We're After Marriage

By Lovelyulan

85K 5.1K 836

"Bagiku pernikahan itu adalah membangun cinta bersama, dan dilakukan sekali seumur hidup." Yoona. "Bagiku per... More

Prolog
1. Perjodohan
2. Kehidupan setelah menikah
3. Sakiti Aku dengan Cara Mu
4. Terlihat Sama
5. Tak Bisa Berkutik
6. Apa yang harus aku Lakukan
7. Seperti Sebuah Candu
8. Sebuah Keyakinan
9. Perlahan-Lahan
10. Signifikan
11. Hembusan Badai
12. Sebuah Kesabaran
13. Pengakuan
14. Awal yang Baru
16. Bisakah kau tak Peduli
17. Hati yang Terluka
18. Hanya satu Pilihan
19. Mencari ketenangan
20. Sudah Akui Saja
21. Sensitif
22. Tak Mau Kehilangan Mu
23. Hanya Kamu

15. Tamu Tak diundang

3.3K 202 27
By Lovelyulan

"Everyone can be happy with their love and life."

"Cobalah ini, aku baru belajar membuatnya special untuk suami ku."

Yoona menyajikan dua piring makan pagi  diatas meja makan di hadapan Siwon. Satu untuk Siwon dan satunya untuk dirinya sendiri.

Wajah Siwon terlihat meneliti sajian sarapan pagi ini. Bentuknya agak aneh tapi aromanya sedap sekali sampai membuat Siwon langsung lapar darurat.

"Apa ini?" tanya Siwon heran.

"Aku mempelajarinya dari Web, namanya zuppa soup, cobalah semoga rasanga tidak buruk."

Siwon memanggut-manggutkan kepalanya, lalu ia mengambil sendok dan memecah lapisan keris atas zuppa dan mencicipi krim soup didalamnya. Yoona menunggu komentar siwon dengan rasa penasaran. Ketika Siwon menyerngitkan dahinya, yoona langsung heran, apakah masakan kali ini gagal? Tidak enakkah?.

"Bagaimana?" tanya Yoona minta penilaian dari Siwon.

Melihat wajah Yoona yang begitu cemas Siwon jadi tersenyum dan menyendok krim soupnya lagi."ini luar biasa enak."

Hufh, Yoona menghembuskan napasnya legah. Siwon mengomentari masakannya sesuai dengan apa yang ia inginkan. Yoona pun kembali ceria dan menyicipi zuppa soup miliknya sendiri.

"Ahh.. Benar ini enak, aku berhasil." ucap Yoona memuji kemampuan masaknya sendiri.

"Aku harus jujur kau memang jago dalam dua hal!"

"Apa itu?" tanya Yoona penasaran.

Siwon menyeringai nakal, sebelum ia menjawab pertanyaan Yoona "satu kau jago Masak dan dua kau jago di ranjang."

"Yahh oppa!!" yoona menepuk bahu siwon karena ia merasa malu mendengar ucapan Siwon yang terlalu frontal itu. Pipinya bahkan sampai memerah.

"Wae? Apa yang salah? Ucapan ku benar kan? Bahkan karna ke dua bakat mu itu aku sampai ketagihan!" siwon malah semakin senang menggoda Yoona yang pipinya semakin bersemu merah.

"Kalau urusan masak harus ku akui juga, tapi kalau urusan ranjang, aku benar-benar masih anak trainee. Tapi jika aku trinee yang jago itu kan juga karna kau pelatihnya!"

"Hahaha." Siwon tertawa terbahak-bahak mendengar pembelaan Yoona. "Ommo, aku bersyukur telah melatih wanita sexy berbakat ini, sehingga aku mendapatkan kepuasan yang sangat aku dambakan."

Mendengar siwon berbicara semakin sexual dan membuatnya semakin malu, akhirnya yoona memilih diam dan melanjutkan makannya,

"sudahlah oppa, makan saja. Aku tidak mau meladeni mu.bisa-bisa kita akan berakhir di ranjang yang panas lagi pagi ini." sindir Yoona. Karna siwon memang selalu seperti ini dia tidak pandai menahan nafsu sexualnya jika berbicara sedikit saja hal yang menjurus pada Yoona.

