BitterSweet | K.NJ / M.YG | B...

By NB_MSG

8.3K 1.5K 1K

Kim Namjoon is a keeper And Min Yoongi is a challenger Which one will Hyejin choose? Disaat dua pria dengan... More

Prolog
Ch 1 - Jenuh
Ch 2 - that blonde guy
Ch 3 - God of Destruction
Ch 4 - Hidden File
Ch 5 - Stay the night
Ch 7 - Hyesong
Explanation
Ch 8 - Dag Dig Dug
Ch 9 - Yoongi's Way
Ch 10 - Nightmare
Ch 11 - Namjoon vs Yoongi
Ch 12 - Serba Salah
Ch 13 - Drunk
Ch 14 - The Promise
Ch 15 - Flashback pt. I
Ch. 16 - Remedy
Ch. 17 - Game On 💦
Ch 18 - Fate?
Ch 19 - Confession
Ch 20 - Such a Fool
Ch 21 - Romance/Love is (not) over
Ch. 22 - Flashback pt. II
Ch 23 - Squad Invasion
Ch 24 - Flashback pt. III
Ch 25 - Heart Attack
Ch. 26 - Hard to say goodbye
Ch. 27 - See ya!
Ch 28 - Ending?
Ch. 29 - Reconcilement
Hiatus (Yay or Nay?)
Ch. 30 - Cemetery

Ch 6 - Satu Atap

260 55 28
By NB_MSG

Yoongi POV

Menunggu adalah hal yang menjadi urutan teratas dalam 'i hate to do' list yang terdapat pada kamus hidupku. Namun disinilah aku. Yap, menunggu. Entah mengapa ia mampu membuatku untuk mengabaikan logika dan berjalan mengikuti instingku.

Setelah menunggu sekitar setengah jam, kulihat ia yang akhirnya menyelesaikan pekerjaannya, menghampiri orang yang menjadi bintang tamu dalam acaranya hari ini, berjabat tangan dan membungkuk saat sang tamu meninggalkan ruangan, lalu ia menepuk tangan sekali membuat para crewnya memberikan perhatian kepadanya, memberikan evaluasi tentang berjalannya acara hari ini dan di akhiri dengan kata 'sugohaesoyo' (you've done well) dan membungkuk kepada mereka sebelum akhirnya berjalan untuk meninggalkan lokasi dan...

"Oh, Yoongi-ssi?," senyuman dibibirnya melebar membuat bibirku tanpa sadar ikut bergerak naik.

*****

Hyejin POV

"Oh, Yoongi-ssi?," aku mempercepat langkahku kearahnya dan tertegun sejenak melihat senyumannya.

Entah sudah berapa wanita yang ia buat mabuk karena senyumannya, aku yakin tidak banyak. 

No, aku tidak bilang bahwa senyumannya tidak memabukkan namun sejak beberapa kali bertemu dengannya dapat kusimpulkan bahwa ia bukan tipe orang yang mudah tersenyum. Mungkin hanya orang-orang beruntung yang mendapat kesempatan untuk melihatnya. Termasuk aku.

"Sedang apa kau disini?," tanyaku saat sudah berada tepat berhadapan dengannya.

"Kebetulan aku ada urusan di gedung ini tadi, karna urusanku sudah selesai jadi aku putuskan untuk mampir melihat acara live kalian sebentar, sekaligus untuk menyapa seseorang," ungkapnya masih dengan senyuman manisnya yang melekat.

"Nugu?," dan tanpa sadar ada serpihan-serpihan harapan didadaku.

Bukan menjawab pertanyaanku, kulihat tatapannya beralih ke sesuatu dibelakangku dan senyumannya semakin melebar. Kuikuti pandangannya yang berhenti di.. Seseorang. Perasaan kecewa tiba-tiba menyeruak didadaku. 'Yah, apa-apaan kau Hyejin-ah.'

"Apakah Seogyu? Pertama kali kau datang kesini, kulihat sepertinya kalian saling kenal," kuusahakan suaraku terdengar netral, padahal dalam hati penasaran, apa hubungan mereka berdua.

"Kau tidak mungkin tidak mengenal orang yang tinggal satu atap denganmu kan?"

Oh

Mereka tinggal serumah?

Wow

*****

"Jika sushi ini tidak menarik perhatianmu, kita bisa pindah ke tempat lain, Queen," Namjoon menggenggam tangan kiri Hyejin, menyadarkan sang kekasih dari lamunannya.

"Ti-tidak perlu jagiya..," segera Hyejin memasukkan 1 potong sushi kedalam mulutnya sekaligus yang ternyata terlalu besar dan membuatnya susah untuk mengunyah dan membuatnya ingin muntah.

"Here, muntahkan disini Queen," Namjoon segera bangkit dan menengadahkan telapak tangannya di depan mulut Hyejin.

Membuat mata Hyejin melotot, karna tidak mungkin ia melakukan hal menjijikan itu kepada tangan kekasihnya. Segera ia mengambil sehelai tissue dan mengeluarkan isi mulutnya, membuat orang yang duduk di meja sebelahnya bergidik geli dan memilih menyudahi acara makannya dan pergi. Namjoon segera menyodorkan segelas air putih kepada Hyejin dan duduk kembali dikursinya.

"Apa ada masalah?," Namjoon bertanya setelah dilihatnya Hyejin sudah 'meng-handle' masalahnya.

"Tidak ada apa-apa Namjoon," Hyejin menyumpit 1 potong sushi dan memotongnya menjadi setengah sebelum melahapnya.

