Mahasiswa 1/2 Abadi (KOMEDI...

By dono_salimz

35.2K 4.1K 215

Setiap kampus punya cerita dan cinta? Ya, ini adalah kisah gue, Dono Salim, biasa dipanggil Dono. Kisah maha... More

Mau Jadi Apa? #part 1
Mau Jadi Apa? #part 2
Mau Jadi Apa? #part3
Mau Jadi Apa? #part4
Mau Jadi Apa? #part5
Moving On... #part1
Moving On... #part2
Moving On... #part3
Moving On... #part4
Moving On... #part5
Anak Kost Kudu Strong #part1
Anak Kost Kudu Strong #part2
Anak Kost Kudu Strong #part3
Anak Kost Kudu Strong #part4
Anak Kost Kudu Strong #part5
Tipe-Tipe (katanya) Mahasiswa #part1
Tipe-Tipe (katanya) Mahasiswa #part2
Tipe-Tipe (katanya) Mahasiswa #part3
Tipe-Tipe (katanya) Mahasiswa #part4
Tipe-Tipe (katanya) Mahasiswa #part5
Barbie Tomboy #part2
Barbie Tomboy #part3
Barbie Tomboy #part4
Barbie Tomboy #part5
TOLONG DIBACA, GUYS...
Jesen dan Suling Sakti (part 1)
Jesen dan Suling Sakti (part 2)
Jesen dan Suling Sakti (part 3)
Jesen dan Suling Sakti (part 4)

Barbie Tomboy #part 1

730 123 1
By dono_salimz

Entah kenapa, semua terasa aneh hari ini. Baru banget memasuki kelas 7.5.4, mendadak suasana hening beberapa saat. Gak kayak biasanya, hanya ada sedikit orang di kelas, bahkan bisa dibilang ini bukan seperti kelas yang gue kenal. Hanya ada 23 orang dalam 1 kelas, malah lebih mirip kayak bimbel di Primagama.

Dari semua orang di ruangan ini, hanya ada beberapa orang yang gue kenal. Nampak dari kejauhan, mereka menatap gue dengan tatapan tajam dan penuh curiga. Seolah, gue ini merupakan Alien berkaki 10 yang baru saja datang dari luar angkasa dan ingin memakan mereka hidup-hidup. Yah, memang agak lebay sih sebenarnya, tapi kurang lebih seperti itulah gambaran suasana kelas hari ini. Aneh.

Ceritanya, hari ini adalah hari pertama gue masuk di kelas unggulan. Ya, kelas unggulan. Jadi, biar gue jelaskan dulu, awal mula semuanya kenapa gue bisa 'nyasar' masuk di kelas ini. Bermula dari terpilihnya gue masuk ke dalam sebuah program yang ada di Prodi gue, yakni program Kelas Unggulan (KU) 2014. Oiya, di Fakultas gue itu ada 2 kelas unggulan, yakni kelas unggulan Broadacast Journalism dan kelas unggulan Public Relations.

Nah, program ini sendiri, katanya memang dibuat untuk mengapresiasi Mahasiswa/i yang memiliki 'keunggulan' dalam hal nilai IPK dan prestasi akademik maupun non-akademik. Berdasarkan alasan itulah, sekarang gue dan 22 orang lain yang terpilih berada di kelas ini. Ya, kelas Unggulan Public Relations angkatan tahun 2014.

Jujur, gue masih agak shock, kenapa gue bisa masuk kelas unggulan. Wajar sih, karena gue gak pernah merasa diri gue unggul dan istimewa dari teman-teman lainnya. Apa gue jenius? No! Gue sama saja seperti Mahasiswa lainnya kok. Ketika ada Ujian dengan soal yang susah, maka gue akan bertanya ke teman sebelah, atau mungkin searching dengan Google, atau bahkan, nyimpen kunci jawaban di dalam sempak, gitu. Eh, pas dikeluarin dari sempak,ternyata jawabannya pada pingsan semua.

Kembali lagi ke suasana kelas hari ini. Seperti biasa, namanya hari pertama di tempat yang baru itu pasti akan terasa aneh sekali. Sebenarnya, ada 1 hal yang membuat gue semakin merasa agak aneh dan belum terbiasa dengan kelas baru kali ini. Bukan, bukan karena teman baru gue pada hobi nyemilin kaos kaki di kelas, tapi karena mereka semua itu cewek. Ya, mereka semua cewek dan gue satu-satunya cowok di kelas.

