[1 of 3] Catphobia : OngNiel...

By everydaysvt

169K 26.7K 5.1K

Daniel bucin kucing Seongwoo phobia kucing Pasaran banget dah ceritanya Heheheheu More

Cast
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10 (End)
New work (sekuel)

Chapter 4

13K 2.3K 332
By everydaysvt

CatPhobia X OngNiel
©2017

Seongwoo mengumpat dalam hati. Semakin dirinya berontak semakin kuat tangan Daniel menggengam jemari tangan kanannya. Capek sendiri, Seongwoo pun pasrah tangannya ditarik kesana kemari oleh Daniel.

"Cieee Daniel dan kak Ong kayak truk aja gandengan terus?" Teriak Yongguk saat mereka melewati depan Fakultas Hukum. Muka Seongwoo sudah merah sekali mendengar celotehan Yongguk yang receh, untung dia pakai masker.

Daniel yang digoda seperti itu justru tertawa terkekeh dan menarik Seongwoo ke arah Yongguk. FYI Yongguk ini pernah hampir masuk radio kampus, suaranya bagus banget. Sayang pas wawancara dengan Seongwoo bajunya penuh ketempelan bulu kucing yang membuatnya langsung diusir secara tragis.

"Bro, lo bolos kerja karena mau kencan nih?" Tanya Yongguk. "Padahal di cafe lagi ada anak baru, jenis persia kesukaan lo, warnanya putih bersih, bulunya lembut banget, namanya Mary."

Seongwoo tahu kemana arah percakapan mereka. Muka Daniel sumringah banget, sejenak genggamannya pada tangan Seongwoo mulai melonggar. Kesempatan tersebut tak dilewatkan Seongwoo untuk kabur.

Sayang Daniel menyadari pergerakan itu dan kembali menggenggam erat tangan Seongwoo. Dahinya berkerut, pikirannya galau, mau lihat Mary atau pergi dengan Seongwoo ya?

Ya, semudah itu pikiran Daniel terdistrak hanya gara-gara kucing.

Gak gak ketemu mary masih bisa besok. Kalau Seongwoo kesempatannya cuma sekali ini. Daniel pun langsung pamit ke Yongguk menarik tangan Seongwoo pergi. "Bro ketemu Marynya besok aja ya, jagain!"

Yongguk pun melongo melihat daniel pergi. Wow baru pertama kali ini dia mengabaikan kucing. Biasanya kucing ada di prioritas utama hidupnya. Bahkan pernah dia bolos ujian hanya karena salah satu kucingnya sakit. Ckckckck...

🐻🐻🐻🐻🐻

"Heh lo mau bawa gue pergi kemana?" Tangan Seongwoo sudah kebas setelah hampir 30 menit digenggam Daniel. Daritadi mereka hanya memutar-mutar terus masuk dari gang satu ke gang lainnya.

"Capek kak? Mau gue gendong?" Tanya Daniel khawatir melihat wajah Seongwoo yang pucat.

"Brengsek, mending lo pulangin gue," Seongwoo dalam mode tsundere.

"Hih galak, bentar lagi nyampek kok kak, satu belokan lagi," ujar Daniel. Dan benar setelah berbelok, terlihat sebuah bangunan rumah mungil yang sudah disulap menjadi cafe dengan warna hitam putih aesthetic. Dari luar terlihat masih sepi karena sepertinya baru buka.

"Kak Danielllll, tumben jam segini udah pulang?" suara seorang ABG yang tiba-tiba muncul dari arah dapur lalu memeluk Daniel membuat genggaman tangannya pada Seongwoo terlepas.

"Heee woojin, iya lagi gak ada kuliah soalnya, terus laper. Kak Jisung kemana?" tanya Daniel. Jisung ini kakak tingkat Daniel di SMA yang juga pemilik kafe ini. Sementara woojin adalah siswa SMA yang kebetulan part time di kafe Jisung. Wajahnya yang imut bikin Daniel gemas dan menganggapnya adik sendiri.

