Catphobia X OngNiel
©2017
Seongwoo masuk apartemennya pelan-pelan. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00, salahkan daniel yang lagi-lagi telat nganter dia pulang gara-gara keasikan main kucing.
Seongwoo dengar suara TV di ruang tengah apartemennya menyala. Mampus minhyun udah pulang nih. Seongwoo berjingkat-jingkat masuk kamarnya, baru saja dia memegang kenop pintu, suara minhyun menginterupsi.
"Darimana aja Ong Seongwoo?" Suara minhyun terdengar pelan tapi serius, bikin bulu kuduk seongwoo berdiri. "Sini!"
Seongwoo pun patuh menghampiri minhyun, berabe kalau gak diturutin bisa ngamuk emak-emak satu ini. Seongwoo duduk manis di samping minhyun yang sudah pakai piyama.
"Biasanya lo jam 5 udah pulang, tapi sekarang, udah berani ya pulang malam? Jangan-jangan selama dua minggu gue tinggal ospek, lo juga sering pulang jam segini?"
"Hah gak kok, gue ada urusan tadi, iya urusan dikit gitu," jawab Seongwoo gelagapan mencoba mencari alasan lainnya. Sementara minhyun memicingkan matanya curiga.
"Oh iya gue ada kerja kelompok tadi!" Jawab Seongwoo semangat.
Minhyun cuma menghembuskan nafas kasar mendengar jawaban bego Seongwoo. "Lo kalau mau boongan yang pinteran dikit kek, heran gue ipk 3,8 tapi otak gak dipakai."
Seongwoo kesel dikatain bego, dia mau membuka mulutnya namun langsung disela minhyun.
"Kerja kelompok apanya nyet? Kita lagi libur penerimaan mahasiswa baru. Lagian kita sekelas, bego. Gue pasti tahu kalau ada tugas kelompok," ujar minhyun bikin seongwoo langsung kicep.
"Lo jalan ya sama Daniel?" Skak minhyun.
"Gak kok, gakkkkkkkk," seongwoo masih berusaha membantahnya.
"Gak usah bohong, gue tadi lihat dari balkon lo turun dari motor daniel."
Seongwoo langsung menggembungkan pipinya yang merah, malu ketahuan. Minhyun yang melihatnya justru gemes sendiri dan menangkup kedua pipi seongwoo.
"Hmmm anak mama udah gede nih, lo pacaran sama dia?"
"Ihhhhh apaan sih? Enggak enggak," elak Seongwoo, wajahnya sudah merah banget. "Gak tau gue, dianya aja yg ngikutin gue kemana-mana."
"Santai aja lagi," tangan minhyun gemes nguyel-nguyel pipinya Seongwoo. "Eh tapi lo gapapa sama dia?"
"Gapapa gimana?" Tanya Seongwoo heran.
"Ya dia kan maniak kucing, kerja di cat cabin lagi, sementara lo anti banget," jelas Minhyun penasaran.
"Asal dia gak bawa kucingnya pas jalan sama gue, no problem,"ucap Seongwoo berdiri meninggalkan Minhyun.
"Cieeeeee berarti beneran ya lo pacaran sama daniel?!!!" Goda minhyun.
"Gakkkkkk!!" Teriak Seongwoo dari kamar bikin Minhyun ketawa.
Minhyun dan Seongwoo sudah bersahabat sejak 8 tahun. Seongwoo anaknya memang aktif tapi tidak mudah ditaklukan. Dia selektif sekali dalam memilih teman. Butuh waktu setahun bagi Minhyun untuk bisa masuk dalam kehidupan Seongwoo.
Apalagi urusan cinta, Seongwoo sama sekali tidak peduli meski banyak cewek dan cowok berbagai jenis yang menembaknya namun semuanya berakhir penolakan.
Makanya Minhyun heran bagaimana bisa Seongwoo takluk di tangan Daniel hanya dalam hitungan hari? Apalagi pertemuan pertama mereka begitu chaos dan meninggalkan kesan buruk bagi Seongwoo.
Meski begitu Minhyun merasa lebih tenang jika Seongwoo bersama Daniel karena dia tahu daniel anak yang baik dan gak neko-neko kecuali urusan kucing.
Cuma satu hal yang mungkin akan menjadi masalah jika Seongwoo dan Daniel benar-benar berpacaran. Minhyun meraih hpnya dan mengirim pesan pada seseorang.
"Seongwoo barusan pulang diantar daniel lagi. Sepertinya mereka sudah semakin dekat. Lo gimana? Mau stuck atau perjuangin?"
🐻🐻🐻🐻🐻
Dua minggu ini jantung Seongwoo rasanya seperti naik roller coaster, jungkir balik gak karuan hanya gara-gara seorang kang daniel.
Daniel itu pantang menyerah. Semakin Seongwoo lari semakin dia merangsek mengejarnya. Semakin kuat seongwoo berontak melepaskan gandengan tangan mereka, semakin kuat juga jemari daniel menggenggamnya.
Hingga pada suatu titik, Seongwoo lah yang menyerah pasrah mau diombang-ambingkan perasaannya oleh daniel.
