DAITYA: Awakening The Demon P...

Ayriana_Ren द्वारा

45K 4.8K 1.9K

Helios, Tanah Terlarang tempat suci para Guardian Knight's, seharusnya menjadi tempat teraman di dunia Erstle... अधिक

《1》Bukit Arkanos
《2》Tumpukan Pekerjaan
《3》Serangan Kejutan
《4》Pesona Sang Kesatria
《5》Putri Aerith
《6》Siapa Wanita Xi?
《7》Penyamaran
《8》Penyamaran 2
《9》Mansion Seribu Bunga

《10》Pertemuan

3.3K 434 307
Ayriana_Ren द्वारा

"Ada monster! To-tolong, ada monster!"

Situasi semakin ricuh. Mendengar kata "monster", para pengunjung yang berada dalam ruangan itu langsung berdesakan keluar untuk menyelamatkan diri. Tak ada lagi gaya anggun dan elegan ala bangsawan. Yang ada di pikiran mereka hanya satu, yaitu bagaimana caranya untuk menyelamatkan diri sendiri.

Xi terkekeh pelan melihat kekacauan itu. Alih-alih menolong gadis pelayan yang baru saja pingsan, ia lebih tertarik untuk memperlihatkan pria gemuk yang kesulitan berdiri karena beberapa kali terdorong oleh orang yang panik. Kepalanya yang bulat terlihat semakin mengilap saat seseorang tak sengaja menarik rambut palsunya. Sungguh menggelikan!

"Hei, apa yang kau lakukan!" jerit wanita yang Xi kenal sebagai penari utama tarian ular. Wanita itu jatuh tersungkur saat berusaha ikut keluar bersama orang-orang yang sedang panik. Pakaiannya yang memang "tak cukup" terlihat semakin mengenaskan karena robek di sana-sini.

"Kau tak apa?" Xi melepas lapisan luar pakaiannya lalu menyampirkannya di bahu wanita itu. Sang wanita mendongak, menatap Xi tanpa berkedip. Rona merah menghiasi wajah wanita itu. Ia tersipu. Dengan gerakan anggun wanita itupun mengulurkan tangannya kepada Xi.

Sedikit mengerutkan kening, Xi mengacuhkan uluran tangan wanita itu. "Wanita ini mau apa?"

Kesal dengan perlakuan Xi, wanita itu akhirnya bangkit sambil menghentak-hentakkan kakinya. "Kau! Kau tidak sopan sekali memperlakukan wanita secantik aku seperti ini!"

Belum sempat Xi membuka mulut, wanita itu langsung berlari menjauh.

"Hei, apa salahku? Bukannya dia seharusnya berterima kasih?" gumam Xi tak mengerti. Dia sudah berbaik hati memberikan pakaiannya pada wanita itu. Tapi kenapa masih juga disalahkan?

Kai yang berada di sampingnya hanya mendesah pelan. "Xi, apa kau benar-benar sudah mempunyai kekasih?"

Xi diam tak menjawab. Hanya ada rona merah di wajahnya.

"Siapa pun wanita itu, aku merasa prihatin padanya."

"Hei!"

Kai mengabaikan protesan Xi. Pemuda itu sibuk melepas rambut palsu dan menghapus riasan di wajahnya. Xi meringis kecewa. "Sayang sekali."

Tanpa mengindahkan tatapan kecewa Xi, Kai langsung melesat ke sumber kekacauan. Xi yang melihat hal itu hanya berdecak sebelum ikut menyusul.

Ah, tak bisakah kawannya itu menunggunya sebentar? Ia 'kan juga ingin melepas riasan kepala yang penuh dengan bunga-bunga di kepalanya itu. Jangan tanyakan siapa yang memasangkannya! Xi sama sekali tak mau mengingat ketika makhluk-ah bukan-ketika Nyonya Phanemom, dengan jemari tangannya yang mengerikan itu memasang secara paksa hiasan bunga di kepalanya. Xi memang tak diminta untuk memakai pakaian wanita ataupun berhias, tapi hanya dengan hiasan kepala itu saja, banyak para pria yang langsung bersiul kepadanya. Menyebalkan, bukan?

Kembali menyusuri lorong yang berkelok-kelok, Xi kembali teringat dengan perkataan pelayan tadi. Monster? Bagaimana mungkin di tempat seperti ini ada monster? Mansion Seribu Bunga merupakan salah satu tempat yang berada di pusat kota. Penjagaan di kota ini sangatlah ketat. Jangankan monster, kucing yang tak memiliki buntut pun akan langsung ditangkap untuk diselidiki. Jadi bagaimana bisa para penjaga itu sampai kecolongan?

Xi menghentikan langkahnya saat melihat Kai merapatkan tubuh ke tembok sambil memberikan kode agar Xi juga bersembunyi. Pemuda itu terlihat sangat waspada. Matanya yang tajam terus mengawasi kekacauan yang berasal dari aula utama di lantai satu.

Ya, begitulah Kai. Dia adalah tipe orang yang selalu mengobservasi dengan teliti sebelum mengambil tindakan. Tak heran jika ia mendapat gelar sebagai Kapten Sirius Knight yang paling teliti dalam menyusun strategi.

"Bagaimana keadaannya?" bisik Xi di samping Kai.

