BitterSweet | K.NJ / M.YG | B...

By NB_MSG

8.3K 1.5K 1K

Kim Namjoon is a keeper And Min Yoongi is a challenger Which one will Hyejin choose? Disaat dua pria dengan... More

Prolog
Ch 1 - Jenuh
Ch 2 - that blonde guy
Ch 4 - Hidden File
Ch 5 - Stay the night
Ch 6 - Satu Atap
Ch 7 - Hyesong
Explanation
Ch 8 - Dag Dig Dug
Ch 9 - Yoongi's Way
Ch 10 - Nightmare
Ch 11 - Namjoon vs Yoongi
Ch 12 - Serba Salah
Ch 13 - Drunk
Ch 14 - The Promise
Ch 15 - Flashback pt. I
Ch. 16 - Remedy
Ch. 17 - Game On 💦
Ch 18 - Fate?
Ch 19 - Confession
Ch 20 - Such a Fool
Ch 21 - Romance/Love is (not) over
Ch. 22 - Flashback pt. II
Ch 23 - Squad Invasion
Ch 24 - Flashback pt. III
Ch 25 - Heart Attack
Ch. 26 - Hard to say goodbye
Ch. 27 - See ya!
Ch 28 - Ending?
Ch. 29 - Reconcilement
Hiatus (Yay or Nay?)
Ch. 30 - Cemetery

Ch 3 - God of Destruction

351 76 22
By NB_MSG

Hyejin POV

Aku terbangun saat mendengar suara ribut dari luar kamarku. Kulirik alarm clock di meja kecil samping tempat tidurku menunjukkan pukul 07.30 kst. Wah, ini cukup siang untukku yang biasa bangun jam 06.00, untuk jogging. Untung saja hari ini adalah hari off kerjaku.

Suara benda jatuh yang keras membuatku terlonjak turun dari kasur dan segera berlari keluar kamar, menuju ke arah sumber suara. Dan benar saja dugaanku, di dapur sudah berdiri Namjoon dengan wajah bingungnya, menggunakan apron disekitar pinggangnya.

“Apa yang kau lakukan?,” aku terkikik sambil berjalan mendekat kearahnya yang terkejut dengan kehadiranku.

“Mencoba membuatkanmu sarapan mungkin,” ia mengedikkan bahunya sambil mengedarkan pandangan ke segala penjuru mengisyaratkan padaku untuk melihat apa yang sudah ia perbuat pada dapurku.

“Oke, aku yang akan mengambil alih sekarang. Take a sit misteeeer~,” aku membuat gerakan dramatis untuk menyuruhnya duduk di kursi makan.

Nope Queen.. Aku harus menyelesaikan apa yang sudah kumulai, jadi..,” ia menarik tanganku dan mendudukkanku di kursi makan.

“Janji kau tidak akan menghancurkan dapurku? Well, ini sudah cukup hancur sebenarnya,” aku mengangkat kelingking kananku kehadapannya.

Dia tertawa kecil memamerkan lekukan-lekukan kecil di kedua sisi wajahnya, membuatnya tampak sangat manis.

Promise. Ini permintaan maafku karena tidak bisa menjemputmu semalam,” katanya sambil mengaitkan kelingking kanannya dengan milikku.

Namjoon kembali berjalan ke arah medan perangnya, mengambil mangkok yang sudah berisi adonan telur buatannya, mengambil sebuah teflon dan membawanya ke arah kompor. Dia putar pengatur besar api di kompor, lalu menekan tombol pematik dan..


Boom!!



Api yang keluar terlalu besar seperti menyembur dan hampir mengenai wajahnya. Membuat mataku melotot seketika.

“Namjoooon!!,” buru-buru aku menariknya menjauh dan mematikan komporku. Jantungku serasa hampir copot, jujur saja, Namjoon tidak melakukan kesalahan dalam menyalahkan komporku namun selama aku menggunakannya, belum pernah sekalipun ada kejadian seperti ini, aku menggelengkan kepalaku.

