Mystical Savior

By Arisk_

43.5K 3.1K 269

Ren Katsuo telah ditakdirkan menjadi Pemimpin Pasukan Mistis «Savior» untuk mengalahkan monster yang pernah m... More

Prologue
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 17.2
Chapter 17.3
Chapter 17.4
Chapter 17.5
Chapter 18
Chapter 18.2
Chapter 18.3
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 20.2
Chapter 20.3

Chapter 20.4

145 7 0
By Arisk_

"Hoy apa yang terjadi pada tubuhmu?!" Tanya Akari saat melihat tubuh Treeoni yang sangat kesakitan.

Treeoni juga menyadari jika sihir ini adalah milik Goro Daiki. Namun tetap saja dia tidak bisa menahannya lebih lama lagi.

"Apa yang harus kulakukan?" Tanya Akari. Dia hanya bisa melihat Treeoni berteriak kesakitan.

"K.. Kau harus membunuhku!!"

"Apa katamu?! Kau adalah makhluk yang menjaga kitab ini bukan?!"

"Aku serahkan kitab ini pada kalian. Jagalah sebisa mungkin dan sampai mereka mengambil kitab ini."

"T-tapi-!"

"Sudah tidak ada waktu lagi! Jika kau terlalu lama seperti ini. Sihir ini akan menguasai seluruh tubuhku ini!!  Argghh!!!"

Sihir itu telah berhasil menguasai tubuh Treeoni. Dengan mudahnya Goro Daiki memerintahkan Treeoni dari jauh untuk menyerang Akari.

Tubuhnya bergerak sesuai perintah Goro dan kini dia mulai menyerang Akari. Akari yang tidak siap dengan serangan pukulan dari Treeoni pun terpental ke belakang.

"Sial!! Treeoni!" Teriak Akari.

Seluruh tubuhnya kini telah diselimuti oleh aura hitam yang berasal dari sihir Goro. Seluruh pikiran dan tubuhnya juga telah dikuasai oleh sihir Goro.

Tidak ada pilihan lagi selain melawan Treeoni. Akari tidak mau mengambil resiko jika Treeoni tidak dikalahkan. Namun tetap saja ini akan sulit baginya karena Akari merasakan jika kekuatan dari Treeoni sangat kuat.

"Tidak ada pilihan lagi ya."

Akari mengeluarkan pedang Kira yang dimilikinya dari portal sihir tersebut. Dengan siap, Akari memasang kuda-kuda untuk menyerang Treeoni yang sedang tak terkendali itu.

"Uarghhh!!" Teriak Treeoni yang menyerang apa yang ada disekitarnya.

"Aku harus menghentikannya!" ujar Akari.

Akari melesat lari ke depan dengan cepat dan sigap dia berhasil menebas beberapa bagian dari Treeoni. Aura hitam pekat Treeoni semakin meningkat hingga akhirnya Treeoni melakukan serangan balasan. Dia berhasil meraih kerah Akari, Akari mencoba memberontak dari cengkramannya, namun hal itu percuma karena kuatnya cengkraman Akari.

"Kau sebentar lagi akan mati, Savior."

"G..goro!!!" jawab Akari dengan nada pelan.

Treeoni langsung membantingnya ke tanah lalu menginjaknya dengan keras hingga hentakannya pun ikut goyah sesaat. Akari memuntahkan darah dari mulutnya. Lukanya cukup parah.

Belun puas dengan hal itu, Treeoni menginjak Akari lagi hingga terlihat Akari terkaar sudah tidak berdaya. Hentamannya begitu kuat hingga Akari tak mampu memberontak.

"Selamat tinggal..!!"

Treeoni mengeluarkan tombak kayu dari tangan kanannya dengan ukuran yang sangat besar. Dia akan menusuknya tepat di perut Akari.

Kedua mata Akari terpejam, seolah-olah tak sadarkan diri. Namun tubuhnya tetap sudah tidak kuat untuk menahannya sakit tersebut. Dia mencoba untuk membuka matanya sedikit, pandangannya masih kabur tak karuan.

Treeoni mulai menusukkan tombak kayu itu. Namun dengan kagetnya, Akari menahan serangan itu dengan kedua tangannya.

"A..aaaapaa?! Kenapa kau masih bisa menahan kayu milikkku ini?

"Sudah kubilang.. Savior tidak akan mudah mati secepat itu."

Aura sihir Akari meningkat drastis, kini Akari telah diselimuti cahaya warna kuning. Dia perlahan mulai mengangkat kaki Treooni yang kini menindih tubuhnya.

Treeoni kaget ketika pria yang tekah sekarat itu mampu mengangkat dirinya itu. Dengan penuh amarah, Akari langsung membantingnya lalu memukulnya bertubi-tubi. Setelah memukulnya hingga tak berkutik dia lalu menendang Treeoni layaknya bola hingga terpental beberapa meter.

Treeoni bangkit kembali dan bersiaga menunggu serangan dari Akari. Namun dengan cepat bagaikan peluru Akari sudah berada di belakangnya. Pedang Kirahebi kini telah diselimuti oleh elemen petir.

Akari memukulnya dari belakang hingga tubuhnyat terhempas kembali.

Sembari tubuh Treeoni terhempas.

[Kira Taiho] Akari mengeluarkan sayatan sayatan petir dari pedang Kirahebi miliknya. Hingga menghancurkan apapun yang ada disekitarnya termasuk pepohonan disana.

"Tidakk mungkin!!" teriak Treeoni tidak percaya.

