FAITH (On Editing)

By stylessbitxh

130K 10.7K 659

"Where there is a hope, there is a faith. When there is a faith, miracles happened" Sequel from Deserve. [One... More

FAITH
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
JUST INFO
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
JUST INFO
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30 (LAST CHAPTER)
HELLO

Chapter 5

4.4K 350 5
By stylessbitxh

Niall pov

Malam ini tumben sekali setelah makan malam Keenan langsung tertidur. Tapi Cal, sudah malam begini ia belum juga mau tidur.

"Cal tidur yuk! daddy ngantuk nih"

"Daddy kalau ngantuk yasudah tidur aja, Cal nanti ya" tangannya sibuk menulis dibuku PRnya.

"Apa ibu guru memberi PR yg banyak Cal?" tanyaku dan jawaban Cal malah menggeleng. "Ibu guru tidak memberi PR"

"Lalu? Apa yg sedang kau kerjakan?"

"Cal hanya sedang belajar dad, supaya pintar dan bisa jadi dokter"

"Ya ampuuunn, belajarnya kan bisa diteruskan besok? Lagipula memang kenapa cita cita Cal ingin jadi dokter?"

Cal mulai menghentikan aktifitasnya dan menatapku lekat-lekat.

"Cal ingin menyembuhkan mommy, kasihan mom."

Oh. Aku tersentuh mendengar jawabannya. Tidak ku sangka anak sekecil Cal sudah bisa menyayangi orang yg bahkan ia tau bukan ibu kandungnya.

"Kemarin Cal melihat mommy dikamarnya, ia sedang kesakitan dad. Apa sakit mom sangat parah?"

Keenan kesakitan? Hm... dia memang selalu menyembunyikan kesakitannya. Ia selalu bilang "im ok" padahal ia benar-benar sakit. Rencana operasi rahimnya harus segera dilakukan.

"Cal kau mau bantu daddy tidak?"

**

Keenan pov

"Ayoo mommm..pleaseeee"

Pagi pagi Cal sudah merengek, dan kau tahu apa? Ia minta diajak ke Amerika. Gila bukan? Maksudku, Niall sedang sibuk sibuknya, aku juga belum sehat dan Cal pun sedang tidak liburan.

"Kita tunggu nanti saat liburan ya sayang?" aku mencoba merayunya.

"Tidak. Itu masih lama mom. Mom aku benar benar ingin ke Amerika, mom please!"

Kenapa si bodoh Niall ini malah asyik saja memakan sandwichnya? Tidakkah ia membantuku untuk menolak ajakan Cal ini? Aku memberi kode dengan mataku pada Niall, ia malah mengangkat bahu. Cal terus merengek, bahkan ia memegangi kakiku sedari tadi.

"Stand up Cal, dont make me mad ok?" aku mengancamnya. Ia mulai bangun dengan wajah yg ditekuk. Lalu kembali duduk, aku memberinya sandwich untuk sarapan.

"Aku tidak akan makan sampai mom bilang yes" Cal memang pintar membuatku pusing.

"Yes huney kita akan ke New York, ok?" Kali ini Niall yg berbicara.

"Shut up daddy! Aku mau mommy yg berbicara" Niall malah tertawa melihat tingkah anaknya yg sok dewasa. Ah, aku menyerah! Niall sepertinya tidak keberatan, baiklah Cal kau akan senang.

"Yes." Mata Cal berbinar, ia sangat senang bahkan ia memelukku.

"Thanks mom"

**

Niall pov

Setelah mengantar Cal kesekolahnya, seperti biasa aku ke studio menemui yg lainnya.

"Hey where's Harry?" tanyaku pada the boys karna hanya Harry yg tidak ada disini. "Dia berlibur dengan Aussie dan Peter ke Holmes Chapel" jawab Liam. Aku mengangguk mengerti.

"Ngomong ngomong soal berlibur, tadi pagi... uhm ralat maksudku tadi malam aku menyuruh Cal mengajak Keenan liburan ke NY, dan ia berhasil membujuk ibunya itu" jelasku.

"Syukurlah, tapi kau tidak bilang kan pada Keenan bahwa ia akan dioperasi?" tanya Louis. Aku menggeleng, tentu saja tidak.

"Bagus. Aku hanya takut jika kau bilang ia akan berubah fikiran" sambung Zayn.

"Ah soal dokter yg akan menangani Keenan disana, ini kartu namanya" Liam memberi sebuah kartu nama berwarna hijau.

"Dr.Evelyn?" aku membaca nama yg tertera disana. Liam mengangguk.

"She's so cute" sambungnya.

"Tetap istriku yg lebih cantik, btw thanks Liam!"

**

Aku bersyukur punya teman seperti mereka, mereka benar benar membantuku. Liam mengurus dokter mana yg akan memegang Keenan nanti. Louis mengurus tiket pesawat keberangkatanku. Dan aku berangkat lusa. Sedangkan Harry dan Zayn mengurus apartemen kami disana.

"Niall apa kau yakin tentang ke NY nanti?" tanya Keenan yg sedang membersihkan wajahnya dengan kapas putih serta pembersih wajah.

Aku bersandar dikasur sambil sibuk dengan laptopku ini, lagi lagi urusan perusahaan keluargaku. Sebenarnya aku memang lagi sibuk akhir akhir ini, tapi kesembuhan Keenan lebih penting dari apapun.

"Yea. Why not?" aku berbalik tanya. Keenan malah tidak menjawab.