Sepertinya dia memang memiliki ability untuk merusak apapun yang ia sentuh.

Aku menengok ke arah Namjoon yang masih berdiri kaku dengan wajah pucat pasi, yang tanpa sadar membuatku tertawa.

“Hampir saja kau membakar apartemenku,” mendengarku tertawa, kulihat tensi ditubuhnya sedikit mengendur.

Sorry..,” katanya dengan wajah memelas.

Membuatku tertawa lagi sambil berjalan kearahnya dan memeluknya sebelum memberikan kecupan singkat di bibirnya.

“Sepertinya kita harus sarapan diluar,” kataku sambil mengelus pipi halusnya.

“Aku akan beres-beres, selagi kau bersiap-siap,” pandangannya tertuju ke arah kekacauan yang telah ia perbuat, membuatku menggelengkan kepala dengan cepat.

No no no.. Jangan sentuh apa-apa lagi. Aku yang akan membereskannya nanti setelah kita pulang. Sekarang lebih baik kau menonton televisi saja selagi menungguku,” aku menarik tangannya ke arah living room. Dan segera melesat ke kamarku untuk bersiap-siap pergi dengan Namjoon.

Oh, aku takkan membiarkannya menyentuh dapurku lagi.

*****

Author POV

“Oh.. Yoongi-ssi ??,” perasaan senang tiba-tiba menyeruak didada Hyejin saat melihat Yoongi yang secara kebetulan ada di kedai bubur yang ia dan Namjoon datangi.

Hyejin mengira ia tidak akan bisa bertemu dengan Yoongi lagi selain jika ia memiliki urusan pekerjaan dengannya, yang mana cukup kecil kemungkinannya mengingat Yoongi merupakan seniman musik yang bekerja secara independent tidak seperti para idol, ataupun entertainer lain yang menyandang gelar selebritis sehingga banyak kesempatan bertemu mereka di stasiun televisi maupun radio.

Dan karena itulah Yoongi menjadi salah satu tamu yang Hyejin undang ke program acaranya, yang di setiap episodenya selalu mendatangkan orang-orang non-selebritis namun menjadi the talk of the town alias Hot Issue.

Yoongi yang menggunakan nama Agust-D adalah seorang rapper underground yang belum lama merilis album mixtape di channel Youtube nya dan voila, meski tanpa proses marketing dan tidak untuk dikomersialkan, album mixtape nya menjadi viral, bahkan menempati peringkat pertama sebagai album mixtape korea paling banyak ditonton dan diunduh. Rumor mengatakan banyak agensi musik besar menawari kontrak kerjasama dengannya sejak saat itu yang sepertinya belum ia tanggapi.

“Ah.. Annyeonghaseyo Hyejin-ssi,” ia memandang ke arah Hyejin kemudian berpindah menatap Namjoon.

“Namjoon-ah, perkenalkan ini Yoongi, rapper yang kemarin kuundang di programku, yang kuceritakan tempo hari kepadamu. Yoongi-ssi, ini Namjoon kekasihku,” Namjoon mengulurkan tangannya yang disambut dengan gerakan malas dari Yoongi.

“Aah~ kau yang disebut Agust-D itu? Aku banyak mendengar tentangmu dan musikmu cukup keren,” puji Namjoon ramah, tidak menyadari hawa tidak bersahabat dari Yoongi. Atau Namjoon pura-pura tidak menyadarinya.

“Bolehkah kami bergabung denganmu Yoongi-ssi??,” pertanyaan Hyejin sukses membuat kedua laki-laki tersebut mengangkat alis masing-masing.

“Kalau kau tidak keberatan Yoongi-ssi,” lanjut Namjoon membuat Hyejin tersenyum karena kekasihnya tidak merasa segan walau harus bergabung dengan orang yang tidak ia kenal.

Yeah, why not?,” berusaha untuk sopan, Yoongi mempersilahkan mereka berdua duduk sebelum melanjutkan makannya.

