PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT)...

Od Aniseka_hdyn

487K 6.2K 58

Menikah adalah hal yang sakral dan terjadi sekali seumur hidup. Namun bagaimana kalau menikah bukan atas dasa... Viac

PERKENALAN
PERTENGKARAN
KEJUTAN
PEMILIK HATI
MASA LALU
MASA LALU (2)
MAKAN DENGANNYA UNTUK PERTAMA KALI
PERTANYAAN DAVE
KEPUTUSAN
KEPUTUSAN (2)
KEPUTUSAN (3)
KEPUTUSAN (4)
KEPUTUSAN (Akhir)
KESEDIHAN
KESEDIHAN (2)
KEBAHAGIAAN
PILIHAN
PILIHAN(2)
PILIHAN 4
PILIHAN 5
PILIHAN 6
PILIHAN 7
PILIHAN 8
PILIHAN 9
#10
#11
pernikahan perjodohan part 28
AWAL SEBUAH KEBAHAGIAAN
PERANG DINGIN
Pernikahan Perjodohan PART 31
PERNIKAHAN PERJODOHAN #32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38 (END)
APALAH
??
???

PILIHAN 3

6.5K 95 4
Od Aniseka_hdyn

   Ya, Aldo menyukai Eka. Namun Eka tak pernah menggubrisnya. Aldo adalah teman sekelas Rendi. Dia sudah berulang kali mengungkapkan perasaanya pada Eka dan selalu memperhatikan Eka. Tetap saja dia tidak bisa memenangkan hati Eka.

   Eka berjalan kedepan gerbang sekolah. Eka tak menggubris panggilan Aldo. Eka menunggu didepan gerbang. Tak lama kemudian Angga datang. Eka lalu masuk kedalam mobil Angga. Angga pun langsung melajukan mobilnya.

"Katanya mau bareng rendi" ucap Angga yang masih fokus menyetir. Eka memainkan ponselnya.

"Enggak jadi. Soalnya ada...." ucap Eka menggantung.

  Duh... hampir aja keceplosan bisa barabe ntar kalau gue bilang Rendi lagi jalan bareng Luchia. Batin Eka.

"Kok diem? Ada apa?" Tanya Angga yang penasaran. Eka tergagap entah alasan apa yang akan diambilnya.

"Em... ada urusan katanya. Makannya gue nggak jadi ikut pulang dia." Jawab Eka berbohong. "Ngga, gue mau curhat sama lo"lanjut eka yang meletakkan ponselnya di saku seragam dan mengubah posisi duduknya. Angga melirik sekilas kearah eka.

"Biasanya nggak pakek bilang kalau mau curhat. Tapi,nanti aja gue laper nih. Kita makan ke cafe deket sini ya" pinta Angga yang mendapat anggukan dari eka.

.................

  Rendi dan luchia sudah sampai di cafe. Mereka mencari tempat duduk dan segera memesan makanan.

"Sayang banget Eka nggak ikut. Padahal ini cafe favorit dia. " ucap Rendi. Luchia terdiam.

Disaat seperti ini mikirin cewek itu. Batin Luchia.

   Aku semakin bimbang untuk memilih diantara kalian. Jujur saja aku tidak mau menyakiti hati kalian.Batin rendi.

  Pesanan mereka datang lalu mereka memakan pesanan mereka.

............
  Eka dan Angga sampai di sebuah cafe. Mereka turun dari mobil. Saat mereka masih diambang pintu, Eka melihat Rendi dan Luchia sedang makan.

   Kok ada mereka disini? Gawat kalau Angga lihat. Bakal berantem deh sama Rendi. Gue harus bawa Angga pergi dari sini. Batin Eka

"Em... Angga. Kita pindah tempat aja ya. Ayo" Eka manarik angga agar keluar dari cafe tersebut supaya dia tidak melihat keberadaan Rendi dan Luchia.

"Lo kenapa sih? Ini kan cafe favorit lo. Kenapa tiba tiba pengen pindah?"tanya Angga yang mulai curiga. Eka terdiam.

"Lagian gue liat tadi masih ada kok tempat duduknya. Ayo masuk" Angga menarik Eka. Namun, Eka masih terdiam ditempatnya berdiri.

"Gue bosen disini. Kita pindah ya.. please" ucap Eka memohon. Dengan terpaksa Angga menuruti kemauan Eka. Lalu mereka kembali masuk ke mobil.

   Tak lama kemudian, mereka telah sampai di Cafe yang tak jauh dari Cafe pertama yang mereka datangi. Mereka langsung masuk dan memesan makanan.

"Lo mau curhat soal apa tadi?" Angga memulai pembicaraan.

"Soal Aldo" jawab eka yang membuat angga menaikkan sebelah alisnya.

"Aldo? Ngapain dia? Ganggu lo?". Eka mengangguk.

