My Cheeky Princess | SSCP [CO...

By saracarlt

107K 6.6K 1.2K

Lee Joong Ki adalah Putra Mahkota kerajaan era modern di Korea Selatan. Sikapnya yang dewasa dan bijaksana se... More

Part 01
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
Part 07
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
SONG2 NEW STORY [SEQUEL]

Part 02

3.6K 205 14
By saracarlt

Fyi untuk panggilan kerajaan dalam bahasa korea.

*Jabatan : Panggilan = mean

*Wang/Jusang : Jeonha = panggilan untuk Raja

*Wangbi/Jungjeon : Mama = panggilan untuk Ratu

*Wang Seja : Jeoha = panggilan untuk Putra Mahkota

*Wang Sejabin : Mama = panggilan untuk Putri Mahkota

*Daegun : Mama = panggilan untuk Pangeran Besar Raja

*Gongju : Mama = panggilan untuk Putri Raja

*Abamama = panggilan untuk Raja dari anak-anaknya.

*Omamama = panggilan untuk Ratu dari anak-anaknya.

Note : biasanya kalo buat Seja Jeoha. Kalo "Jeoha" biasanya khusus panggilan dari bawahan dan jabatan yang ada dibawahnya. Kalo "Seja" biasanya khusus panggilan dari atasannya kaya dari Raja atau Ratu.

Tapi kalo orang biasa mau manggil Seja, bisa. Cuman harus lengkap jadi "Seja Jeoha".

.

ENJOY READING 📖

.

PLAKK!

Hye Kyo memukul kepala Yoo Jung dengan wajah kesalnya.

"AISHH! SAKIT EONNI!!"

"Apa kau ini benar-benar mengira aku bodoh? Tak punya otak?"

"Kenapa lagi? Kan tadi kau sendiri yang bertanya!!"

"Menikah katamu? Hah! Apa aku sebodoh itu? Aku juga ingin! Siapa wanita yang tak ingin menikah! Jika aku bisa, sudah kulakukan sejak dulu!"

Yoo Jung mulai menatap Hye Kyo malas.

"So, kapan kau akan jadi wanita baik? Lemah dan lembut?? Dengan itu, pria akan nyaman berada didekatmu!!"

"Hmm.. Aku rasa aku tak bisa.. Sikap itu sudah mendarah daging.."

Yoo Jung semakin malas dengan perkataan Hye Kyo.

"Itulah masalahmu, Eonni! Jaman sekarang lelaki itu tidak datang sendiri. Apa kau tau?"

"Aku tak setuju. Aku akan percaya lelaki akan datang padaku"

Yoo Jung menjadi frustasi karena Hye Kyo yang keras kepala.

"Huft. Whatever!" ucap Yoo Jung kemudian membuang muka dari Hye Kyo dan melihat tv.

Tak sadar karena terlalu lelah, Hye Kyo tertidur di sofa dan masih berada disamping Yoo Jung.

Yoo Jung tak mempedulikannya bahkan jika nanti badan Hye Kyo terasa pegal saat bangun.

Hingga esok harinya, Hye Kyo masih tertidur di sofanya dengan posisi duduk. Yoo Jung sudah bersiap ingin pergi ke kampus.

"Aish.. Kau sudah perawan tua.. Kenapa kau juga ingin menjadi perawan malas.." gumam Yoo Jung saat melihat Hye Kyo yang masih pulas dalam tidurnya.

KRRRING! KRRINGG!

Hye Kyo terkejut dengan suara ponselnya yang tepat berada didekatnya. Ia akhirnya terbangun dengan paksa dan melihat layar ponselnya dengan malas.

"Eomma?" ucap Yoo Jung menguntit.

"Pergilah!" sergah Hye Kyo agar Yoo Jung menjauhinya.

"Shhh.. Dasar pengangguran, aku pergi!" balas Yoo Jung jengel kemudian pergi kerah pintu dan keluar.

Setelah melihat Yoo Jung keluar, Hye Kyo segera menjawab panggilan dari ibunya.

"Halo.. Ada apa menelpon, Eomma? Kenapa kau belum tidur?"

"Hye Kyo.. Kembalilah.. Apa kau akan terus seperti ini pada ibumu?"

Hye Kyo terdiam tak menjawab.

"Hye Kyo.. Sudahlah.. Lupakan masalalu.. Maafkan ayahmu.."

"Eomma. Kau selalu melupakan itu. Berkali-kali aku katakan, aku tak punya seorang ayah!"

"Hye Kyo-yaa.. Sudahlah.. Itu hanya masa lalu dengan ayahmu.. Eomma juga sudah melupakannya"

"Terserah apa katamu! Sudah kukatakan aku tak punya ayah!" dengan cepat Hye Kyo menutup panggilan dari ibunya.

Ibu Hye Kyo merasa sedih karena perlakuan putri semata wayangnya yang seperti itu.