"Kak Jisung lagi pulang ke Bandung kak, ada urusan keluarga."

"Sendirian dong berarti, woojin bisa masak? Kak Donghyun dan Kak Donghan belum datang?" Tanya Daniel menyebutkan pegawai part time lainnya.

"Kak Donghyun dan Kak Donghan masih ada kuliah, nanti jam 5 baru datang. Bisa dong, kak Daniel mau dimasakin apa nih?" Jawab Woojin bangga, tak lama kemudian dia menyadari ada orang lain disitu yang sedang asyik mengamati seisi kafe.

"Siapa tuh Kak? Pacar ya?"

"Hahahaha," Daniel hanya tertawa sumbang mendengar pertanyaan woojin. Sementara Seongwoo menatap tajam Woojin. Dih ni anak kecil-kecil omongannya udah pacaran.

"Itu kak Seongwoo. Woojin baik-baik ya sama kak Seongwoo, gak boleh nakal," ujar Daniel terus membungkuk bisikin Woojin. "Orangnya galak."

"Oh okay, kak Daniel dan kak Seongwoo duduk dulu ya, bentar Woojin ambil dulu buku menunya," kata Woojin agak ketakutan, memilih pergi sebelum tubuhnya bolong karena ditatap tajam oleh Seongwoo.

Daniel lalu mengajak Seongwoo duduk di meja sisi barat kafe yang bersebelahan langsung dengan jendela. Dari luar jendela terlihat sepetak taman kecil, jujur Seongwoo sangat suka dengan tempat ini karena indah dan menenangkan.

Woojin pun datang menghampiri mereka menyerahkan satu buku menu. "Kak Seongwoo mau makan apa?" Tanya Daniel.

"Terserah"

"Terserah itu jawaban cewek."

Woojin terkikik, Seongwoo melotot dan langsung menyambar buku menu dari tangan daniel. Wajahnya mengerut melihat daftar menu yang cukup banyak ini. Dia kemudian menoleh ke arah Woojin, menyangsikan apakah anak SMA ini bisa memasak semua menu ini?

"Bisa masak spaghetti?" Tanya Seongwoo ke Woojin.

"Ya bisa dong, kakak mau makan itu?" Tanya woojin yang hanya dibalas anggukan. "Minumnya jus mangga."

"Okeyyy, kak Daniel makan apa?"

"Samain aja," jawab Daniel singkat tanpa mengalihkan pandangannya pada Seongwoo. Dia baru saja melepas maskernya dan itu membuat jantung Daniel seperti mau loncat.

Setelah woojin pergi, keheningan melingkupi mereka berdua. Daniel dengan santainya menaruh tangannya di dagu, menikmati wajah indah Seongwoo. Sementara Seongwoo dari tadi menunduk sibuk dengan hpnya.

Merasa diamati, Seongwoo langsung mengangkat wajahnya. "Heh lo ngapain ngeliatin gue daritadi?"

"Kakak cantik," jawab Daniel yang sepertinya sedang mabuk.

"Anjirr, gue cowok!" Lagi-lagi Seongwoo mengumpat namun mukanya berangsur memerah. "Lo kenapa sih? Gue gak kenal lo ya."

"Yaudah kalau gitu kita kenalan dulu ya kak," tangan daniel langsung menarik tangan seongwoo dan menyalaminya erat.

"Hmmm jadi gue Kang Daniel, usia 20 tahun, sastra belanda 2k16. Asal Bandung, anak BEM juga terus satu kosan sama hyunbin," jelas daniel panjang lebar.

"Yang nanya siapa?"

"Ih kakak lucu deh, kan kita lagi kenalan kak Ong ~~~~"

"Kok lo tahu nama gue sih?" Tatap Seongwoo heran.

"Tahu dong, kakak namanya Ong Seongwoo kan? Ilkom 2k15, temen sekelasnya kak Minhyun. Anak radio kampus dengan nama Bunny," ucapan Daniel langsung disela cepat oleh Seongwoo. "Kok? Tahu darimana tentang Bunny?"

