Tentang KITA [ End ]

By Iiem_Yanto

2.5M 191K 15.9K

#Rank-2 in GF (240518) [Proses Penerbitan ] Part masih Utuh silahkan baca sebelum di hapus sebelum terbit 😉�... More

prolog
Naya - 01
Ibra -02
Cast
Naya - 03
Ibra - 04
Naya - 05
ibra - 06
Naya - 07
ibra - 08
Naya - 09
Ibra - 10
Naya - 11
Ibra - 12
Naya - 13
Ibra - 14
Naya - 15
Naya - 17
Ibra - 18
Naya - 19
Ibra - 20
Naya - 21
Ibra - 22
Naya - 23
[ R.E.P.L.AY ]
Ibra - 24
Naya - 25
Ibra - 26
Naya - 27
Ibra - 28
Naya - 29
ibra - 30
Naya - 31
Ibra - 32
Naya - 33
Ibra - 34
Naya - 35
Ibra - 36
Naya - 37
Ibra - 38
Naya - 39
Ibra - 40
Naya - 41
Ibra - 42
Naya - 43
Ibra - 44
Naya - 45
Ibra - 46
sekilas info
EPILOG
Short Story 1 : the Power of Onit

Ibra - 16

44.9K 3.5K 241
By Iiem_Yanto

Yeyyyy... #Rank13 GF (30112017)

___________

Seumur umur baru kali ini aku mengikuti orang berbelanja, rasa nya aneh apalagi harus mengelilingi sudut sudut mall dari satu rak ke rak yang lain

Dan aku seperti orang bodoh ketika harus  mengikuti Nay yang mendorong trolly diikuti 3 anak yang saling bergandengan di belakang nya, lebih mirip seperti induk dan 3 itik

" kenapa yang diskon dikit banget" gerutu Nay menaruh kemasan minyak goreng di Rak nya,  "eh... satu ga papa deh, kayak nya di rumah abis tinggal sedikit" senyum Nay mengambil 1 kemasan minyak goreng yang baru di taruh nya tadi

Aneh

Aku menghela nafas panjang, biasa nya perempuan berbelanja itu sesuai kebutuhan tapi Nay berbelanja sesuai diskon yang berlaku. Setahu ku UMR bekasi itu cukup besar tapi kenapa Nay begitu perhitungan ? Sudah hampir 1 jam kami mengelilingi setiap sudut rak tapi yang terisi di trolly bisa di hitung dengan jari

" Bonit... gula na  diskon itu...!!!" Tunjuk onit

Senyum Nay langsung merekah, ia mendorong trolly nya ke Rak gula dan aneh nya 3 anak di belakang nay mengikuti tanpa mengeluh

" onit mau coklat bu, coklat onit abis" pinta onit menunjuk produk Coklat bubuk di sebelah produk gula

" iya, kita beli coklat"

" ga papa ga diskon bu ?"

" emang ga papa kalo onit ga minum coklat ?"

Onit menggeleng kuat kuat "beli yah bu..."

" iya..."

" balengan yah nit" pinta queen

" sedikit aja tapi... maHAL soal na"

" iya "

" mahesa mau..."

" iya balengan ! "

Nay mengambil kemasan kardus paling besar "ini buat bertiga ! Jangan berisik !"

Ketiga nya langsung mengangguk patuh, aku mendekati Nay mengambil kardus coklat yang Nay ambil satu lalu meletakan nya kedalam trolly

" eh... ngapain kamu" sentak Nay mengambil kardus coklat lalu menaruh nya lagi ke rak

" buat mahesa " ucap ku mengambil lagi lalu memasukan nya kedalam trolly

" ambil trolly sendiri, jangan barengan... tar susah itung itungan nya" sulut Nay mengambil coklat nya lagi lalu menaruh nya di rak kembali

" belanjaan kamu biar saya yang bayar"

" bayarin aja belanjaan kaum duafa"

" kamu..."

" apa.!!! Ambil trolly sendiri kalo emang mau belanja. Aku ga butuh uang kamu..."

" tapi..."

" om om ambil tlolli lagi yuk, itu diskon.." rengek onit menarik tangan ku menunjuk sudut rak

Aku membawa onit dalam gendongan ku " onit kok tau diskon ?" Tanya ku penasaran. Perasaan mahesa yang lebih besar aja belum paham angka dengan baik

Onit mengangguk kuat kuat "tau... kata bonit, kalo ada tulisan gede tlus ada bunder bunder nya itu diskon. Mulah... ya bu"

Nay tersenyum kecut menarik onit untuk turun dari gendongan ku "jangan gendong... udah gede nanti pantat nya bisulan mau ?"