Tiba-tiba suara panggilan masuk pada ponsel ibu Hye Kyo.

"In Da-yaa.. Apa yang sedang kau lakukan?"

"Mama.. Ada apa malam-malam begini? Kenapa Mama belum tidur?"

"In Da-yaa.. Takperlu memakai formal.. Aku sedang membutuhkan teman bicara.. Pikiranku kemana-mana.. Aku hanya ingin bercerita.."

"Apa Mama ingin bertemu?"

"Hmm.. Bisakah besok kau datang ke istana? Akan kukirim pengawal istana untuk mengantarmu.."

"Ah.. Aku akan kesana sendiri, Mama. Tak perlu kirim pengawal istana.."

"Benarkah? Hmm baiklah.. Ah.. Sudah berkali-kali kukatakan padamu.. In Ha.. Panggil aku In Ha jika kita sedang berdua.. Arasseo??"

"Bagaimana bisa.. Kau adalah Ratuku.. Aku hanya rakyat biasa.."

"In Da-yaa.. Sebelum aku menjadi seorang Ratu, kau adalah sahabatku.. Aku sedih jika sahabatku sendiri mendirikan dinding padaku.. Kita sudah lama tak bertemu.. Jangan membuatku sedih.. Arasseo??"

"Ba.. Baiklah.. In Ha-yaa.."

"Begitu! Kalau begitu aku tunggu kedatanganmu besok, In Da-yaa.."

Setelah itu In Ha atau sang Ratu pun mematikan panggilannya.

~

~

Keesokan harinya di istana utama kediaman keluarga kerajaan.

In Da atau ibu Hye Kyo tiba di ruang pertemuan dengan Ratu, ia memberikan hormat terlebih dahulu pada sang Ratu.

"Tinggalkan kami berdua" titah sang Ratu pada pengawal dan pelayan-pelayannya yang terbiasa mendampinginya.

"Baik, Mama. Kami akan kembali masuk dalam waktu 30 menit sekali.." ucap salah satu pelayan.

"Tak perlu, masuk saat aku perintahkan untuk masuk" ucap sang Ratu dan kemudian mereka mematuhinya.

Kini hanya tertinggal mereka berdua. Seketika wajah sang Ratu berubah menjadi lesu.

"In Da-yaa.. Aku rindu padamu.. Sudah hampir satu tahun kita tak bertemu.." ucap sang Ratu.

"Jangan gunakan formal! Panggil aku In Ha!" lanjutnya lagi.

"Baiklah.. In Ha-ya.. Aku juga rindu padamu.. Terakhir kali kita bertemu saat pesta ulang tahun So Hyun Gongju-nim.. Setelah itu kau sibuk dengan pekerjaan negaramu.."

Sang Ratu tersenyum simpul mendengar perkataan sahabatnya itu.

"Ada apa dengan wajahmu itu? Apa kau sakit?" tanya sang Ratu.

"Aniyo.. Masalahku seperti biasa.. Soal putriku yang keras kepala.."

"Hye Kyo? Apa dia masih tak ingin pulang?"

"Mungkin rasa sakit di hatinya masih terus terasa.. Dia selalu melihatku saat dipukul oleh ayahnya.. Karena semua itu sikapnya jadi seperti itu dan aku tak tahan hingga akhirnya aku mengirimnya keluar negri.. Tapi kau juga tau, perlahan aku sadar jika yang kulakukan sama saja seperti mentelantarkan anakku sendiri di tempat yang jauh itu.."

"Sudahlah.. Jangan merasa bersalah.. Mungkin Hye Kyo juga perlu waktu untuk kembali.. Aku yakin ia sangat merindukanmu juga.."

"Ah.. Maafkan aku.. Kenapa jadi aku yang bercerita.. Seharusnya aku yang mendengarmu.. Kau sudah terlalu sering mendengar sesuatu seperti yang kuceritakan.."

"Ani.. Aku juga ingin mendengar kesedihanmu, In Da-yaa.."

"Baiklah.. Aku sudah selesai.. Saat ini aku yang akan mendengarmu.. Ceritalah.."

"Hmmm.. Baiklah.. Beberapa waktu terakhir, pikiranku sangat dibuat frustasi oleh Seja.. Aku tak tau apa yang harus kulakukan padanya.. Dia terlalu mementingkan pekerjaannya.."

"Memangnya apa yang terjadi pada Jeoha?"

"Kau tau, dia adalah calon Raja di Korea.. Tak ada yang tau kapan Raja menyerahkan tahtanya.. Dan Seja sampai saat ini belum juga menemukan seorang istri untuk mendampinginya.. Dia sama sekali terlihat tak menyukai wanita lagi.."

"Ah.. Tapi aku rasa tak mungkin Seja Jeoha tak suka wanita.."

"Bagaimana tidak? Setiap aku atur pertemuannya dengan putri-putri menteri atau pejabat, ia selalu menghancurkannya, tak mempedulikannya dan bahkan tak mengajaknya berbicara.."