"Ya tahu dong, gue fans lo kak dari awal masuk kuliah. Tapi gue baru tahu kemarin sih kalau kak Bunny itu elo kak."

Dahi Seongwoo berkerut, selama ini gak ada yang tahu tentang identitasnya sebagai bunny kecuali anak-anak radio kampus. Dia ngeliatin Daniel yang lagi cengengesan, pikirannya langsung melayang ke Hyunbin.

"Anjir, Hyunbin ya yang ngasih tahu lo? Awas aja kalau ketemu besok gue gundulin kepalanya," ucap Seongwoo kejam.

"Hehehe jangan galak-galak dong kak, aku punya hadiah nih buat kakak," ucap Daniel lalu mengeluarkan cokelat-cokelat dari dalam tasnya dan menyorongkannya ke Seongwoo.

"Buat apa nih?"

"Maaf kak kemarin itu gue gak sengaja, sumpah deh. gue gak tahu kalau kakak ada phobia kucing. Kata mama, cokelat bisa bikin tenang dan nyembuhin phobia."

Raut muka Seongwoo langsung berubah keruh. Dia gak suka ada yang bicarain tentang phobianya seolah-olah dirinya adalah pria yang lemah. Apalagi dengan orang-orang yang baru dikenalnya seperti Daniel.

"Denger ya gue gak butuh itu dan lo gak usah sok peduli. Masalah phobia itu urusan gue dan gue gak berniat sembuh juga. Sekali gak suka ya gak suka. Jangan campuri lagi urusan gue seolah-olah lo udah kenal gue dari lama," jawab Seongwoo penuh penekanan.

Daniel udah mau protes namun belum sempat ngomong, woojin udah datang mengantarkan pesanan mereka.

"Wow cokelat siapa nih kak? Banyak banget!" Tanya woojin berbinar sambil menyerahkan piring ke Seongwoo.

"Lo mau? Ambil aja sana," tawar Seongwoo. "Hah yang bener kak, makasih ya."

Woojin langsung mengambil semua cokelat dan menaruhnya di nampan. Daniel melotot, mau protes tapi lihat wajah girang woojin jadi gak tega. Woojin kan juga kesayangan dia.

Mereka kemudian makan dalam suasana hening. Hening dalam artian Seongwoo yang makan dengan lahap dan Daniel yang hanya menopang dagu sambil ngeliatin Seongwoo makan.

"Kok lucu sih kak Ong ini?" Batin Daniel dalam hati. Gemes ngeliatin pipi gembung Seongwoo yang lagi ngunyah makanan.

Tak butuh waktu lama, piring di depan Seongwoo sudah bersih. Dia kemudian menyeruput jus mangganya sampai habis.

"Gue mau pulang."

"Eh kok pulang kak? Bentar dong, lagian kak Minhyun belum selesai rapatnya."

"Bentar kok lo tau Minhyun lagi rapat?" Tanya Seongwoo heran. "Eh lo kan anak BEM juga, kok gak ikutan rapat? Bolos ya lo?"

"Hehehe kan mau ketemu kakak, jadi gak ikutan rapat dulu tadi."

"Awas lo ya, gue bilangin Jonghyun. Dih kok bisa sih Jonghyun masukin anak kayak lo?"

Daniel langsung menegakkan badannya mendengar nama Jonghyun. Dia jadi teringat kejadian kemarin dimana pertama kalinya Jonghyun marah besar setelah lihat Seongwoo pingsan.

"Ngomong-ngomong ada hubungan apa nih ya kak Ong sama Kak Jonghyun?" Tanya daniel kepo.

"Hubungan apa sih? Ya temen kek biasanya."

"Temen? Kok perhatian banget. Kemarin kak Jonghyun khawatir banget pas kak Ong pingsan," Daniel mulai cemburu.

"Ya biasa aja itu anjir. Minhyun sama Jaehwan juga khawatir," Seongwoo mulai gak ngerti dengan jalan pikiran Daniel.

