[COMPLETE] Destiny of Three w...

By McySan

209K 19K 1.3K

[Bukan Novel Terjemahan] Kisah cinta tiga dunia, yang dibatasi oleh peraturan. Dapatkah mereka saling memili... More

Chenyi : Bab. 1
Chenyi : Bab. 2
Chenyi : Bab. 3
Chenyi : Bab. 4
Chenyi : Bab. 5
Chenyi : Bab. 6
Chenyi : Bab. 7
Chenyi : Bab. 8
Chenyi : Bab. 9
Chenyi : Bab. 10
Chenyi : Bab. 11
Chenyi : Bab. 12
Chenyi : Visualisasi + Bab. 13
Chenyi : Bab. 14
Chenzi & Chenli : Bab. 15
Chenzi & Chenli : Bab. 16
Chenzi & Chenli : Bab. 17
Chenzi & Chenli : Bab. 18
Chenzi & Chenli : Bab. 19
Chenzi & Chenli : Bab. 20
Chenzi & Chenli : Bab. 21
Chenzi & Chenli : Bab. 22
Chenzi & Chenli : Bab. 23
Chenzi & Chenli : Bab. 24
Chenzi & Chenli : Bab. 25
Chenzi & Chenli : Bab. 26
Chenzi & Chenli : Bab. 27
Chenzi & Chenli : Bab. 28
Chenzi & Chenli : Bab. 29
Chenzi & Chenli : Bab. 30
Chenyu : Bab. 31
Chenyu : Bab. 32
Chenyu : Bab. 33
Chenyu : Bab. 34
Chenyu : Bab. 35
Chenyu : Bab. 36
Chenyu : Bab. 37
Chenyu : Bab. 38
Chenyu : Bab. 39
Chenyu : Bab. 40
Chenyu : Bab. 41

Bab. 0 (Prolog)

21.3K 1.1K 90
By McySan

Dunia di pimpin oleh tiga orang besar, dua di antaranya adalah Raja sedangkan yang tertinggi tentu saja Kaisar Langit. Dua raja lainnya adalah Raja Bumi dan Raja Hantu,

Kisah ini akan mengisahkan seseorang, dengan kepribadian dingin, dan juga tidak mengenal kata mengampuni siapapun yang bermusuhan dengannya. Tidak terkecuali Kaisar Langit sekalipun.

Tahun ini adalah tahun ke tiga ratus lima puluh ribu, Klan Hantu yang dipimpin oleh Raja Hantu secara turun temurun dan kini giliran Raja Hantu keturunan ke-5 yang memimpin. Dikabarkan memiliki kemampuan yakni menguasai berbagai jenis racun di dunia, bahkan mampu menciptakan racun sendiri.

Orang-orang mengatakan, Raja Hantu ke-5 adalah racun itu sendiri. 'Dia berbahaya' itulah ujaran setiap orang berbisik satu sama lain ketika melihat sosoknya, tatapan tajam raja hantu mampu membuatmu ingin segera memalingkan wajah dan berpura-pura tidak melihatnya.

Tentu saja, kecuali Kaisar Langit tidak ada lagi yang bisa melawannya dengan seimbang. Meski sebenarnya Kaisar Langit sendiri lebih kuat dan berkuasa darinya, terbukti dari bagaimana dia bisa menempati posisi tertinggi itu.

***

"Ah, Hujan!", Pekik seorang pria bermata hazelnut sedikit cerah seolah jika orang-orang melihatnya akan mengira tengah menatap matahari disore hari. Sebelah matanya ditutupi topeng, juga akan membuat orang-orang penasaran, seperti apa disebaliknya. "Sepertinya, Saya tertular 'sial' anda, Yang Mulia..",

Pria disebelahnya menoleh jengkel, meski tatapannya sangat datar. Wajah pria itu sangat tampan, meskipun kedua matanya bisa dibilang sangat sipit namun tajam dan sesuai dengan wajahnya. Rambutnya terlihat berantakan, meski begitu tidak mengurangi ketampanannya sedikitpun. Ditambah, pakaiannya yang sangat-sangat tidak senonoh, terlihat dari bagian dadanya yang tidak tertutupi menampilkan dada bidang dan kekar yang mulus tanpa ditumbuhi bulu sedikitpun.

"Ah, Maksud saya. Kita sepertinya sedang tidak beruntung, Yang Mulia. Hujan membuat ketampanan kita bertambah..", Ujar pria bermata hazelnut cerah itu berceloteh melihat tatapan menyeramkan dari pria yang di panggilnya dengan sebutan 'Yang Mulia' itu.

