Bos ku Nyebelin (Selesai)

Da santikhanza

177K 8.2K 126

Warning : Cerita ini di private secara acak untuk menghindari plagiat, mohon pengertian nya dan silahkan foll... Altro

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Tatapan benci
part 5
Part 6
Part 8 (tabir kebenaran).
Part 9 (Tabir kebenaran 2)
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22 ~Gadis pengganggu~
Part 24 ~ Batal nya pernikahan.
Part 25
Part 26
Akhir cerita
Cerita yang lain

Part 7

6.4K 362 4
Da santikhanza


Readers jangan lupa baca karya ku yang lain ya.
Selamat membaca,

Author pov :

Eliana berjalan perlahan menuju pintu lift. Langkah kaki nya terseok saat keluar dari pintu lift.

Febri yang bekerja sebagai Receptionist memperhatikan Eliana yang tampak tak sehat.

"Ya ampun. Mba El kenapa? Mba sakit ya, ayo mba saya bantu." kata Febri segera datang dan membantu memapah Eliana.

"Saya pusing dan lemas Feb, boleh saya minta tolong. Bantu saya menelepon Alan, minta dia untuk menjemput saya. Handpone nya ada di dalam tas." Kata eliana dengan suara lemah.

"Iya mbak saya telepon sekarang. maaf ya, saya buka tas nya." Kata Febri setelah membantu Eliana berbaring di sofa yang terletak di lobby.

*****

Febri membawakan Eliana teh manis hangat yang ia buat, setelah menelepon Alan. Kemudian membantu Eliana meminum nya dengan perlahan.

Tak lama pintu lift khusus petinggi terbuka, memunculkan wajah Edrick di sana.

Ia melangkah acuh melewati Febri yang menatap nya. Namun ketika mata nya tak sengaja melirik ke arah sofa, langkah Edrick terhenti.

Seorang pria berlari ke arah pintu lobby dan memasukki nya dengan tak sabar. Alan menatap Febri yang sedang berdiri menatap Edrick.

"Dimana dia?" Tanya Alan pada Febri.

"Di sofa Pak." Kata Febry sambil menunjuk sebuah sofa kulit berwarna hitam yang tadi di lirik Edrick.

"Makasih ya Feb, sudah menelepon saya. Oh iya, besok klo dia gak bisa masuk dan bos nya tanya, tolong kamu bilangin klo Eliana sakit dan perlu istirahat sementara. Itu juga klo dia tanya, klo gak kamu gak perlu bilang apa-apa." Kata Alan sambil melewati Edrick.

Wajah Alan tampak menahan Amarah pada Edrick dan memilih segera mendekati Eliana yang masih terbaring lemah.

"Baik Pak." Jawab Febri dengan wajah kikuk.

Febri mendekati Alan yang tampak kesulitan ketika hendak membopong Eliana, ia membantu melingkar kan tangan Eliana di leher Alan. Kemudian mengantar kan tas serta file-file milik Eliana ke mobil Alan.

Edrick yang masih bingung pada hati nya sendiri hanya termenung melihat kondisi Renata dan ucapan Alan yang terdengar menyindir nya.

*****

Febri masuk kembali untuk mengambil tas nya kemudian menyusul pulang. Menyadari jika bos besar nya masih berada disana, ia pun berjalan perlahan sambil menunduk sungkan.

"Kamu, ekhm. Oh nama kamu Febri kan?" Tanya Edrick.

"Iya Pak. Ada yang perlu saya bantu?" Jawab Febri sungkan.

"Tadi sepupu saya terlihat khawatir sekali, menurut kamu apa itu gak berlebihan. Saya rasa Renata hanya kelelahan biasa." Ucap Edrick mencari pembelaan.

"Oh maksudnya soal mbak El?" Tanya Febri sedikit bingung.

Edrick hanya mengangguk.

"Klo saya kasih tau bapak, apa baik ya? Sejujurnya saya khawatir jika setelah bapak tau, bapak malah memecat mbak El." Sambung Febri terdengar khawatir.

Edrick menghela napas dan berkata,
"Saya janji gak akan Memecat orang dengan alasan tidak jelas." Kata Edrick berusaha meyakinkan.

Febri kemudian mengangguk dan mengatakan semua yang ia ketahui.

"Mba El sebenar nya karyawan khusus. Atas permintaan langsung dari bapak Jonathan (ayah Edrick), mba El di pekerjakan dengan perlakuan berbeda." Kata Febri gugup.

"Maksud kamu apa, Saya gak paham." Tanya Edrick lagi.

"Kata mbak Tania, mbak El itu fisik nya lemah. Beda sama orang lain, Jadi khusus untuk mbak El, tidak ada jam kerja lembur dan klo sewaktu-waktu mbak El tidak masuk kerja, saya harus mencatat dan melapor kan klo mba El itu sedang sakit. Meskipun tidak memberi kabar melalui telepon." Jelas Febry

"Apa dia sering begitu, lalu kamu tau sebenar nya Renata sakit apa?" Tanya Edrick mulai khawatir.

"Saya pernah beberapa kali membantu mbak El menelepon pak Alan, Emm...

Febry tampak ragu meneruskan ucapan nya. Namun wajah penasaran Edrick seperti menuntut nya untuk terus bicara.

"Saya hanya ingin tau dia sakit apa, karena dulu dia itu kan model dan saya tau dia jarang sekali sakit." Kata Edrick jujur.

Edrick mengingat bagaimana sifat dan kebiasaan Eliana kala masih menjadi kekasih nya.