"Oh cuma temen ya, hmm berarti gue ada kesempatan dong kak?"

"Kesempatan apa?" Tanya Seongwoo sambil mengelap mulutnya dengan tissue.

"Kesempatan buat jatuh cinta sama kakak."

"Mati aja sana lo!" Seongwoo melempar tissue bekasnya ke muka Daniel.

🐻🐻🐻🐻🐻

Seongwoo membuka pintu kafe dan melihat langit yang sudah mulai gelap dan mendung. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore namun Minhyun belum juga membalas pesannya dari tadi.

"Kak, gue antar pulang ya," tawar Daniel yang menyusul dari belakang sambil memasukkan dompetnya ke celana jeansnya.

"Gak, gue pulang sama Minhyun," tolak Seongwoo.

"Yaelah kak Minhyun masih rapat, lagian sudah sore nih. Ayo pulang," Daniel menarik tangan Seongwoo ke samping kafe dimana sebuah motor ninja merah terparkir disana.

"Motor siapa ini?" Tanya Seongwoo. "Ya motor gue lah kak."

"Emang sengaja gue parkir disini, ntar kalau dibawa ke kampus banyak cewek yang naksir lagi," kata Daniel menyombong sambil dirinya memakai helm.

"Najis!"

"Heh beneran, gini-gini gue banyak yang naksir lho kak di kampus. Tapi sayangnya gue naksirnya ke lo sih kak," jawab Daniel sambil nyengir.

Seongwoo udah mau mengumpat lagi namun dirinya kaget saat melihat Daniel melepas jaket denimnya terus makein ke tubuh kurus Seongwoo. Tak lupa Daniel juga memakaikan helm di kepala Seongwoo.

"Yuk," ajak Daniel dari atas motornya. Pikiran Seongwoo berkecamuk, namun mendengar suara petir yang mulai menggelegar, mau gak mau bikin dia naik ke boncengan motor Daniel.

Seongwoo meraba-raba tangannya ke belakang. "Kak, motor gue gak ada pegangan belakangnya lho, jadi peluk pinggang gue ya kak."

"Brengsek," umpat Seongwoo. Dirinya tetap kekeuh menaruh tangannya di pahanya. Namun karena Daniel kurang ajar, dia langsung mengegas motornya dengan kecepatan tinggi bikin Seongwoo refleks langsung meluk pinggang Daniel erat.

"Danielllll!!!!!!"

🐻🐻🐻🐻🐻

Bonus

"Rapat selesai ya teman-teman, jangan lupa persiapkan diri kalian buat rapat akbar lusa," kata Jonghyun menutup sesi rapat BEM kali ini.

Hyunbin menguap, gila dia ngantuk banget dengerin suara kak Jonghyun rapat tadi sampai 4 jam. Tahu gitu dia ikutan bolos sama Daniel. Namun niat kotornya itu berangsur hilang melihat sosok di sampingnya.

Minhyun sedang sibuk mengaktifkan hpnya. Memang kalau saat rapat dia memilih mematikan hpnya agar bisa fokus dan tidak diganggu siapapun. Namun matanya melotot begitu melihat puluhan chat dari sahabat sehidup sematinya, Seongwoo.

(14.00) lo masih lama? Kelas udah hampir selesai nih, gue tunggu di radio kampus ya.

(14.15) MINHYUN LO DIMANA?
(14.16) GUE DICULIK TEMENNYA HYUNBIN NIH!!

(14.20) ANJIR, NAMANYA DANIEL GUE BARU INGET!!
(14.21) Gue mau dibawa ke kafe depan. HELP!!

(14.45) brengsek, lo lama banget!
(14.46) gue gak tahu dibawa kemana nih! 😭😭

(16.00) Minhyunnnn lo masih lama?
(16.01) Selametin gue! Nih anak tengil banget, godain gue terus dari tadi!

(16.45) Njir lo rapat apa sih? Lama banget, gue mau pulang!!!!!
(16.50) Fak, batre gue abis!!

