Sideness

By sagi_shit

52.8K 4.4K 1.3K

(Completed) Setiap cerita pasti memiliki peran antagonis. Ketika dua anak manusia sedang menjalin hubungan, p... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Balas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Epilog

Sembilan Belas

1.1K 131 90
By sagi_shit

Kabar tentang hubungan Kevin dan Assyifa sudah diketahui hampir seluruh siswa SMA Adiyaksa. Dalam satu hari, kabar itu menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut. Bahkan, ketika Kevin datang bersama Assyifa tadi pagi pun tak luput diperbincangkan. Banyak orang yang masih tidak percaya dengan berita ini. Mereka tidak menyangka anak paling urakan di sekolah bisa bersatu dengan anak kebanggaan guru.

Hal ini sampai ke telinga Natasha. Ternyata saat ini datang juga. Meskipun Natasha sudah tahu bahwa Kevin akan menembak Assyifa, ia tetap merasa hatinya luluh lantak saat mendengar ini pertama kali. Dulu, ia masih berpikir jika Assyifa tidak akan menerima Kevin sehingga masih ada celah untuk dirinya. Namun sekarang, bahkan untuk menangis saja Natasha tidak bisa.

Sepanjang perjalanan menuju kelasnya, ia selalu mendengar bisikan orang-orang yang dilaluinya. Banyak dari mereka yang menertawainya, mempertanyakan nasibnya, dan mengasihani dirinya karena semua perjuangannya sia-sia. Telinganya panas. Natasha tidak butuh belas kasihan mereka!

Andaikan ia punya pelampiasan, ia ingin meledak sekarang juga. Natasha sangat membenci cewek yang merebut Kevin darinya itu.

Natasha duduk di samping Queen tanpa memedulikan para sahabatnya yang menatap khawatir dirinya. Oh, bahkan sahabatnya saja mengasihaninya. Natasha tersenyum miring, ia akan buktikan kepada mereka jika ia tidak selemah itu!

Berkali-kali Queen, Bella, dan Daina mencoba mengajaknya berbicara. Namun, Natasha tetap diam di tempatnya. Baru ketika bel pulang sekolah berbunyi, Natasha melangkahkan kakinya keluar kelas dengan segera.

Saat ini Natasha sudah memantapkan tekadnya untuk membuktikan bahwa dirinya kuat. Ia tidak terima Assyifa berhasil merebut Kevin darinya. Mungkin, ia akan menunjukkan kepada cewek itu siapa dia sebenarnya. Tidak ada yang bisa menandinginya termasuk cewek culun itu!

Setelah menanyakan keberadaan Assyifa kepada salah satu teman sekelas cewek itu dengan sedikit mengancam, Natasha melangkahkan kakinya menuju kamar mandi perempuan. Dengan seringaiannya, Natasha menunggu Assyifa keluar dari kamar mandi, tidak sabar untuk memberinya pelajaran.

"Ta-tasya?" tanya Assyifa setelah keluar dari kamar mandi dan mendapati Natasha ada di depannya.

"Lo, Ikut gue!" Natasha menarik tangan Assyifa menuju halaman belakang sekolah. Ketika kakinya sudah menginjak rumput halaman belakang sekolah, Natasha menghempaskan tubuh Assyifa sehingga membuat Assyifa terjatuh.

"L-lo mau apa?"

Natasha mendengus. "Mau apa lo bilang? MAU APA? GUE YANG HARUSNYA NANYA GITU SAMA LO!"

Assyifa hanya terdiam menanggapinya. Ia tidak mau semuanya menjadi semakin rumit.

"LO PIKIR LO SIAPA HAH?" Natasha menunjuk wajah Assyifa yang masih terduduk. "LO ITU CUMA CEWEK CULUN YANG NGGAK PANTES BUAT KEVIN!"

"Gu-gue," cicit Assyifa. Jadi karena ini Natasha marah padanya? Assyifa jadi merasa bersalah pada Natasha. Ia tahu ia telah menyakiti hati Natasha. Ia secara tidak langsung telah merebut Kevin dari Natasha dan membuat cewek itu terasingkan.

"LO PUNYA KACA NGGAK SIH DI RUMAH?" Natasha menarik Assyifa bangun dengan kasar. "HEH, DENGER! LO ITU NGGAK ADA APA-APANYA DIBANDING GUE!"

Natasha melihat itu, raut wajah kesakitan Assyifa karena ia menariknya terlalu kencang. Tapi ia tidak akan berhenti. Rasa sakit yang dirasakan cewek itu tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa sakit yang ia rasakan.