"Gue risih dia selalu deketin gue. Ya gue tahu dia suka sama gue, tapi gue udah tolak dia. Dia juga udah gue kasih tahu soal cowok yang gue suka. Dia tetep aja dekin gue"

"Ngelepas orang yang dicintai itu sangat susah Ka. Kenapa lo nggak coba buka hati lo buat Aldo? Mau sampai kapan lo nunggu Rendi cinta sama lo. Gue nggak yakin kalau Rendi itu bakal balas perasaan lo." Penuturan Angga membuat Eka terdiam.

"Ka, gue kasihan sama lo. Gue denger lo tiap malam nangis. Lo denger omongan gue baik baik. Lo harus bisa lupain Rendi"

EKA POV

Perkataan Angga ada benarnya juga. Saat ini aku memang tidak tau buat siapa kah perasaan Rendi? Apakah untuk dirinya atau luchia? Ia juga takut kalau Rendi memilih Luchia. Karena itu akan menjadikan sakit hati yang kedua kalinya.

"Gue akan berusaha untuk membuat Rendi jatuh cinta sama gue, Ngga. Gue yakin kalau gue masih ada kesempatan buat milikin Rendi. Soal Aldo, cinta itu nggak bisa dipaksain. Gue nggak bisa cinta sama dia."Angga mengangguk paham.

Angga memegang pundak Eka. " ya gue paham. Sebagai saudara lo, gue bakal dukung lo. Apapun itu yang membuat lo bahagia, gue juga bahagia"ucap Angga seraya tersenyum. Eka membalas senyuman Angga.

  Seorang gadis melihat keakraban Eka dan Angga. " kayaknya angga dan eka tuh"ucap gadis itu melihat kearah Eka dan Angga. "Ya itu memang mereka. Gue samperin aja." Ucap gadis itu lalu berjalan kearah Eka dan Angga.

"Hai" sapa gadis itu. Eka dan Angga menoleh ke sumber suara. Mereka terkejut dengan siapa yang menyapa mereka.

.......

  Rendi dan Luchia telah selesai makan. Mereka mengobrol sebentar sebelum pulang.

"Bukannya bentar lagi kakak mau ujian?" Tanya Luchia yang mendapat anggukan dari Rendi.

"Ya minggu depan sudah mulai tryout. Aku minta maaf ya. Kalau nanti pas mendekati UN nggak bisa kasih kamu kabar sama ajak jalan kamu. Aku mau fokus UN" ujar Rendi. Luchia mengangguk.

"Iya kak nggak papa kok. Aku doain semoga dilancarkan UNnya, mendapat nilai bagus dan diterima di Univ favorit kamu. Amin."

"Amin.. makasih ya. Kita pulang yuk" Luchia mengangguk. Lalu Rendi membayar makanan. Kemudian mereka pulang.

.............

  Eka dan Angga terkejut dengan kehadiran gadis itu.

"Rani! Ngapain lo disini?" Tanya Angga dengan nada ketus. Rani duduk disamping Angga. Angga bergeser duduk disamping Eka.

"Kamu kenapa sih ngehindarin aku? Aku kangen sama kamu Angga" ucap Rani dengan nada manja. Angga hanya menggeleng.

"Ran kenapa sih lo ganggu sepupu gue mulu. Lo udah dijodohin sama orang tua lo. Masih aja ganggu Angga" ucap eka yang merasa risih dengan keberadaan rani.

"Eka calon sepupu gue. Gue itu cuman cinta sama Angga. Kalau sama orang yang dijodohin nyokap bokap gue, gue nggak suka sama dia." Ujar Rani. Angga menarik Eka supaya pergi dari cafe itu. Tak lupa ia kekasir untuk membayar makanan yang tadi mereka pesan. Lalu mereka segera berlari ke mobil dan Angga segera melajukannya.

"Tuh cewek udah gila" ucap Angga seraya ngos-ngosan karena lari menghindari Rani. Eka menatap tajam Angga.

"Gara-gara lo tuh dia jadi gila. Kalau aja dulu lo nggak kemakan hasutannya, dia nggak mungkin senekat itu buat dapetin lo"

"Udahlah lo jangan buat gue nyesel berlarut larut. Semua itu bisa terjadi kali. Gue juga lagi khilaf lakuin itu. Gue dulu masih cinta sama Rani. Tapi untung aja gue cepet sadar kalau Luchia itu yang terbaik buat gue." Eka memegang bahu Angga.

"Gue dukung apapun keputusan lo Ngga. Gue yakin pilihan lo nggak salah." Ucap Eka tersenyum. Angga juga tersenyum. Suasana jadi hening. Angga fokus dengan jalanan sedangkan Eka fokus dengan ponselnya. Tiba-tiba terdengar suara.

Krunyuk....krunyuk...

