LIES

By xxxtans

48.7K 6.1K 836

Berusaha lepas dari mantan kekasihnya, pemuda bernama Song Mino itu kemudian menjalin hubungan dengan wanita... More

Prolog
{1}
{2}
{3}
{4}
{5}
{6}
{7}
{8}
{9}
{10}
{11}
{12}
{13]
{14}
{15}
{16}
{17}
{19}
{20}
{21}
{22)
{23}
{24}
{25}
{26}
Heartbreaking
Pengumuman
Urgent

{18}

1.1K 198 22
By xxxtans


Mino dan Irene memasuki sebuah Flower Shop, karena mereka berjanji akan bertemu dengan Wendy dan Tae Hyun di toko tersebut. Wendy dan Tae Hyun sedang asik-asiknya memilih bunga sambil bercengkrama satu sama lain. Sedangkan Mino tidak tahu harus berbuat apa. Dia hanya melihat Irene yang sedang melihat-lihat bunga dari kejauhan.

"Ada yang bisa saya bantu ?"

Suara penjaga toko itu mengagetkan Mino. Mino tersenyum canggung dan menggaruk kepalanya yang bahkan tidak terasa gatal.

Penjaga toko itu tersenyum ramah. Dia kemudian terlihat melihat-lihat beberapa bunga yang terletak di sampingnya. Dia mengambil sebatang dan mengarahkannya ke hadapan Mino.

"Namanya Hydrangea, bunga lambang ungkapan rasa syukur dan perasaan tulus sepenuh hati. Bunga ini juga dapat mengungkapkan isi hati dari sang pemberi, seperti ungkapan 'terima kasih karena telah memahamiku'. Bunga ini banyak macamnya, dan kurasa warna biru langit ini akan sangat cocok dengan kekasihmu"

Penjaga itu dengan sabar dan senyum yang tidak pernah pudar menjelaskannya pada Mino. Mino menatap bunga itu dan Irene bergantian. Warnanya indah, akan sangat serasi dengan dress yang dipakai Irene hari ini.

"Baiklah, aku ambil satu"

Penjaga itu mengangguk dan segera membungkus bunga yang dipesan oleh Mino.

"Mino-ya, ayo kita ke restoran. Wendy sepertinya mulai lapar" Tae Hyun menghampiri Mino dengan Wendy yang merangkul lengannya. Wendy mempoutkan bibirnya dan mengangguk perlahan ketika tatapan Mino beralih kepada dirinya.

"Duluan saja, aku menyusul Irene dulu. Kita ketemu di restoran"

"Baiklah" Tae Hyun kemudian menggandeng Wendy untuk meninggalkan toko tersebut.

"Ini bunganya Tuan"

"Oh ya terimakasih" Mino mengulurkan beberapa uang dan mengambil bunga itu. Mino berjalan mendekati Irene sambil menyembunyikan bunga itu di balik punggungnya.

"Kita ke restoran sekarang, sepertinya Wendy sudah mulai lapar"

Irene menoleh begitu mendengar suara Mino di dekatnya. Dia kemudian mengangguk dan berjalan mengikuti Mino keluar dari toko bunga itu.

"Joo Hyeon-ah..."

Mino memanggil Irene tepat saat gadis itu akan memasuki mobil. Irene menoleh dan memandang Mino dengan tatapan bertanya-tanya.

"Ada apa ?"

Mino tidak menjawab dan hanya menyodorkan bunga yang sedari tadi bersemayam di balik punggungnya.

"Mm ? Bunga ?" Irene bingung dengan pemberian bunga yang tiba-tiba dari pemuda itu.

"Aku rasa bunga itu cocok buatmu"

Mino segera melesat menuju bangku kemudi setelah mengatakan sepenggal kalimat itu. Dan Irene, masih dengan tatapan bingung yang melekat di wajahnya, akhirnya memasuki mobil bersama bunga yang kini berada dalam genggamannya.


***


Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Kedua pasangan sudah akan beranjak pulang, ketika tiba-tiba mereka melihat Jin Woo yang muncul dari balik sebuah mobil.

"Kupikir kalian hanya berteman. Aku tidak menyangka bahwa hubungan kalian lebih dari itu"

Mino berdiri diam. Tidak menanggapi ucapan Jin Woo yang sangat jelas menyinggungnya. Sedangkan Irene, kegugupan jelas terpancar dari kedua bola mata gadis itu.