"LO APAIN KEVIN SAMPE DIA BISA SUKA SAMA LO?"

Kesal karena Assyifa tidak membalas ucapannya dan malah memasang wajah sok polos, Natasha menarik rambut Assyifa. "JANGAN LO PIKIR GUE BISA JUGA TERPENGARUH SAMA MUKA SOK POLOS LO INI."

"Aduh, Sya, lepasin." Assyifa memegang tangan Natasha, mencoba melepaskan tangan Natasha pada rambutnya, namun sia-sia. Tenaga Natasha yang sedang emosi lebih besar darinya.

"LO MAU GUE LEPASIN? NIH!" Natasha menghempaskan jambakannya sambil mendorong Assyifa sehingga cewek itu terjatuh kembali. Namun, posisi jatuh yang salah membuat kakinya terasa sakit. Ia rasa kakinya terkilir.

"Ma-mau lo apa Sya?" Assyifa sudah tidak kuat dengan perlakuan Natasha. Jika hanya kata-katanya yang menyakitinya, ia akan baik-baik saja. Namun, Natasha sudah bermain fisik.

"MAU GUE? MAU GUE LO PERGI DARI KEHIDUPAN KEVIN! LO TAU, SEMENJAK ADA LO KEVIN JADI NGEJAUH DARI GUE!"

"Gu-gue minta maaf kalo lo berpikir gue ngerebut Kevin dari lo."

"EMANG FAKTANYA GITU KAN? LO NGEREBUT KEVIN DARI GUE." Natasha merasakan tenggorokannya sakit karena sedari tadi ia terus menerus berteriak. "Lo nggak tau kan rasanya jadi gue? Kevin nggak pernah nganggep gue ada. Dari dulu gue udah coba ngasih semua yang gue punya. Tapi dia malah milih lo."

Natasha merasakan matanya memanas. Setelah sedari tadi ia tidak bisa mengeluarkan air matanya, sekarang air matanya itu malah meminta keluar di hadapan Assyifa.

Tidak! Ia tidak akan membiarkan air matanya terjatuh di depan cewek itu! Bisa-bisa Assyifa merasa menang darinya.

"Sya, lo harusnya tau, sampai kapan pun Kevin nggak bakalan bisa suka sama lo kalo sifat lo nggak berubah." Assyifa mencoba bangkit meskipun kakinya sakit. Ia berusaha merengkuh pundak Natasha yang sekilas terlihat rapuh. Ia tahu, Natasha sebenarnya sangat rapuh di dalam. Ia hanya menunjukkan bahwa ia seteguh tembok cina di luarnya. Sama seperti tembok cina, ia hanya ingin melindungi bagian dalamnya dari musuh yang akan menjatuhkannya.

Natasha menepis tangan Assyifa yang menyentuh bahunya. "NGGAK USAH CERAMAHIN GUE. GUE NGGAK BUTUH."

Ia sudah benar-benar muak akan tingkah Assyifa yang berpura-pura menguatkannya.

"INI SEMUA SALAH LO! LO YANG NGAMBIL KEVIN DARI GUE. NGGAK USAH NYALAHIN GUE SEGALA!" Natasha merasakan nafasnya tersengal karena emosi dan rasa sesak yang menghimpit dadanya. "BISA NGGAK SIH LO MATI AJA?"

"Gu-gue nggak tau apa yang ada di otak lo, Sya. Cowok di dunia itu nggak cuma Kevin aja. Banyak cowok yang rela mencintai lo tanpa lo harus ngerendahin diri lo di depan dia. Sya, kita itu cewek, jangan rendahin diri kita sendiri cuma-,"

PLAK

Ucapan Assyifa terhenti karena tamparan keras di pipinya. Natasha menamparnya.

Seakan belum puas, tangan Natasha menarik rambut Assyifa kembali. "LO YANG RENDAHAN! ELO YANG MURAHAN. JANGAN BERTINDAK SEAKAN-AKAN DI SINI GUE YANG SALAH."

Assyifa lagi-lagi terdiam. Meskipun sakit, ia tidak mencoba membalas Natasha. Biarkan. Biar Natasha puas.

"TASYA, APA YANG LO LAKUIN? LEPASIN TANGAN LO!"

Natasha tersenyum getir. Tanpa perlu melihat, ia tahu siapa yang mengeluarkan suara itu. Rupanya pahlawan kesiangan cewek ini datang. Mengetahui itu, Natasha berbalik.

"Lepasin tangan lo dari rambut Assyifa. Atau gue yang buat lo ngelepasin tangan lo."

