.

"Eoh, Ji Eun-ah... Kau sudah datang?" ucap noona.

'Ji Eun? Siapa?'

"Eum.. Noona siapa dia?" bisikku.

"Ish kau ini!! Dia sahabatmu Chan... Kau lupa?"

"Hai! Lee Ji Eun-imnnida. Lama tidak bertemu, Chan!" ucap gadis itu.

Kemudian kami pun berbincang-bincang mengenai masa lalu kami.

Skip

Chanyeol pov end

3 Hari pun berlalu. Chanyeol tidak ada kabar sama sekali. Baekhee sangat khawatir terhadap Chanyeol. Dia takut kalau terjadi sesuatu dengan sang suami. Dia pun berusaha menghubungi Chanyeol namun tidak diangkat.

'Mungkin dia masih sibuk' pikir Baekhee.

Baekhee pov

Aku merindukannya. Sangat. Setiap saat aku menghubunginya tapi tak ada satu pun panggilanku yang di angkat. Aku takut terjadi sesuatu padanya.

Apa aku harus menghubungi sekretaris centil itu?

Tapi...

Baiklah. Aku akan menghubunginya.

"Yeobseyo.. Seulgi-ah, apa Chanyeol sedang ada meeting?"

"Yeobseyo Nyonya... Anniya, Tuan Park sedang tidak ada meeting. Beliau sedang keluar hari ini. Apa beliau tidak menghubungi Nyonya?"

"Anni. Dia tidak menghubungiku. Apa kau tau dimana dia pergi?"

"Tidak Nyoya. Tuan Park tidak memberitahu saya dimana dia pergi."

"Ah.. Geureom... Kenapa akhir-akhir ini dia berhenti menghubungiku?"

"Hmm.. Nyonya, sepertinya ada sesuatu yang harus Nyonya ketahui tentang Tuan Park."

"Mwondae?"

"Begini Nyonya... Kemarin saya melihat Tuan Park bersama seorang wanita di kafe."

"Jinjja? Ah.. Dia pasti menemui klien nya."

"Tidak Nyonya. Kalau beliau berniat menemui klien, beliau pasti mengajak saya. Tapi ini tidak Nyonya. Saya yakin itu bukan klien kami yang ditemui Tuan Park."

"Ah! Maybe dia adalah kenalan Chanyeol disana."

"Tapi Nyonya, sikapnya terhadap Tuan Park sangat berbeda."

"Maksud kamu?"

"Iya, dia menatap Tuan dengan tatapan yang tidak biasa Nyonya. Saya yakin pasti ada sesuatu di antara mereka."

"Jinjja? Anni!! Anniya..!! Itu tidak mungkin Seulgi-ah... Chanyeol tidak mungkin menghianatiku."

"Baiklah kalau Nyonya tidak percaya. Saya bisa membuktikan kata-kata saya. Akan saya kirimkan foto mereka berdua."

*Tit*
Sambungan pun terputus.

Seulgi has send photo

From : Sekretaris Centil
Saya harap Nyonya mengerti bahwa itu bukan settingan belaka.


'Mwo!? Hahaha... Aku yakin yeoja itu adalah noona nya. Kalo tidak salah, dulu dia pernah bercerita tentang noona nya yang hilang. Ah... Syukurlah noona nya baik-baik saja.' batinku.

2 hari kemudian...

Besok adalah hari kepulangannya. Apa dia baik-baik saja disana? Kenapa dia tidak pernah menghubungiku? Disini aku mencoba berpikir positif agar dia tak kecewa ketika dia pulang nanti. Aku tidak ingin hubungan kita berakhir seperti dulu. Aku mencoba percaya padanya dengan setulus hatiku. Aku percaya dia tidak akan menghianatiku. Tapi... Dengan tidak menghubungiku selama ini, aku jadi sedikit khawatir. Ada keraguan di lubuk hatiku.

Kriiiiinggg...

My Husband has calling

'Akhirnya...'

"Yeobseyo... Chan..."

"Eoh.. Annyeong, Baek! Bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja? Maaf aku tidak pernah menghubungimu. Jeongmal mianhae..."

'Suara ini... Aku sangat merindukannya...'