"Mm...Jin Woo-ssi...aku bisa menjelaskan padamu"

Jin Woo menatap Irene dan kemudian pandangannya beralih ke setangkai bunga yang berada dalam genggaman gadis itu.

"Hydrangea ? rupanya Mino ingin berterimakasih padamu Irene-ssi....." Jin Woo memutar matanya sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "...kalau aku boleh tau, terimakasih dalam hal apa ? karena kau telah menjadi temannya atau karena kau selalu ada untuknya ?"

"Jin Woo-ssi...!!" Irene hampir berteriak mendengar ucapan yang keluar dari mulut Jin Woo tanpa henti.

"Kau tahu Irene-ssi, aku setiap hari hampir gila karena menunggu balasan darimu. Dan setiap kali aku ajak untuk keluar, kau selalu punya seribu alasan untuk menghindari itu. Apa itu karena Mino yang katanya HANYA TEMANMU itu ?!" Tanpa pemuda itu sadari suaranya telah naik satu oktaf.

"Ohh.....rupanya hanya teman ? aku sudah menduga hal itu. Kau tidak mungkin secepat itu melupakanku Song Mino"

Mino membelalakkan matanya ketika melihat mantan kekasihnya itu tiba-tiba keluar dari sebuah mobil.

"Kang Seul Gi...." Mino menyipitkan matanya.

"Ya..ini aku. Kang Seul Gi. Mantan kekasihmu !!" Ucap gadis itu santai.

Wendy dan Tae Hyun pelan-pelan menjaga jarak dari empat orang yang sedang bersitegang itu. Sama sekali tidak ada niatan untuk ikut campur. Tae Hyun yakin Song Mino pasti akan bisa mengatasinya.

"Apa kau bilang tadi ? aku tidak bisa melupakanmu ?..." Mino selangkah lebih maju mendekati Seul Gi yang masih berdiam diri di samping mobilnya. ".....maaf karena mengecewakanmu, tapi aku sudah benar-benar melupakanmu"

"Oh yaa ..?" Seul Gi menunjukkan ekspresi terkejutnya yang terbaik. "Kupikir aku punya bukti yang lebih kongkret. Haruskah aku menujukkannya pada Seung Hoon ? kau tahu pasti apa yang terjadi jika Seung Hoon tahu hal ini bukan ?"

Mino mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Irene menatap hal itu dengan cemas.

"Kau mengancamku ?"

"Tidak...tidak. Mino-ya aku tidak akan berani mengancammu. Aku hanya akan bicara yang sebenarnya"

Mino menarik napas dalam-dalam. Dia memejamkan matanya sejenak sebelum kemudian tatapannya mengarah tajam pada Seul Gi. "Apa maumu ?"

Seul Gi menyunggingkan senyumnya dan menatap Mino dan Irene bergantian. "Akui saja bahwa kau tidak bisa melupakanku dan memilih untuk pura-pura berkencan dengan gadis di belakangmu itu"

Mino dan Irene sama-sama terkejutnya. Irene bahkan sampai menggigit kuku jarinya. Dia berpikir keras apa yang harus dilakukannya dalam kondisi seperti ini. Dan tiba-tiba satu ide gila terlintas dalam kepala gadis itu. Dia menatap Mino dan Jin Woo secara bergantian. Irene melihat tangan Mino yang mengepal sedari tadi itu mulai terlihat memerah. Gadis itu mengambil napas dalam-dalam sebelum menjalankan rencananya.

"Seul Gi-ssi berhentilah menekan Mino"

Baik Seul Gi maupun Mino menoleh ke asal suara. Mino kaget melihat Irene yang tiba-tiba saja sudah ada di hadapannya. Mino memandang Irene dengan tatapan bertanya-tanya, tapi gadis itu mengabaikan tatapan Mino dan malah menatap Seul Gi.

"Apa hakmu melarangku?"

Seul Gi sedikit terkejut dengan tindakan Irene yang tiba-tiba. Tapi Seul Gi segera menutupinya dengan sikap dinginnya.