Setelah Hyejin dan Namjoon menyebutkan pesanannya kepada pelayan yang datang menghampiri mereka, Hyejin mencoba membuka obrolan.

Jagiya, apa kau bisa mengendarai sepeda motor?,” Yoongi bergidik saat mendengar panggilan sayang Hyejin pada kekasihnya.

“Aku pernah mengendarainya tapi entah sudah beberapa tahun yang lalu. Why though, Queen??,” tanya Namjoon, memusatkan seluruh atensi nya kepada wajah cantik Hyejin walau tanpa make-up dan rambut diikat seadanya.

‘Queen?? Seriously??’ pikir Yoongi sambil bergidik lagi.

“Tadi malam Yoongi yang mengantarku pulang menggunakan sepeda motor, dengan angin yang menerpa wajah kita secara langsung ternyata itu lebih menyenangkan dibanding naik mobil, dan Yoongi-ssi terlihat keren sekali mengendarai sepeda motor,” tutur Hyejin dengan ceria sambil mengingat kejadian semalam, tidak menyadari ekspresi kedua pria di hadapannya.

Yoongi sendiri merasakan ada sedikit perasaan bangga di dadanya menyadari ada seorang wanita yang memuji dirinya didepan wajah kekasihnya sendiri secara langsung, namun sebagai sesama pria ia bisa merasakan perasaan tidak enak jika kekasih kita memuji pria lain, jadi ia mulai mengamati ekspresi wajah Namjoon, mencoba mencari sedikit torehan kekecewaan atau apapun itu, namun… Nihil. Yang ia lihat justru senyum yang seperti sudah terpatri secara permanen di wajah Namjoon yang memandang kekasihnya dengan penuh sayang.

“Oya? Wah, sepertinya aku harus menjual mobilku dan menggantinya dengan sepeda motor kalau begitu,” kata Namjoon sambil mengelus kepala Hyejin. Yang membuat Hyejin memicingkan matanya, memastikan keseriusan perkataaan kekasihnya.

Melihat perlakuan Namjoon terhadap Hyejin, entah mengapa menimbulkan perasaan aneh pada Yoongi. Seperti ia merasakan betapa sayangnya Namjoon kepada Hyejin dan itu mengganggunya.

Wait..!! What..?? Apa-apaan aku ini? Apakah terlalu lama sendiri membuatku risih melihat orang bermesraan. Tapi aku yakin bukan perasaan itu yang kurasakan sekarang, melainkan perasaan.. Cemburu? Oh, No way. Mustahil aku merasa cemburu. Tidak mungkin kan kalau aku memiliki ketertarikan pada wanita yang baru aku temui sekali ini..

Yoongi menggelengkan kepalanya berusaha menyingkirkan pikiran anehnya. Dan memilih fokus kepada makanannya yang mulai mendingin.

Di lain sisi, Namjoon menangkap senyuman dan tatapan yang berbeda dari kekasihnya tertuju pada pria pucat yang sedang fokus dengan makanan dihadapannya. Membuatnya tanpa sadar bertekad, untuk mencari cara dan melakukan apapun itu agar kedepannya senyum dan tatapan itu hanya diperuntukkan Hyejin untuk dirinya.



** TBC **


Do you like the story of this fanfic?
I hope so..

Maafkan kalau ff ku ini terlalu hambar ceritanya hehe.. Kritik dan saran kalian sangat berguna untuk memperbaiki ff ini kedepannya..

See ya in the next chapter 💋💋

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 98.7K 119
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...
1.5M 26.1K 53
What if Aaron Warner's sunshine daughter fell for Kenji Kishimoto's grumpy son? - This fanfic takes place almost 20 years after Believe me. Aaron and...
292K 14.1K 94
Riven Dixon, the youngest of the Dixon brothers, the half brother of Merle and Daryl dixon was a troubled young teen with lots of anger in his body...
174K 7.9K 104
In the vast and perilous world of One Piece, where the seas are teeming with pirates, marines, and untold mysteries, a young man is given a second ch...