Pria setengah telanjang dada itu diam saja, matanya yang sipit meneliti disekitarannya dan menemukan sebuah tempat berbentuk gua dan dengan segera kedua orang itu berjalan memasuki gua untuk berteduh. "Wah, Gua yang bau..", Ujar pria bermata halzenut cerah itu lagi ketika melangkah memasuki gua sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang tertutupi oleh hanfu dengan sangat sempurna.

Pria bermata sipit itu sendiri mendudukkan diri di atas tumpukan jerami yang sepertinya memang dibuat oleh manusia, tidak heran. Sering kali terjadi hujan di daerah itu, jadi beberapa orang akan berlindung dan berteduh di dalam gua untuk menunggu hingga hujan redah. "Berhenti mengeluh, dan juga berhenti mengataiku. Kau tidak lupa aku bisa membaca pikiranmu, Jangan mengira kau adalah adikku maka aku akan membiarkanmu sembarangan..",

Pria yang wajahnya tertutupi separuh itu memutar bola mata malas, "Baik.", Lirihnya seraya tersenyum miring menatap pria yang tengah duduk di atas tumpukan jerami. "Kakak saya adalah Raja Hantu, saya tidak berani. Dia menyeramkan.", lanjutnya meledek pria yang ternyata adalah raja hantu yang selama ini dikabarkan adalah pria tua buruk rupa yang menyeramkan.

Dap..dap..dap..

"To--",

"Tolong!",

"Tolong!!",

Seorang gadis tiba-tiba saja berlarian menerjang memasukki gua dimana Raja Hantu dan pria yang disebutnya sebagai adik berada, "Berhenti kau gadis jalang! Jangan lari..!", Raja Hantu dan adiknya saling memandang satu sama lain, seolah sedang bertelepati ketika mendengar suara khas pria yang berteriak.

"Tu-- Tuan..tolong saya, ada yang ingin menangkap saya..", Gadis itu terjatuh dengan kedua lutut mendarat duluan. Kedua tangannya tanpa sadar mencengkram kedua sisi lengan Raja Hantu yang memandangnya dingin dan datar, "Eh.", sang adik terkejut dan hendak menegus gadis itu namun Raja Hantu memberinya tatapan seolah melarang dirinya.

Sekelompok pria yang terlihat sangar dengan masing-masing membawa senjata berupa arit yang biasa digunakan untuk bertani atau semacamnya, salah satu di antaranya bisa dipastikan adalah ketua kelompoknya, terlihat dari cara berdirinya, raut wajahnya dan lain sebagainya yang sudah biasa dilihat oleh Raja Hantu maupun adiknya.

Dasar manusia..,

"Tuan-Tuan sekalian, apa kalian juga ingin berteduh? Tapi sepertinya gua kecil ini tidak akan muat untuk kita semua..", Ujar adik Raja Hantu tersenyum dengan sinis menatap kearah ketua kelompok itu.

"Cuih!", Ketua kelompok itu meludah. Ikut tersenyum sinis, "Hei bocah, jangan berbicara sembarangan. Siapa yang ingin berteduh hah? Aku hanya ingin mengambil gadis itu!", Serunya menghina adik raja hantu seraya menunjuk tegas mengunakan jari telunjuknya, menunjuk kearah gadis yang kini bersembunyi dibelakang Raja Hantu.

"Oh?", Adik Raja Hantu beranjak bangun. Berjalan mendekat kearah ketua kelompok itu, "Apa Tuan ini, mengenal gadis itu? Apa kalian keluarga..?", Tanya adik raja hantu sengaja meski dia tau dengan sangat jelas jika ketua kelompok itu bukanlah keluarga dari sang gadis.

Lagi-lagi ketua kelompok itu tersenyum sinis, disertai tatapan kesal kearah gadis yang berada tepat dibelakang Raja Hantu. "Tentu saja, Aku membelinya dari bibinya, untuk dijadikan budak pemuas nafsu. Aku membayar mahal untuk hal itu..", Ujarnya dengan arogan dan terkekeh mesum membuat adik raja hantu maupun sang raja hantu sendiri menatap tidak suka padanya.

Dikabarkan, jika Raja Hantu ke-4 yakni ayah kandung Raja hantu yang sekarang dan adiknya adalah pencinta wanita cantik. Entah sudah berapa banyak wanita dan gadis-gadis muda di klan hantu yang terbunuh setelah beradu di atas ranjang bersama sang ayah, karna dibunuh oleh sang ibu yang cemburu.

Bahkan kekasih Raja Hantu ke-5, seorang gadis muda yang cantik dan terlihat lugu berhasil dibujuk sang ayah untuk naik ke atas ranjang dengan alasan untuk mendapatkan kekuasaan bagi ayah dari sang gadis. Hal itu membuat Raja hantu yang saat ini, yakni Raja Hantu ke-5 patah hati dan menjadi dingin pada siapapun termasuk perempuan.

