[1 of 3] Catphobia : OngNiel...

By everydaysvt

169K 26.7K 5.1K

Daniel bucin kucing Seongwoo phobia kucing Pasaran banget dah ceritanya Heheheheu More

Cast
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10 (End)
New work (sekuel)

Chapter 3

13.1K 2.3K 263
By everydaysvt

CatPhobia X Ongniel
©2017

Masa kecil Ong Seongwoo terbilang sempurna. Anak tunggal dengan orangtua yang kaya raya. Tak hanya itu saja dari lahir dirinya sudah dikaruniai otak encer yang membuatnya selalu berada di peringkat satu mulai dari SD sampai SMA. Seongwoo juga bukan tipe anak yang lemah, dirinya banyak omong, pintar bersosialisasi, aktif dalam semua organisasi mulai dari OSIS sampai bela diri sekalipun.

Sampai Seongwoo didapuk menjadi ketua OSIS di SMA, tak ada seorangpun yang mengetahui jika dirinya phobia kucing. Seongwoo sendiri sejatinya tidak tahu mulai kapan dia takut kucing. Yang dia tahu ibunya lah yang takut pada kucing dan phobia itu secara langsung menurun padanya sejak kecil.

Selama ini Seongwoo selalu bisa mengatasi phobianya dengan rapi tanpa ketahuan teman-temannya. Jika ada kucing di sekitarnya, radarnya sudah bisa mendeteksi, dan secara perlahan dia akan menjauhi tempat itu tanpa seorangpun yang sadar. Begitu juga saat membeli makanan di luar, sebelum pesan dia akan melihat-lihat dulu bagaimana suasananya, jika ternyata kotor apalagi ada kucingnya, Seongwoo akan mundur pelan-pelan dan memblacklist tempat itu selamanya.

Hal yang sama diterapkan saat dia diundang teman untuk main ke rumahnya. Sebelum bertandang dia akan bertanya dulu pada empunya, "punya peliharaan di rumah?" Jika sang empu menjawab iya dan itu kucing, lagi-lagi Seongwoo akan mencari berbagai alasan untuk tidak pernah menginjakkan kaki di rumah itu.

Namun namanya rahasia semua pasti terbongkar. Suatu hari saat Seongwoo kelas tiga SMA, dirinya pernah terkunci di toilet bersama satu kardus berisi anak-anak kucing baru lahir. Seongwoo yang benar-benar phobia memilih bersembunyi di dalam salah satu bilik kamar mandi. Suara kucing yang terus bergema di toilet membuatnya pusing dan gemetaran. Dia kemudian ditemukan sahabatnya, Minhyun satu jam kemudian dalam keadaan pingsan.

Sejak saat itu trauma Seongwoo pada kucing semakin meningkat. Namun yang paling membuat sakit hati adalah pandangan siswa lain yang menganggap dirinya lemah. Dia pun terpaksa mundur dari berbagai jabatannya di organisasi. Oleh karena itu saat masuk kuliah, Seongwoo tidak lagi berminat mengikuti segala jenis UKM dan menyembunyikan dirinya dibalik nama "bunny" melalui radio kampus.

🐻🐻🐻🐻🐻

"Kak Bunny?"

Seongwoo tertegun sesaat mendengar panggilan itu. Selama ini tidak ada yang pernah tahu jati dirinya sebagai penyiar kecuali anggota radio kampus. Seongwoo refleks menoleh ke belakang dan menemukan orang yang dia teriakin kemarin di kantin FIB sambil menggendong kucing.

Ya itu adalah Daniel.

"Kak Bunny adalah Kak Ong Seongwoo kan?"

Seongwoo mengumpat dalam hati. Bukan bukan karena dia takut jati dirinya terungkap namun dirinya lebih bergidik melihat kucing yang ada di gendongan daniel. Kucing itu mungil sekali jenis yang baru lahir dan itu membuat trauma Seongwoo kembali.

Seongwoo mencoba tenang, kakinya melangkah mundur. Namun Daniel justru merangsek maju. Begitu juga dengan kucing di gendongannya yang terus-terusan melihatnya. Seongwoo tahu kucing yang baru lahir akan tertarik dengan orang-orang baru yang dilihatnya. Dan sialnya kucing itu sepertinya tertarik padanya dilihat dari gelagatnya yang ingin meloncat dari gendongan daniel dan menubruknya.

Tanpa pikir panjang, Seongwoo langsung berbalik dan berlari sekuat tenaga. Dobel sial Daniel justru semakin semangat mengejarnya. Seongwoo tak habis pikir kenapa anak itu terus mengikutinya.

