Max Maxwell [COMPLETED]✔️

By MelQueeeeeen

1.9M 105K 6.2K

BELUM DIREVISI Romance + Thriller Story. [Mengandung adegan gore yang cukup banyak] DON'T COPY MY STORY! Judu... More

Prologue
Part 1 : Narrow Alley
Part 2 : Stupid Police
Part 3 : Cold
Part 4 : Special Day
Part 5 : Question
Part 6 : Feelings
Part 7 : Prison
Part 8 : First Kiss
Part 9 : Yes, good
Part 10 : Sleep Together
Part 11 : Dark Memory
Part 12 : The First Day was With Max
Part 13 : Steal
Part 14 : Jealous
Part 15 : You Hurt Me
Part 16 : Goodbye Uncle
Part 17 : Disclosure
Part 18 : I Love You
Part 19 : With You
Part 20 : Hear Me
Part 21 : Killer?!
Part 22 : Complicated
Part 23 : (Distance) Max & Blacky
Part 24 : New Friends
Part 25 : Twelve
Part 26 : Meet (Again)
Part 27 : Kelly Or Nathalie?
Part 28 : Death Punishment
Part 29 : Unexpected Help
Part 30 : Run Away
Part 31 : Welcoming Christmas
Lanjut atau Nggak?
Part 32 : Flirt Corra
Part 33 : Awkward
Part 34 : Bitter Reality
Part 35 : Garrison's Feelings
Part 36 : A Walk?
Part 37 : Regret
Part 38 : Having Fun
Part 39 : Accompany Me
Part 40 : Rejection
Cast
Part 41 : Caught Again
Part 42 : Missed
Part 43 : Additional Members
Part 44 : Past
Part 45 : Dangerous Plan
Part 46 : Bad News
Part 47 : Special Injection
Part 48 : Changed
Part 49 : Spoiled
Part 50 : Will You Marry Me?
Part 51 : Null
Part 52 : Amnesia?!
Part 53 : Destroyed
Part 54 : Upset
Part 55 : Visit
Part 56 : Choose Me or Your Father?
Part 57 : Revealed
Part 58 : Stuck
Part 59 : Help Me!
Part 60 : Cheating?!
Part 61 : Charlie's Grudge
Part 62 : Bullet
Part 63 : Death
Part 64 : Approval
Part 65 : Aggressive
Part 66 : Deed of Varel
Epilogue
Questions For Characters
Answers From Characters
Questions For Author
Answers From Author
Extra Part
Extra Part (2)
Extra Part (Last)
Perubahan Judul
Sequel & New Story
New Story
YANG PUNYA SWEEK MERAPAT!
Max Maxwell ada di Sweek!

Part 67 : Last Love

26.7K 925 40
By MelQueeeeeen

SATU MINGGU KEMUDIAN

MAX membenarkan dasi kupu-kupu yang tersemat rapi di lehernya.
Pemuda itu juga membetulkan tatanan rambutnya yang sebetulnya ia terus rapikan dari tadi.

Ia tersenyum tipis sembari memandang kembarannya di cermin.

'Aku tampan.'

Pujian itu lolos begitu saja meskipun hanya dari batinnya.
Ia menarik nafas panjang kemudian membuangnya dengan perlahan.

Entah kenapa dia merasa benar-benar gugup hari ini.

Otaknya dengan tak sengaja kembali mengingat kejadian yang sama persis seperti hari ini.
Hari pernikahannya dengan Kelly.

Namun sayangnya, ketika ia dan Kelly serta pendeta sudah siap untuk melaksanakan upacara pernikahan, datang sebuah peluru yang tak diundang yang tiba-tiba saja bersarang di bahu Max.
Membuat pernikahannya dengan Kelly terpaksa dibatalkan waktu itu.

Max mengusap wajahnya.
Tidak, dia tak boleh berpikir buruk lagi.
Hari ini dia akan menikah dengan gadis yang dicintainya.
Dan tak akan ada lagi penghalang yang akan membuat pernikahannya batal hari ini seperti waktu itu.

Max yang mengenakan kemeja putih dan tuxedo hitam sebagai luaran serta mengenakan sepatu hitam berkelas di kaki membuat pesona pemuda itu semakin terpancar.

Kakinya segera ia tapakkan ke luar kamar, mencari keberadaan wanitanya.