"Akh!!",

Tiba-tiba saja orang-orang itu tumbang satu persatu, dengan mengeluarkan busa dari mulut. Gadis dibelakang Raja Hantu terkejut dan nyaris berteriak histeris, jika saja sang adik tidak mencegahnya. "Tenanglah Nona, sepertinya mereka di gigit ular beracun. Lihat, ada bekas gigitan di kaki mereka..",

Benar saja, di setiap kaki para pria jahat itu ada bekas digigit. Gadis itu perlahan melangkah keluar dari persembunyiannya dibelakang Raja Hantu, melirik takut kearah mayat-mayat yang tergeletak begitu saja dibawah permukaan tanah.

"Te-- Terima kasih, Saya tertolong berkat kedua tuan ini. Tidak tau harus bagaimana membalas budi ini..", Ujarnya memberi hormat pada Raja Hantu dan adiknya secara bergantian. Kepalanya tertunduk tidak berani menatap wajah kedua orang pria itu, mungkin karna melihat mereka terlihat seperti bangsawan membuatnya merasa rendah dan tidak pantas. 

"Tidak perlu Nona, Kami tidak melakukan apapun. Ular beracunlah yang membantu nona..", Ujar adik raja hantu mengerakkan tangannya menolak tawaran gadis itu.

"Hya!!", Gadis itu berteriak secara tiba-tiba. Raja Hantu sendiri masih berekspresi datar, menatap kearah dimana gadis didepannya memandang. Yakni, lengannya. Dimana terdapat seekor ular tengah melilit tangan kekar Raja Hantu, menancapkan kedua taring berbisanya pada tangan pria itu.

Mendengar suara teriakan, Ular berbisa itu segera melepaskan diri dari tangan Raja Hantu meliuk pergi dan menghilang tepat dibelakang Raja Hantu. "Tu-- Tuan, Anda di gigit ular..", Serunya secara spontan memegangi tangan Raja Hantu. Sementara pria itu hanya menatapnya, memperhatikan wajah gelisah gadis itu.

"Racun..racunnya harus dikeluarkan!", Paniknya membuat adik sang raja hantu ingin sekali tertawa dan mengejak gadis manis dan lugu itu. "Tuan, Saya akan menghisap keluar racunnya. Mungkin akan sedikit sakit, tapi saya yakin anda akan bisa menahannya..", Ujar Gadis itu tanpa mendengat pendapat orang lain langsung menempelkan mulutnya pada bekas gigitan ular berbisa tadi pada tangan kekar Raja Hantu.

Cuih!

Cuih!

Cuih!

Tiga kali, gadis itu menghisap racun ular berbisa dari tangan Raja Hantu berharap racun itu belum menyebar dengan cepat. "A-- anda sudah merasa lebih baik, Tuan?", Tanyanya lemah. Terlihat jelas jika Raja Hantu sama sekali tidak merasakan sakit, tentu saja mengingat dia sendiri adalah ahli racun dan dikenal dengan darahnya sendiri yang adalah racun paling berbahaya.

Bruk..

Gadis itu ambruk, tidak sadarkan diri setelah menghisap racun dari ular berbisa serta racun pada darah Raja Hantu. "Ka-- Maksudku, Yang Mulia! Dia bisa saja mati, kita harus lakukan sesuatu..", Tukas adik raja hantu panik melihat gadis itu pingsan tidak sadarkan diri.

Raja Hantu menarik napas dan menghelanya dengan pelan, "Aku mengerti, kau keluarlah dulu. Dan singkirkan mayat-mayat itu..", Ujar pria bermata sipit namun tegas itu. Sang adik hanya mengangguk, tidak peduli jika diluar masih turun hujan dengan sangat deras.

Setelah memindahkan mayat-mayat itu, dan keluar sesuai perintah sang kakak. Raja Hantu menatap datar kearah gadis itu, "Sebenarnya kau tidak harus melakukan itu, kau hanya akan mencelakai dirimu sendiri. Ular berbisa itu hanya mengirimkan energi dari manusia-manusia itu, tapi aku baru ingat kau juga adalah manusia. Dan manusia itu, tidaklah cerdas..",

Raja Hantu melepaskan semua pakaiannya yang basah, menyisakan sepotong kain yang menutupi kejantanannya. "Aku tidak ingin melakukan ini, tapi tenanglah. Kau tidak akan kehilangan keperawananmu, aku akan mengunakan kekuatanku untuk mencegah rusaknya keperawanan itu sendiri.", Jelasnya pada seorang gadis pingsan yang sedang ditelanjanginya.

