Gelato // [cth] ✔

By myvapourx

27.7K 4.8K 1.5K

Loving, forgetting, forgiving. Myvapourx 2016 More

Blurb
0.1 Gelato dan Lelaki Bernama Calum
0.2 Mali dan Pilihan Basic
0.3 Emoji dan Aroma Buku
0.4 (A) Foto dan Rahasia
0.4 (B) Foto dan Rahasia
0.5 Nicholas Sparks dan Kopi
0.6 Langit Kota dan Bangunan
0.7 Tawa dan Cemburu
0.8 Awalnya dan Pilek
0.9 Cerita Michael dan Paksaan
1.0 Teman baru dan Bayangan
1.1 Om dan Permainan
1.2 Kenangan dan Kehidupan
1.3 Selesai dan Permulaan
1.4 Luke dan Strawberry
1.5 Sore dan Dua Batang Rokok
1.6 Es Teh dan Hal Baru
1.7 Wonder Woman dan Luke (2)
1.8 Dufan dan Hysteria
1.9 Calum dan Vanila
2.0 Halloween dan Labirin
2.1 Tante Joy dan Rumah
2.2 Lelaki Brengsek dan Bunga Lily
2.3 Bluee dan Foto Lama
2.4 Penjelasan dan Surat
2.5 Kelulusan dan Cerita
EPILOGUE
BONUS CHAPTER (1)
THANK YOU

2.6 Selesai, Woy!

639 132 67
By myvapourx

#26-The taste of Calum Hood's tongue

⭕⭕⭕

Aku berjalan santai sambil menggenggam satu buket bunga di tanganku. Hari ini, setelah sekian lama, aku kembali pergi mengunjungi makam Kak Mali.

"Kakak," aku tersenyum, menaruh buket bunga tersebut setelah membersihkan sekitaran pusaranya.

"Apa kabar, kak? Ini Rianna. Udah lama ya, nggak ketemu kakak, Rianna jadi kangen. Semuanya kangen."

Aku menghela napas panjang, "Tapi rencana Tuhan selalu indah, 'kan kak? Dan yang bisa Rianna lakukan sekarang adalah percaya bahwa kakak sudah di tempat yang jauh lebih baik. No more pain, no more cries, just...peace." aku mengusap air mataku.

"Rianna adalah orang terakhir yang kakak temuin sebelum kakak pergi, 'kan? Dan kenangan tentang hari itu, sampai sekarang masih membekas di diri Rianna. Awalnya, Rianna berusaha sebisa mungkin untuk melupakannya, tapi sekarang, sudah nggak masalah, Kak. Rianna udah menerima itu semua,"

"Aku juga udah sampein ke Calum kalau kakak sayang banget sama dia." aku tersenyum. "Dan kak, bodohnya, Rianna juga merasakan hal yang sama. I-I love him so much it hurts...So let go is way easier right?"

"Udah ah, ngobrolnya. Kakak juga pasti bosen dengerin omongan kayak gini. Rianna mau pamit kalau-kalau nanti kuliah jauh dari sini," aku kembali tersenyum. "Rianna sayang kakak. Sayang sekali. Kakak adalah orang yang menawarkan Rianna gelato pertama kali, dan karena itu, Rianna bertemu Calum." Aku terkekeh, "Sampai nanti, Kak. Rianna pergi dulu."

Begitu aku membalikkan badanku, aku melihat Calum yang kutebak ingin mengunjungi kakaknya juga.

Ini kenapa ketemu gini mulu si

"Ca," ia memanggilku.

Dengan tangan yang gemetar, aku membalikkan badan,"Ya?"

"Habis ini bisa bicara sebentar?" tanyanya penuh harap.

Enggak. Enggak. "Bi-bisa."

Calum tersenyum tulus,"Okey. Tunggu depan mobil gue sebentar ya!"

⭕⭕⭕

"Jadi gimana sama Luke?" itu yang pertama kali Calum tanyakan ketika ia sudah di depanku.

