Secret Lover

Av ari_scm

141K 17.4K 1.1K

Yunho merasa kesal karena kedua bumonimnya menjodohkan dirinya dengan seorang yeoja, padahal dia sudah memili... Mer

Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 5
Chap 6
Chap 7
Chap 8
Chap 9
Chap 10
Chap 11
Chap 12
Chap 13
Chap 14
Chap 15
Chap 16
Chap 17
Chap 18
Chap 19
Chap 20 (END)
After Married Part 1
After Married Part 2
After Married Part 3

Chap 1

13.3K 1K 58
Av ari_scm

Seorang namja tampan tengah duduk di sebuah kursi kebesaran miliknya, namun ada yang salah dengan wajahnya. Biasannya namja tampan itu selalu menampilkan wajah yang dingin dan kaku sambil terus memeriksa laporan dan membubuhi tanda tangan disetiap kertas. Tapi tidak saat ini, dia terlihat sangat frustasi dengan wajah yang memerah kesal tanpa memperdulikan tumpukan kertas yang menggunung dihadapannya. Bahkan beberapa kali dia merusak tatanan rambutnya yang membuatnya terlihat semakin sexy. Dengan kesal dia beranjak dari duduknya dan melangkah menuju pintu, sepertinya namja tampan dan gagah itu ingin menghilangkan penatnya dari masalah yang tengah dia alami, bahkan dia tidak sadar jika dasi yang dikenakannya telah lepas serta beberapa kancing terbuka yang memperlihatkan dada bidangnya yang kekar. Ketika sampai di lobi, terlihat beberapa karyawati menatapnya dengan penuh napsu.

"Rasanya aku akan pingsan melihat sajangnim memperlihatkan dadanya."

"Sangat beruntung yang akan menjadi pasangannya kelak."

"Sajangnim, terlihat semakin tampan dengan penampilan seperti itu."

"Jika dia bukan atasanku, mungkin aku akan mengambil gambarnya dan meng-uploadnya di social media."

"Bahkan actor yang sering kulihat ditelevisi kalah menggoda darinya."

Namja tampan itu tidak memperdulikan bisiskan para pegawainya dan terus melangkahkan kakinya menuju Maybach Exelero yang telah terparkir indah didepannya. Tanpa tahu jika seorang namja cantik tengah menatap atasannya dengan tatapan kesal sambil kembali melangkah dengan kaki dihentak yang membuat beberapa orang menatapnya aneh dan mulai kembali berkerja seperti semula.

....

Disinilah dia, menghirup aroma asin dengan angin kencang yang terus membelai wajah tampannya serta menghempas beberapa anak rambutnya ditemani beberapa kaleng beer yang sempat dibelinya disalah satu minimarket yang dilewatinya. Dia menatap indahnya pantai sambil terus memikirkan rencana yang akan dipilihnya. Sebenarnya dia sangat ingin menuruti kedua bumonimnya namun dia tidak mungkin meninggalkan kekasih yang sangat dicintainya, dan hal itu membuatnya sangat frustasi. Ingin dia bercerita dengan sang adik namun dia tahu makhluk evil itu tidak dapat diajak untuk berdiskusi dan malah meledeknya meskipun begitu adiknya punya berbagai ide licik yang dapat sedikit membantunya.

Namja tampan itu terus termenung hingga dering ponsel mengejutkannya. Dengan segera dia mengangkat ponsel itu ketika melihat nama sang kekasih yang menghubunginya. Terdengar sang kekasih yang mengomelinya karena meninggalkan kantor dengan tiba-tiba disertai nada yang terdengar khawatir yang membuat namja tampan itu tersenyum kecil seyara terus mendengarkan segala ocehan penuh perhatian yang sesekali dibalasnya dengan lembut.

Usai memutuskan hubungan ponsel, namja tampan itu segera meninggalkan pantai menuju apartement sang kekasih dengan senyum kecil di wajah tampannya dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celana bahan yang dikenakannya. Dia mengendarai mobil dengan perasaan yang sedikit lega setelah mendengar ocehan lucu kekasih. Sepertinya dia memutuskan untuk memilih sang kekasih meski harus membangkang dengan kedua bumonimnya.