"Kau masih ingin aku menjelaskannya lagi? Tidak cukup televisi dan media sosial yang memberitahumu? Kau masih ingin aku mengulanginya lagi ?! "

Seul Gi masih terdiam. Menunggu Irene melanjutkan apa yang ingin diucapkannya. Walaupun Seul Gi tahu betul apa yang dimaksud oleh Irene.

"Dengan senang hati aku akan mengulanginya di depanmu. SONG MINO.ADALAH.KEKASIHKU"

Irene menekankan setiap katanya, berharap gadis itu tidak akan berpura-pura tuli ketika mendengarnya. Tapi tiba-tiba saja alis Irene menyatu melihat respon yang diberikan oleh Seul Gi. Seul Gi hanya menaikkan sudut bibirnya sedikit. Dan itu benar-benar membuat Irene marah. Mino yang masih terkejut mendengar kata-kata Irene hanya bisa terdiam di tempat. Tidak tahu harus bereaksi apa dan bagaimana.

Wendy dan Tae Hyun masih setia menonton drama yang terjadi di depan kedua mata mereka sendiri dengan tenang. Sedangkan Jin Woo menatap tidak percaya pada statment yang di kemukakan Irene baru saja. Song Mino adalah kekasihnya ? apa-apaan ini ?

"Kau hanyalah pelarian Mino semata Irene-ssi. Jangan berpikir terlalu jauh dan merasa bahwa dirimu spesial"

Irene sudah benar-benar tidak bisa menanggung amarah yang tiba-tiba saja muncul dalam dirinya. Irene tidak terima dengan kata-kata yang Seul Gi lontarkan barusan pada dirinya.

"Kita lihat saja apakah aku memang hanya pelarian bagi Mino atau tidak"

Seul Gi mengernyit bingung mendengar serangan balik Irene. Irene mendekati tempat duduk Mino dan menatap wajahnya. Mino yang masih bingung dengan kejadian tiba-tiba di depannya hanya bisa menatap Irene dengan pandangan bertanya-tanya. Hingga tiba-tiba saja Irene mendongakkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Mino hingga tidak ada batas lagi antara bibirnya dan bibir milik pemuda Song itu. Irene mencium Mino dengan lembut. Tapi mata Irene yang tadinya tertutup membuka begitu dirasakannya ciuman lembut yang diberikannya telah berubah sebagai ciuman yang lebih menuntut. Ya...Mino melumat bibirnya. Tapi sepertinya Irene juga menikmatinya karena sedetik kemudian dia menutup matanya dan mulai mengikuti permainan Mino. Tangan Mino yang memegang tengkuknya membuat Irene melakukan hal yang sama. Dia melingkarkan lengannya pada leher Mino dan mulai menikmati permainan mereka.

Seul Gi yang terkejut dengan tindakan Irene yang tiba-tiba saja mencium Mino hanya bisa mengepalkan tangannya. dia tidak bisa lagi menahan amarahnya melihat tindakan Irene. Wendy dan Tae Hyun bahkan hanya bisa membelalakkan matanya melihat hal itu.

"Irene-ssi....." Panggil Jin Woo lirih. Sangat lirih sampai bahkan Irene dan Mino yang berjarak hanya beberapa langkah darinya tidak dapat mendengarnya.

Sedangkan Irene dan Mino yang tiba-tiba saja sadar bahwa mereka sedang di tempat umum, akhirnya membuka mata mereka dan menyudahi ciuman panas mereka. Irene yang kemudian merasakan jantungnya sedang tidak bekerja dengan normal, menarik nafas dalam-dalam dan menatap Seul Gi yang sedang menahan amarahnya.

"Apakah itu respon untuk orang yang hanya dia anggap sebagai pelarian?"

Irene menunjukkan smirk-nya dan Seul Gi jelas tidak menyukai hal itu.



***




TBC

Continue Reading

You'll Also Like

472K 35.5K 40
Hidup Linka yang menurutnya flat semenjak keluar dari panti asuhan mendadak berubah saat seorang cowok datang dan mengaku sebagai anaknya. ** Linka t...
87.8K 6.6K 47
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
144K 9.5K 41
KIM TAEHYUNG narenda, yaitu mafia yg terkenal dengn kekejamannya JEON KOOKIE liviendra, yaitu seorang namja cantik yg ditinggal mati kedua orang tua...
68.2K 3.3K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++