"Kelly, apa kau sudah siap?"
Max mencari ke sana kemari wanitanya yang manis itu.

Langkah Max terhenti di depan ruang tamu, di mana di sana berada Kelly yang sudah mengenakan gaun pengantin panjang dengan bagian dada yang sedikit tereskpos, wajah bermake-up natural, dan rambut digulung dengan menyisakan sedikit rambut yang dikriting di bagian sisi wajahnya.

Gadis itu tersenyum manis, "Ya, aku sudah siap."

Bukannya segera pergi, Max malah membeku di tempatnya.
Pemuda itu menelan salivanya dengan susah payah, jika begini Max rasanya ingin cepat-cepat membawa gadis itu ke ranjang.

Kelly mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Max yang masih tak berkedip, gadis itu memiringkan kepalanya bingung yang justru semakin manis di mata Max.

"Max? Ada apa? Apa gaunnya terlalu terbuka?"

"Aku ingin memakanmu."
Dengan tak sadar, kata-kata itu lolos begitu saja dari mulut Max, membuat kedua pipi Kelly langsung memerah karena mengerti maksud 'memakan' dari Max membuat gadis itu memajukan bibirnya kesal.

"Dasar otak mesum! Makanya, jika ingin cepat-cepat 'memakanku' ayo kita segera ke gereja!"
Kelly menarik lengan Max yang sudah tersadar akan kata-kata konyolnya pada gadis itu.

Max menggeleng dan terkekeh, dalam hati ia membenarkan jika dirinya agak mesum.

Dan semua itu muncul setelah kehadiran Kelly di hidupnya.

,,,

Frans memencet bel kediaman putrinya Nathalie, hari ini pria itu ingin menjenguk sekaligus membicarakan hal yang penting pada putrinya tersebut.

Frans datang tak sendirian, di belakangnya terdapat seorang pria berkacamata mengenakan kemeja rapi dan celana kain.

Pintu terbuka menampilkan Kate, istri Frans yang kini tersenyum lembut menyambut kedatangan suaminya.

Kate memang disuruh Frans untuk menjaga Nathalie sejak Varel meninggal.
Frans khawatir putrinya itu tak menjaga kondisi tubuhnya apalagi dalam keadaan hamil, ia takut terjadi apa-apa pada bayi di kandungan Nathalie.
Maka dari itu, Frans menyuruh istrinya untuk tinggal sementara waktu bersama Nathalie di apartemen putrinya tersebut, sedangkan Frans sendiri harus bekerja seperti biasa hingga tinggal di rumah yang ia tempati bersama sang istri sendiri.

Meskipun Kate sudah berusaha keras untuk menjaga Nathalie yang sedang shock, namun diketahui dari Kate yang sering menghubunginya, istrinya mengungkapkan bahwa Nathalie susah sekali untuk makan, wanita itu semenjak kematian Varel, mengisi hari-harinya dengan menangis.

Sudah banyak masalah yang dihadapi Nathalie.
Dari kecurigaan terhadap adanya perselingkuhan yang dilakukan suaminya, suaminya yang mengaku jika anak yang dikandungnya bukan anak Varel pada Kelly, kematian Varel, hingga kenyataan bahwa Grace---wanita yang berselingkuh dengan Varel, hamil.

"Syukurlah kau segera datang, Nathalie akhir-akhir ini sering mengigau dalam tidurnya, ia juga susah sekali untuk makan jika tak dipaksa---dan diingatkan kondisi bayinya jika ia tak makan."
Kate menghela nafas lelah mengakhiri kata-katanya. Mata wanita cantik itu terdapat lingkaran hitam samar, yang penyebabnya sudah pasti dikarenakan terjaga saat Nathalie mengalami mimpi buruk.

"Maafkan aku membuatmu terlibat dalam hal ini Kate---"

"Hei, tak apa. Sekarang dia putriku juga. Ayo masuk, Darren kau juga."
Kate memandang Darren---pria berkacamata yang dibawa Frans. kepala Kate bergerak mengisyaratkan kedua pria itu untuk segera masuk.

"Aku akan memanggil Nathalie sembari membuatkan kalian minuman. Tunggu sebentar."
Ujar Kate setelah kedua orang pria tadi masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

Mata Darren mengamati foto besar yang terpampang di ruang tamu, foto seorang wanita---yang ia yakini adalah Nathalie dan seorang pria berambut pirang di sebelahnya, pasangan tersebut sedang tersenyum ke arah kamera membuat mereka tampak cocok satu sama lain, apalagi dengan warna mata dan warna rambut mereka yang sama.

