Closer [END]

By pervenche39

147K 21.5K 1.7K

[BOOK 5 of Golden Family] Elois Lynford, Archer Collins dan Christina Collins memang berasal dari dua keluarg... More

The Heirs
1. Christina Collins
2. Archer Collins
3. Elois Lynford
4. Family Gathering
5. The Heirs Meet
6. University
7. Mom?
8. First Day
9. First Step
10. Inside Heart
11. Rumor
12. For Us
13. Threat
14. One Roof
16. Party II
17. Coming
18. Start
19. Weird
20. About...
21. Secret
22. Glasses
23. Peek
24. Open Heart
25. A Wish
26. Accept The Fact
27. The Lynford Coming
28. Only We Know
29. The Stanleey
30. Find A Way
31. Are We?
32. Step by Step
33. Crown Prince
34. Feels
35. Different Side
36. Ours
37. Our Daily
38. New Chapter Again
39. Before Graduation
40. After Graduation
41. This Feeling
42. The Day to Remember
43. Your Meaning
44. Keep Calling Your Name
45. Fragility
46. Another Love
47. Can We?
48. Someone Else
49. The True
50. The True 2
51. Step Closer
52. Final Desicion
53. New Life

15. Party

2.8K 415 36
By pervenche39

Sudah satu minggu berlalu sejak keempat muda-mudi itu tinggal di bawah satu atap. Archer tidur di kamar tamu, Luke di lantai sedangkan Elois memilih tidur di sofa panjang yang ada di ruang tengah. Sebenarnya Chris merasa tidak enak, namun ia sudah berjanji tidak akan mengatakan apapun pada keluarganya tentang tinggal bersama ini. Elois tidak suka kerusuhan dan Archer malas untuk pindah, mereka sama-sama yakin jika para orangtua -termasuk paman dan bibi- mengetahui hal ini maka mereka akan mendapati sebuah mansion mewah esok harinya yang jauh dari kampus dengan pelayanan hotel bintang lima lengkap dengan antar-jemput khusus. Terlalu mencolok.

Berbeda dengan Archer dan Chris yang hidup dari uang bulanan mereka, Elois dan Luke memilih bekerja di sebuah coffee shop dekat universitas. Di jalan utama London yang biasa dilalui para muda-mudi. Elois sebenarnya mendapatkan uang saku dari ibunya, tapi ia memutuskan untuk tidak memakainya. Sementara Luke, akan mengikuti semua yang Elois lakukan. Daripada julukan follower, Luke lebih suka menyebutnya dengan friendship goals.

"Aku tidak akan heran kalau sebentar lagi akan muncul gosip bahwa kalian adalah pasangan gay." Sindir Chris begitu melihat Luke keluar dari kamarnya untuk bersiap-siap. Sementara Elois masih berada di kamar mandi.

"What? Ohhh... Aku tidak peduli apa yang mereka katakan. Tapi, sahabat harus selalu ada disisi temannya yang kesulitan."

"Aku tidak melihat kalau Elois sedang kesulitan."

"Kau hanya belum mengenalnya. Dia akan kelelahan lalu jatuh sakit dan..."

"Jangan mulai mengarang cerita, Luke." Tegur Elois memotong kalimat panjang Luke.

Chris melirik kakaknya yang tertua itu sambil melipat kedua lengannya di depan dada.

"Kau tidak keberatan kalau ngengat ini terus mengikutimu?" Tanyanya tajam sambil melirik Luke jengah.

"Ngengat?" Tanya Elois, mengalihkan perhatiannya dari cermin.

"Maksudnya adalah Luke." Jelas Archer yang menyahut dari kegiatan membaca bukunya. Ia harus membaca beberapa materi untuk presentasi besok. Ketika memasuki masa kuliah maka hari demi hari hanya akan diisi dengan tugas, presentasi dan kelompok. Sekarang semua itu sudah membuat Archer terbiasa untuk berinteraksi dengan manusia-manusia lain selain dirinya dan anggota keluarganya.