Ketika mendapat kabar masuk di kelas unggulan, sebenarnya perasaan gue bercampur aduk sekali. Antara ragu, senang, dan mules banget. Kebetulan, saat mendapat kabar itu, gue habis nyemilin cabe rawit 1 baskom pake Boncabe. 

Tentu saja, salah satu keraguan gue adalah karena gue merupakan cowok satu-satunya di kelas. Sebenarnya, saat tahap briefing dan pengumuman calon Mahasiswa kelas unggulan Fikom 2014, ada lumayan banyak Mahasiswa cowok yang juga masuk di kelas unggulan PR, tapi mereka mengundurkan diri karena berbagai alasan yang gak gue ketahui.

Untungnya, gue gak sendirian di kelas itu. Seenggaknya, ada beberapa orang yang gue kenal dengan baik, kayak; Sari, Harti, dan Khilda. Selain mereka, alasan lain gue mau menerima tawaran masuk kelas unggulan karena ada Vero juga di sana. Siapa Vero? Bukan, dia bukan Mbak-Mbak Warteg di kampus gue, lagian namanya kebagusan untuk seorang Mbak Warteg.

Vero adalah perempuan berkulit hitam manis dengan rambut panjang dan lurus, dia menjadi salah satu alasan gue untuk masuk ke kelas Unggulan ini, begitu juga sebaliknya. Jadi, ceritanya tepat beberapa minggu sebelum adanya pengumuman ini, kita baru saja resmi jadian. Ya, kita jadian di bulan September tahun 2015, tepat di saat kuliah memasuki semester 3.

Ketika masih masa pedekate, kita sempat chatan membahas perihal ini. Awalnya, Vero ragu banget buat menerima tawaran kelas unggulan itu, karena dia takut akan ekspetasi yang terlalu tinggi sebagai anak KU. Tapi sebisa mungkin, gue berusaha meyakinkan dia, bahwa kelas unggulan itu sama saja kayak kelas biasa. Padahal, gue juga sama sekali buta, soal kelas unggulan itu apa dan seperti apa. Ya, saat itu gue hanya sok bijak saja, agar terlihat care di depan dia. #DasarModusLoDon

"Kenapa harus ragu? Kelas unggulan itu biasa aja kok, gak serem. Lagian, gak ada Suster Ngesot di dalamnya kok, hehe"

"Jangan bercanda, ah. Aku beneran takut, takut kalau nanti gak bisa atur waktu. Apalagi banyak yang bilang, kalau kelas unggulan itu banyak tugas,"

"Namanya kuliah itu, pasti banyak tugas kok. Anak SD aja dapet PR mulu setiap hari. Yah, wajar kalau kita Mahasiswa juga bakal banyak dapet tugas,"

"Iya juga sih, jadi menurut kamu, aku ambil aja kesempatan ini?"

"Wajiib! Kamu wajib ambil! Kesempatan kayak gini gak akan datang 2 kali, loh. Toh, kalo kamu masuk KU, seenggaknya orang tua kamu bisa bangga karena punya anak yang berprestasi."

Setelah gue yakinkan dengan penuh semangat, akhirnya Vero memutuskan untuk menerima tawaran masuk di Kelas Unggulan. Yeay, Gotcha! Gue gak nyangka, ternyata gue hebat juga meyakinkan orang. Kayaknya sih, gue punya bakat terpendam, untuk jadi tukang kredit panci profesional.

Ketika mengetahui kabar masuk kelas unggulan ini, gue juga bercerita ke beberapa teman gue saat di semester awal. Gak sedikit yang memberikan ucapan selamat dan dukungan buat gue, namun gak sedikit juga yang malah ngeledekin gue.

Banyak yang bilang, kayak gini, "Akhirnya, lo bisa jadi orang paling ganteng di kelas, Don, HAHA," atau begini, "Hati-hati loh, nanti keluar dari kelas unggulan lo bisa ngondek, Don, HAHA," atau bahkan, "Lo cowok sendiri di kelas? Awas lo, kalo mereka khilaf lo bisa diperkosa massal nanti, Don, HAHA." Ya, kalimat terakhir memang agak menjijikan, sih. Jangankan diperkosa sama cewek, rasanya kucing aja juga ogah, kalo disuruh memperkosa gue.