Bermaksud sembunyi, Seongwoo justru berbelok ke gang kecil di antara dua tembok besar gedung Fakultas Hukum dan Psikologi. Sayang sekali gang tersebut ternyata buntu karena tertutup kursi-kursi bekas dan Daniel menemukannya.

Suara kucing yang terus bergema membuat badan Seongwoo merosot jatuh. Dirinya berjongkok sambil menutup telinganya. Samar-samar dia melihat sepatu Daniel semakin dekat dan dekat padanya.

"Kak Seongwoo?"

"Pergi... tolong pergi..."

Suara Seongwoo begitu lirih, matanya melihat si kucing yang sepertinya sudah siap meloncat pada badannya. Dia pun langsung memejamkan matanya.

"Daniel? Seongwoo? Kalian ngapain?"

Itu suara Jonghyun. Sebelum Seongwoo melihat Jonghyun dia sudah jatuh pingsan terlebih dahulu membuat Daniel yang ada di depannya membatu.

🐻🐻🐻🐻🐻

Daniel kalut. Dia merasa sangat bersalah sekarang. Masih teringat tadi Jonghyun mendorongnya dengan kasar dan langsung menggendong Seongwoo menuju ruang kesehatan. Daniel mengikutinya namun yang didapat adalah usiran kasar Jonghyun saat melihat dirinya masih membawa kucing itu. Seumur-umur kenal Jonghyun yang baik hati baru kali ini Daniel melihat wajah marahnya. Hal itu semakin membuat Daniel merasa bersalah.

Daniel memang tak ada maksud untuk mengerjai Seongwoo, ralat dia hanya penasaran. Awalnya dia hanya ingin membuktikan perkataan Hyunbin dengan mendatangi langsung radio kampus. Namun di tengah perjalanan dia bertemu dengan anak kucing yang sepertinya kehilangan induknya. Tak tega, Daniel pun membawanya sekaligus dia ingin membuktikan apakah benar-benar ada orang yang phobia dengan kucing.

Daniel tak menyangka jika Seongwoo akan bereaksi keras seperti itu hingga pingsan. Padahal jika dipikir tidak ada yang perlu ditakutkan dari makhluk kecil yang baru lahir ini.

Meski telah diusir namun Daniel masih kekeuh mendatangi ruang kesehatan setelah dia memberikan kucing dalam gendongannya kepada Yongguk, temannya yang kebetulan juga berada di sekitar sana.

Daniel melihat Jonghyun sedang duduk di samping Seongwoo yang masih memejamkan matanya, pingsan. "Kak Jonghyun? Bagaimana?"

Jonghyun berdiri lalu mengajak Daniel keluar. Matanya menatap tajam Daniel. "Dan, gue gak habis pikir, selama ini gue kira lo baik ternyata nyakitin Seongwoo, ada masalah apa sih lo sama dia?"

Daniel kaget dituduh yang gak-gak sama kakak seniornya. "Ya ampun kak, sumpah demi tuhan, gue gak ada niatan nyakitin kak Seongwoo."

"Lalu apa? Kenapa gue bisa nemuin kalian dalam keadaan Seongwoo pingsan dan lo ada disana gendong kucing?" Lo tau kan Seongwoo ada phobia dengan kucing."

Daniel bingung jawabnya, namun melihat tatapan tajam Jonghyun, dia memilih jujur. "Gue cuma penasaran kak, selama ini gue belum pernah nemuin orang takut kucing."

Jonghyun menatap gusar Daniel mendengar jawaban konyolnya. "Dan, lo gak bisa nyepelein phobia seseorang. Itu bisa berdampak buruk pada traumanya."

Daniel makin merasa bersalah mendengar jawaban Jonghyun. Rasanya dia sudah jahat sekali pada seseorang.

"Mending lo pergi deh Dan sekarang sebelum Minhyun datang. Dia bisa ngamuk lihat sahabatnya pingsan kayak gini," usir Jonghyun membuat Daniel makin menunduk.

🐻🐻🐻🐻🐻

Daniel langsung menelungkupkan badannya di kasur kosannya. Telinganya masih berkedut setelah tadi dimaki-maki Minhyun di ruang kesehatan. Memang Daniel bersikukuh tetap tinggal sampai Seongwoo siuman dan minta maaf.

Namun sebelum Seongwoo bangun dia sudah harus berhadapan dengan galaknya Minhyun. Hampir 30 menit dia dimarahi Minhyun dengan kata-kata pedas. Jonghyun, Hyunbin dan Jaehwan yang ada disana pun tak bisa menghentikan kemarahan Minhyun dan menganggap Daniel memang pantas untuk dimaki.

Daniel belum sempat minta maaf dengan Seongwoo karena keburu ditendang pergi oleh Minhyun. Kini dirinya merasa bingung bagaimana harus minta maaf pada kak Seongwoo?