Tidak ada waktu untuk tertarik dengan tubuh polos dan mengoda gadis itu, tidak penting bagi Raja Hantu untuk memikirkannya. Dan memilih untuk melakukan ini dengan cepat, perlahan dia memeluk tubuh gadis itu dengan tujuan menghangatkan tubuhnya yang mulai dingin dan kaku akibat racun.

Tangan-tangannya meraih dan menyentuh sepasang buah dadanya dengan tujuan untuk merangsang gadis itu dan tidak sepenuhnya pingsan, kali ini Raja Hantu melepaskan celananya, memperlihatkan kejantanannya yang gagah dan mengagumkan.

Perlahan menuntunnya memasuki daerah sensitif milik gadis itu, dengan tujuan menyatukan tubuh dan menyerap kembali racun yang ada pada tubuh gadis manis itu.

Darah segar mengalir membasahi bibir daerah sensitif gadis itu juga sebagian kejantanan Raja Hantu, sial! Ada apa denganku?? Seharusnya aku mengunakan kekuatanku untuk mencegah hal ini tapi..ada sesuatu yang aneh pada diriku, aku belum pernah meraskan hal seperti ini sebelumnya. Kenikmatan yang aneh..

Tanpa sadar, Raja Hantu melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dia lakukan. Dia tengah memperkosa seorang gadis tidak bersalah, dan bodohnya dia menikmati hal itu. "Akhh!!!", Erangnya membuat sang adik yang berjaga diluar gua terkejut dan secara spontan berlarian masuk mendapati apa yang tengah dilakukan kakaknya.

"Kakak!", Tanpa sadar memanggil Raja Hantu dengan sebuatan Kakak. Meski hal itu tidak salah, mengingat keduanya memanglah kakak beradik. "Apa yang kau lakukan?? Kau memperkosanya?", matanya yang indah membelalak sempurna.

Dan hal itu tidak menghentikan Raja Hantu yang mengila, "A-- Aku..tidak bisa..berhenti!", Erangnya lagi meracau tidak jelas membuat sang adik panik dan gelisah.

Raja Hantu sepertinya mencapai puncak, menaburkan seluruh benihnya pada rahim gadis itu.

"Aku sudah menyerap seluruh racunnya, tapi aku tidak bisa melindungi keperawanannya.", Ujarnya terduduk disamping gadis malang itu. Sang adik menatap sayu, "Sebaiknya kita membawanya ke istana Hantu.", Balas sang adik mengusulkan.

Raja Hantu mengeleng, "Dia tidak bisa diterima disana, semua orang akan mencium baunya.",

Pria itu menoleh menatap adiknya, "Berikan aku jubahku...", Ujarnya lagi menatap serius pada sang adik yang langsung mengambilkannya dari tempatnya menyimpan barang bawaan, yang disebut ruang dimensi.

Perlahan, Raja hantu menyelimutkannya pada tubuh Gadis itu. Juga meletakkan sebuah peluit kecil yang biasa dipakainya dileher, "Nona, ketika kau bangun nanti. Ingat ini baik-baik, jika kau mengalami masalah yang serius tiup peluit ini dan aku akan datang menemuimu.",

Raja Hantu menempelkan dua jarinya, ke samping mata gadis itu. "Apa kakak akan mengubah ingatannya?", Tanya sang adik penasaran dengan yang dilakukan kakaknya. Pria itu mengangguk, kemudian beranjak berdiri.

"Aku tau, Konsekuensi paling buruknya adalah dia akan hamil dan mengandung anakku. Tapi aku tidak bisa membawanya ke istana Hantu, mengingat peraturan dari istana Langit. Dan dia masih punya keluarga disini, meski keluarga itu tidak mau menerimanya..",

"Sebaiknya kita pergi sekarang, gadis ini akan baik-baik saja didalam sini. Aku memasang pelindung yang membuat tempat ini tidak bisa dilihat dari luar..", Ujar Raja Hantu berjalan mendahului adiknya dengan tegap dan dingin.

Semoga kau baik-baik saja, Nona..

Maaf..

-Bersambung-

Continue Reading

You'll Also Like

685K 124K 200
Mu Jingzhe bertransmigrasi ke dalam sebuah buku yang penuh dengan cinta yang manis dan penuh kasih untuk menjadi karakter pendukung yang tidak bergun...
1.6K 177 4
Gak ada deskripsi, yg penasaran langsung cus baca aja Ini Chenji lokal, inget yah ini Chenji bukan Jichen loh Rank 17 Mei 2024 64 #zhongchenle Rank 2...
1.1M 105K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
8.6K 1.1K 32
Bagaimana rasanya jika kau terlempar ke masa lampau secara tiba-tiba? Bahkan kau tidak tahu kenapa? Tidak apa mesin waktu atau apapun! Tapi kenapa se...