Siwon cemberut dan tak berkata apa-apa lagi, tingkahnya sudah seperti anak kecil yang sedang ngambek. siwon menyuapkan krim soupnya ke mulut dengan perasaan kesal dan terburu-buru sehingga membuat di sudut-sudut bibirnya berlumuran krim soup dari zuppa.

Yoona yang melihatnya jadi risih. Keterlaluan sekali pria di sampingnya ini, baru di tolak sedikit hasrat sexualnya oleh Yoona, dia sudah ngambek seperti ini.

Yoona berdiri dari kursinya dan mendekati Siwon, "makanlah dengan benar." perintah Yoona.

Siwon tidak mau mendengarkannya ia tetap makan dengan asal-asalan. yoona memegang tangan siwon yang menggenggam sendok membuat Siwon berhenti menyuapkan soup ke mulutnya. Mau tak mau trik ini sukses membuat siwon memutar wajahnya menatap Yoona.

"Makanlah dengan benar, ini berantakan sekali."

Ketika siwon baru akan memprotes ucapan Yoona tanpa di duga Yoona menggerakkan bibirnya mendekati bibir Siwon. Yoona membersihkan sisa-sisa krim di pinggir bibir Siwon dengan bibir mulutnya sendiri. Membuat Siwon terperangah dan tak berdaya.

Siwon langsung tersenyum senang dengan sikap inisitif Yoona yang tak terduga. Hal ini bahkan sukses membuat hati Siwon berdebar-bedar tak karuan. Siwon benar-benar pandai memanfaatkan keadaan. siwon malah memegang kedua pipi Yoona dan membalasnya dengan sebuah ciuman yang sangat dalam dan panas.

Sejak berbaikan dan semua pelepasan masa lalu Siwon. Mereka selalu melakukan itu jika bersama. Tubuh mereka benar-benar tidak bisa di kontrol karna hasrat mereka masing-masing yang begitu terkegantungan satu sama lain. Ini seperti awal mula yang baru dan manis untuk sepasang suami istri ini. Bahkan sarapan kali ini zuppa soup terasa lebih nikmat, manis dan panas.

***

Hyung sik baru saja selesai meeting dengan koleganya, ia berniat akan segera pulang lebih awal sore ini karna dia dan Tiffany punya undangan acara makan malam bersama dari Siwon dan Yoona. Dalam rangka merayakan hari pernikahan mereka yang ke tiga bulan.

Hyung sik baru saja akan merapikan meja kerja tiba-tiba seorang sekretarisnya masuk dan memberitahukan sesuatu pada Hyung sik.

"Sangjamin, ada yang ingin bertemu dengan mu."

Hyung sik melirik ke jam tangannya. Pukul emat sore? Siapa orang yang ingin bertemu dengannya di jam segini? Perasaan dia tidak membuat janji temu dengan siapapun.

"Siapa dia?kau sudah menanyakan keperluannya juga?" tanya Hyung sik pada sekretarisnya.

"Namanya Sulli aggasi teman lama anda di Amerika, dia bilang sudah ada janji dengan anda sebelumnya."

Jawaban sekretarisnya sukses membuat Hyung sik terkejut mendengarnya. Ternyata benar kalau Sullli adalah orang yang ia lihat seminggu yang lalu di bandara. Bahkan sekarang wanita itu datang ke kekantornya dan ingin bertemu dengannya. Hyung sik berpikir keras tentang apa yang harus ia lakukan?apakah ia harus menemui Sulli atau ikut mengabaikannya? Tapi ia sangat penasaran sekali, sebanarnya alasan apa yang membuat Sulli akhirnya kembali ke Korea?.

"Sangjamin?" sekeretarisnya membuyarkan lamunan Hyung sik karna Hyung sik terlalu lama berdiam diri tanpa menjawab apapun.

"Ouh persilakan dia masuk saja."ucap Hyung sik akhirnya.

" Ne." sekretarisnya pun langsung patuh dan berjalan keluar ruangan untuk mempersilakan Sulli masuk kedalam ruang kerja Hyung sik.

Hyung sik terlihat sangat gelisah ketika menunggu Sulli masuk keruang kerjanya dan tak lama akhirnya sulli masuk dengan seorang anak kecil laki-laki yang tertidur di gendongannya.

"Annyeong Hyung sik Oppa." sapa Sulli dengan menundukan kepalanya serendah yang ia bisa.