"Nanti kita cari dokter terbaik disana ya untuk mengobatimu?" bujukku kepada Keenan.

"Tapi Niall... untuk operasi, kurasa aku belum siap. Is it ok?" Aku mengangguk.

"Mommy?"

"Cal? Kenapa belum tidur?"

"Whats going on babe?" tanyaku lalu mencium pipinya. Lucu sekali anak ini dengan piyama yg ia pakai.

"I can't sleep dad. May i sleep here with you?" Mata birunya bersinar, cantik sekali anak ini, sungguh.

"Tentu sayang. Sebentar"

Aku menutup laptop ini dan membawa Cal kedalam rangkulanku dan menyelimutinya. Keenan pun menghampiri kami, ia menceritakan dongeng untuknya. Setelah tertawa terbahak bahak akhirnya ia semakin lama semakin mengantuk dan tertidur.

"Night princess"

**

Keenan pov

Hari ini aku yg mengantar Cal kesekolah, Niall pergi pagi-pagi sekali.

"Hati hati ya sayang? Nanti mommy jemput"

Cal masuk kedalam kelasnya setelah aku mencium pipinya. Setelah dari sekolah Cal aku berkunjung ke Panti Asuhan Cal dulu. Dengan membawa 3 kardus donat dan 2 kardus large pizza mungkin anak anak disana akan senang.

**

"Terima kasih banyak sudah berkunjung mrs.horan. Saya yakin anak anak akan senang menerima ini semua" ucap Mrs.Jane saat aku pamit pulang.

Aku sudah menceritakan perkembangan Cal akhir akhir ini. Ia senang mendengarnya.

"Baiklah Mrs.Jane saya harus menjemput Cal disekolahnya." Mrs.Jane tidak menjawab karna ia kedatangan seorang tamu yg masih berdiri didepan pintu ruangannya.

Aku tersenyum pada wanita cantik berambut panjang itu. Ia pun membalas senyumku setelah melepas kaca mata hitamnya.

"Mrs.Evelyn?" Mrs.Jane terlihat kaget akan kehadiran wanita ini. Sudahlah aku tidak mau tahu, ini bukan urusanku.

"I have to go Mrs.Jane. See ya!!" aku melambaikan tanganku.

"Oh my god sorry Mrs.Horan, aku lupa bahwa kau masih..."

"Its ok"

**

"Mom, dimana daddy?" Cal terus mencari keberadaan ayahnya.

"Sudah mom bilang sayang, Daddy sedang dirumah uncle Liam" Cal mengangguk mengerti.

"Mom apa tidak kurang pakaian yg akan kita bawa ini besok?" tanya Cal sambil memandang koper dihadapannya. Yap kami sedang packing untuk kepergian besok. Sebanyak ini koper dan ransel tapi Cal masih takut kekurangan pakaian.

"Ini sudah lebih dari cukup sayang, sudah yuk sekarang Cal tidur ya supaya besok bisa bangun pagi" aku mengajaknya kekamarnya.

"Tapi mom...Cal ingin tidur dengan daddy" rengeknya. "Cal, dad masih bekerja. Sudah, sama mom saja ok?" Cal menggeleng.

"Please dont make me mad, Callisle Horan!" Cal selalu takut jika aku berkata seperti itu. Ia menurut dan tidur denganku.

**

Niall pov

Pagi ini aku terbangun karna Cal, ia membangunkanku. "Daddy wake up! Hey where's your pijama?" tanya Cal.

Aku melihat diriku, ternyata aku lupa mengganti baju tidurku semalam. Bahkan aku tidur dengan sepatu Nike yg menempel di kaki ku. Ini pasti karna aku sangat kelelahan jadi aku langsung tertidur pulas.

"Daddy tidak sempat ganti baju kemarin Cal. Hey where's your mom?"

"In the bathroom" Aku melihat Cal yg sedang bercermin didepan meja rias ibunya. Lucu sekali anak sekecil itu bertingkah sok dewasa dengan memakai bedak dan make up ibunya.

"Calissle!!! apa yg kau lakukan?" teriak Keenan setelah keluar dari kamar mandi dan masih memakai handuk yg membaluti tubuhnya.

"Uhmm...ng..." Cal gugup menjawabnya.

"Cal itu make up mommy. Kau tau kan, kulitmu akan rusak jika memakai make up punya orang dewasa? Cal kan punya bedak sendiri"

"Tapi mom..."

"Niall? Kenapa kau diam saja? Kenapa tidak melarangnya? Kau ini..."

Aku memotong ucapannya. "Aku diam pun aku kena ocehan, apa lagi jika aku berbicara"

Aku beranjak bangun dan mengambil handuk lalu mencium pipi kiri Keenan yg masih berdiri didepan pintu kamar mandi. Biasanya hanya dengan cara ini ia luluh.

"Niallll..." see? Aku meledeknya dengan menjulurkan lidahku. Ia memukul pelan lenganku.

"Why are you still here? Wanna join me?" Aku memainkan alisku. Benar kan ia selalu blushing jika aku merayunya.

.

.

.

.

.

Hiii sorry for the late update guys!

Ini keluarga Niall lagi pada siap2 mau ke NY enak bgt yaaa:'(

Kalian blushing gak kalo diajak Niall join dia mau mandi haha.

Keep vote and comment guys.ily

Continue Reading

You'll Also Like

30.3M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
121K 12.1K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
177K 27.8K 51
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...