"Benarkah? Jadi rumor itu benar?"

"Aigo.. Pasti kau juga sering mendengar rumor seperti itu pada Seja.. Itulah mengapa aku sedih.. Sebagai seorang ibu aku merasa sakit hati saat rumor tak jelas tentang anakku sudah tersebar.."

Sang Ratu merasa sedih dan In Da memegang tangannya yang hangat itu, mencoba menghiburnya.

"Apa yang harus kulakukan, In Da-ya? Bagaimana jika rumor seperti itu dan orang-orang yang tak suka Seja berusaha mencari bukti? Bagaimana jika tak ada wanita yang ingin bersamanya?"

"Tenanglah.. Selagi Jeoha adalah lelaki yang normal.. Takkan ada bukti apapun.. Tenanglah dulu, mungkin kenangan masa lalunya belum menghilang juga.. Kau pernah cerita padaku bahwa Jeoha sangat mencintai putri menteri pendidikan itu.."

"Setidaknya dia harus menunjukan tanda-tanda bahwa masih menyukai wanita.. Tapi.. Apa sekarang ini? Apa dia benar-benar putus asa?"

"Sudahlah In Ha-yaa.. Jangan berpikir negatif pada Jeoha.. Tenangkan pikiranmu dulu.."

Saat perbincangan serius, tiba-tiba ponsel In Da berbunyi tanda panggilan masuk.

In Da pun meminta izin untuk menjawab panggilan tersebut.

Terlihat jelas bahwa ekspresi In Da tiba-tiba berubah menjadi ceria dan membuat sang Ratu penasaran. In Da selesai menelpon dan kembali lagi duduk dihadapan sang Ratu.

"Waeyo? Apa sesuatu yang baik terjadi?" tanya sang Ratu penasaran.

"Hye Kyo mengatakan minggu ini ia akan kembali.. Dan sepertinya ia akan menetap di Korea.."

"Benarkah? Itu kabar yang sangat bagus.. Hye Kyo membuat keputusan yang baik.."

Karena layar ponsel In Da masih menyala dan menampilkan foto Hye Kyo, sang Ratupun melihatnya.

"In Da-yaa.. Apa itu foto Hye Kyo? Boleh aku melihatnya?"

In Da segera memberikan ponselnya pada sang Ratu. Terlihat jelas foto Hye Kyo yang dipasang menjadi homescreen wallpaper oleh ibunya itu.

"Apa ini benar-benar Hye Kyo? Apa dia sudah sebesar ini? Kenapa dia sangat cantik sekali.. Sangat mirip denganmu, In Da-yaa.."

"Aniyo.. Foto itu diambil sekitar 8 tahun yang lalu.."

"Jinjja? 8 tahun yang lalu??"

"Hmm.. Saat pertama kali aku mengantarnya ke Amerika.. Wajahnya tak pernah tersenyum sejak saat itu.."

"Jinjja? Terakhir aku melihatnya saat ia masih sangat kecil.. Tapi.. Bagaimana wajahnya saat ini jika dulu saja sudah secantik itu?"

"Aku hanya bisa membayangkannya saja.. Dia takpernah mengirim fotonya padaku.."

"Aku sangat yakin dia lebih cantik saat ini.."

"Itu yang selalu kuharapkan.. Semoga ia bisa merawat dirinya disana.. Aku sungguh tak sabar melihatnya minggu ini.."

Disaat pikiran masing-masing membayangkan wajah Hye Kyo dengan hanya melihat fotonya 8 tahun lalu. Tiba-tiba sesuatu terlintas dipikiran sang Ratu.

"Yak!"

"Wae?"

"Aku tak pernah memikirkan ini sebelumnya.."

"Memikirkan apa?"

"Putrimu.. Hye Kyo.. Ayo kita pertemukan dia dengan Seja.."

"MWO??"

.

.

To be continued..

Gambaran untuk In Ha / The Queen of South Korea

Dan In Da / Hye Kyo's Mom.

©   

©   

©   

©

©

VOTE & COMMENT!

Continue Reading

You'll Also Like

16.6M 706K 41
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
13.2K 1.6K 26
[LENGKAP] Siapa yang tak mengenal Lee Seung Gi? Aktor tampan yang memiliki segudang talenta itu belakangan memikat hati banyak orang, tidak kenal gen...
13.2K 815 200
Requestβœ” Translate (Indonesia)βœ” Vote⭐, CommentπŸ’¬, Shareβ†—βœ” [BOOK 1 >> πŸ’œπŠπ©π¨π© π‹π²π«π’πœπ¬ (𝐯𝐞𝐫.𝟏)πŸ’œ] [BOOK 2 >> πŸ’™πŠπ©π¨π© π‹π²π«π’πœπ¬ (𝐯𝐞�...
675K 2.3K 13
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. πŸ”žπŸ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...