"Oh? Tidak. Terkadang ia sangat membantu. Dia tampan, penjualan di coffee shop kami meningkat dengan baik."

Luke menganggukkan kepalanya dengan bangga begitu mendengar kalimat pembelaan dari Elois, meski Elois sendiri tidak tahu bahwa saat ini Luke -lagi dan lagi- sedang bersitegang dengan Chris. Bahkan Archer sampai tidak tahu harus melakukan apa untuk membuat keduanya berhenti.

"Oh! Atau kau ingin aku untuk mengikutimu kemana pun?" Tanya Luke sambil mengedipkan sebelah matanya

"Oh My God! In your dreams!" Balas Chris yang kemudian melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menghindari kalimat-kalimat menggelikan lainnya yang akan keluar dari mulut Luke.

"Kau ingin kita bertemu dimimpi? Oh, kau terlalu pemalu." Sahut Luke.

Archer kehilangan konsentrasinya dan berusaha menahan tawa. Sementara Elois hanya tersenyum tipis sambil memasang sepatu kets kemudian mengikat talinya.

"PERGI SEKARANG ATAU AKU AKAN MENDORONGMU KELUAR DARI BALKON!" Teriak Chris dari arah dapur.

"Oh! Sepupumu cantik, tapi menakutkan." Canda Luke pada Elois yang sudah bergegas dan berada di depan pintu.

"Kalau dia mau, dia bisa benar-benar mencekikmu di malam hari." Sahut Elois.

"Berarti aku harus mengunci pintu kamar." Putus Luke yang langsung keluar begitu melihat Chris muncul dari dapur dengan segelas air mineral yang mungkin akan melayang ke arahnya.

Elois tersenyum, memberi kode pada Archer dan Chris yang masih berada di dalam apartemen itu bahwa ia harus pergi bekerja. Chris melambaikan tangan sementara Archer hanya memberikan sebuah senyuman tipis.

"Oh iya, aku harus pergi ke toko buku nanti sore."

"Aku akan menjaga rumah dengan baik." Ucap Archer sambil membetulkan letak kacamata bacanya.

Chris menganggukkan kepala dan memutuskan akan menyiapkan makan siang sederhana untuk mereka. Sebuah roti panggang dengan selai dan lembaran keju di tengahnya.

**

Elois menggelengkan kepalanya ketika ia melihat ada segerombolan mahasiswi datang. Kumpulan mahasiswi dari fakultas Desain Seni Rupa yang selalu datang dan membeli lusinan minuman serta cake hanya untuk berlama-lama memandangi Luke atau mencuri-curi kesempatan mengobrol dengannya.

"Pelanggan setiamu datang."

Luke langsung membalik tubuhnya ketika ia mendengar kata pelanggan datang dari mulut Elois.

"Jika kau sedikit bersolek seperti idola Korea itu maka mereka akan mengantri dihadapanmu." Bisik Luke.

Elois mengangkat kedua bahunya kemudian tersenyum, "Kalau begitu nikmati ketenaranmu sekarang ini sebelum aku mulai sadar untuk tampil lebih menarik."

Luke mendengus kesal sedangkan Elois hanya tertawa pelan sambil kembali membuat pesanan pelanggan yang lain. Elois melirik sekilas, mahasiswi-mahasiswi itu benar-benar  langsung merubah sikap mereka menjadi para nona anggun untuk memikat Luke. Elois menggelengkan kepala. Ia pun melirik jam tangannya, sudah hampir sore. Hari ini dirinya dan Luke akan pulang pukul delapan malam, mereka akan mampir ke toko buku untuk membeli beberapa buku paket serta titipan Archer.

"Americano, satu."

"Baik, mohon tunggu sebentar."

Elois langsung membuat secangkir americano tanpa menatap siapa pembelinya sampai mengulurkan tangan untuk memberikan pesanan itu pada pelanggan, barulah ia menyadari siapa gadis yang berdiri di depan meja kasir miliknya.

"Kita bertemu lagi." Ucap gadis yang Elois kenal memiliki nama Rose itu.

