Love is NO Perfect

بواسطة AngieFaa_

109K 6.3K 394

Cinta? Ya, cinta tak selalu dapat berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Di dalamnya terdapat banyak rint... المزيد

(1) After Married with You
(2) When I Go
(4) Back to You
(3) Waiting You
(5). Find You
(6). I'm Sorry
(7). I Can't Forget You
(8). With You Again
(9). Honeymoon in Paris
(10). Meet Someone
(12). Broken Home
(13). Sorry, I must Go
(14). Hope
(15). Destiny
(16). About Love
(17). You and I
(18). Your Departure
(19). Who is She?
(20). A Storm that Subsided
(21). The New Beginning
PEMBERITAHUAN!!
(22). What about My Heart?
(23). Goes to Belgia
(24). Ji Eun's Death (END)
COMING SOON!!

(11). Mistake

4.1K 237 14
بواسطة AngieFaa_

Luka itu kini kembali membuka. Kesalahan dalam masa lalu kini terjadi lagi. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi. Aku sudah muak dengan segalanya. Jika memang itu yang kau inginkan, maka aku akan pergi. Terima kasih untuk segalanya.

~•~

Setelah diizinkan dokter, Mark mengantarkan Baekhee pulang. Kini Mark sudah sampai di depan apartemen Baekhee.

"Mark, gomawo sudah mengantarku pulang. Gomawo juga tadi kau membawaku ke rumah sakit. Kajja masuk dulu ke apartemenku!" ucap Baekhee setelah turun dari mobil Mark.

"Cheonma. Ah tidak usah, Baek. Aku harus segera pergi. Soalnya banyak urusan yang belum selesai. Jadi, masuklah ke apartemen mu ini dingin!" balas Mark.

"Ah arraseo! Hati-hati Mark~" Baekhee melambaikan tangan ke arah Mark.

"Ne, aku pergi dulu ya! Besok aku akan ke kafe mu lagi, pai pai~"

"Pai pai, jangan ngebut ya!"

Setelah mobil Mark berputar balik meninggalkan apartemen Baekhee, Baekhee segera masuk ke apartemen nya.

"Eoh oppa sudah pulang?" gumam Baekhee ketika melihat sepatu sang suami sudah tertata di ruang tamu.

"Oppa~" panggil Baekhee.

"Ah, Baek kau sudah pulang? Bagaimana keadaanmu? Kenapa kau tak meneleponku untuk menjemputmu?" Chanyeol keluar dari kamar dan langsung menghujani Baekhee dengan berbagai pertanyaan.

Btw, Chanyeol sudah tahu jika Baekhee pulang diantar seorang namja asing. Bahkan, Baekhee melambaikan tangan pada sang namja ketika akan pergi. Seolah-olah kenal dengan namja asing itu, Baekhee terlihat sangat akrab dengannya.

"Aneh. Padahal Baekhee tidak biasanya diantar oleh seorang namja. Kalaupun aku tidak menjemputnya, Baekhee akan pulang naik taksi. Tapi ini apa?" batin Chanyeol.

"Hehe... Aku baik-baik saja Oppa. Oh ya, tadi aku-" Sebelum Baekhee melanjutkan perkataannya Chanyeol langsung memotongnya.

"Kau diantar oleh namja asing dan kau menerimanya. Kau tidak biasanya seperti ini. Apa kau..."

"Anni, Oppa. Aku bisa jelaskan. Namja itu-"

"Apa yang bisa kau jelaskan? Semuanya sudah jelas di mataku. Kau... Apa kau bermain di belakangku? Iya kan?" Lagi-lagi Chanyeol kembali memotong ucapan Baekhee.

"Hah? Anni Oppa, itu tidak benar. Oppa, ku mohon jangan salah paham dulu. Biarkan aku menjelaskannya. Namja itu-"

"CUKUP BAEKHEE!! AKU TIDAK MAU MENDENGAR ALASANMU!" Bentak Chanyeol kemudian berjalan meninggalkan apartemen.