"Aku bukannya baru mengenalmu kemarin Queen, jadi kau tidak bisa membohongiku," kata terakhir Namjoon membuat Hyejin menghentikan pergerakannya.

"Bohong?," tanyanya dengan nada sedikit tersinggung.

"Bukan.. Maksudku, aku tidak mengatakan bahwa kau berbohong.. Hanya saja.. Please, jangan menyembunyikan sesuatu dariku. Bukankah kita berjanji untuk tidak saling merahasiakan sesuatu?," Namjoon berusaha menjaga kata-katanya, tidak ingin menyakiti wanita dihadapannya.

"Bukankah kita berjanji untuk saling memberi privasi? Kau tidak percaya padaku? Aku tidak akan merahasiakan sesuatu yang penting darimu, jadi please Namjoon.. Jangan memaksa," Hyejin melanjutkan makannya tanpa melirik Namjoon.

"Aku tidak bermaksud memaksamu Queen, aku hanya tidak mau kau menyimpan.. Maksudku, kau punya aku.. Jika kau ada masalah atau apapun itu, kau bisa meminta tolong atau sekedar berbagi denganku. Kau mengerti maksudku kan?," Namjoon mengeratkan jari-jarinya yang menggenggam tangan kiri Hyejin.

Hyejin menghela nafas dan mengangguk kearah Namjoon, pandangannya melembut.

"Maaf aku tiba-tiba terlalu sensi. Aku hanya tidak mau menyusahkanmu dengan masalah-masalah kecilku. Beri aku waktu, 'kay?," melihat Namjoon tenang kembali, itulah yang Hyejin harapkan.

Ia kembali menyantap makanannya, dan berusaha melupakan hal yang sama sekali tidak penting namun entah mengapa bisa merusak moodnya. Sesuatu hal yang sebenarnya tidak ingin ia bagi kepada Namjoon.

.

.

.

"Kau tidak mungkin tidak mengenal orang yang tinggal satu atap denganmu kan?"

'Mereka tinggal serumah, hm?? So what Hyejin-ah?? Kenapa kalau memang mereka tinggal serumah? Itu sama sekali tidak ada hubungannya denganmu. Yoongi hanya pria yang secara kebetulan berpapasan denganmu beberapa kali. Tidak lebih..,'  Batin Hyejin.

*****

"Apa yang kau lakukan ditempat kerjaku tadi?," Seogyu tiba-tiba muncul membuat Yoongi memutar bola matanya malas.

"Sepertinya aku harus mulai mengunci ruanganku lagi, kalau kau masih saja menerobos masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu," Yoongi tidak mau repot-repot memutar kursinya untuk menghadap kearah Seogyu dan tetap berkutat dengan komputernya.

"Jangan ganggu dia, Hyejin sudah punya kekasih," Seogyu memutar kursi Yoongi agar menghadap kearahnya.

"I know," Yoongi ingin putar kembali kursinya, namun Seogyu menahannya.

"Kau tahu? Kau benar-benar tidak waras Yoongi. Berhentilah, aku tidak mau kau menyakiti dirimu sendiri," Seogyu meninggalkan Ruangan Yoongi dan menutup pintunya dengan kencang.

Yoongi menghela nafas, dan fikirannya melayang ke kejadian tadi siang yang berjalan berbeda dari yang ia rencanakan. Orang yang ia tunggu dan ingin ia temui adalah Park Hyejin, dan saat melihat senyum Hyejin yang melebar saat menghampirinya, membuat ia tanpa sadar ikut tersenyum. 

Jujur saja, ia ingin to the point mengatakan bahwa kedatangannya adalah untuk menemui Hyejin. Namun ekspresi Hyejin yang terlihat 'berharap' saat menanyakan siapa yang ia cari, membuatnya ingin menguji hipotesanya. Benar saja, ekspresi kecewa Hyejin saat melihat Yoongi menatap Seogyu, membuat Yoongi yakin bahwa ini bukan delusinya. Dan untuk memperkuat asumsinya, Yoongi mencoba kembali peruntungannya.

"Kau tidak mungkin tidak mengenal orang yang tinggal satu atap denganmu kan?"

Seketika Hyejin terdiam, 

Menelan ludahnya, 

Dan mengalihkan pandangan dari mata Yoongi.

"M-min Yoongi-ssi.. A-aku masih ada urusan. Aku pamit duluan. Sampai Jumpa," dengan terbata-bata dan senyum yang dipaksakan Hyejin menyelesaikan kalimatnya dan segera pergi dari hadapan Yoongi dengan langkah besar. Tidak berbeda jauh dengan yang sudah Yoongi perkirakan.

Tanpa sadar sudut bibir Yoongi sudah tertarik keatas.

'Sepertinya bukan hanya aku yang merasakan ketertarikan ini, Park Hyejin.'

'Sepertinya Tuhan memang sudah merencanakan agar aku bertemu denganmu.'

TBC

*****

Maafkan keabsurd-an di chapter ini.. hehe.. 

Happy Monday Yeorobun.. 

and sorry belum sempet proofread, jadi ada kemungkinan tersebarnya typo dll..

Continue Reading

You'll Also Like

223K 7.7K 98
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...
1.3M 25.7K 51
and all at once, you are the one I have been waiting for theodore nott x fem oc social media x real life lowercase intended started: 3.25.23 finished...
108K 3.2K 31
"she does not remind me of anything, everything reminds me of her." lando norris x femoc! social media x real life 2023 racing season
1.3M 58K 104
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC