Please, Remember Me Hyung [CO...

By Destiana_354

122K 9.9K 314

"Hyung , Apa kau tidak mengingatku ?" _Kim Taehyung_ "Mianhe , Apa kita pernah bertemu sebelumnya , Aku tidak... More

Cast & Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Preview
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
No update
Epilog
Rencana bikin sequel
Info sequel

Chapter 22

5K 371 10
By Destiana_354

1 Tahun kemudian ....

Hari demi hari berlalu. Bulan pun sudah berganti beberapa kali. Kristal salju itu kembali turun pertanda musim dingin kembali menyapa kota seoul.

Seorang pemuda tengah berjalan menuju ke suatu tempat dengan membawa seikat bunga di tangannya. Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya ia sampai di tempat tujuan.

Pemuda itu melangkahkan kakinya memasuki rumah abu. Ia berhenti di depan tempat penyimpanan abu seseorang lalu meletakkan bunga yg tadi bawanya disana. Pemuda itu tersenyum tipis melihat foto seseorang yg memang di letakkan disana.

"Hyung, apa kau bahagia disana ?"

Pemuda itu bertanya sambil terus menatap foto itu. Raut wajahnya langsung berubah sendu, ia menundukkan kepalanya. Setetes air mata mengalir dari sudut matanya.
Dengan cepat, ia menghapus air matanya dan kembali menatap foto itu.

"Aku bahagia sekarang hyung, maaf karna aku baru mengunjungimu sekarang .."

" .. Sebentar lagi natal, aku akan melewatkannya tanpamu lagi , huh .."

"Tapi tidak apa-apa , masih ada mereka yg akan menemaniku merayakan natal tahun ini .."

".. Terimakasih hyung, kau sudah menjagaku selama ini .. Maaf jika aku pernah menyusahkanmu.."

Pemuda itu tersenyum.

"Selamat ulang tahun, hyung .. Meskipun aku sudah tidak bisa melihatmu lagi, tapi .. Kau akan selalu berada disini" ujar pemuda itu sambil memegang dadanya.

"Semoga kau bahagia disana hyung, .. Aku merindukanmu"

".. Aku pergi dulu hyung, saat natal nanti .. Aku akan kesini lagi"

Pemuda itu sedikit membungkukkan badannya kemudian berjalan keluar dari rumah abu itu.

Ponselnya bergetar. Satu notifikasi pesan masuk saat ia membuka ponselnya.

"Kau dimana ?"

Pemuda itu mengetik pesan balasan.

"Mengunjungi Seojin hyung, ada apa ?"

Pemuda itu memasukkan ponselnya ke sakunya dan kembali berjalan. Tak lama ponselnya kembali bergetar, ia menghentikan langkahnya lalu membuka pesannya.

"Datanglah ke rumah sakit, Kita rayakan ini bersama"

"Baiklah, tunggu aku"

Setelah mengetikkan balasan, pemuda itu kembali memasukkan ponselnya. Ia tersenyum tipis kemudian melanjutkan langkahnya.

♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦

Seorang pemuda berjalan melewati koridor rumah sakit. Di tangannya memegang sebuah kotak kecil yg sudah di tutupi dengan kertas kado.

Pemuda itu berhenti di depan sebuah ruang rawat. Ia membuka pintunya kemudian berjalan masuk.

"Akhirnya kau datang juga, kenapa lama sekali ?"

"Mianhe, tadi aku harus membeli ini dulu"

Pemuda itu menunjukkan sebuah kado yg baru di belinya saat akan menuju ke rumah sakit.

"Ya! Kau baru membelinya ?"

Pemuda itu mengangguk menjawab pertanyaan pemuda di hadapannya.

"Dasar Park jimin bantet!"

"Ya! Berhenti mengataiku seperti itu, dasar alien!"

"Apa kau bilang!? Hyung, kau dengar .. Park jimin bantet ini berani sekali mengatai adikmu yg tampan ini alien , Huh .. Kurasa matanya bermasalah" ujar pemuda itu pada seseorang yg terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

"Ya! Kim Taehyung!"