Seongwoo secara gak langsung membuat hati Daniel berdebar. Pikirannya berkecamuk, melihat betapa takutnya Seongwoo tadi. Daniel tidak tahu perasaan apa ini namun itu membuat sisi lain dari dirinya berkeinginan untuk lebih dekat dan dekat pada Seongwoo.

Rasanya dia ingin menjaga Seongwoo untuk selamanya.

🐻🐻🐻🐻🐻

Daniel sekarang sedang duduk resah di depan ruang 304 FISIP. Sudah tiga hari ini dia berusaha minta maaf pada Seongwoo. Sayangnya sekarang kemana-mana Minhyun ada di samping Seongwoo seperti lem. Jelas Daniel tidak berani mendekati Seongwoo jika ada Minhyun.

Akhirnya dia nekat mencuri catatannya Hyunbin. Iya Hyunbin punya catatan jadwal kuliah Minhyun setiap harinya. Semua jadwal kelas Minhyun sama dengan Seongwoo. Dan hari ini kebetulan sedang ada rapat BEM yang berarti ada waktu dimana Minhyun meninggalkan Seongwoo. Daniel pun yang juga anak BEM rela bolos rapat demi menemui Seongwoo.

Di tangan Daniel sekarang sudah ada banyak cokelat berbagai merek. Waktu kecil Daniel juga punya phobia gelap namun hal itu berangsur sembuh setelah mamanya rutin memberinya cokelat. Dan sekarang pun dia berniat menyembuhkan phobia Seongwoo dengan cokelat juga. Terdengar aneh memang.

Setelah menunggu selama 30 menit akhirnya satu per satu mahasiswa di ruang 304 keluar. Daniel memicingkan matanya melihat segerombol mahasiwa tersebut. Akhirnya matanya menangkap Seongwoo yang saat itu memakai kemeja biru kotak-kotak dan celana jeans hitam keluar ruangan paling akhir sambil memakai masker.

Tanpa pikir panjang Daniel langsung mengikuti Seongwoo dan menarik tangannya. "Kak Seongwoo gue mau minta maaf."

Seongwoo pun terlihat kaget melihat Daniel berada tepat di depannya. Matanya terlihat kemana-mana seperti mencari bantuan. Sayang lorong kelas itu terlihat sepi karena semua mahasiswa sudah turun ke bawah. Seongwoo sudah ancang-ancang mau lari namun dirinya baru sadar jika pergelangan tangannya dipegang erat oleh Daniel.

"Lepas gak?"

"Gak, sebelum kakak maafin gue."

Seongwoo memutar matanya kesal. Jujur dia masih sangat dendam pada Daniel. Namun karena tak mau lagi berurusan panjang dengan makhluk tengil di depannya ini akhirnya Seongwoo menyerah.

"Oke oke gue maafin, sekarang lepasin tangan gue dan pergi!"

Bukannya dilepasin, Daniel justru tersenyum sambil tangannya masuk ke jemari Seongwoo dan menggegamnya erat.

"Minta maafnya sambil ngobrol di cafe depan ya kak?"

Bersambung

🐻🐻🐻🐻🐻

Maaf telat banget updatenya. Rencananya sih dua hari sekali update namun kenyataan kerjaan di kantor menahanku untuk menulis 😭😭😭

Maaf juga karena ceritanya terkesan lambat, apalagi di chap ini yang sedikit banget dialognya. Terus belum ada adegan2 kedekatan ongniel. Janji chap depan full ongniel semua. Doakan saja supaya segera bisa diupdate.

Oya guys kalau ada yang nganggep adegan seongwoo pingsan karena kucing itu berlebihan, sebenarnya hal itu benar-benar pernah kejadian sih. Iya aku sendiri pernah hampir pingsan cuma gara2 kucing. Ya intinya phobia kucing itu benar-benar ada sih dan efeknya panjang. Makanya kalian kalau nemuin temen ada phobia sesuatu jangan coba2 untuk ngusilin kayak Daniel karena traumanya bakal berkepanjangan itu.

Continue Reading

You'll Also Like

210K 23.7K 26
[ 1st Book Hola Series ] Hanya berisikan prahara rumah tangga Hong Jisoo dan suami bodohnya, Lee Seokmin, dari hamil hingga mengurus buah hati mereka...
123K 15.5K 32
Akibat trauma yang dimiliki Seungcheol, Wonwoo tumbuh menjadi siren polos. Sampai suatu hari, karena kecerobohannya, Wonwoo berakhir menjadi objek pe...
1.5K 178 4
Another Story Selingan yang berisi cerita tentang hwang yunseong x lee eunsang. Iseng, Iseng, Iseng, Iseng, Iseng. Ehe. Rgrds, CSW407
58.9K 5.3K 46
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...