"Tidak, Chan. Kau tidak perlu meminta maaf. Aku tau kau sibuk. Aku baik-baik saja disini. Bagaimana denganmu? Apa pekerjaanmu sudah selesai?"

"Hmm. Pekerjaanku sudah selesai dan besok aku akan kembali."

"Jinjja? Aku pikir kau akan tinggal disana. Haha..."

"Ya tidak lah... Kalau aku tinggal disini, istriku pasti akan menangis. Aku tidak ingin anakku tumbuh tanpa adanya seorang ayah di sampingnya."

'Ku harap itu tidak akan pernah terjadi'

"Hahahha... Tuan Park kau bisa saja!! Cepatlah pulang! Nan bogoshipoyo..."

"Tunggu Aku sayang... Besok kita akan bertemu lagi. See you :)"

*Tiit*
Sambungan pun terputus

Akhirnya aku bisa mendengar suaranya lagi. Aku bahagia. Sangat. Berkat teleponnya, aku jadi yakin dia tidak mungkin menghianatiku. Besok adalah hari kepulangannya. Aku akan menyambutnya. Ah ya! Aku harus belanja. Aku akan membuatkan makanan kesukaannya.

Baekhee pov end

Chanyeol pov
Besok adalah hari dimana aku akan melihat senyumannya lagi. Aku tidak ingin senyuman itu memudar. Aku sangat tidak menginginkannya. Itu karena aku sangat sangat mencintainya. Aku tidak ingin membuatnya terluka lagi. Tapi....

Apa yang telah ku lakukan??? Sadarkah aku telah melukainya? Aku takut. Aku takut kehilangannya. Tapi di sisi lain, Aku tidak bisa membiarkan 'Dia' menderita di sisa hidupnya.

"Maaf Tuan, bisa kita mulai acaranya?"

"Chan..." panggil yeoja itu menyadarkanku.

"Eoh? Maaf, silahkan dimulai!"

"......."

"Mulai saat ini, kalian berdua sah menjadi suami-istri. Silahkan mempelai pria mencium mempelai wanita."

'Mianhae... Saranghae.. Baekhee-ah'

Aku pun mencium kening yeoja itu. Dan semua orang bertepuk tangan. Miris rasanya membayangkan air mata Baekhee yang akan mengalir deras membasahi pipinya. Tapi aku sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti keinginan noona ku.

"Gomawo, Channie~" ucap yeoja itu sambil memelukku erat.

Tuhan, berapa kali lagi aku harus membohongi istriku sendiri? Aku tidak sanggup menyakiti orang yang ku cintai. Lalu apa yang akan ku katakan padanya nanti?? Haruskah aku jujur?

Keesokan harinya...

"Selamat datang kembali, Suamiku..." ucap Baekhee menyambutku.

"Aku pulang..." aku pun memeluknya erat.

"Apa kau merindukanku?"

"Iya. Sangat. Biarkanlah begini untuk sebentar saja."

"Chan, siapa yeoja itu?"

Deg

'Haruskah ku katakan padanya'

"Annyeonghassimnika... Lee Ji Eun-imnnida. Aku..." ucap yeoja itu.

"Dia sahabatku." ucapku dengan tegas.

Chanyeol pov end

~•~

Tbc
Haii chingu... Ya Ampun maaf yaa... Kalian nunggu lama lagi ya?? Maaf banget yaa... Soalnya aku sibuk bgt, trs banyak tugas, dan sulit bgt buat nerusin ceritanya. Maaf yaa...

Gomawo buat yg udh setia nunggu ff ini :)

Continue Reading

You'll Also Like

718K 70.3K 41
𝑫𝒊𝒕𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕𝒌𝒂𝒏 J. Alexander Jaehyun Aleron, seorang Jenderal muda usia 24 tahun, kelahiran 1914. Jenderal angkatan darat yang jatuh cinta ke...
66.6K 7.2K 60
Chris adalah seorang duda yang memiliki empat anak,anak nakal yang selalu sulit diurus semenjak cerai dengan istri. suatu saat ia bertemu dengan hyun...
1.4M 122K 64
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
400K 14.6K 85
Katanya, tidak ada persahabatan yang abadi antara laki-laki dan perempuan. Lalu bagaimana jika keduanya menemukan seseorang yang berhasil meraih temp...