" enggak... om ibla yang gendong gendong onit bu, onit ga minta..."

" om Bra emang ganjen !!!" Sinis mahesa menarik onit untuk berdiri di sebelah nya kembali

" bonit... quween kaki nya pegel" kali ini queen yang merengek

Nay tersenyum "gendong om ?"

" enggak entar pantat nya bisulan"

Nay terkekeh pelan " ya udah naik trolly. Mau ?"

Queen mengangguk setuju, Nay langsung menaruh queen di atas trolly lalu berjalan lagi di ikuti 2 itik

~◎◎◎~

" Bapak... minta uang !"

" kenapa minta sama saya ?"

" uang bapak kan banyak, minta uang..."

" buat apa ???"

Nay menunjuk 2 anak kecil yang sedang bernyanyi di sudut warung bakso yang sedang mereka kunjungi, ibra menatap Nay yang tersenyum jumawa mengadahkan tangan nya minta uang layak nya anak kecil

" kamu lagi caper yah sama saya?"

" caper apa ? Cari perhatian gitu ?"

Ibra mengangguk "kamu lagi caper yah?"

Nay tertawa pelan "caper itu sok manis pak, ga minta duit buat amal sama bapak"

" trus maksud kamu? Minta duit ke saya itu apa ?"

" berhubung yang bayar bakso ini aku karna nilai ulangan ku jeblok, uang bapak kan utuh tuh... nah... amalin pak"

Ibra mendengus keras tapi tetap menyerahkan uang 10 ribuan pada Nay "besok besok kalo mau amal pake duit sendiri !"

" ya udah besok tagih aja pak, lagian pantas aja bapak kaya, tajir...  buat amal aja di celengin..."

Nay mengambil uang 10 ribuan yang ibra sodorkan lalu beranjak mendekati kedua anak itu dengan senyum merekah. Dari tempat nya ibra mencoba menahan senyum nya dengan mengigit bibir bawah nya sendiri

~◎◎◎~

" total nya 564 ribu "

Nay merogoh dompet nya mengambil beberapa lembar yang ia hitung terlebih dahulu tapi sebelum nay memberikan uang nya aku terlebih dahulu menyodorkan kartu debit ku

" apa apa an kamu "

Aku melirik nya sesaat enggan menanggapi, memilih menunggu pegawai kasir nya melakukan transaksi lewat chip bank

" pak... udah ku bilang, aku ga butuh uang bapak..."

" saya cuma mau amal "

" amal sana sama kaum duafa"

" anggap aja kamu kaum duafa"

Nay mendengus keras, Nay memanggil ku BAPAK , really ?

" mba... pakai uang cash saja, kartu nya bawa sini" pinta Nay

Pegawai kasir menatap ku meminta persetujuan, aku menggeleng tetap meminta melanjutkan transaksi dengan kartu debit ku

" mba... SINI IN KARTU NYA , ribet deh..." celetuk Nay kali ini terlihat emosi membuat sang pegawai langsung pucat pasih

" ga ribet mba, tinggal masuk in pin saja..."

Aku menarik chip lalu menekan pin kartu ku tapi Nay langsung menarik nya dengan sedikit kasar

" Nay !"

" bapak !!"

" jadi pakai cash atau..."

" kartu saja mba, istri saya lagi marah... cepat mba. Anak anak kami sudah menunggu" pinta ku membekap mulut nay yang siap ngomel sambil menunjuk ke tiga itik yang sedang asik bercanda tak jauh dari kami

Pegawai kasir mengangguk melakukan transaksi sesuai yang ku pinta, tanpa aba aba nay langsung meninggalkan area kasir tanpa menunggu transaksi selesai

" istri nya galak yah mas kalo lagi marah gitu" celetuk pegawai kasir, aku hanya tersenyum tipis sambil memandang Nay yang menggendong queen sambil menyeret onit dan mahesa

" cepat bisa mba ?"

" oh iya, sebentar..."

Tubuh Nay semakin jauh dan pegawai kasir seperti nya memperlambat kerjaan nya karna berkali kali aku melihat nya mencuri pandang pada ku

" mba... cepat, jangan sampai istri saya tambah ngamuk karna ada wanita yang godain saya"

Nay menghilang, aku langsung mengambil barang belanjaan yang lumayan berat dan ribet lalu mencari Nay beserta 3 itik yang ia bawa, jangan sampai mereka pulang dengan taksi online

Perempuan itu keras kepala, dari dulu sampai detik ini

" eh Nay... belanja ?"

"Sama siapa ?" "

"Cowo tadi itu cowo kamu?"