Seongwoo tidak tahu apakah daniel selama ini serius padanya atau sekedar bermain-main? Sayangnya Seongwoo sudah terlanjur jatuh pada pesona daniel.
Daniel selalu mengejutkannya dengan hal-hal kecil yang manis. Seperti membersihkan mulutnya setelah makan, memakaikan helm, menggenggam tangannya kemanapun hingga memberikan cokelat setiap hari yang selalu diselipkan pada jaketnya.
Iya jaket itu tidak pernah kembali pada pemiliknya namun berakhir di tubuh seongwoo setiap malamnya dengan saku berisi cokelat dan sticky note super chessy.
H 5
Terima kasih buat senyumannya hari ini, kak Seongwoo
H 7
Sudah seminggu setelah kita kenalan
Apakah hati kakak sudah mulai bergetar?
H 10
Jangan cemburu sama mary
Karena kakak nomor satu sekarang
H 13
Besok kita nonton
Jangan bilang gak
Karena tiket sudah dibeli
Daniel memang gila, norak tapi berhasil bikin seongwoo teriak dan gak berenti tersenyum tiap malamnya.
🐻🐻🐻🐻🐻
Sudah dua minggu ini seongwoo selalu rutin mengunjungi kafe kak Jisung setiap harinya. Awalnya dia hanya suntuk karena kuliah libur sementara seluruh orang terdekatnya sibuk.
Jonghyun, minhyun, hyunbin, daniel sibuk ospek maba. Jaehwan pulang kampung. Seongwoo mau pulang juga tapi ternyata orangtuanya masih sibuk di luar negeri.
Akhirnya dia memilih mendekam di kafe kak jisung sembari mengerjakan tugas-tugasnya mencari anggota baru di radio kampus.
Seongwoo bersyukur orang-orang di kafe ini baik semua. Ada woojin yang makin hari makin jinak padanya. lalu kak jisung sendiri yang bacotnya luar biasa namun ramah pada seongwoo membuatnya seperti menemukan teman baru.
Seongwoo juga belajar masak ke duo koki ganteng donghan dan donghyun. Donghan yang rese dan donghyun yang super adem. Kalau gak inget donghyun sudah punya kak youngmin mungkin seongwoo kepikiran untuk naksir donghyun aja.
Seongwoo bersyukur banget bisa ketemu kak youngmin disini. FYI kak youngmin ini dulu ketua radio kampus periode sebelumnya. Sayang sekarang sudah mengundurkan diri karena sibuk skripsi.
Meski begitu dia masih punya kemampuan yang baik untuk mendeteksi bakat-bakat tersembunyi mahasiswa baru yang kemudian direkrut untuk jadi anggota radio kampus.
Radio kampus termasuk UKM yang cukup elit dan misterius. Jarang mahasiswa yang tahu siapa-siapa saja anggotanya. Tidak ada pendaftaran umum, pemilihan anggota dipilih langsung melalui pesan singkat dan wawancara tersembunyi.
Meski begitu radio kampus punya dana yang besar. Dengan peralatan super canggih, siaran mereka bisa didengar seluruh orang tak hanya mahasiswa sana. Tak heran jika kemudian fans mereka membludak hingga sponsor mengalir sangat deras.
Disinilah peran hyunbin dan jonghyun. Mereka berdua bertindak sebagai tim marketing. Bermodal tampang yang luar biasa dengan sedikit omongan manis, banyak perusahaan besar yang tertarik menjadi sponsor.
"Gue saranin lo bertindak lebih cepat kali ini Seongwoo karena dongho - ketua padus sepertinya punya target yang sama dengan kita," nasihat youngmin.
"Memang kak, dari dulu gue udah tahu dongho ngincer sewoon. Tapi sewoon sepertinya gak suka kalau nyanyi banyak aturan kayak di padus. Makanya ini mau gue tawarin jadi penyanyi radio kampus nemenin jaehwan," jelas Seongwoo panjang lebar.
"Gue ada nih rekomendasi dari anak-anak baru. Daehwi dan baejin. Mereka ini anak kembar tapi darah seninya kental mengingat orangtuanya musisi," ucap youngmin.
"Mereka berdua bisa nyanyi tapi suara baejin lebih dalem. Sementara daehwi ini anaknya aktraktif banget, banyak omong kayak lo. Mungkin bisa lo ajarin dia jadi penyiar," tambah Youngmin.
"Oke-oke gue lihat dulu profilnya kak. Itu siapa kak?" Tanya Seongwoo menunjuk selembar biodata yang belum terjamah.
"Oh ini, dia yoo seonho. Tetangga gue tuh. Dia bisa nyanyi sih tapi menurut gue dia pantes juga jadi penyiar, anaknya cerewet banget," promosi Youngmin.
"Oke kak, ntar gue hubungin deh nih anak bertiga buat wawancara besok, makasih ya kak," ucap Seongwoo.
"Ngomong-ngomong kok lo gak nawarin daniel masuk radio kampus? Suara dia bagus lho. Gue udah nawarin dia tahun lalu tapi ditolak karena dia lebih milih kerja di cat cabin," ujar kak youngmin.