Dia sendiri belum pernah bertemu dengan Nathalie barang sekali pun. Maka dari itu dia hanya menduga-duga jika yang di foto besar tersebut adalah Nathalie.

Kate lalu meninggalkan kedua orang itu untuk memanggil Nathalie, tak berselang lama, Nathalie langsung datang menemui ayahnya ke ruang tamu.

Frans menatap penampilan putrinya dari atas hingga bawah, dengan mengenakan long dress berwarna kuning dan dengan bagian perut yang membuncit, rambut berantakan, serta mata membengkak dengan kedua lingkaran hitam mata yang jelas membuat penampilan Nathalie benar-benar seperti tak terurus.

"Nathalie, duduklah. Ada yang ingin ayah bicarakan padamu."
Nathalie hanya diam namun menuruti kalimat ayahnya yaitu duduk berseberangan dengan ayahnya dan juga Darren.

Tak lama, Kate datang dari dapur dengan membawa nampan berisi minuman hangat dan menaruhnya di meja ruang tamu.
Kate ikut duduk di sebelah Nathalie, karena dia juga harus melihat reaksi putrinya itu atas rencana yang ia buat dengan Frans.

"Kau baik-baik saja Nathalie?"

"Seperti yang ayah lihat, aku sedang tak baik-baik saja."
Balas Nathalie tanpa menatap ayahnya, ibunya yang berada di sebelahnya menggenggam kedua tangan Nathalie.

Frans mendesah, "Ayah mengerti banyak sekali masalah yang kau hadapi, sayang. Terutama Varel, kau masih sangat merindukannya, ayah tau itu. Tapi, ini sudah seminggu sejak kematiannya, seharusnya kau dapat melupakannya. Apalagi, dia meninggal karena keinginannya sendiri. Atas semua yang telah ia lakukan padamu, dan juga telah menghamili wanita lain bernama Grace yang waktu itu datang di upacara pemakamannya, itu membuktikan jika dia bukanlah pria baik,"
Jeda sejenak, Frans menghembuskan nafasnya berat.

Entah mengapa dia merasa seperti ada beban berat saat ia ingin melanjutkan ucapannya.

"ayah membawa Darren Stuart, pria di sebelah ayah ini. Dia adalah putra dari teman ibumu, Kate. Dia sudah pernah menikah namun seminggu setelah pesta pernikahannya berlangsung, dia harus kehilangan istrinya akibat kecelakaan. Ayah tau kau belum bisa melupakan Varel, tapi demi kebahagiaanmu, demi anak di kandunganmu dan juga demi ayah, ayah benar-benar ingin kau menikah dengan Darren."

Nathalie sontak memandang ayahnya dengan pandangan yang tak terbaca, wanita itu kemudian menatap ke arah Darren yang sedari tadi memperhatikannya diam-diam.

Darren berdeham, "Aku bisa menerimamu dan juga anak di kandunganmu Nathalie, ayahku dan ibumu sudah berteman baik sejak lama. Orang tuaku sudah mengetahui rencana ini dan mereka setuju, jadi keputusannya sekarang ada padamu Nathalie."
Kata Darren menjelaskan maksud dari tatapan bertanya-tanya dari Nathalie, membuat Nathalie mengalihkan pandangannya ke ayahnya, "Tapi ini terlalu cepat ayah, Varel baru saja meninggal. Aku masih tak bisa melupakannya, aku masih terus memimpikannya, dan...dan aku bahkan baru saja melihat pria ini di sini! Tidak, aku menolak menikah dengannya!"

"Nathalie dengar, ini satu-satunya jalan keluar agar kau bisa melanjutkan hidupmu dan melupakan masa lalumu. Ibu mohon sayang, demi kebahagiaan dirimu dan juga anakmu nanti. Ibu mohon, pikirkanlah."
Kate mencekal sebelah lengan Nathalie yang kini sudah berdiri akan beranjak meninggalkan ruangan tersebut.

Wanita itu terdiam, air matanya lolos begitu saja mendengar pernyataan ibunya barusan.
Langsung saja Kate segera membawa Nathalie dalam pelukannya, menenangkan wanita tersebut.