Dengan penuh pertimbangan, akhirnya gue memantapkan hati dan pikirkan untuk menerima tawaran tersebut. Yaps, akhirnya sekarang gue ada di sini, kelas UP 2014. Selain itu, gue juga menjadi ketua kelas dadakan, karena katanya cowok itu adalah Imam bagi kaum perempuan. Semoga saja, mereka betah punya ketua kelas kaya gue, atau mungkin, semoga gue bisa kuat iman menghadapi 22 cewek dalam 1 kelas. Ya, karena imam yang baik itu juga harus kuat iman. #NgomongApaSihDon

***

Apa bedanya anak kelas unggulan sama kelas biasa, sih? Enak gak sih, kalo masuk kelas unggulan itu? Daripada kepo dan mati penasaran, maka gue akan meceritakan sedikit ciri-ciri dan stigma mengenai anak kelas unggulan itu kayak gimana sebenarnya.

- Mahasiswanya Sedikit

Enaknya dari anak KU itu jumlah Mahasiswa yang lebih sedikit. Gue gak tau, berapa jumlah anak KU di setiap kampus lainnya, tapi kalo di kampus gue, biasanya itu kisaran 20-25 orang sekelas. Kenapa harus sedikit? Katanya sih, supaya belajarnya lebih fokus daripada kelas biasa, gitu. Dengan jumlah 23 orang dalam 1 kelas, gue malah merasa sedang berada di tim sepak bola putri. Ya, ada 11 pemain inti, lalu 11 pemain cadangan, dan 1 tukang nyabutin rumput (baca: Ya, itu gue).

Selain belajar lebih fokus, dengan jumlah orang yang sedikit, mau gak mau kita jadi akrab satu sama lain dan pastinya kita saling hafal nama. Menurut gue, menghafal nama itu penting sekali, karena pengalaman gue dulu saat di semester awal, banyak banget yang kenal dan menyapa gue, tapi gue gak tau siapa nama mereka. 

Pertama, karena jumlah Mahasiswa yang memang banyak dan kedua, karena gue memang orang yang pelupa berat. Hingga akhirnya, gue pun dengan rasa gak enak, menjawab sok akrab saja dengan mengganti nama mereka pake : "Bro" bagi cowok, atau "Sist" bagi cewek, atau bahkan "Cyinn", bagi mereka yang labil ingin menjadi dua-duanya sekaligus.

Sebenarnya, kelas dengan jumlah Mahasiswa yang sedikit gak sepenuhnya enak, salah satu alasannya yakni, gak bisa tidur di kelas. Berbeda dengan kelas biasa yang jumlah Mahasiswanya 1 RT, lo masih bisa 'ngumpet' dan tidur di pojokan bareng sama sapu ijuk. 

Kalo di kelas KU, itu merupakan hal yang sangat mustahil, karena posisi kita benar-benar berhadapan langsung sama Dosen. Cara satu-satunya untuk tidur hanyalah, pura-pura izin mau boker ke kamar mandi dan tidur di dalam toilet, atau bahkan, pura-pura pingsan karena overdosis habis makan seblak jeletet level 99.

- Dianggap Mahasiswa Paling Pintar

Anggapan yang seringkali gue dengar dari banyak orang mengenai anak KU, yakni Mahasiswa paling pintar di kampus. Seolah, semua anak yang masuk KU itu adalah sekumpulan orang jenius yang baru habis juara di Olimpiade Matematika tingkat se-Kecamatan. Padahal kenyataannya, gak kaya gitu juga kok.

Ketika anak KU lagi ngumpul, ya kita sama saja kayak Mahasiswa lainnya. Obrolan kita ya hanya orbolan gak penting, kaya misal ngobrolin "Kenapa ikan kalo tidur gak pernah merem, apa karena dia habis minum kopi? Atau, karena dia punya bisul di kelopak matanya?" Ya, obrolan kita kadang setidak penting itu.