"Hah daniel bisa nyanyi?" Tanya Seongwo kaget.
"Bisa, tapi emang gak ada yang tahu sih. Gue aja tahunya juga kebetulan pas dia gak sengaja ngisi live di cat cabin karena jaehwan gak masuk. Suaranya unik, agak berat tapi merdu juga," kata Youngmin.
"Suami lo emang bisa nyanyi kali, dulu pernah dia tampil disini dan sukses bikin pengunjung meleleh," kata Donghan tiba-tiba sambil menyerahkan makanan pesanan Seongwoo.
"Sekali lagi lo bilang daniel suami gue, gue tampol lo ya," amuk seongwoo ancang-ancang melempari donghan dengan sendok.
"Emang kalian berdua tuh kayak suami istri kali. Lo disini dari siang sampe sore nungguin daniel pulang," sahut kak jisung ikut tertawa bersama donghan.
"Hishhh siapa yang nungguin daniel, gue tuh disini kerja sama kak youngmin tauk," bela seongwoo.
"Iya kerja tapi tetep aja nungguin daniel minta anter pulang," cibir Donghan yang kemudian berakhir kepalanya benjol kena lemparan sendok dari Seongwoo.
🐻🐻🐻🐻🐻
Suasana kampus sangat ramai mengingat hari ini hari pertama masuk. Terlihat para mahasiswa baru sibuk lalu lalang mencari kelasnya.
Jaehwan dan minhyun sekarang sedang duduk santai di kafe fakultas psikologi. Mereka ada janji dengan Jonghyun.
"Sorry sorry gue telat, tadi dosennya nahan gue," jonghyun datang tiba-tiba sambil terengah-terengah. Kelihatan dia habis lari dari lantai empat ke bawah.
"Its okay, setidaknya cuma telat 5 menit, lo telat 10 menit, gue tinggal," sahut Minhyun datar, serem bosque.
"Iya, iya jadi gimana pesan yang lo kirim kemarin ke gue beneran?" Tanya Jonghyun penasaran. "Seongwoo pulang dengan daniel lagi?"
"Weits skandal apa lagi ini bosque? Gue tinggal pulang kampung dua minggu udah ketinggalan berita banyak," ucap jaehwan kepo.
"Gue gak terlalu merhatiin sih, lo tahu sendiri dua minggu ini kita sibuk ngospekin anak baru sampe malem, bahkan sampai gue harus tidur di sekretariat," keluh Minhyun. "Tapi gue kemarin beneran lihat seongwoo diantar pulang daniel."
Wajah jonghyun lalu berubah keruh seketika. "Cuma kemarin malem atau sudah sering mereka pulang bareng?"
"Gue udah nanya ke satpam apartemen, katanya hampir tiap malem seongwoo dianter pulang daniel," jelas minhyun.
"Terus-terus mereka udah jadian belum?" Tanya jaehwan makin penasaran.
"Gue tanya kemarin sih belom," jawab Minhyun singkat.
Jaehwan pun menepuk pundak jonghyun semangat. "Nah itu dia bosque, lo harus perjuangin seongwoo lebih keras lagi, masak kalah sama daniel yang baru kenal dua minggu?"
Jonghyun tampak bimbang. Selama ini dia belum nembak seongwoo karena takut persahabatan mereka hancur.
"Udahlah lanjut aja, kita semua tahu lo udah naksir dia dari awal kuliah, tapi emang seongwoonya aja yang bebal, dia gak ngerti kode-kode dari lo," sahut minhyun.
"Bener juga, orang macem seongwoo gak bisa dikodein, maunya to the point bos," timpal Jaehwan.
"Oke-oke besok gue ngomong berdua sama seongwoo," jawab jonghyun final. "Eh gue pamit dulu ya, ada kelas."
Setelah jonghyun pergi, jaehwan melirik minhyun hati-hati.
"Lo gapapa nih? Udah gue bilangin kan mending lo move on ke hyunbin deh daripada mendem perasaan kayak gini," ucap jaehwan.
"Udahlah gue simpen perasaan gue dalam hati aja, lebih baik gini dari persahabatan kita ancur," ujar minhyun lirih lalu pergi meninggalkan jaehwan.
"Rumit banget sih kisah cinta anak-anak ini? Hyunbin naksir minhyun, minhyun naksir jonghyun, jonghyun naksir seongwoo tapi seongwoo sekarang malah deket sama daniel, ckckckck," keluh jaehwan.
"Hhhhh untung jodoh gue belum dateng, jadi gak perlu pusing mikir cinta-cintaan."
Bersambung
🐻🐻🐻🐻🐻
Aduh bapak gak tahu aja, jodohnya kan baru dateng besok.
Spesial fast update nih karena ongniel berlayar malam ini gaessss.
Huhuhuhu ini tuh scene dimana mereka makan bareng pertama, seongwoo cuek bebek melahap makanannya sementara daniel cuma bisa memandanginya sambil senyum-senyum gaje. Uhuk...
Ditunggu ya vomentnya, sampai jumpa next chapter.