Hatinya mencelos. Ternyata bukan hanya Kevin yang datang untuk menolong Assyifa. Reyhan juga ikut. Sahabatnya itu juga berniat membela Assyifa. Ia tidak menyangka sahabat yang dulu selalu membelanya bahkan meskipun ia melakukan kesalahan malah membela orang lain.

Tidak, Natasha tidak membutuhkannya. Ia tidak membutuhkan Reyhan lagi untuk membelanya. Cowok itu bukan lagi sahabatnya. Ia bisa berdiri sendiri. Ia bukan orang lemah yang harus membutuhkan orang untuk bersandar.

Sambil menyeringai, Natasha menarik rambut Assyifa makin kuat. Ia tidak peduli Assyifa yang sudah meringis kesakitan sekarang. Ia hanya ingin menunjukkan kepada dua cowok di hadapannya bahwa ia tidak lemah. Ia sama sekali tidak takut dengan ancaman kedua cowok itu. "Mau dilepas? Iya? Nggak akan gue lepas!"

Kevin dan Reyhan semakin mendekat ke arah Natasha dan Assyifa.

"Jadi cewek kok lemah banget sih lo, sampe bawa dua bodyguard segala cuma buat ngelawan gue. Ckckck."

Kevin yang melihat Assyifa meringis makin kencang segera ambil tindakan. "LO LEPASIN DIA ATAU...."

"KENAPA? NGGAK TEGA NGELIAT DIA KESAKITAN? TERUS KENAPA LO TEGA KALO GUE YANG KESAKITAN HAH? BIARIN CEWEK INI MATI!"

Kevin geram. Ia tidak akan membiarkan cewek itu menyakiti Assyifa lebih dalam lagi. Ia menghampiri Natasha lalu menamparnya sampai Natasha terjerembab dan tangannya terlepas dari rambut Assyifa. Kevin membawa Assyifa ke belakang punggungnya sebelum mengatakan, "SEKALI LAGI LO NYAKITIN DIA? GUE NGGAK AKAN SEGAN-SEGAN BALES PERBUATAN LO DENGAN CARA LEBIH BURUK."

Setelah mengatakan hal itu, Kevin membawa Assyifa pergi.

Natasha menatap kepergian Kevin tidak percaya. Hanya karena cewek itu Kevin rela menamparnya?

"Sya, gue nggak nyangka sama lo. Lo tega berbuat kayak gini ke Assyifa?"

Natasha beralih menatap Reyhan dengan tatapan terluka. Bahkan, cowok itu tidak membelanya dari Kevin setelah cowok itu menamparnya. Kemana Reyhan yang ia kenal? Yang selalu membela Natasha ketika Kevin membuatnya terluka?

"Gue nyesel pernah dijadiin alat sama lo. Lo itu egois. Cuma mentingin diri lo sendiri. Lo itu selalu pengen ngedapetin apapun yang lo mau tanpa mikirin perasaan orang lain. Gue nggak nyangka pernah temenan sama orang kayak lo."

Natasha sadar jika Reyhan yang saat ini ia saksikan adalah Reyhan yang lain. Reyhan yang serupa dengan Kevin, sama-sama menyakitinya.

Tanpa repot-repot membantu Natasha berdiri, Reyhan meninggalkannya bersama luka yang bersarang di dada.

***

17.13

Jumat sore di bulan Juni.

a/n: Hai guys! Makasih, ya yang udah mau baca dari awal. Yang bersedia luangin waktunya buat vote dan comment. Makasih makasih. Nggak nyangka cerita absurd kayak gini bisa sampai sejauh ini hehehe.

Continue Reading

You'll Also Like

74.5K 4K 29
"Impianku sesederhana pucuk yang terus tumbuh di bawah rangkulan mentari pagi. Aku hanya ingin berada di samping orang yang kusayangi." --Cendana "Im...
173K 10.2K 32
Cover @Lilinbening Perjuangan mendapatkan cinta sejati, itu tidak mudah. Seperti kehidupan Irenia yang penuh lika-liku. Dikhianati, ditipu, bahkan di...
23.4K 1.4K 34
[seri bestfriend #2 -Ira-] Cover by @windastoryseries Ikhlas adalah suatu hal yang mudah diucapkan, namun sulit untuk dilakukan. -Irawati Ira dan Hen...
112K 7.1K 30
[COMPLETED] Retha kembali dipertemukan dengan masa lalunya. Setelah banyak yang dilaluinya sendirian, Retha kembali bertemu Radyan. Di bagian kehidup...