"Oppa!! Oppa, tunggu! Ku mohon dengarkan penjelasanku... Hiks hiks... Oppa, aku bisa jelaskan semuanya. Oppa, namja itu adalah temanku yang sudah banyak membantuku. Aku berhutang budi padanya. Dia namja yang telah menyelamatkanku dari keterpurukanku karena mu. Namja itu sudah seperti kakak bagiku. Ku mohon kau jangan salah paham Oppa hiks hiks..." ucap Baekhee sambil menangis ketika sang suami telah meninggalkan apartemen.

Chanyeol pov
Saat ini aku sedang mengendarai mobilku dengan kecepatan di atas rata-rata. Pikiranku kalut mengingat kejadian tadi. Aku tidak menyangka istriku akan bermain di belakangku. Apa dia sudah tidak mencintaiku lagi? Tapi itu juga ada benarnya mengingat diriku dulu pernah seperti dia. Mungkin saja ini balas dendamnya. Tapi yeoja sebaik Baekhee mungkinkah melakukan itu?

"Aggrrhh... Sial! Kenapa sesak sekali rasanya saat mengingat kejadian tadi? Apakah aku cemburu? Bahkan aku membentak Baekhee tadi." monologku.

"Anni, aku tidak mungkin cemburu kan? Hatiku hanya untuk Luna. Tidak-tidak, aku tidak boleh cemburu. Tapi aku ini kenapa Ya Tuhan? Kenapa dadaku sesak sekali, bahkan aku membentak Baekhee. Dia pasti sudah menangis sekarang. Ckck, kenapa aku masih peduli padanya? Dia kan sudah berselingkuh di belakangku." lanjutku bermonolog.

Aku melajukan mobilku menuju sebuah bar "Night Club". Disinilah aku sekarang menenangkan pikiranku yang sedang kalut. Sebenarnya dulu aku sering bermain disini. Namun akhir-akhir ini karena Baekhee sudah kembali, aku berniat untuk berhenti bermain di bar ini. Tapi percuma saja, aku masih tetap mengunjungi bar ini karena Baekhee sendiri yang membuatku seperti ini.

Aku sudah sampai di bar. Kini mataku mengedarkan pandangannya ke sebuah sofa di bagian pojok. Aku mendekati sofa itu dan mendudukkan diriku. Seorang yeoja menghampiriku. Yeoja itu sangat cantik dan cukup menggoda sebenarnya namun aku tidak nafsu padanya.

"Annyeong tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya yeoja itu.

"Tidak. Terima kasih, aku tidak membutuhkanmu nona. Sebaiknya Anda pergi dariku."

"Ck, sombong sekali kau!" gumam yeoja itu namun masih terdengar olehku. Beruntung, saat ini aku tidak ingin emosiku melunjak. Jadi aku hanya diam saja meski telah mendengar umpatan dari yeoja itu. Yeoja itu kini berjalan menjauhi tempat dudukku.

"Pelayan!" panggilku pada seorang maid di bar itu.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Bawakan aku Red Wine dua botol!"

"Baiklah tuan, tunggu sebentar."

Tak lama kemudian minumanku datang. Red Wine adalah minuman favoritku. Aku sangat menyukainya karena kadar alkoholnya tinggi dan jika aku meminum ini pikiranku menjadi tenang meskipun kepalaku sedikit pusing.

Aku mulai meneguk segelas wine itu. Bagiku ini masih belum apa-apa. Aku pun meneguk lagi segelas wine. Begitu terus hingga akhirnya pikiranku menjadi tenang dan aku benar-benar mabuk. Biasanya aku hanya meminum satu botol Red Wine, namun kali ini aku meminum dua botol sekaligus. Untungnya aku masih bisa sadar dan belum sepenuhnya mabuk di luar kendali.

Entah kenapa saat ini pikiranku melayang pada Luna. Aku sangat merindukannya. Aku ingin sekali bertemu dengannya. Ah ya! Aku ingat, Luhan, yeoja itu sangat mirip dengan Luna. Aku harus menemuinya.

Aku keluar dari bar kemudian melajukan mobilku ke apartemen Sehun. Sesampainya disana, aku segera mengetuk pintu apartemen Sehun. Tak lama kemudian seorang yeoja membukakan pintu. Dan aku tahu itu Luhan.