Hyung sik terdiam sesaat saat melihat sosok Sulli dihadapannya menggendong anak kecil yang sama seperti di bandara. lalu ia segera membalas salam sulli dan mempersilakan Sulli duduk di sofa yang ada di sudut ruang kerjanya. Dan ia ikut duduk sofa juga. Tak lama sekretaris Hyung sik masuk lagi membawakan minum dan langsung keluar.

Sulli sadar kedatangannya yang secara tiba-tiba ini pasti membuat hyung sik sangat terkejut sampai-sampai Hyung sik tak dapat berkata-kata dengan sikapnya yang canggung itu. Tapi dia benar-benar sudah kehabisan akal untuk datang ke seseorang yang kira-kira bisa menolongnya.

"Mianaheyo, kalau aku sudah lancang datang ke kantor oppa dan membuat oppa terkejut." ucap Sulli dengan suara lesuhnya.

Hyung sik masih terdiam. Ia masih mengamati sosok Sulli yang sudah benar-benar terlihat sangat kurus dan pucat serta seorang anak kecil yang masih tidur di pangkuannya. Membuat di kepala Hyung sik menjadi sangat banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan saat ini juga.

"Sejak kapan kau ke korea?dan kenapa akhirnya kau kembali ke korea?" tanya Hyung sik akhirnya.

Sulli tersenyum kecil sebelum menjawab pertanyaan Hyung sik. "Aku melarikan diri oppa. Aku sudah benar-benar tidak tahan tinggal di Amerika,"

Hyung sik tak mengeluarkan ekspresi apapun tapi dari ucapan sulli dan senyum sulli. Hyung sik dapat melihat kesedihan tersembunyi disana walau ia berusaha tegar saat menjawab.

"Melarikan diri dari choiza maksud mu? Lalu siapa anak itu?"

"Ne, aku melarikan diri darinya, dan ini anak ku Dong soo."

Hyung sik masih bersikap hati-hati dengan Sulli. Dia masih harus tahu tujuan sulli apa menemuinya apa ada kaitannya dengan Siwon?.

"Lalu kenapa kau ke korea dan menemui aku? Dan bagaimana kau bisa tahu tempat ku bekerja?"

"Kau sangat terkenal karna memiliki hotel. Aku hanya mencarinya di internet dan semua tentang mu aku mendapatkannya."

Tepat. Sulli bisa melakukan itu. Tapi hyung sik seakan tak mau bertele-tele dan ia langsung menjebak sulli dengan pertanyaan berkaitan Siwon.

"Apa kau kabur ke sini untuk menemui Siwon dan meminta Siwon untuk menyelamat kan mu? Jika itu alasannya lebih baik kau enyah saja. siwon sudah menikah dan dia sudah berbahagia dengan istrinya."

Mendengar perkataan Hyung sik yang sangat menyudutkannya, membuat sulli tersenyum sedih dan menyeka dengan segera air matanya yang mengintip di pelupuk mata.

"Anio, aku juga sudah tahu kalau ia sudah menikah dan Siwon oppa pun berhak berbahagia. Makanya aku kebih memilih menemui mu dari pada Siwon oppa, walau pun kita tidak akrab." ucapan Sulli. "Aku kabur untuk menyelamatkan hidup anakku. Tolonglah aku oppa."

Hyung sik nampak terkejut lagi mendengar jawaban dari Sulli. Tidak, bahkan Hyung sik yakin kalau wanita di hadapannya ini tidak sedang berbohong. Mata wanita itu jujur. Jadi bukan karna ia menginginkan Siwon?

"Choiza selalu memperlakukan aku seperti pelacur, dan selalu berbuat kasar pada anakku yang baru berusia dua tahun padahal Dong soo adalah anaknya sendiri. Tapi ia selalu membuat ku sakit dan sakit lagi. Makanya aku kabur tanpa sepengetahuannya. Aku tidak tahu tempat mana yang aku tuju pikiran ku hanya kembali ke Korea  walau aku tahu aku juga tidak punya siapa-siapa disini."

Hyung sik terdiam mendengar penjelasan Sulli dan wanita itu menitihkan air matanya. Semalang apakah wanita ini?.dan seberengsek itukah Choiza sehingga berani mentelantarkan anak istrinya?.

"Aku ingin meminjam uang dari mu, aku kabur tanpa membawa uang yang cukup. Anak ku butuh makan dan minum susu." lanjut Sulli.