Apaansih, ngajak berantem amat.

"Apaan?" Desisku, "Gue nggak ngerti maksud pertanyaan lo."

Calum terhenyak, "Kata mereka kalian berdua pacaran.."

Aku ingin menampar pipi lelaki di depanku ini. Serius.

"Apaan sih, anjir. Bisa nggak, sih, lo itu sebelum percaya sama gosip murahan kayak gitu, lo tanya dulu sama gue, hah?! Atau lo segitu pengecutnya, ya? Sampe nggak berani untuk nanya hal kayak gitu aja ke gue," cecarku tak sabar.

"Ca, please-"

"Mau lo itu apa? Gue juga capek kali terus-terusan nebak-nebak perasaan lo itu, sialan. Gue masih sayang sama lo, dan gue nggak sepengecut itu hanya untuk mengatakan ini," aku menatapnya dengan penuh amarah.

"Ca-"

"Brengsek," makiku di depan wajahnya.

"Caa-"

"Setiap gue sama Luke, malah muka sialan lo itu yang selalu muncul di otak gue. Jadi gue mohon, Cal," aku terengah-engah. "Kalau nggak ada perasaan apa-apa untuk gue, kalau emang lo enggak ngerasain hal yang sama kayak apa yang gue rasain, kalau emang lo udah move on dan nggak pernah ngarepin kehadiran gue, perjelas, Calum, perjelas! Jangan biarin gue nebak kayak gini. Apa susahnya,sih?-"

"Gimana bisa gue ngelupain cinta pertama gue sih, Ca?" Potong Calum dengan nada yang lebih tinggi, rahangnya mengeras dan tatapannya dalam.

"Haha," aku terkekeh, mulai gila nih orang.

Calum menggelengkan kepalanya, "Lo nggak sadar, Ca. Pertemuan lo dengan Kakak 9 tahun yang lalu, apa nggak ada yang lo ingat?"

"Apaan, sih?" Aku masih bingung. Pengidap penyakit jiwa nih, si Calum.

"Coba inget, Ca..ketika lo mau naik mobil, lo ketinggalan sesuatu, 'kan?" tanya Calum lembut.

Yang aku ingat, setelah kurang lebih 30 menit mengobrol dengan Kak Mali, Mama menjemputku. Yang aku ingat lagi, aku menanyakan namanya malu- malu dan dibalas oleh Kak Mali dengan ramah.

Setelah itu, sebelum mobilku beranjak pergi, Kak Mali memanggilku.

"Rianna!"

Mama memberhentikan mobilnya

"Botol minum kamu ketinggalan," Kak Mali berjalan kearahku, menyerahkannya.

"Ma-makasi, Kak," aku tertunduk malu.

"Tante, anaknya pemalu banget!" ucap Kak Mali.

Mama tertawa, "Iya nih. Kayak kakaknya itu, lho, berani, Ca."

"Pemalu kayak adek aku, tapi sekarang udah nggak terlalu. Seumuran juga kayak Rianna," celoteh Kak Mali antusias.

Mama hanya tersenyum, "Oke, Tante dan Rianna pulang dulu ya sayang, salam buat adeknya yang pemalu"

Kak Mali tersenyum lebar, melambaikan satu tangannya.

Kemudian mobil Mama beranjak pergi.

Aku menggelengkan kepalaku. "Botol minum gue, 'kan?"

Calum menatapku lama. "Name tag yang biasa lo gantung di tas lo jatoh waktu itu."

Aku menaikkan sebelah alisku, "Terus?"

Calum terlihat tak sabaran. "Setelah mobil lo jalan menjauh, gue dateng jemput kakak. Dan gue ngeliat name tag lo," ia mengambil napas dalam, "Disitu ada foto lo, 'kan?"

Aku terdiam.

"Disitu ada foto lo, dan lo inget apa tulisannya?"

Aku menggelengkan kepalaku tak percaya.