Kepala ku semakin pusing. Bahkan untuk berjalan pun aku tidak sanggup. Kini aku sudah mencapai batasanku dan sebentar lagi kesadaranku akan di luar kendali.

"Chanyeol-ssi?" Luhan terkejut melihatku datang ke apartemen nya sambil berjalan sempoyongan. Ia segera membantuku masuk ke apartemen nya dan mendudukkan ku di sebuah sofa.

Chanyeol pov end

Luhan pov
Setelah aku mendudukkan dirinya di sofa aku berpikir untuk membuatkannya teh jahe agar mengurangi kadar alkoholnya. Aku tahu dia sedang mabuk berat.

"Aku akan membuatkanmu teh jahe untuk mengurangi kadar alkoholnya." ucap Luhan sambil berjalan ke arah dapur.

Tak lama kemudian aku menghampiri Chanyeol sambil menyuguhkan teh jahe yang kubuat tadi.

"Ini minumlah teh jahe nya! Aku akan menelepon Sehun dulu." Aku bangkit dari tempat dudukku namun Chanyeol segera menahanku.

"Ada apa Chanyeol-ssi?"

"Luna-ya, temani aku malam ini" ucapnya tanpa sadar sambil menarikku ke dalam pelukannya.

Deg

Tiba-tiba dia langsung mencium bibirku dengan kasar. Aku meronta dan mencoba mendorongnya kemudian memukul-mukulnya. Namun semua yang ku lakukan sia-sia, dia terlalu kuat untuk ku lawan. Dia kini semakin memperdalam ciumannya.

Plak
*Aku menampar Chanyeol*

"Apa yang kau lakukan Chanyeol-ssi?" Aku semakin memundurkan diriku hingga tubuhku menyentuh dinding. Dia bersmirk kemudian berjalan mendekatiku. Dia segera mengunci pergerakanku dan meneruskan aksi ciumannya. Tiba-tiba dia menggendongku dan menghempaskan tubuhku di sofa.

"Lepas hiks lepaskan aku br*ngsek! Lepaskan aku hiks hiks" Dia semakin menjadi-jadi. Aku sudah tidak kuat lagi melawannya.

Ah ya, ponselku! Untung saja ponselku masih ada di saku celanaku bagian belakang. Aku mencoba menghubungi Sehun tanpa sepengetahuannya. Namun aku tidak bisa melihat layar ponselku. Aku pun menekan kontak seseorang yang entahlah aku tidak tahu siapa orang yang ku hubungi ini. Aku berharap orang itu bisa menolongku dari kejadian ini.

"Kumohon, siapapun bantu aku hiks hiks..." ucapku dalam hati.

Luhan pov end

°
°
°
°
°

Di lain pihak, seorang yeoja bertubuh mungil sedang berada di kamarnya sambil menundukkan kepalanya menangis sesenggukan. Tiba-tiba ponsel nya berdering. Tertera nama "Luhan" di layar ponsel nya.

"Luhan?" kejutnya. Yeoja itu segera menghapus air matanya dan mengangkat telepon.

"Yeobseyo Luhan-ah, ada apa kau meneleponku-"

"Eunghh... Lepash.. Ku mohonh tolong aku.. Siapapun tolong aku.. Eunghh.." suara desahan dari seberang.

"Luhan-ah! Apa yang terjadi padamu!? Kau di mana!?"

Luhan menangis sambil menahan desahannya. Dia masih meronta-ronta dan memanggil-manggil nama Sehun.

"Sehun, Sehun tolong aku hiks hiks..."

"Aku akan menolongmu Luhan-ah! Tunggu aku! Bertahanlah sedikit lagi!"

Pip
*Sambungan pun terputus*

Baekhee segera keluar dari apartemennya dan menaiki taksi. Ia segera menuju apartemen Luhan.

Baekhee pov
Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Luhan. Aku sangat khawatir padanya. Aku panik. Aku mencoba menghubungi Sehun namun tidak bisa. Ponselnya mati. Aku bertekad untuk menyelamatkan Luhan.