" pantas di Pe-Te kamu cuek sama cowo ternyata..."

" Nay mainan nya sama kelas kakap, pasti orang kaya... liat aja dari penampilan nya"

" duda Nay ? Anak nya 2?"

" ga papa yang penting kaya. Ya kan Nay... jadi ga perlu lembur"

" boleh lah Nay kenalin satu orang tajir nya"

Nay ? Aku membalik tubuh ku ke area food court menatap Nay bersama seorang 2 orang wanita yang terlihat sedang berbincang

Sedangkan di belakang mereka  3 itik duduk di kursi bar sebuah stand sambil menikmati minuman mereka

" Nay..." sapa ku

Nay menoleh, wajah nya datar tanpa ekspresi "maaf pak ibra... anak anak minta minum kata nya haus"

Pak ibra ? Anak-anak ? Apa Nay ingin berakting seperti yang saya lakukan tadi ?

" Nay..."

" ambar... wiwit, kenalin majikan ku pak ibra..."

Dua wanita di hadapan nay tersenyum mengulurkan tangan nya tapi tak ku sambut malah lebih memilih bergabung dengan ke tiga itik di kursi bar

" ganteng sih tapi ngeselin..."

" oh majikan, cocok sih... orang kaya gitu Nay, betah kali kerja sambilan sama dia"

" gaji nya gede ?"

" sombong banget "

" awas tar jadi pelakor loh"

" iya, udah yah... kami pamit"

Tak berapa lama 2 wanita itu pergi menyisahkan Nay yang tetap berdiri di tempat nya, dari pengamatan ku Nay sedang menahan emosi nya terlihat dari Dada nya yang naik turun

" bonit... copi na mau abis..." teriak onit menyodorkan gelas minuman nya

Mahesa dan queen memesan milksake sedangkan onit ? Coffe ice ? Bukan kan di sini ada jus atau coklat. Kenapa harus coffe ?

" nenek onit, kata nya barengan kok di abisin... ibu ga kebagian" rengek Nay manja, ekspresi datar nya berubah ceria tapi sorot mata nya? Fake

" onit aus bu..."

" punya kuween aja bonit, masih banyak"

Senyum Nay merekah mengambil minuman yang di sodorkan queen

" abis ini ke Ka-Ep-Si yah bu..."

" iya, ayo... udah abis minuman nya?"

" punya aku belum, bonit mau ?"

Nay mengangguk mengambil gelas yang di sodorkan mahesa lalu meminumnya sampai tandas

" kamu bisa drop kami di Kfc jalan utama abis itu kamu boleh pulang, nanti kami bisa pulang pakai taksi online..." ucap Nay syarat akan pengusiran

Ketiga itik mengangguk tersenyum sumringah seakan setuju akan usulan Nay

Mood Nay memburuk

~◎◎◎~

Setelah memesan 3 paket kids, Nay menggiring ke tiga itik nya ke salah satu kursi yang bersebelahan dengan Area bermain anak anak, dengan teliti Nay menyuapi onit dan queen secara bergantian di tambah keributan queen yang merengek minta bermain

" abisin dulu !!!"  Teriak onit kesal

" kenyang "

" bohong, abisin... tal ga temenan sama onit"

Queen mengangguk patuh, sedangkan mahesa terlihat kesusahan menyuapi diri nya sendiri karna terbiasa selalu di suapi oleh baby sitter nya

" mahesa mau bonit suapi juga ?" Tawar Nay

Mahesa melirik onit lalu menggeleng ragu "enggak... aku bisa sendiri"

" ya udah makan nya di abisin yah, abis itu baru boleh main.."

Terkadang Nay terlihat begitu kejam terhadap onit memaksa onit bersikap dewasa sebelum waktu nya tapi terkadang Nay begitu lembut, Nay punya cara tersendiri untuk mengajari onit banyak hal termasuk menyayangi queen yang terus menempel pada Nay

" besok kuwen jangan ikut bu, rewel..." protes onit saat Nay terus menyuapi queen

" kuwen ga rewel nit, enggak..."

" Rewel.. ya ga mahesa ?"

Mata kecil mahesa mengerjap menatap wajah onit yang menantang pada nya lalu ber alih menatap queen yang pasang wajah memelas

" ga temen !" Teriak Onit semakin kesal

" temen "

" enggak !"

" temen !"

" enggak !"

" PULANG !" putus Nay cepat sebelum onit dan queen melanjutkan perdebatan mereka

Mahesa langsung berdiri menggandeng onit dan queen memaksa mereka ikut berdiri

" enggak bonit... kita temenan" ucap mahesa yang langsung di angguki onit dan queen secara bersamaan

" yakin temenan ?"