"Saya tidak meragukan itu pak, saya juga sudah dengar klo bapak dulu pernah menjadi kekasih mbak El. Namun banyak hal yang bisa saja berubah setelah bapak berpisah dengan mbak El." Kata Febry.

Penjelasan Febri membuat Edrick semakin penasaran, kemudian Edrick meminta Febri duduk bersama nya dan meminta karyawan nya itu untuk segera menceritakan semua yang Febri ketahui tentang Renata.

Setelah Febri selesai bercerita Edrick meninggalkan kantor dan menuju rumah yang kemarin ia lihat ketika mengintai Renata dan Alan.

*****

"Gimana keadaan nya, Sher?" Tanya Alan pada dokter yang memeriksa.

"Mba El kelelahan, Asam lambung tinggi dan tensi darah nya rendah. Ingat kan klo mba El gak boleh stress dan kerja berat. Itu gak baik buat tubuh nya, Bisa-bisa mba El tumbang lagi."

*(Sherly dokter muda yang cantik adalah adik kandung Alan, yang juga keponakan dari mama Edrick.

Edrick sendiri adalah anak tunggal dan Papa nya Mr. Jonathan juga keturunan satu-satu nya keluarga Hutama)---red

Alan mengangguk dan mengajak Sherly keluar dari kamar dan menemui Rianty di ruang tamu.

"Mba El, perlu makanan bernutrisi dan usahakan cukup istirahat. Sementara ini sebaik nya jangan di biarkan bekerja dulu. Kira-kira 3 hari pemulihan dan istirahat total." Kata Sherly memberi saran.

"Terimakasih nak, maaf merepotkan kamu malam-malam begini. Oh iya tadi tante buat cake blueberry mix chocolate dan tiramisu kreasi baru. Kamu tunggu disini dulu ya, tante mau bungkusin buat Papa dan Mama mu."

"Ya ampun tante, makasih banyak. Ya udah Sherly ikut ke toko aja sekalian pulang nya. "

Mama Eliana pun mengangguk dan berjalan menuju dapur yang terhubung dengan Toko Roti milik nya.

"Kak Aku sekalian pamit ya. Inget pesan aku, biar pun kak El kekeuh mau berangkat kerja pastiin kakak bisa mencegah nya. Minimal 3 hari istirahat di kamar, Oh ya emang nya kak Ren lagi ada proyek apa sih?" Tanya Sherly penasaran.

"Tanya aja sama kakak Sepupu mu yang ngeselin itu. Aku udah peringatin dia supaya gak terlalu kejam sama sekertaris nya. Baru aja 2 hari jadi CEO sikap bossy nya udah bikin anak orang sampe begitu." Jawab Alan kesal.

"Jadi kak El udah ketemu sama kak Edrick. Ya ampun Sherly lupa klo kak Edrick udah pulang dari Jepang, jadi ini semua gara-gara kak Edrick?" Kata Dokter Sherly terkejut.

"Ya siapa lagi yang bisa buat seorang Eliana Renata seperti itu. Klo bukan si Edrick yang pendendam."

"Trus kita mesti gimana kak? Kayak nya ide kak Alan untuk meminta kak Ren bekerja di perusahaan Om Nathan bukan ide yang baik deh." Tanya Sherly cemas.

"Seperti nya Kakak harus secepat nya meluruskan masalah mereka. Klo dibiarin aja kasian sama El, sekarang ini fisik dan jiwa nya gak sekuat dulu. Bisa-bisa hati nya semakin hancur."

"Itu yang Sherly takutin.
Terakhir waktu aku ketemu kak Edrick sikap nya udah banyak berubah, terlebih disana dia juga model dan penyanyi yang cukup terkenal. Sikap nya jadi terlalu keras dan arogan. Klo sama Sherly sih dia baik tapi klo sama orang lain dia acuh banget. Apalagi sama orang yang gak dia suka. Aku gak bisa bayangin dua hari ini pasti jadi hari yang berat buat kak El."

*****

Satu jam sudah Edrick menunggu di dalam mobil nya, mencari tahu apa yang dilakukan Alan disana. Tadi nya Edrick ragu klo Alan membawa Renata ke rumah yang sama seperti yang ia lihat kemarin malam.

Namun setelah melihat sebuah mobil Ferrary mirip dengan salah satu mobil milik nya dan tak asing lagi, maka Edrick memutuskan untuk menunggu saja.

*****

Mata Edrick melebar seakan tak percaya akan apa yang barusan di lihat nya.

Seorang wanita muda berpakaian rapi di balut jas kedokteran baru saja keluar dari toko roti bersama Rianty wanita paruh baya yang Edrick kenal sebagai ibu kandung Eliana, mantan kekasihnya.

"Oh jadi Sherly yang dipanggil Alan kesini, jadi gadis itu beneran sakit?" Tanya Edrick pada diri nya sendiri.

Cerita nya makin seru guys. Mau lanjut yuk vote dan comment.

Follow juga akun ku @santikhanza

Continua a leggere

Ti piacerĂ  anche

197K 8.4K 36
"Aku nggak bisa jatuh cinta lagi, karena itu terlalu menyakitkan dan aku nggak pengen jatuh buat yang kedua kalinya" "Kamu pasti bisa, dan aku akan b...
120K 4.7K 15
Renata Padma muda dan cantik, kata ibunya. Hanya satu masalah gadis itu yang kemudian menimbulkan masalah lain: dia kelebihan berat badan. Tidak ada...
1.2K 120 10
Amran meninggalkan emaknya di pinggir jalan, atas perintah Elsa istrinya Bagaimana kah nasib emak selanjutnya Adakah yang perduli?
4.8M 178K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...