Minhyun langsung panik baca pesannya Seongwoo. Dia langsung menelepon ke nomornya Seongwoo tapi gak aktif, beneran batrenya abis berarti.

Dia langsung menoleh ke samping, dan menjambak Hyunbin. "heh lo cepetan telepon Daniel sekarang!"

"Wadoh ayang, iya-iya bentar," Hyunbin kaget rambutnya tiba-tiba dijambak Minhyun. Namun tetap saja dia patuh menelepon Daniel. Tapi sayang hp Daniel juga gak aktif ternyata.

Minhyun yang panik langsung menyambar tasnya bersiap keluar mencari Seongwoo namun ditahan oleh Jongyun. "Ada apa sih tiba-tiba nyariin Daniel?"

"Nih Seongwoo diculik Daniel."

"Hah diculik?" Hyunbin kaget gak percaya namun tetap saja ikut menyusul Minhyun keluar. Sementara Jonghyun yang mendengar kata Seongwoo langsung khawatir dan menyusul Hyunbin dan Minhyun.

Saat mereka menyusuri depan fakultas ekonomi, pas banget Jaehwan lagi keluar dari gedung.

"Heee kalian mau kemana?"

"Nyariin kak Seongwoo, katanya diculik Daniel," jawab Hyunbin.

"Hah diculik pie to?" Medoknya Jaehwan keluar kalau lagi pusing. Otaknya lagi roaming gara-gara habis ujian akuntansi dua jam. Namun tetap saja akhirnya Jaehwan mengikuti mereka keluar.

Sesampai di halte depan kampus, wajah Minhyun bertambah khawatir. Masalahnya kafe depan kampus yang tadi dikatakan Seongwoo itu tutup.

"Heh Yongguk sini," panggil Jonghyun pada Yongguk yang kebetulan juga baru keluar dari gerbang kampus.

"Ada apa ya kak?" Tanya Yongguk sopan, maklum yang manggil ketua BEM. "Lo tahu daniel dimana?"

"Tadi sih pergi sama Kak Seongwoo, tapi gak tahu kemana," jawab Yongguk.

"Tuhkan bener, Seongwoo diculik Daniel," teriak Minhyun frustasi.

"He diculik gimana kak? Orang mereka tadi gandengan tangan kayak orang pacaran kok," sela Yongguk.

"Hah yang bener?" Tanya Jonghyun gak percaya.

"Kak kak lihat itu," Hyunbin heboh menunjuk motor ninja yang sedang berhenti di perempatan lampu merah tak jauh dari mereka.

Semua orang tahu kalau orang di atas motor itu Daniel dilihat dari perawakannya yang tinggi besar dengan pundak selebar samudra pasifik. Namun yang bikin kaget adalah sosok yang memeluk erat Daniel di belakangnya. Meski pakai jaket namun mereka tahu kalau itu Seongwoo dilihat dari tas selempang hitamnya yang khas.

"Seongwoo!!!" Teriak Minhyun geram sayang suaranya tak terdengar karena lampu keburu berganti hijau menyajikan pemandangan motor Daniel yang melaju cepat.

Dalam hati mereka :
Hyunbin : Buset gercep amat si Daniel.
Jaehwan : Ya ampun jadi pengen boncengin orang juga, tapi siapa yang mau sama vespa butut gue?
Yongguk : wah kemajuan, biasanya tuh motor cuma buat boncengin kucing-kucingnya.
Jonghyun : kok Seongwoo mau? 😟😟

Bersambung

🐻🐻🐻🐻🐻

Sesuai janji akhirnya bisa up setelah dua hari.
Btw aku ngetik ini sambil bayangin Daniel sebagai Dilan.
Huhuhuhu baper jadinya.

Continue Reading

You'll Also Like

81.4K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
153K 15.3K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
63.6K 5.8K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
210K 23.7K 26
[ 1st Book Hola Series ] Hanya berisikan prahara rumah tangga Hong Jisoo dan suami bodohnya, Lee Seokmin, dari hamil hingga mengurus buah hati mereka...