" YAKIN !" saut ketiga nya kompak

Nay tersenyum penuh kemenangan "oke... kalian Boleh main tapi, mahesa harus jaga onit, onit jaga queen dan queen harus nurut sama mahesa dan onit"

Ketiga itik mengangguk dan dalam sekejap mereka langsung hilang sibuk dengan area permainan di ruangan sebelah yang hanya tersekat dinding kaca

Nay juga sibuk, sibuk membereskan sisa makanan para itik, bukan untuk di buang tapi di makan oleh Nay dengan suka cita sambil sesekali memperhatikan ketiga itik yang juga sesekali melambai pada kami

" jadi kamu cuma beli 3 karna kamu bertugas menghabiskan makanan anak anak ?" Tanya ku penasaran. Nay acuh seperti tak menganggap ku "kenapa saya tak di beli kan Nay ?"

Wajah Nay menoleh menatap ku bingung "mending kamu pulang deh, anak anak kalo udah ketemu habitat nya bakal susah pulang... minimal 3 jam di sini"

" oh saya ga masalah"

" saya yang masalah" ketus Nay meletakan tulang paha ayam yang bersih karna Nay

" beli kan saya minuman seperti kamu, saya mau..." tunjuk ku pada coffe jelly milik Nay

Nay mengangguk merogoh tas nya lalu mengambil beberapa lembar uang "ini uang belanjaan yang tadi, silahkan beli sendiri..." ucap Nay melahap burger sisa mahesa

" kamu marah sama saya Nay ?"

" soal ?"

" di kasir ?"

" enggak !"

" tapi sejak itu kamu cuekin saya Nay"

Nay tak menyaut ia kembali menyantap makanan nya hingga suara sedotan berbunyi nyaring Nay tetap menyedot nya

" berisik ! Udah abis masih aja di sedot. Kalo kurang yah nambah... jorok banget sih !"

" yey... seni ini nama nya, lagian ga punya duit pak ! Beli in donk..."

" beli sendiri "

" ga punya duit, beli in pak... beli in pak... beli in" rengek Nay

" woy... kenapa senyam senyum ? Bikin merinding tau ga" celetuk Nay membuyarkan lamunan ku

Aku menggeleng pelan, beranjak ke counter pemesanan membeli beberapa minuman dan makanan untuk 3 jam kedepan

Ketika aku kembali, mata Nay membulat menatap ku horor saat petugas kfc menaruh pesanan ku di meja kami

"Maksud nya apa ini ?" Tanya Nay

Aku tersenyum tipis "untuk bekal kita selama 3 jam di sini "

" hah ?"

" udah makan aja, lumayan saya juga lapar"

Nay tak bergeming malah menatap ku semakin intens tanpa tertarik sedikit pun untuk menyantap makanan yang sudah ku pesan

" makan Nay ! Saya sangat berterima kasih karna kamu mau ngizinin saya bisa deket sama onit maka dari itu sekarang hanya mau menikmati waktu saya bersama onit"

Senyum Nay merekah indah memancarkan senyum keikhlasan, ia mengangguk mengambil satu paha ayam lalu menyantap nya

" nikmati saja kebersamaan mu bersama onit , sebelum kamu punya anak lagi bersama wanita itu... dan onit akan terlupakan seperti sedia kala" ucap Nay penuh kemenangan

~◎◎◎~

Jangan bingung yah kalo ada 'flasback'
Soalnya kemaren ada yang tanya ada hubungan apa Ibra-Nay di masa lalu

Jawaban nya : Friendzone

Kenapa Nay panggil nya bapak ?

So... kayak nya lebih mesra dari pada panggil papah-mamah atau ayah-bunda.
Lagian es balok kayak bapak BP kalo kata Nay, iya ga sih...

And... kalo ada beberapa part yang ga ke Buka, itu di privat yah
Miane...

Thanks for comment and Vote
30 November 2017

Continue Reading

You'll Also Like

STRANGER By yanjah

General Fiction

230K 26.2K 33
Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak t...
325K 26.5K 72
Sequel 2G (Bisa dibaca terpisah!!) "Ini dunia gue" "Damn" Suara berat Arshaka terdengar mengerikan ditelinga perempuan itu. "Nakal ternyata, mau gue...
536K 95.5K 49
Uang adalah penguasa dunia yang membuat roda hidup tetap berputar. Febi akhirnya mengakui kebenaran kutipan itu setelah memikirkan kemungkinan menjua...
532K 19.5K 31
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...