...

Seorang namja cantik tengah merapihkan beberapa kertas penting dengan bibir plumnya yang terus bergerak. Sesekali terdengar gerutuan serta makian kecil dari bibir merkah itu dengan tangan yang terus menyusun tumpukan kertas dimejanya.

"Jaejoong-ah, bibirmu akan jatuh jika kau terus memajukannya seperti itu." ujar seorang yeoja berwajah oriental yang sepertinya rekan kerja si namja cantik.

"Kau menyebalkan Nami-chan." Ujar namja cantik dengan bibir yang terus dipoutkan imut.

"Kenapa kau sangat imut dan cantik, huh?" Yeoja yang bernama Minami itu mencubit bibir Jaejoong yang terpout imut.

"Aku ini tampan dan tidak imut apalagi cantik seperti yang kau katakan."

"Baiklah, lalu kenapa kau membereskan perkejaanmu, apakah kau akan pergi?"

"Aku akan pulang lebih awal, aku sudah janjian dengan kekasihku di apartement."

"Berhati-hatilah kau jika berdua di apartement, aku takut sebulan kemudian kau kekantor dengan membawa calon keponakanku di perutmu." Goda Minami yang membuat Jaejoong merona dan menatapnya dengan mata yang membulat kesal yang terlihat imut.

"AISH!!! Aku tidak mungkin melakukan itu dengannya. Kau ini! lebih baik aku segera pergi." Jaejoong mulai meninggalkan meja Minami dengan kaki yang menghentak kesal.

"Hati-hati Joongie-ah..." ujar Minami itu seraya melambaikan tangannya kepada Jaejoong yang membalasnya dengan menjulurkan lidah yang membuat yeoja keturunan Jepang itu tertawa kecil sebelum melanjutkan pekerjaanya yang terhenti.

...

Jaejoong yang baru saja membuka pintu apartemennya terkejut ketika merasakan lengan kekar memeluk pinggang rampingnya dengan erat dan menariknya masuk. Lantas dia melemaskan tubuhnya ketika menghirup aroma yang telah dikenalnya serta membalas pelukan itu dengan kedua lengan kurusnya melingkari punggug kekar kekasihnya.

"Kenapa lama, heum? Aku terlalu lama menunggumu disini." Namja tampan itu menempelkan bibirnya dileher Jaejoong seraya mengecupnya lembut.

"Tadi ada sedikit masalah dengan bus yang aku tumpangi, sehingga aku dipindahkan ke bus lain yang membutuhkan waktu lama untuk sampai ketempat itu." Jaejoong mengusap lembut rambut berwarna hitam dan terasa lembut ditangannya.

"Kenapa tidak memintaku untuk menjemputmu?"

"Aku tidak mau merepotkanmu."

"Tapikan aku kekasihmu, dan dengan senang hati menjemputmu, Jae."

"Sudahlah, lebih baik aku memasak makan siang, kau pasti belum makan. Jja lepaskan pelukanmu." Namja tampan itu mulai melepaskan dekapannya dengan enggan. Jaejoong mulai menuju dapur sebelum mengecup singkat bibir sang kekasih yang menghasilkan bunyi decakan karena namja tampan itu menghisapnya dengan keras sebelum melepaskan bibir plum Jaejoong.

...

Dijalan yang sepi serta langit pekat yang disinari cahaya bulan sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang. Seorang namja tampan menatap jalan raya itu dengan senyum penuh arti terlukis indah diwajahnya sambil sesekali bersenandung mengikuti alunan lagu yang disetelnya. Sebelah tangannya meraih ponsel yang ditaruh di sebelah jok kemudi dan mulai mengetik sebuah pesan sebelum kembali menaruhnya kembali dengan seringai tampan dan mulai menambah kecepatan laju mobilnya.