Pergerakan bagaikan kilat, Akari sudah berada di atas Treeoni lagi.

"Ini serangan terakhirrrrr!!!!! Kiro Taihoo level 2!!!!!!"

Dia menebaskan lagi Kirahebi tepat diatas Treeoni. Serangan itu berhasil mengenai Treeoni dengan telak bahkan Treooni tak bisa berkutik sedikitpun. Daya hancur dan ledakan dari serangan Akari sangat besar hingga hampir meratakan seluruh hutan.

Akari tergeletak di tanah, wajahnya, berdarah hingga bajunya compang-camping, tetapi dia tersenyum kecut. Dia melihat Treeoni sudah berhasil dikalahkan. Itu merupakan suatu kebanggaan baginya. Ketika kekuatan sihirnya bisa meningkat dengan drastis.

Dia mendengar suara samar-samar dari Treeoni.

"Terima kasih sudah membebaskanku, Savior!"

Akari bangkit dan berjalan pelan menuju Treeoni. Dia memegang kedua tangan Treeoni lembut.

"Aku berjanji akan menjaga kitab itu demi keselamatan dunia Naria."

****

Sementara itu, Ren saat ini masih berhadapan dengan Goro yang sudah mendekap Natsumi.

Bagi Goro, Natsumi adalah orang penting. Bagaimana tidak, Natsumi memiliki sihir penyembuhan yang sangat efektif. Dengan kata lain, dia bisa mempercepat penyembuhan Goro.

Ren tidak akan tinggal diam setelah mendengar alasan itu. Namun Goro memulai perlawan dia mengeluarkan portal sihir hitamnya lalu mengambil pedang kegelapan miliknya.

"Tuanku Akahito pasti senang mendengarnya jika Natsumi masih ada di dunia ini."

"Aku tidak akan membiarkanmu membawa Natsumi!"

Sebenarnya masih ada dua penyihir dengan kemampuan penyembuhan yang sangat hebat. Mereka juga berasal dari serikat dan tempat yang sama. Namun Akahito lebih memilih Natsumi daripada mereka berdua. Yang membedakan mereka berdua dari Natsumi, yaitu sebuah sihir yang dimilikinya.

Natsumi jauh lebih menguasai sihir itu daripada mereka berdua. Mereka berdua jika mengeluarkan sihir itu akan mempunyai resiko yang cukup serius. Jika tubuhnya tidak kuat untuk menyembuhkan dengan sihirnya, maka dengan perlahan sihir itu akan menggerogoti tubuh dari sang penyihir.

Dan jika penyihir itu tidak kuat maka itu akan berdampak pada orang yang akan disembuhkan, melainkan kematian yang akan datang. Berbeda dengan Natsumi, dia benar-benar telah menguasai sihir itu.

"Treeoni sudah dikalahkan ya, baguslah!" ucap Goro kepada Ren.

"Akari.. Berhasil..."

"Tapi kau jangan senang dulu. Dia saat ini sekarat dan tak bisa kembali untuk bertarung bersamamu.."

"Ya.. Aku tahu itu.." jawab Ren datar.

"Ren-kun! Kau harus pergi dari sini!" teriak Natsumi.

"Tidak! Aku akan menyelamatkanmu!!"

"T-tapi!"

"Ini sudah janjiku!" teriak Ren dengan nada lantang.

"Suasana yang menegangkan sekali ya? Ren Katsuo," ucap Goro Daiki.

"Sebenarnya apa tujuanmu itu? Kenapa kau mengincar Natsumi?!" tanya Ren.

"Sebenarnya aku hanya ingin memancingmu keluar saja. Aku tahu semuanya tentang dirimu dan Natsumi. Hanya saja.."

"Apa?"

"Kau mempunyai kesamaan denganku. Maka dari itu...
Kita bertaruh.."

"Bertaruh apa?"

"Jika aku menang, aku akan membunuh Natsumi. Tapi jika kau memang, aku akan membebaskannya."

"Jangan bercanda-!"

"Maka dari itu lawanlah aku!!! Sebelum aku membunuhnya!!!"

Ren Katsuo sudah melesat di belakang Goro Daiki dengan membawa pedang legendaris miliknya.

"Aku turuti permintaanmu...." Ren menebaskan pedangnya secara vertikal ke arah Goro Daiki.

Goro dengan mudah menangkis serangannya tanpa menoleh sedikitpun. Sebuah pelindung khas yang dimiliki oleh Goro Daiki telah muncul menyekunuti dirinya, pelindung ini memang sulit untuk dihancurkan

Pertahanan yang luar biasa yang mampu melindungi pemiliknya dari berbagai arah hingga Ren sedikit kesulitan mencari cerah.

Amarah bercampur dengan kekuatan Ren yang semakin tidak terkontrol terus menebas pelindung itu. Dia langsung menginginkan perisau itu hancur.

"MATI!! MATI!! MATILAH KAU!! GORO  DAIKI!!!!!" Teriaknya dengan terus menebasi pelindung itu.

Continue Reading

You'll Also Like

237K 730 11
CERITA DEWASA KARANGAN AUTHOR ❗ PLIS STOP REPORT KARENA INI BUKAN BUAT BACAAN KAMU 🤡 SEKALI LAGI INI PERINGATAN CERITA DEWASA 🔞
122K 13.7K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...
195K 276 15
Kumpulan cerita dewasa part 2 Anak kecil dilarang baca
1.2M 102K 51
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...