Sheiland (SUDAH TERBIT)

By BayuPermana31

26.9M 1.1M 116K

[TELAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU DI INDONESIA] 'Tentang lara yang lebur dalam tawa.' Bagi Shei... More

• TRAILER(+) •
Aland Alano Navvare
Sheila Andrina
• Sheiland #1 •
• Sheiland #2 •
• Sheiland #3 •
• Sheiland #4 •
• Sheiland #5 •
• Sheiland #6 •
• Sheiland #7 •
• Sheiland #8 •
• Sheiland #9 •
• Sheiland #10 •
• Sheiland #16 •
• Sheiland #17 •
• Sheiland #19 •
• Sheiland #20 •
• Let's Ask Sheila's Troublemaker Cast! •
• Answer •
• Sheiland #26 •
• Sheiland #27 •
• Sheiland #28 •
• Sheiland #29 •
• Sheiland #30 •
• Sheiland #41 •
• Sheiland #42 •
• About Them : Sheila Andrina •
• Sheiland #43 •
• Sheiland #44 •
• Sheiland #45 •
• Sheiland #46 •
• Sheiland #47 •
• Sheiland #48 •
• Sheiland #49 •
• CAST SHEILAND •
• AUTHOR'S NOTE & QUESTION •
• Aland-Arkan #01 •
• Aland-Arkan #02 •
• VOTE COVER SHEILAND! •
• PERTANYAAN PENTING •
• INTIP VERSI NOVEL SHEILAND •
• GIVEAWAY NOVEL SHEILAND •
• INFO PRE ORDER •
• PENGUMUMAN UNPUBLISH •
PRE ORDER DIBUKA!
BENUA & ASIA

• Sheiland #18 •

344K 29.7K 1.3K
By BayuPermana31

"Kamu serius mau maksain sekolah hari ini?" tanya Aland ketika menjemput Sheila di rumahnya.

Aland merasa khawatir, apalagi setelah melihat wajah Sheila yang masih nampak pucat, bibir cewek itu yang biasanya berwarna merah muda tampak tidak semerona biasanya. Dia juga memakai jaket berwarna ungu yang kebesaran.

"Serius kok, sama seriusnya kayak perasaan aku ke kamu."

Aland terkekeh, mengusap lembut puncak kepala Sheila, lalu menuntun pacarnya itu ke dalam mobil. Benar-benar hati-hati seakan Sheila adalah porselen yang mudah pecah jika disentuh sedikit saja. Seperti di tubuh Sheila terdapat peringatan bertuliskan : awas mudah pecah, dan mudah baper. Maklum cewek.

"Resletingnya tarik ke atas, Shei," pinta Aland sembari mengeluarkan mobil dari halaman rumah Sheila. Memang, jaket yang Sheila gunakan hanya dipakai asal saja.

"Iya." Sheila menurut, menarik resleting jaket hingga ke atas dan menepuk-nepuknya seperti anak kecil.

"Kok kamu maksa buat sekolah? Seharusnya istirahat aja di rumah, biar cepet sehat."

"Kata Hilda hari ini ada ulangan sejarah, aku nggak mau ketinggalan, nanti ulangan sendiri."

"Emangnya kenapa nggak​ mau ulangan sendiri?"

"Soalnya nanti nggak bisa nanya jawaban ke yang lain kalo susah," jawab Sheila polos.

Aland tertawa sejenak, memamerkan pesona yang menjerat hampir semua kaum hawa di SMA Pelita.

"Kan katanya kita harus bekerja sama dan gotong royong, tapi kok pas ulangan begitu malah dimarahin," curhat Sheila sembari menatap figur Aland dari samping.

Aland hanya tersenyum tipis, karena ia malah lebih parah lagi jika ulangan. Dia akan memaksa teman yang pintar untuk meminta contekan, baru kemudian pura-pura mengerjakan sendiri jika guru mengawasinya.

"Kalo Aland lagi ulangan suka gimana?"

Alis Aland bertaut, baru saja ia memikirkan sebuah kebiasaan buruk yang sudah telanjur sering dilakukan jika ulangan, dan Sheila menanyakan soal itu. Jadi, bagaimana seharusnya ia menjawab?

Bagaimanapun, cowok dengan segala gengsinya ingin selalu terlihat baik dan sempurna di hadapan orang lain, apalagi orang yang disuka. Bahkan ada yang nekat sampai berbohong untuk melindungi citranya itu.

"Ya gitu," jawab Aland akhirnya setelah beberapa lama.

"Gitu gimana? Maksa yang lain buat kamu liat jawabannya?"

Aland menelan saliva, lalu nyengir.

"Iya kan? Udah ketebak sih, soalnya muka kamu mirip-mirip tukang sontek, walaupun ganteng."

Aland berdeham, merasa dipojokkan.

"Aland suka warna apa?" tanya Sheila tiba-tiba, dengan topik yang jauh berbeda. Diam-diam Aland bersyukur karena topik kesukaan rasanya tidak akan membuatnya terpojok. Apa hal yang disukai bersifat relatif, dan tentunya berbeda tiap individu. Jadi agak aneh jika ada yang mencela kesukaan orang lain tetapi marah ketika apa yang disukainya dicela balik.

"Abu-abu, atau item."

"Laki banget, aku pikir kamu suka pink."

"Kok bisa mikir gitu?"

"Abisnya di mata aku kamu imut-imut banget kayak warna pink, hehe."

Aland terkekeh, rasanya dalam hubungan ini Sheila yang lebih sering melemparkan godaan. Bukan dirinya.