Di sebuah mansion besar yang terlihat indah dan menawan dengan berbagai perabotan impor pilihan serta beberapa bingkai besar yang menampilkan foto keluarga dengan dua anak lelaki tampan itu terlihat sedikit ramai oleh perbincangan dua pasang paruh baya serta seorang yeoja cantik dengan mata indah yang memikat. Dua orang maid paruh baya menaruh beberapa macam kue kering untuk menjamu tamu sang tuan rumah. Terlihat seorang namja paruh baya tengah menyesap teh yang terhidang dengan perasaan gudah sekaligus khawatir seolah menunggu kedataan seseorang sambil sesekali membalas pertanyaan yang dilayangkan padanya.

Seketika lima pasang mata menolehkan pandangan kearah pintu masuk yang menampilkan seorang namja tampan dengan tatapan lega, seolah telah ditunggu-tunggu kedatangannya. Perlahan sang nyonya rumah menghampiri namja tampan itu dengan senyum dibibir yang dipolesi lipstick merah cantik dan menuntunnya kearah yeoja cantik yang tengah merona manis.

"Aigoo... inikah Yunho yang kau ceritakan padaku itu, dia terlihat sangat tampan."

"Jung Yunho imnida." Ujar namja tampan dengan senyum tipis dan segera mendudukkan diri ditempat kosong sebelah yeoja cantik.

"Sepertinya mereka sangat cocok, jadi bagaimana dengan rencana selanjutnya-..."

"Maaf, sepertinya aku hendak membersihkan diri terlebih dahulu. Kalian bisa lanjutkan perbincangannya. Permisi." Tanpa memperdulikan tatapan sang appa yang menyuruhnya tetap disana, Yunho mulai melangkahkan kakinya menuju lantai dua dimana kamarnya berada.

"Biarkan saja, dia pasti lelah usai bekerja sepanjang hari dan menyegarkan diri adalah pilihan tepat. Lebih baik kita lanjutkan rencana kedepannya..." Yeoja dengan mata indah itu menatap Yunho dengan pandangan sendu namun terdapat tekat kuat didalamnya. Perlahan senyum indahnya terlukis dibibir tipis nan cantik itu.

Yunho membanting tubuhnya kesal keatas ranjang dengan tubuh yang masih meneteskan air serta handuk yang melingkar dipinggang kokohnya. Dia menatap langit-langit kamarnya yang berwarna biru sambil terus termenung dan mulai mengusap rambut basahnya gusar lalu dengan segera dia beranjak untuk mengenakan pakaian.

Usai mengenakan pakaian, Yunho menuju balkon kamarnya untuk menikmati angin malam yang terasa sejuk seraya membelai lembut wajahnya sambil menatap ponsel dalam genggamannya seolah menunggu balasan dari seseorang. Terlihat sebuah pesan masuk lantas dengan sigap namja tampan itu membukanya yang menghasilkan seringai tajam terlukis indah di wajah tampannya sambil menatap cahaya bulan dengan lekat penuh arti.

Tbc

Fortsätt läs

Du kommer också att gilla

165K 14.6K 51
[END] "Aku hamil" "Anak?" Tanya salah satu dari mereka "Gatau" "Perkiraan udah berapa minggu? Bulan?" "Katanya sih baru 2 minggu" "Sebentar, buka...
Way to Guri☑☑ Av hyoojin0898

Slumpmässig kategori

66.3K 7.4K 22
Jaehyun merasa hidupnya sangat memuakkan dengan tekanan dari kedua orang tuanya, suatu hari ia bertemu dengan pemuda bernama Doyoung ketika pertama k...
1M 111K 98
Judul: War Prisioner Summary: Seorang Raja (Wan Yan Xu) yang jatuh cinta dengan tahanan perangnya (Su Yi). CHAPTER 80-95 (TAMAT) DI PRIVATE, jadi har...
70.5K 6.7K 49
"Aku tidak mencintaimu." Terlanjur percaya, yang tidak mungkin menjadi mungkin? Aku ingin... menghilangkan satu yang dapat mengubah seluruh hidupku. ...