Nathalie ingin menolak ini.
Tapi bagaimana dengan anaknya nanti?
Kelak ketika anaknya tumbuh besar, dia pasti membutuhkan sosok ayah.
Nathalie tak boleh hanya memikirkan perasaannya sendiri sekarang.
Dia sudah tak bisa berbuat apa-apa.

Nathalie melepas pelukannya dari ibunya, wanita itu dengan air mata masih mengalir menatap ayahnya dengan tatapan yakin, "Aku mau menikah dengan Darren, ayah."
Ucapnya mantap, membuat Frans langsung mengembangkan senyum dan menghampiri Nathalie kemudian mencium puncak kepala putrinya tersebut.

Darren juga ikut-ikutan tersenyum, pria itu tampak sangat manis ketika tersenyum.

❤❤❤

Tomy bersorak heboh memandangi Max dan istrinya, Kelly, sedang berciuman di altar pernikahan.

Kedua insan itu telah selesai memasangkan cincin dan mengucapkan janji-janji pernikahan di hadapan pendeta yang menuntun jalannya pernikahan mereka yang diadakan di gereja yang hanya dihadiri oleh paman Max.

Setelah selesai berciuman, pasangan itu lalu menghampiri Tomy untuk bersalaman dan saling berpelukan.

"Selamat ya, Max dan juga Kelly. Ah, Max, tak terasa kau sudah menikah saja. Padahal rasanya baru kemarin kau masih seorang bocah, haha."
Tomy tertawa pelan atas kata-katanya sendiri membuat Max hanya mendengus sebal.

"Baiklah, pasangan baru, paman punya sesuatu untuk kalian. Ayo kita keluar."
Tomy berjalan mendahului Max dan Kelly untuk keluar dari gereja, sedangkan Max dan Kelly hanya bisa mengekori dari belakang.

Pasangan itu saling berpandangan ketika menemukan mobil berkelas yang sudah dihias khas pengantin, telah terparkir rapi di depan gereja lengkap dengan supirnya berpakaian kemeja putih.

Supir pria berambut coklat itu kemudian membukakan pintu mobil mempersilahkan Max dan Kelly agar masuk.

"Masuklah, apa yang kalian tunggu?"
Ujar Tomy tak sabaran, karena kedua orang itu kompak hanya diam di tempat saat sang supir sudah mempersilahkan masuk.

"Masuklah Max, sekarang ini menjadi mobilmu. Hadiah dari paman atas pernikahan kalian. Karena paman rasa tak cukup hanya memberi kalian mobil, paman menyewa hotel termewah di kota ini selama 7 hari untuk honeymoon kalian, supir ini yang akan mengantar kalian ke hotelnya sekarang juga. So, bersenang-senanglah menikmati fasilitas hotel dengan baik ya. Dan---jangan lupa buat anak, oke Max?"
Max dan Kelly sontak memerah mendengar penuturan Tomy.

Max berdeham, "Bukankah ini terlalu berlebihan paman? Maksudku, semua yang kau beri ini, dari mana kau mendapatkan uang sebanyak itu?"

"Kau tak perlu tau Max. Sudah, cepat masuk bersama Kelly. Mobil jeep-mu paman yang akan bawa dan menyimpannya di rumahmu. Selamat bersenang-senang kalian!"

"Baiklah paman. Terima kasih banyak atas hadiahnya, paman."
Max sekali lagi memeluk pamannya dan Kelly juga melakukan hal yang sama, setelah itu keduanya segera masuk ke dalam mobil dan mobil pengantin tersebut langsung melesat meninggalkan gereja.

Tbc...

Next part, sudah Epilogue^^

Vomment please?

Continue Reading

You'll Also Like

848K 46.7K 48
[Bad Possessiveness of My Ex] Mempunyai mantan kekasih yang possessive merupakan kutukan bagi Anne, bahkan Anne sendiri ragu apakah lelaki itu pantas...
113K 6.3K 30
"So...can i stay a bit longer?" bisik Yvaine dengan suara lembutnya. Cyano menaikkan satu alisnya, menatap gadis itu penuh makna. "Stay Forever." bal...
1.5M 118K 46
Levin, dia yang terobsesi pada Seynara. -Levin's Favorite- Demi berusaha tak terkena lebih banyak masalah, Seyna harus berurusan dengan salah satu or...
644K 2.1K 13
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...