"Para penjaga mansion ini sudah turun tangan, tapi sepertinya mereka kewalahan," jelas Kai tanpa mengalihkan pandangannya. "Aku heran, sebenarnya mereka makhluk apa?"

Penasaran dengan apa yang dikatakan Kai, Xi sedikit mencondongkan kepalanya untuk melihat lebih jelas. Apa yang ia lihat benar-benar mengejutkan. Dengan tangan yang mengepal kuat, Xi langsung melompat dari lantai dua menuju aula utama.

"Dasar, anak itu!" umpat Kai yang ikut menyusul.

Tiga makhluk berjubah hitam bediri tegak sambil mengamati kekacauan dari kejauhan. Sudah lama mereka tidak menikmati pertunjukan antara makhluk kegelapan dengan manusia secara langsung. Apalagi di tanah suci seperti Helios. Ini benar-benar menarik!

Kail mengait umpan. Ketiga orang itu langsung tersenyum saat melihat sebuah sosok yang melompat dari atas balkon.

"Sepertinya rencanamu berhasil," ujar salah satu makhluk berjubah hitam yang memiliki suara khas wanita.

"Tentu saja," sahut kawannya yang memiliki tubuh gempal dengan suara serak, "Mereka adalah orang-orang naif yang gampang dibodohi. Hanya dengan pernyataan dua manusia serakah itu, mereka dengan mudahnya termakan jebakan."

"Begitukah yang kalian pikirkan?"

Deg! Ketiga makhluk berjubah hitam itu langsung menoleh ke belakang dengan tatapan tak percaya. "Pangeran Xiriu?"

Kai sangat kesal ketika ia kehilangan jejak Xi saat mendarat di aula. Padahal ia hanya telat beberapa detik, tapi kawannya itu sudah hilang entah kemana.

Xi adalah Xi. Walau ia suka menampilkan wajah bodohnya, tapi Kai tak pernah menganggap remeh kemampuan sang Light Knight Junior. Jika anak itu sudah "berniat" untuk melakukan sesuatu, maka tak ada yang bisa menghentikannya. Dan itulah yang kini dikhawatirkan Kai.

"Xi, kau kemana? Tubuhmu baru pulih, jika kau melakukan hal yang berbahaya lagi aku tidak akan segan untuk mengurungmu di ruang detensi," gumam Kai mengancam. Matanya yang awas terus mencari sosok kawannya itu. Namun sayang, alih-alih menemukan Xi, ia justru di serang oleh makhluk bertubuh busuk dengan lidah terjulur.

"Sial!"

Dengan sekali tebas, kepala makhluk itu langsung menggelinding di lantai. Tubuhnya tak bergerak lagi. Kai pun tersadar, cara membunuh makhluk itu ternyata dengan menebas kepalanya sampai putus.

"Kerja bagus, Kapten Sirius!"

Kai mengernyitkan dahinya ketika tiba-tiba mendapat sapaan dari gadis bercadar ungu. Gadis itu mengerling kepadanya sebelum kembali menebas kepala makhluk-makhluk itu dengan mudah.

"Aneh, apa aku mengenalnya?" kata Kai dalam hati.

"Tidak, kau tidak mengenalku. Tapi aku mengenalmu," kata gadis itu seakan bisa membaca pikiran Kai.

"Siapa kau sebenarnya?" Kai semakin penasaran. Gadis itu bukanlah gadis sembarangan. Ia terlihat begitu santai saat menghadapi makhluk-makhluk mengerikan itu, seakan ia memang sudah terbiasa.

"Siapa aku tidaklah penting. Saat ini yang lebih utama adalah mencari kawanmu yang nakal itu. Kita akan mendapatkan masalah besar jika dia bertemu dengan mereka," jelas si gadis ungu sambil terus mengayunkan pedangnya.

"Xi dalam bahaya?"

"Mungkin."

"Mungkin?" Kai membeo. Ia tak habis pikir, bukankah gadis ini bilang kalau mereka akan mendapatkan masalah besar jika Xi bertemu dengan entah siapa itu? Lalu kenapa jawabannya hanya "mungkin"?

"Aku tidak tahu pasti mereka akan mencelakakan Tuan Muda Xi atau tidak. Tapi yang pasti kita akan mendapatkan masalah jika dia tak kembali malam ini," jelas gadis itu.

Kai semakin tidak mengerti. Kata-kata gadis itu sangat membingungkan.

Baru saja Kai ingin kembali bertanya, serombongan makhluk mengerikan itu kembali menyerangnya. Oh, malam ini Kai benar-benar dibuat sibuk!

Tiga sosok berjubah hitam berlutut di hadapan Xi. Saat ini mereka sudah menjauh dari Mansion Seribu Bunga. Di tengah hutan yang hening, ketika tak ada satu manusia pun yang melihat, ketiga makhluk itu pun tunduk pada tuannya.

"Kami memberi hormat pada Yang Mulia Pangeran Xiriu, Penguasa Daitya Agung."

"Bangkitlah!"

Nona berjubah ungu kesayangan Xi

Ayriana_Ren (110518)

Re-up 060821

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

103K 13.8K 22
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
1.2M 102K 51
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...
2M 295K 77
The Another World Series (1) - Anstia Cerita berdiri sendiri. Dia terbangun dengan tangan mungil dan badan yang tidak dapat di gerakkan seperti bia...
611K 51.1K 55
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...