"Ini pesanan anda."

"Kau bekerja di sini?" Tanya gadis itu.

Elois menekan angka-angka pada mesin kasir. Bermaksud mengabaikan gadis itu.

"Tampaknya sangat sibuk." Rose bicara sambil memberikan selembar dollar dengan nilai besar.

"Ini kembaliannya."

Elois memberikan uang kembalian kemudian memberi kode pada Rose bahwa gadis itu menghalangi mesin kasir. Karena para gadis-gadis pemuja Luke sudah mengantri di belakangnya. Rose mengerti dan menyingkir dari tempat itu sambil menatap Elois tajam.

"Memangnya siapa dirinya berani mengabaikan aku?" Ucap Rose pelan kemudian meninggalkan tempat itu tanpa menyadari kalau Elois menatapnya sekilas sebelum kembali disibukkan dengan para mahasiswi ini.

Di tempat lain, Chris menghabiskan waktunya untuk mencatat ringkasan dari materi yang sedang ia baca. Ia memutuskan untuk mencari beberapa materi di perpustakaan sebelum pergi ke toko buku bersama teman-temannya.

"Kau sudah lihat posternya?" Tanya Linda.

"Poster apa?" Kali ini Ray yang mengangkat wajah lelahnya dari lembaran buku tebal.

"Party." Jawab Linda antusias, ia meletakkan penanya dan melipat kedua tangannya di atas meja.

"Oh, seperti malam pesta anak sekolah." Ucap Cathrine malas.

"Oh jangan samakan! Akan ada banyak anak-anak dari kalangan terpandang datang."

"Kau ikut, Chris?" Tanya Ray, mengabaikan Linda yang kelewat antusias.

"Entahlah."

"Padahal aku ingin kau meminta agar Archer dan Luke datang." Cathrine mengeluh pelan sambil menunjukkan ekspresi kecewanya.

Mendengar hal itu, Chris langsung melakukan hal yang sama seperti Linda dan menatap temannya satu per satu.

"Apa kalian kenal seseorang bernama Elois?" Tanyanya hati-hati.

"Elois?" Tanya Catherine.

"Elois? Elois siapa?" Tanya Ray.

"Elois... Elois Foster?" Ucap Chris tidak yakin setelah ia berusaha mengingat nama belakang Bibi Mikaela.

"Tidak pernah." Sahut Linda cepat dengan ekspresi bingung.

"Lalu apa kalian mengenal orang yang selalu bersama Luke?" Tanya Chris lagi.

"Entahlah. Dia tidak begitu terkenal dibanding Luke dan Archer. Penampilannya juga sangat biasa, terlihat seperti mahasiswa beasiswa daripada anak dari kalangan konglomerat tertentu." Jelas Linda panjang lebar.

Chris menganggukkan kepala lalu menyandarkan punggungnya pada kursi sambil mengeluh pelan, "Pantas saja hidupnya tenang."

"Apa?"

"Tidak. Bukan apa-apa."

Mereka menganggukkan kepalanya. Kemudian Linda meraih ponselnya dan mengirimkan poster yang terpajang di papan pengumuman itu ke group chating mereka.

"Kuharap kalian semua bisa datang."

Chris hanya menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Linda sambil mengecek ponsel dan melihat informasi mengenai acara pesta itu.

**

Akhirnya hari diadakannya pesta pun tiba. Chris berdiri di depan pintu kamarnya sambil menatap tiga teman satu atapnya yang masih berada di ruang tengah. Luke sibuk mengajari Archer main video games sedangkan Elois memilih untuk membaca sebuah novel detektif yang dia pinjam dari Chris.

"Kalian masih di sini?" Tanya Chris tidak percaya.

"Lalu?" Tanya Archer heran.

"Bukankah aku sudah mengatakan kalau kita harus pergi ke pesta?" Ucap Chris penuh tekanan, menahan amarahnya agar tidak meledak.

Archer mengerti, ia langsung beranjak dari duduknya dan menuju kamar mandi di dalam sementara Luke langsung mengemasi perlengkapan gamesnya sedangkan Elois masih membalik halaman lain pada novelnya.