"Apa aku harus menghubungi Chanyeol oppa?" tanyaku pada diriku sendiri.

"Ah, Anni anni. Aku tidak boleh meminta bantuannya. Bahkan aku tidak tahu dimana dia sekarang. Oh ya, aku harus menghubungi Kai dan Kyungsi!"

Aku pun menghubungi Kai dan meminta bantuan mereka berdua -Kai dan Kyungsi- aku juga menyuruh mereka segera ke apartemen HunHan -Sehun dan Luhan-

Setelah 15 menit di dalam taksi, akhirnya aku pun sampai di depan apartemen HunHan. Aku segera turun dari taksi dan membayar ongkosnya. Kemudian aku berlari masuk ke dalam apartemen HunHan.

Tok tok tok

Ku ketuk pintu apartemen HunHan namun tidak seorang pun yang membukanya. Aku mendengar suara desahan seperti orang yang tengah bercinta.

"Luhan-ah! Buka pintunya!" Aku berteriak memanggil nama Luhan namun masih saja tidak ada yang membukakan pintu.

"Oh tidak! Luhan sedang dalam bahaya. Aduh bagaimana ini? Sehun juga tidak bisa dihubungi."

"Baekhee!!" Kai memanggilku sambil melambaikan tangannya. Kyungsi segera berlari ke arahku dan memeluku.

"Baek, kau tak apa kan?" tanya Kyungsi.

"Ne, Kyung aku tak apa. Tapi Luhan..." jawabku.

"Kai, aku mencoba berkali-kali mengetuk pintunya namun tetap tidak ada yang membukanya. Luhan ada di dalam. Ia sedang dalam bahaya. Bagaimana ini?" lanjutku sambil beralih menatap Kai.

"Aku akan mencoba mendobrak pintunya. Kalian menjauhlah!" ucap Kai. Aku dan Kyungsi menuruti perintah Kai.

Brak

Pintu berhasil didobrak oleh Kai. Kami segera masuk ke dalam apartemen Luhan.

"LUHAN!!!" pekik ku saat melihat Luhan seperti tengah diperkosa oleh seorang namja. Kai mendekati namja itu dan memukul wajahnya.

Aku dan Kyungsi segera memeluk Luhan yang masih terisak. Pakaiannya sudah tidak berbentuk lagi. Wajah Luhan penuh dengan air mata. Aku segera melepas jaketku untuk menutupi tubuh Luhan.

"CHANYEOL!!!" pekik Kai setelah memukuli namja itu.

"Hah? Oppa!? K-kau..."
Seketika aku terduduk lemas di lantai. Air mataku mengalir deras tanpa isakan. Hancur! Semua telah hancur! Pandanganku kosong menatap suamiku, Chanyeol Oppa.

"Baek..." panggil Kyungsi lembut kemudian memelukku. Ia menangis. Kini kami bertiga menangis. Luhan yang masih shock menangis sesenggukan sambil memelukku. Tidak. Seharusnya aku yang memeluk Luhan. Dia butuh seseorang untuk menenangkannya. Tapi aku sendiri juga terguncang melihat kejadian ini.

Baekhee pov end

~•~

Tbc
Annyeong chingu...!!!
Mian, ini ada adegan dewasa lagi. Mianhe... Sebenarnya aku tidak ingin menaruh adegan dewasa di cerita ini. Apalagi ini kan bulan Ramadhan. Tapi aku berpikir lagi, biar tidak melenceng dari ideku maka aku bumbui dengan sedikit adegan dewasa yang sebenarnya sangat mengganggu.

Maafkan author yang mungkin membatalkan puasa kalian...

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

774K 47.5K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
1.4M 121K 64
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
398K 14.6K 85
Katanya, tidak ada persahabatan yang abadi antara laki-laki dan perempuan. Lalu bagaimana jika keduanya menemukan seseorang yang berhasil meraih temp...
718K 70.3K 41
𝑫𝒊𝒕𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕𝒌𝒂𝒏 J. Alexander Jaehyun Aleron, seorang Jenderal muda usia 24 tahun, kelahiran 1914. Jenderal angkatan darat yang jatuh cinta ke...