All Of Sudden // h.s

By salsofc

41.8K 3.3K 146

Kisah yang tidak terduga dari seorang mahasiswi yang dulu menyamar menjadi seorang gadis culu dan lugu, namun... More

Prologue
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 6
Epilogue
Bonus Chapter

Chapter 5

3.3K 379 10
By salsofc

Kau tahu? Tidak. Tentu saja kau tidak tahu karena  aku belum memberitahumu. Begini, ternyata mendapat tambahan pelajaran dari Harry tidak seburuk yang aku kira. Kau tahu kan jika awalnya aku berpikir yang tidak tidak padanya? Tapi ternyata Ia tidak seperti itu. Ia pria yang sangat menyenangkan. Tambahan pelajarannya darinya juga tidak terlalu serius, bahkan mungkin 60% kegiatan kami adalah mengobrol dan bercanda. Dan perlu kau tahu, sebenarnya ini bukan tambahan pelajaran tapi proses penyusunan skripsi.

Like seriously. Ia bilang jika aku tidak butuh tambahan pelajaran jadi daripada kami melakukan hal yang tidak jelas lebih baik Ia membantuku menyusun skripsi untuk tahun depan. Ide bagus, bukan?

“Skylar?”

“Ya?” Aku mengalihkan perhatianku dari Mac-ku ke arah Harry yang ada di samping kiriku.

“Aku ingin bertanya sesuatu padamu.”

“Silahkan. Bertanya tentang apa?”

“Tentang surat tadi.”

Dang! Sial. Kenapa Ia masih membicarakan surat tadi? Kupikir Ia sudah melupakan hal itu. Sial sial sial!

Aku hanya menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya dengan kasar lalu tersenyum ke arahnya menandakan Ia boleh melanjutkan kalimatnya.

“Apa yang kau pikirkan saat kau melihatku dan memutuskan untuk bercengkrama dengan sahabatmu?” Ia tersenyum.

“A-aku, aku tidak memikirkan apapun. Hanya saja—kau tahu? Masalah perempuan pada umumnya.” Jawaban yang bagus Skylar! Sangat bagus! Gadis batinku yang duduk di sofa kulit hitam mendesah lega dan tersenyum lebar sekarang.

“Masalah perempuan huh? Seperti menggossip tentang pria tampan?” Ia menaikkan alis.

“Ya bisa dibilang begitu. Tapi aku tidak bilang jika kau tampan, bukan? Jadi bukan masalah itu. Ini masalah yang lain.” Aku memiringkan kepalaku. Sementara gadis batinku masih duduk di sofa kulitnya dengan seringaian licik karena puas atas kesuksesannya.

“Dan apa masalah yang lain itu?”

“Sudah kubilang kan jika ini masalah perempuan. Kenapa kau masih ingin tahu? Kau bukan pasien transgender kan?” Skak mat! Mau bicara apalagi kau Styles?

Tentu saja bukan! Aku normal. Tapi disini, objek yang kau bicarakan dengan teman gadismu itu adalah aku dosenmu sendiri. Jadi aku perlu tahu apa yang sebenarnya kau pikirkan.” Ia menegakkan tubuhnya.

Aku meletakkan laptopku di karpet dan ikut menegakkan tubuh. “Kenapa kau benar benar ingin tahu? Dan sebenarnya siapa yang menyuruhku  untuk berhenti membaca surat itu? Jika saja kau membiarkan aku menyelesaikan membaca, pasti kau tahu apa yang ada di otak ku saat itu juga.”

“Baiklah kalau begitu. Bacakan surat itu sampai selesai. SE-KA-RANG.” Harry melipat tangannya di dada dan menyeringai.

Aku mengikutinya melipat tangan di dada dan menyeringai. “Kau pikir suratnya masih ada padaku? Sudah aku buang saat aku keluar dari kelas tadi Harry.”

“Apa?” Ia membelalakan mata.

Aku mengangguk senang dan kembali menyandarkan tubuhku di sofa. Sedangkan, Harry memandangku dengan tatapan ‘akan-kubunuh-kau-secepatnya’. Setelah kurang lebih 2 menit kami terdiam, Harry ikut menyederkan tubuhnya ke sofa.

“Aku juga ingin menanyakan sesuatu padamu.” Ujarku meletakkan Mac-ku di karpet lagi.

Harry menaikkan alisnya menandakan aku boleh melanjutkan kalimatku.

“Ini tentang homescreen handphonemu. Ku akui foto di homescreenmu itu sangat indah dan bisa di bilang lumayan untuk ukuran kamera handphone." Skylar memberi mimik wajah mengejek. "Di foto itu terdapat seorang gadis berpony tinggi yang berdiri diantara rak rak buku, dan Ia sendiripun sedang menunduk membaca sebuah buku. Siluet gadis itu menampakkan jika Ia adalah seorang gadis berwajah cantik karena  terlihat dari lekukan wajahnya. Hidung dan bibir tipisnya pun membuktikan Ia gadis yang cantik. Siapa dia sebenarnya? Kekasihmu?”

“Dimana kau melihatnya?” Harry menegakkan tubuhnya.

“Aku sudah bilang tadi, ini tentang homescreen handphonemu. Berarti sangat jelas bukan aku melihatnya di homescreen handphonemu.” Skylar memutar bola matanya.

“Oh..” Harry menyenderkan punggungnya lagi. “Dia.. Dia itu..”

“Dia itu?” Skylar menundukkan tubuhnya agar bisa melihat wajah dosennya yang sedikit menunduk.

“Aku tidak tahu.”

What the..? Kau tidak tahu? Lalu kenapa kau memotretnya?”