Bahkan, kita masih sering, malah asyik mainan upil sendiri, ketika dosen lagi nerangin di depan kelas. Err~, Kayaknya sih, cuma gue doang yang kaya gitu pas di kelas, deh. Intinya sih, berbeda dengan yang orang banyak pikirkan, bahwa anak KU selalu membicarakan hal-hal yang berkaitan sama pelajaran, pelajaran, dan pelajaran.

- Sering Ikutan Acara di Luar Kampus

Ciri khas lain dari anak KU ialah, sering mengikuti acara di luar kampus. Biasanya kita seringkali diajak oleh kampus atau fakultas untuk kegiatan company visit. Apa itu company visit? Menurut Kamus Besar Bahasa Zimbawe sih, itu artinya kaya kunjungan ke perusahaan-perusahaan, gitu.

Seringkali kita anak KU lebih didahulukan sebagai peserta kunjungan, bukan karena kita Mahasiswa unggulan. Melainkan, karena jumlah kita lebih sedikit. Ya, biasanya perusahaan gak mau kalo perusahaannya dimasukin banyak orang, apalagi sama banyak kucing. Biasanya mereka mempunyai kuota tersendiri, bagi Mahasiswa yang ingin berkunjung ke perusahaannya.

Kisarannya sih, antara 25-50 orang per sekali kunjungan. Jarang ada perusahaan yang menerima kunjungan dengan jumlah peserta banyak, misalnya kunjungan dengan 10.000 Mahasiswa, gitu. Mungkin, cuma Dufan doang yang mau menerima kunjungan sebanyak itu.

- Sering Ikut Berbagai Lomba

Anak KU itu sering ikutan lomba, entah dalam bentuk lomba apapun. Biasanya, anak KU itu lebih kritis dan tertarik mengikuti lomba-lomba, gitu. Kalau yang gak kritis, gimana? Biasanya mereka akan 'dipaksa' sama dosen untuk ikutan lomba. Gak jarang ada dosen yang memang maksa menyuruh Mahasiswanya untuk ikutan lomba, walaupun Mahasiswanya gak mau ikut.

Menurut gue, hal tersebut wajar saja, karena dosen pasti punya penilaian tersendiri terhadap Mahasiswanya, maka dari itu ia memaksa. Bagi gue, itu gak masalah, karena tujuannya baik. Ya, sama halnya, kaya orang tua yang nyekokin anaknya makan nasi pake sayur buncis + ati ayam diblender jadi satu. Yah, walaupun bentuk dan baunya sudah mirip kayak pup kelinci lagi diare seminggu, tapi secara gizi itu pasti sehat banget.

Kurang lebih sih, begitulah ciri-ciri dan stigma dari anak kelas unggulan di masyarakat. Tapi percaya deh, anak kelas unggulan itu sama aja kayak manusia biasa kok. Kita ini bukan Jimmy Neutron yang punya banyak alat canggih dan otak super cerdas. Hanya saja, kita didukung sama tempat dan kualitas belajar yang sedikit lebih baik, karena jumlah orang yang lebih sedikit. Jadinya, kita bisa belajar lebih fokus dan gak akan bisa lagi tidur di kelas.


**Lanjutan cerita ini bisa dibaca di halaman berikutnya, ya! :)

Follow gue di Instagram, Twitter, & Wattpad juga -> @dono_salimz

Jangan lupa juga kasih Comment, Voted, & masukin cerita ini ke Reading List ya, Guys! (^_^) 

Continue Reading

You'll Also Like

887K 44.3K 56
"Jangan pernah mencoba lari dariku Sayang, sebab dimana pun kau berlari akan selalu kukejar."Senyum laki-laki itu menatap gadis didepannya. "Kau meng...
2.5M 257K 41
just Brothership, Not BL / Homo Alvian namanya, bocah 15 tahun yang tiba-tiba terbangun di tubuh bocah 10 tahun, si kecil dengan mulut pedas nya yang...
6.9K 716 17
Sepasang suami istri yang kini sudah memiliki anak 4 remaja nya, beginilah kehidupan keluarga Shean. warning!! cerita ini hanya fiksi jadi jangan di...
28.7K 1.5K 12
BUDIDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA!!! [bijak dalam berkomentar, tidak menerima hujatan, kalo nggak suka dengan cerita aku, skip aja nggak usah dibaca...