"Rianna suka cowok kayak papa yang bisa main futsal."

Aku menggelengkan kepalaku lagi. "Dan lo pernah berpikir nggak sih, kenapa gue seneng futsal sejak saat itu? Kenapa gue baru serius di musik akhir-akhir ini? Alasan kenapa gue menahan lo waktu kita ketemu di Your Gelato dulu? Atau kenapa-"

"Lo gila!" teriakku. "Lo gila!" aku berjalan mendekat kearahnya. 'Why don't you tell me, Cal? Kenapa nggak lo bilang dari dulu?"

"Why don't you? Why don't you make it clear to me?" tanyanya balik. "Yang gue tahu lo pacaran dengan Luke. Lo bahagia-"

"Gue pikir lo butuh waktu untuk semua kesalahan gue. But you've clearly moved on!" Aku menatapnya, menahan amarah. "Dan sekarang apa? Lo dateng kayak gini, nyeritain cerita-cerita yang nggak perlu dan berharap bisa mengubah alur cerita ketika lo seorang brengsek yang pengecut-

"Gue mau ke Australia, Ca. Lo tahu itu, 'kan? Makanya gue mau nyeritain semua ini, sebelum gue bener-bener terlambat. Please hear me out," pinta Calum.

"No, Cal." Aku menggelengkan kepalaku lagi. "Lo itu egois, lo baru cerita ini semua ketika lo mau ke Australia? Ketika lo mau ninggalin gue dengan perasaan yang nggak jelas sedangkan lo pergi seenak diri lo? Lo bisa dengan mudah ngelupain ini semua, 'kan? Sedangkan gue, karena keegoisan lo itu, gue harus terperangkap sama urusan nggak jelas kayak gini-"

"I do love you, Ca. It never stops."

"I do too." Aku menjawab pasti. "Jalanin hidup masing-masing aja, ya?" Aku tersenyum, "Berpura-pura aja kayak lo nggak pernah kenal gue-"

"Ca!" Potong Calum, "Lo nggak ngerti-"

"Apa? Apa yang gue nggak ngerti? Apa, Calum, apa? Lo itu manusia paling egois di dunia ini. I had enough, Calum."

"Ca..please"

"Lo bakal move on, percaya sama gue. Dan ketika lo melakukan itu, it's always me who get hurt, jadi sebelum semuanya terlambat, let's just end everythings that ever happened between us, ok? Or pretend like it's never happen."

Calum menggingit bibir bawahnya.

"Thank you, for everything." Kataku, final.

Setelah itu aku berjalan menjauh meninggalkan semuanya dibelakang.

Calum menarik lenganku, membuat kami saling bertatapan. Dan dengan berani ia mengecup bibirku singkat. Setelah itu sudah. Seakan-akan ia menyampaikan apa yang tidak bisa ia sampaikan melalui ciuman singkat itu.

Aku menarik wajahku menjauh, "Bye." Aku tersenyum, "I wish we have another time."

Disinilah aku, berusaha untuk memasuki fase kehidupan yang baru.

Tapi percayalah, aku enggak ada niatan untuk melupakan kamu, Calum.

E I N D E

Gila ga jelas amat. Gue kehabisan ide rasa gelato makanya jadi gitu.

WAIT JGN MARAH DULU, ABIS INI MASIH ADA EPILOGUE.

ONE HOUR TO GO TO EPILOGUE

SEE GUYS, CALUM ALWAYS HAS REASON YOU CAN'T JUST HATE HIM LIKE THAT.

BTW, HBD LUKE.

P.s : i know ini ga greget







Continue Reading

You'll Also Like

32.1M 2M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...
542K 88.3K 30
✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...
30.8M 1.8M 67
DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea men...
9.8M 886K 51
#1 In Horor #1 In Teenlit (20.05.20) Tahap Revisi! Vasilla Agatha yang dijauhi orang tuanya dan tak memiliki teman satupun. Dia menjalani setiap har...