"Kau tinggal dimana sekarang?" hyung sik masih ingin tahu lebih banyak sebelum ia berbaik hati pada sulli. Masalah uang adalah hal yang kecil untuknya.

"Aku dan dongsoo tinggal di pemandian umum sementara waktu. Aku juga baru dapat kerja dirumah makan tapi aku tentu belum menirima gajiannya mereka akan menggaji ku dua kali dalam sebulan. Jadi saat ini aku tidak punya uang." jelas Sulli.

Hyung sik nampak berpikir sejenak. Dan akhirnya ia berjalan kemeja kerjanya membuka laci meja kerjanya. "Berapa yang kau butuh kan?" tanya Hyung sik bermaksud memberikan sejumlah uang untuk Sulli.

Wajah itu wajah polos dan sedih sulli membuat hati Hyung sik bergerak. Apakah wajah ini juga yang selalu berhasil membuat Siwon lemah di hadapan Sulli?.

"Aku tidak butuh banyak aku butuh uang yang bisa ku pakai untuk bayar tempat tidur dan makan Dong soo selama dua minggu." jawab Sulli tidak enak hati.

Hyung sik mengambil beberapa lembar won dan memasukan kedalam amplop. lalu ia berjalan lagi ke Sulli. Dan menyerahkan amplop tersebut ke Sulli. "Ku harap apa yang ku beri untuk mu ini lebih dadi cukuo. Dan kau tidak perlu menggantinya."

Mata Sulli kembali berkaca-kaca tepat saat anak di pangkuannya menangis ketika mendadak bangun. Dan sulli mengambil amplopnya serta memasukannya ke tas buru-buru. Karna dong soo menangis maka ia berusaha untuk menenangkan dong soo.

"Mianhae oppa karna merepotkan mu jika aku ada rezeki pasti aku ganti, aku datang bukan untuk mengemis tenang saja." ucap Sulli sambil menangis dan tetap berusaha tegar menyuruh anaknya berhenti menangis.

Hyung sik hanya diam melihat sikap ke ibuan sulli saat ini. Sulli membukakan jaket yang dipakai dongsoo dan akhirnya ia berhenti menangis, ternyata dong soo ke gerahan.

Hyung sik terkejut ketika mendapati bekas luka bakar di tangan kiri Dong soo yang cukup besar. "Kenapa tangannya?"

Sulli memegang tangan dongsoo gang di maksud Hyyng sik. "choiza melakukan ini ia menyiram tangan dongsoo dengan kopi panas.." jawab Sulli sendu.

Astaga! Apakah Choiza gila? Tidak cukup kah ia menyakiti Sulli? Tapi ia juga menyakiti anak kecil. Anaknya sendiri!. Hyung sik benar-benar shock di buatnya. Jadi inikah juga yang membuat siwon selalu ingin menolong sulli?.

Sulli kembali berdiri dan menggendong Dong soo, "oppa aku pamit, terimakasih atas bantuan mu."

Sebelum Sulli membuka pintu Hyung sik menahan Sulli dan berkata. "Kau boleh meminta bantuan ku atau tiffany. Tapi jangan sekali-kali kau datang ke siwon dan mengganggu rumah tangganya."

Sulli tersenyum kecil " tentu." jawabnya singkag tapi yakin dan akhirnya pergi dari ruang kerja hyung sik.

Hyung sik segera bergegas untuk pulang kerumah ia akan menceritakan semua ini pada istrinya ia harus diskusikan semuanya dengan Tiffany. Ini demi sahabatnya Siwon.

***

Akhirnya Siwon dan Yoona bertemu lagi dengan Tiffany dan Hyung sik di rumah makan khas italia yang sudah mereka janjikan. Mereka duduk di meja bundar khusus untuk mereka berempat.

"Kau cantik sekali Yoona."punji tiffany sambil menunjukan eyes smilenya.

Yoona tersenyum manis membalas pujian dari Tiffany. " ania., tentu saja eonni yang lebih cantik."

"Kau lebih cantik Yoona-ah." balas lagi tiffany.

"Sudah-sudah kalian berdua adalah yang tercantik." celah Hyungsik. Karena kalau tidak dipotong pembicaraan dua wanita yang saling memuji kecantikan hanya membuang waktu saja.

Yoona dan Tiffany menanggapinya dengan  terkekeh. Begitu mereka duduk dua orang pelayan datang membawakan menu-menu yang sudah di pesan sebelumnya, dan menghidangkannya diatas meja. Setelah pelayan selesai menghidangkannya dan pergi, mereka pun langsung mulai memakannya. Dalam keadaan tenang. Sambil di iringin permainan biola dari penghibur restoran italia klasik ini.

"Yoona boleh aku meminta nomor ponsel mu?" tanya tiffany memulai obrolan begitu mereka sudah selesai makan.

"Ouh tentu." dengan senang hati Yoona memberi tahukan nomornya ke Tiffany.

Tiffany menyimpannya di kontak ponsel. Lalu mencoba menelpon Yoona. "Itu nomor ku save ya. Kalau kau ada butuh temen curhat, ke mall atau apalah hubungi Aku saja ya?."

Yoona tersenyum lebar mendengar ucapan Tiffany yang begitu terbuka terhadapnya. "Jinja? Aku pasti akan sering menghubungi mu."

"Tapi kau tidak boleh membuatnya lelah." sambar Hyung sik.

"Wae?" tanya Yoona bingung.

Sedangkan Tiffany hanya tersenyum-senyum penuh makna.

"Dia sedang hamil delapan minggu." jawab Hyungsik.

Jawaban Hyungsik sukses membuat Yoona dan Siwon terperangah dan sangat senang.

"Wahh eonni!! Selamat ya. Ini anak pertama kalian kan? Wahh semoga kau dan bayi mu di berkati kesehatan. Dan semoga aku juga segera memiliki bayi ku juga." sambut Yoona sambil memeluk Yoona.

"Selamat kau akan menjadi seorang ayah. Akhirnya setelah genap satu tahun menunggu." ucap Siwon kepada Hyung sik sambil menepuk-nepuk bahu Hyungsik.

"Semoga kalian juga segera menjadi orang tua. Ku dengar kalian selalu membuatnya setiap hari aku yakin sebentar lagi pasti Yoona juga akan mengandung."

Ucapaan Hyung sik membuat Yoona dan siwon terdiam tersipu malu. Tapi Hyung sik malah mentertawakan mereka.

"Chagiya.. Hentikan, Kau membuatnya malu." ucap Tiffany menasehati suaminya.

Tapi hyung sik tidak peduli ia malah makin menjadi-jadi. " mereka tidak punya malu. Apalagi suaminya! Hahaha."

Siwon langsung berdiri dan memiting lengan Hyung sik sampai Hyung sik berteriak kesakitan. Tapi Yoona segera melerainya dan menjauhkan tubuh Siwon dari Hyungsik dangan cara memeluk dan mendorong siwon sampai terduduk di kursinya lagi.

"Kalian sangat serasi ku harap kalian akan terus seperti ini dan berbahagia selamanya." ucap tiffany tiba-tiba.

Tiffany menatap Siwon dan Yoona bergantian. Tapi pikirannya jadi melayang akan cerita Hyungsik sebelum mereka berangkat makan malam. Yaitu cerita kedatangan Sulli ke kantor suaminya dan meminta bantuan pada Suaminya.

Tiffany berharap Sulli tidak akan pernah bertemu siwon ataupun Yoona. Dia ingin siwon dan Yoona berbahagia.

"Ya kenapa kau melamun?" tanya Hyung sik.

"Aku jadi berpikiran kalau Yoona segera hamil pasti seru, karna kami akan melakukan kegiatan ibu hamil bersamaan hehe." jawab Tiffany bohong.

Yoona tersenyum mendengar perkataan Tiffany. "Aku juga ingin merasakannya."

Siwon langsung merangkul Yoona dan berkata " oke, kalau begitu setelah kita pulang kita harus membuatnya." ucap siwon dengan pandangan penuh nafsu ke Yoona.

Hyung sik langsung menunjuk wajah Siwon. "Tuh kan dia tidak tahu malu! aigoo!."

Sedangkan Yoona hanya bersemuh merah di kedua pipinya. Dia malu tapi juga senang.

***

Jangan lupa tinggalkan Vote dan commentnya! Sampai ketemu lagi di part selanjutnya.
Baca juga Ff ku yang lain ya ^^
Kamsahamnida...


Continue Reading

You'll Also Like

372K 1.9K 16
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.
16.9M 749K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
910K 88.8K 26
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
600K 25.9K 41
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...