  Eka dan angga saling pandang. Kemudian mereka tertawa. Angga tersipu malu.ia menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"lo masih laper?" Eka menahan tawanya.

"Hehe .... iya. Gara gara Rani datang gue jadi nggak bisa ngehabisin makanan gue. Mana tadi makan baru dikit lagi. Oh ya nanti lo masakin gue ya."

"Ya, tapi mampir minimarket dulu beli bahan makanan. Mau dimasakin apa lo?"

"Semur lo yang waktu itu hlo. Enak banget tahu nggak. Gue pengen banget lo masakin gue itu." Eka terdiam. Kalau ia masak makanan itu, ia akan teringat pada Rendi. Pasalnya masakan itu makanan kesukaan Rendi.

"Gue masakin nasi goreng aja ya. Udah lama nggak masak itu soalnya. Nanti lo bakal suka deh" Angga mengangguk.

........
  Rendi dan Luchia sudah sampai dirumah Luchia.

"Makasih udah antar aku pulang. Mau mampir dulu?" ajak Luchia. Namun, saat Rendi akan memjawab tiba-tiba mobil merah memasuki pekarangan rumah Luchia. Luchia mengetahui siapa yang datang.

   Duh si kunyil dateng disaat yang tidak tepat. Pasti bakal ganggu gue dan kak Rendi lagi. Batin Luchia.

    Dave keluar dari mobil dan memberikan lunci mobil pada Luchia tanpa sepatah katapun. Luchia menerima kunci itu dengan terheran-heran pada sikap Dave. Kemudian, Dave langsung pergi kerumahnya dan menghiraukan tatapan Renndi dan Luchia.

LUCHIA POV
    Dave memberiku kunci mobil tanpa berkata apapun padaku. Aku bingung pada sikapnya. Biasanya di ganggu aku kalau aku sedang bersama Rendi. Aku melirik kearah Rendi yang masih menatap punggung Dave yang mulai tak terlihat. Apa dia lagi badmood. Ah tapi ada bagusnya juga sih kalau sikap dia seperti itu. Jadi aku bisa lama-lama deh bertemu dengan Rendi.

"Kak,masuk yuk" ajak Luuchia Rendi mengangguk. Lalu mereka masuk kedalam rumah.
...............

Eka memasak untuk Angga. Angga yang sudah berganti pakaian pun mendekati arah dapur.

"Hemm... harum banget nasi gorengnya." Angga mendekati Eka. Eka hanya melirik sekilas pada Angga.

"Enak nih pasti."Angga mengelus perutnya yang mulai meronta meminta makanan.

"Bentar lagi matang kok" ucap Eka yang masih mengaduk-aduk nasi gorengnya. Tak lama kemudian ia mematikan kompornya." Nih udah selesai. Tolong ambilkan piring Ngga" ujar Eka.

  Angga dengan sigap mengambilkan piring lalu, memberikannya pada Eka. Eka menuangkan nasi goreng itu dan memberikannya pada Angga. Angga membawanya kemeja makan. Eka duduk di depan Angga. Angga melahap nasi goreng buatan Eka.

"Enak banget Ka. Lo cocok jadi koki" ucap Angga disela-sela makannya.

"Ya jelas lah masakan gue enak." Ucap Eka seraya tertawa.

"Iya. Pasti Rendi bakal nyesel deh karena dia nggak cobain masakan lo"ucapan Angga membuat Eka terdiam.

"Sorry Ka. Gue nggak bermaksud..."

"udah nggak papa. Lo lanjut makan aja. Gue mau kekamar dulu mau mandi" Eka meninggalkan Angga. Angga melanjutkan makannya.
......

  Aku duduk disofa dan meletakkan segelas minuman dan makanan di meja ruang tamu.

"Gimana kak, apa kamu akan les atau belajar sendiri?" Tanyaku pada pria didepanku.

"Aku belajar sendiri. Tapi,kalau ada yang nggak tau soal materi bisa ngehubungin guru yang bersangkutan. Sekarang kan ada gadget canggih. Jadi mudah kalau mau meng hubungi guru yang tidak bisa kita temui langsung" jawab Rendi. Aku mengangguk paham.

  Yah bakal jarang ketemu dong sama Rendi. Eh tapi setidaknya gue bisa nemenin dia belajar. Batin ku

"Em .. kak. Gimana kalau belajarnya aku temenin?boleh nggak kak?" Tanya Luchia seraya tersenyum.

......

TBC

Pokračovať v čítaní

You'll Also Like

1.2M 63.2K 50
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
5.4M 290K 56
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
16.4M 655K 38
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
688K 1.3K 15
WARNING!!! Cerita ini akan berisi penuh dengan adegan panas berupa oneshoot, twoshoot atau bahkan lebih. Untuk yang merasa belum cukup umur, dimohon...