"Kau masih di sini, El?"

"Aku tidak pergi. Kalian saja."

Luke selesai dengan persiapannya kemudian melirik ke arah Chris yang sudah siap dengan gaun hitam pendek selututnya. Dia kagum dengan penampilan Chris saat ini.

"Wow! You are so sexy." Puji Luke yang membuat Elois langsung mengalihkan pandangannya dari sederet tulisan yang sedang menceritakam tentang tempat kejadian perkara kasusnya.

"Bagaimana? Seharusnya diikat begini atau begini?" Tanya Chris meminta pendapat.


Luke baru saja membuka mulutnya namun gagal karena Elois menendangnya untuk segera bersiap. Luke hanya melirik kesal dan menghilang diiringi tatapam heran Chris.

"Jadi?" Tanyanya pada satu-satunya orang yang berada di sana.

Elois berdiri lalu meletakkan kedua tangannya di samping pinggang, "Kau tidak akan mau mengganti pakaianmu kan?"

Chris hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.

"Kalau begitu gerai saja. Jangan diikat. Terlalu terbuka!"

Chris tidak mengatakan apa-apa, hanya menganggukkan kepalanya kemudian kembali melirik Elois dan menarik ujung lengan kemeja yang dikenakan olehnya.

"Kau akan ikut?"

"Mau tidak mau." Ucap Elois dengan nada kesal. Namun Chris hanya tersenyum dengan penuh kemenangan.

Tidak membutuhkan waktu lama, semua sudah bersiap dengan setelan rapi mereka kecuali Elois. Ia hanya mengenakan celana jeans, kaos dengan jaketnya. Archer sangat terkejut, Luke menahan tawa sedangkan Chris menatap Elois seolah ingin mencekik pria itu sekarang juga.

"Oh My! Kau harus terlihat seperti seorang pangeran!" Keluhnya yang langsung menarik Elois ke dalam kamar sambil mencari apa yang sekiranya pas untuk Elois diantara pakaian milik Archer.

"Chris, semua ini sangat berlebihan. Aku hanya akan menunggu di mobil dan..."

"Berhenti bicara!"

Chris memotong kalimat panjang Elois yang tentu berisi penolakan sementara Luke hanya berdiri menyaksikan semua itu bersama Archer di sampingnya.

"Sudah ku duga, kau memang tampan. Sayang sekali selama ini harus tersembunyi." Ucap Luke sambil menggelengkan kepalanya dan melihat bagaimana Chris melemparkan segala macam pakaian yang harus Elois pakai sementara Archer memijat keningnya perlahan. Ini pakaiannya dan ia terpaksa harus merapikannya lagi nanti karena ulah Chris.

Elois selesai dengan pakaiannya dan akhirnya mereka siap untuk pergi.

"Ini pertama kali untuk ku menghadiri pesta diluar pesta keluarga." Ucap Archer cemas.

"Aku akan mengajari kalian caranya bersenang-senang." Seru Luke sambil merangkul Elois dan Archer sementara Chris melangkahkan kaki di belakang mereka sambil tersenyum dan menggelengkan kepala.

To be continue...

Anyone here watching Korean drama? Saat ini saya menonton Fight for My Way, The Owner Masked, Father is Strange and Lookout. Ada rekomendasi film atau drama (jangan horor tapi) and...

Akhirnya diminum juga setelah di simpan hampir satu bulan hHaaaa...

Continue Reading

You'll Also Like

573K 2.2K 62
lesbian oneshots !! includes smut and fluff, chapters near the beginning are AWFUL. enjoy!
7.3M 205K 22
It's not everyday that you get asked by a multi-billionaire man to marry his son. One day when Abrielle Caldwell was having the worst day of her life...
38K 1.2K 17
To save her sister from a cruel marriage, sacrificed herself to the womanizer king.
83.4K 3.5K 183
This story follows the early life of James also known by his street name Headshot or Shooter. James had an extremely rough childhood, one that turned...