"Ck, bisakah kalian diam .. Berisik sekali" ujar seorang pemuda yg sedari tadi duduk di sofa.

"Lagian kan di antara kami berdua kau yg paling pendek , Jimin-ah .. Terima saja saja nasibmu"

"YA! MIN JUNGKOOK!"

"Sudahlah, kita disini untuk merayakan ulang tahun seokjin hyung, bukan untuk berdebat" ujar taehyung

Flashback ....

" Cukup! "

Jimin berdiri dan memandang keduanya bergantian.

"Baiklah, Jika memang kau tak bisa memaafkanku, aku akan pergi dari kehidupanmu, Aku tidak akan menunjukkan wajahku di hadapanmu lagi, maafkan aku"

Jimin sudah hampir mencapai pintu keluar sebelum suara mesin EKG itu menghentikan langkahnya.

Tiiittt .............

Jimin berbalik dan melihat mesin EKG yg menunjukkan garis datar.

"HYUNG!!"

Jungkook dengan cepat langsung menekan tombol darurat. Tak menunggu lama, seorang dokter dan beberapa perawat langsung masuk ke dalam ruang ICU.

"Maaf, tolong kalian keluar!"

Jungkook menarik taehyung untuk keluar dari ruangan itu namun taehyung terus memberontak.

"HYUNG, KAU TIDAK BOLEH PERGI , KAU HARUS KEMBALI, KAU HARUS MENEPATI JANJIMU!"

Taehyung terus memberontak membuat Jungkook kesulitan. Beberapa perawat membantu jungkook untuk membawa taehyung keluar.

Setelah berhasil membawa taehyung keluar, perawat itu langsung menutup pintunya.
Di dalam sana, seorang dokter terus berusaha untuk mengembalikan detak jantung seokjin menggunakan alat kejut.

Di luar ,taehyung masih saja memberontak.

"LEPASKAN AKU JUNGKOOKSEOKJIN HYUNG TIDAK BOLEH PERGI!"

"TAEHYUNG! Tenanglah! Dokter sedang berusaha menyelamatkan seokjin hyung!"

Sementara jimin hanya diam sambil menatap dari pintu kaca Bagaimana dokter itu yg terus berusaha mengembalikan detak jantung seokjin.

'Kau tidak boleh pergi hyung, kau bilang padaku bahwa kau akan kembali, kembalilah hyung'

'Tuhan, tolong jangan ambil seokjin hyung sekarang, izinkan aku untuk menebus semua kesalahanku padanya, dan juga pada taehyung .. Aku mohon'

"SEOKJIN HYUNG! APA KAU INGIN AKU MEMAAFKAN JIMIN ? BAIKLAH .. AKU MEMAAFKANNYA HYUNG, AKU BENAR-BENAR MEMAAFKANNYA .. KEMBALILAH HYUNG! AKU MOHON, KEMBALILAH!"

Ajaib.

Garis yg tadinya datar itu kini kembali menjadi garis zigzag pertanda detak jantung seokjin kembali berdetak.

Skip//

Jimin dan taehyung duduk di taman rumah sakit. Setelah terdiam cukup lama, akhirnya jimin membuka suara.

"Jadi .. Kau benar-benar memaafkanku ?"

"Hm" jawab Taehyung sambil terus menatap ke depan

"Aku benar-benar minta maaf, aku janji, aku akan menebus semua kesalahanku , maaf"

"Berhenti mengatakan itu .. Aku bosan mendengarnya"

Taehyung melirik ke arah pergelangan tangan kiri jimin yg di perban.

"Apa kau baru saja mencoba bunuh diri ?"

"Eoh ?"

"Kenapa ? Apa karna kau merasa bersalah ?"

Jimin menatap kosong ke depan.

"Hm, aku terlihat menyedihkan bukan ?"

"Ya, kau sangat menyedihkan"

"Kalian berdua sama-sama terlihat menyedihkan"

Suara itu mengalihkan atensi keduanya. Keduanya melihat Jungkook yg berdiri di samping mereka. Setelahnya, mereka saling melempar senyum.