“Begini, sore itu, saat aku ingin mengunjungi perpustakaan, aku melihat seorang gadis cantik. Akupun mengikutinya dan berniat untuk berkenalan dengannya. Dan beruntungnya aku, Ia juga  pergi ke perpustakaan kota. Aku berusaha teramat sangat untuk bisa melihat wajahnya dengan jelas tapi sayang aku tidak bisa karena dia berjalan sangat cepat dan dengan lihai melewati rak rak buku yang tinggi itu. Well, mungkin karena hari itu memang sudah mulai sore. Lalu saat Ia berdiri di antara rak rak tinggi novel novel klasik, siluetnya pun terbentuk. Dan beruntungnya lagi, hanya ada Ia berdiri sendiri disana. Jadi aku bisa mengabadikan kecantikannya seorang diri.”

“Dan darimana kau tahu Ia seorang adalah gadis yang cantik? Kau bahkan belum melihat wajahnya.” Skylar mengernyit geli mendengar penjelasannya dosennya yang Ia anggap tidak masuk akal. Dan sebenarnya ia juga berpikir, bagaimana pula tadi dia bisa mengatakan gadis itu adalah gadis yang cantik, padahal dirinya sendiri belum pernah melihat bahkan bertemu gadis itu. Ternyata ia sama menggelikannya dengan dosen di hadapannya.

“Entahlah.” Harry mengendikan bahu. “Tapi aku hanya menyukai kenyataan jika Ia terlihat begitu cantik walaupun hanya dari arah belakang.”

“Lalu kau pergi begitu saja tanpa tahu siapa dia sebenarnya dan bagaimana wajahnya?”

“Ya. Aku sudah mendapatkan buku yang aku inginkan, dan saat itu aku memang ditunggu oleh salah seorang dosen sastra di McJohannes University.”

What? Kau lebih mementingkan pertemuan dengan dosen lain padahal kesempatan untuk mendapatkan kekasih ada di depanmu?” Skylar memasang wajah heran dan tak percaya dengan dramatis.

“Itu pertemuan penting, Skylar. Kau pasti mengerti jika kau jadi aku.” Harry kembali melipat tangannya.

Keheningan menyeruak sejenak, sampai akhirnya Skylar kembali bertanya. “Kapan kau ke perpustakaan itu Harry?”

Harry yang mendengar pertanyaan Skylar menyipitkan mata dan mengangkat dagunya seakan sedang menerawang langit langit apartemen Skylar. Bibir tipis berwarna merah menggoda itupun berputar putar seolah ikut berkerja bersama otak dosen tampan tersebut.

“Sepertinya, 1 minggu yang lalu. Dan perlu kau tahu, saat aku kembali kesana, aku bertanya pada Debora si penjaga perpustakaan,”

“Ya, aku kenal dia.” Potong Skylar cepat.

Harry yang mendengar perkataan Skylar hanya mengangguk sekali dan melanjutkan. “Debora berkata jika gadis yang aku sebutkan ciri cirinya itu sangat mirip dengan seorang gadis yang gemar datang ke perpustakaan setiap sabtu sore,”

“Kau pergi ke perpustakaan kota pada sabtu sore?”

“Ya, dan Debora bilang Ia meminjam sebuah novel dengan judul The Jungle. Dia sepertinya sangat menyukai sastra klasik.” Harry tersenyum geli membayangkan gadis yang ada dipikirannya sekarang.

“The Jungle?” Skylar berusaha mengingat ingat.

Novel The Jungle? Sepertinya Ia pernah membaca novel dengan judul yang sama. Tidak salah lagi. Tentu itu dia. Gadis itu yang Harry maksud.

“Apa dia mengenakan jaket kulit berwarna cokelat?” Tanya Skylar mencoba meyakinkan dirinya bahwa Ia perasaannya benar.

“Ya. Darimana kau tahu?”

“Apa Ia mengenakan sepatu kets dan skinny jeans berwarna putih?”

“Skylar darimana kau tahu? Kau mengenalnya? Apa kau tahu Ia siapa?” Tanya Harry bersemangat. Jika Skylar memang mengetahui siapa gadis misterius itu, secara tidak langsung Harry akan sangat terbantu untuk menemukan gadis itu lagi.

Yang di beri pertanyaan hanya diam tak bergerak. Ia mencoba menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan keras.

“Sky?”

Skylar menatap Harry dan perlahan sebuah senyum terpatri di wajahnya yang cantik itu.

"Jadi dia gadis yang kau maksud." Gumam Skylar pelan.

"Dia? Dia siapa?" Harry menggoyangkan bahu Skylar.

Skylar tersenyum misterius. "Aku tahu siapa gadis yang kau maksud."

***

New chapter is up!

Oh God, kayaknya cerita ini bentar lagi bakal kelar deh. Bukan bentar, kayaknya new update nanti bakal jadi epilogue kalo engga ya last chapter sebelum epilogue ahahaha

Seperti yang sudah tercantum di tag, kalo cerita ini emang short story, dan itu berarti ceritanya engga nyampe 10 chapter a.k.a kurang dari 10 chapter a.k.a <10 chapter a.k.a cerita ini bakal kelar!

Ah akhirnya gue bisa fokus ke troublemaker, dan kalo gue emang niat nih, bakal gue launching tuh cerita baru tapi gue engga bakal kasih tau ceritanya judulnya apa atau kayak apa atau apalah yang kalian pikirkan hohoho

So please vomment guys, I BEGGING YOU!!!

With love, S x

Continue Reading

You'll Also Like

5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
13.4M 1.1M 81
♠ 𝘼 𝙈𝘼𝙁𝙄𝘼 𝙍𝙊𝙈𝘼𝙉𝘾𝙀 ♠ "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...
925K 40.6K 97
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
769K 77.8K 54
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...