"Kalo aku suka warna ungu."

"Kenapa?"

"Suka aja."

Bohong, Sheila benar-benar menyukai warna ungu karena benda itu. Sebuah penangkap mimpi yang dibuat khusus untuknya, berwarna ungu dan putih yang terlihat sangat cantik. Sheila saat kecil sering bermimpi buruk, bahkan hampir setiap hari. Kesialan-kesialan kecil juga menemani setiap langkahnya, seperti terbentur pintu atau tak sengaja menggigit lidah saat makan.

Ajaibnya, dream catcher yang dibuat dan diberikan kepada Sheila seakan membantu keberuntungannya. Sheila mulai jarang bermimpi buruk dan tak lagi terkena kesialan-kesialan kecil yang menyebalkan.

Dan benda itu berasal dari orang yang spesial.

"Shei."

"Hmm."

"Nanti kamu jangan maksain mikir, takutnya jadi malah nambah sakit."

"Aku nggak bakalan kenapa-kenapa kok."

Sisa perjalanan menuju sekolah dihabiskan dengan kesibukan masing-masing, Aland yang fokus menyetir dan Sheila yang​ memerhatikan apa saja di luar jendela, hampir saja ketiduran kalau Aland tidak menyelipkan anak rambutnya di telinga.

"Shei, udah nyampe."

Sheila mengerjapkan berkali-kali, mengucek matanya dan mengangguk-angguk. "Masih pagi banget ya?"

"Masih setengah tujuh lebih dikit."

"Oh, kirain udah siangan."

Aland turun dari mobil, memutari kendaraan beroda empat itu dan membukakan pintu, mengulurkan tangan. Alisnya naik sebelah, begitu juga sudut bibirnya.

"Kamu masih lemes nggak? Bisa jalan kan?"

Kini giliran Sheila yang keluar dari mobil, tersenyum dan mengangguk bersamaan. "Kuat dong. Aku kan anak sehat, tubuhku kuat."

"Mau naik Landjek nggak?"

Sheila mengernyit, tidak mengerti. "Landjek? Itu apa?"

Aland membelakangi Sheila, lalu berjongkok. Sheila hanya bisa menatap Aland dengan heran karena ia benar-benar tidak mengerti, untuk apa Aland berjongkok pagi-pagi begini di parkiran? Toilet kan pasti masih kosong.

"Aland ojek. Naik, Shei. Aku gendong."

Sheila terkekeh, baru memahami maksud Aland melakukan hal itu. Ia kemudian menurut dengan naik seperti yang Aland minta.

Beberapa siswa-siswi yang sudah sampai di sekolah terlihat memerhatikan mereka. Ada yang berseru, mengejek berlebihan atau diam-diam cemburu.

"Berapa tarifnya kalo sampe ke kelas, Mas?" canda Sheila, terkekeh sembari menempelkan pipinya di punggung Aland.

"Buat eneng bayarnya beda, pake cinta ya."

Keduanya tertawa, receh.

Sheila menyadari sesuatu, ia digendong tetapi tidak ada yang mengganjal di perutnya. Padahal kan seharusnya ada karena Aland pasti menggendong tas.

"Aland, kamu kok nggak gendong tas?"

"Pengen aja, ada di mobil."

Sheila memicing curiga. "Mau bolos lagi?"

Aland menurunkan Sheila karena sudah sampai di depan cewek itu, cengiran khasnya tampak tercetak di wajah Aland yang tampan.

"Hehe."

"Nggak boleh gitu ih, kamu kan udah kelas dua belas masa bolos terus?"

"Males."

Sheila menggeleng-gelengkan kepala. "Harus rajin dong, nanti kan udah lulus terus wisuda terus kerja kan harus rajin biar bisa cari uang. Nah dibiasain dari sekarang."

"Buat kita nanti?"

Sheila terkikik geli. "Iya."

"Liat aja nanti."

Aland menepuk-nepuk puncak kepala Sheila, memiringkan wajah dan tersenyum.

"Cepet sembuh ya, tukang collect SMS."

Sheila mengerucutkan bibir sebal. "Iya, preman sekolah."

"Ya udah." Aland melangkahkan kaki pergi. "Duluan, semangat ulangannya!"

Sheila mengacungkan jempolnya, lalu melambai-lambai.

***

Buat yang belum PO MPBB, yuk ikutan dengan cara klik di link di bio Instagram saya.
Yang udah pesen makasih ya heuheu, sabar karena semuanya pasti diproses kok

Lagi pengen-pengennya nulis, semoga aja weekend ini saya produktif ya heu.

Doain juga semoga naskah mpb buru-buru selesai wkwk.

Ok, see you:)) <3

Continue Reading

You'll Also Like

SAMUEL By Itakrn

Teen Fiction

19M 2.3M 38
[Sudah Terbit + Part Masih Lengkap] Baby El, panggilan kesayangan dari Azura untuk Samuel. Namanya Samuel Erlangga. Laki-laki tampan dengan segala ke...
54M 4.4M 69
Serial adaptasi kini sudah tayang di Vidio! Gini rasanya jadi ISTRI seorang santri ganteng mantan badboy>< buruan lah mampir, siapa tau suka. F...
15M 210K 8
Sudah terbit
14.1M 321K 29
PART LENGKAP. "Gentala, gue sayang sama lo. Gue nggak tau sejak kapan perasaan ini muncul, tapi gue serius dengan ucapan gue. Harapan gue cuma satu...