Setelah hari itu, mereka kembali menjadi teman dekat. Taehyung merasa mendapat kebahagiaan lagi, meski kebahagiaan itu belum lengkap karna sang kakak yg masih terbaring koma. Tapi taehyung tetap bersyukur, ia masih bisa melihat kakaknya. Ia akan terus menunggu sampai kakaknya kembali untuk menepati janjinya.

Flashback End ....

Taehyung, Jimin dan Jungkook saat ini tengah duduk di taman kampus.

"Hei Jimin-ah , apa kau sudah mengatakan perasaanmu pada Jisoo ?" tanya taehyung

Jimin menggeleng. "Belum"

"Apa !? Lalu apa yg kau lakukan saat pergi bersamanya kemarin ?" tanya jungkook

"Hanya jalan-jalan saja .."

Taehyung berdecak. "Bodoh, kau selalu saja melewatkan kesempatanmu"

"..jika kau tidak cepat melakukannya, maka aku yg akan melakukannya dan menjadikannya kekasihku"

Jimin menatap Taehyung tajam."awas saja jika kau berani melakukannya "

"Lagian, apa susahnya .. Kau tinggal mengatakan perasaanmu padanya , setelah itu kalian jadian , beres" ujar Jungkook

"Kau pikir semudah itu"

"Ya, itu sangat mudah bukan ?"

"Benarkah ?"

Jimin tersenyum jahil.

"Hey! Jieun-ssi!"

Gadis yg di panggil Jieun itu berhenti dan berjalan ke arah mereka. Seketika tubuh jungkook menegang, sedangkan taehyung terkekeh melihat jungkook yg salah tingkah.

"Ada Apa , Jimin-ssi ?"

Jimin melirik ke arah Jungkook.
"Jungkook ingin bicara denganmu"

Gadis itu melihat ke arah Jungkook dan tersenyum canggung.

"Baiklah jieun-ssi , kami pergi dulu" ujar taehyung kemudian beranjak dari tempatnya.

"Fighting!" lirih jimin kemudian berlari menyusul taehyung meninggalkan kedua insan itu yg di liputi dengan perasaan canggung.

'Awas saja kau , Park jimin'

♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦

Taehyung duduk di samping ranjang seokjin sambil memegang tangan sang kakak.

"Hyung,  kapan kau akan kembali ?"

" .. Apa kau tidak lelah tidur seperti ini terus ,hyung .. Ini sudah satu tahun .."

".. Apa kau tidak merindukanku ? Apa disana sangat indah sampai kau tidak ingin kembali ?"

".. Aku merindukanmu hyung, jadi .. Cepatlah kembali dan tepati janjimu .."

Taehyung menahan air matanya yg ingin keluar.

"Kembalilah hyung , aku ingin merayakan natal bersamamu .."

Taehyung memejamkan matanya erat sambil menundukkan kepalanya.

'Aku mohon Tuhan, izinkan seokjin hyung untuk kembali'

Bulir air mata mengalir di pipinya.

'Aku mohon Tuhan .."

"Taehyung-ie .."

Suara yg terdengar lirih itu membuat taehyung dengan cepat membuka matanya.

Mata taehyung berbinar kala melihat sang kakak yg sudah membuka matanya ..

"Hyung, kau kembali .."

Seokjin hanya tersenyum lemah di balik masker oksigennya ..

'Terimakasih Tuhan ... '
.
.
.
.

END

Tenang aja, ini belum bener² End kok, masih ada Epilognya .. 😁

Maaf kalau misalnya chapter ini mengecewakan, soalnya aku ngetiknya keburu-buru ..

Aku akan usahain up secepatnya .. Jadi tunggu ya ..😊

See You👋👋

Continue Reading

You'll Also Like

53.1K 4.3K 16
Sequel dari The Ruler Of The Element
1.7K 179 6
Lima tahun telah berlalu tanpa terasa. Taehyung, Jimin, Namjoon, Yoongi, dan Hoseok berusaha untuk melanjutkan hidup. Kehilangan Seokjin dan Jungkook...
465K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
112K 9.3K 22
Taehyung terlihat telah memiliki segala hal untuk bahagia: hyung yang selalu menjaganya, sahabat yang selalu membuatnya tertawa, dan musik yang mewar...