ABDUCT LOVING

By glysherin

52.4K 2.1K 32

[Story Completed] Siapa yang ingin menjadi korban penculikan? Tentu saja tidak ada yang mau bukan... More

Welcome
A : Aku Dimana?
B : Tidak Ada yang Aku Inginkan dari Gadis Kecil Sepertimu
D : Api Tidak Akan Muncul Jika Tidak Ada Pengacunya
U : Aku Masih Belum Mengerti Dengan Perasaanku Sendiri
C : Kenapa Aku Merasa Kecewa?
T : Aku Hanya Ingin Menolong Seorang Bandit yang Sedang Sakit
Spada!
O : Aku Tertarik Dengan Penampilanmu
V : Kita Bertemu Lagi, Nona Alenna
I : Kalau Ingin Menangis, Menangis Saja. Jangan Sok Kuat.
N : Dia Terlalu Muda, Aku Tidak Setega Itu
G : Dia Benar-Benar Mencariku
Say Hello!

L : Kumohon, Hentikan Dendam Arthur

2.7K 123 2
By glysherin


          Alenna kini tengah berada di kamarnya. Ia menatap ke arah langit malam yang cerah melalui jendela. Hanya ada beberapa bintang yang muncul menemani rembulan, termasuk antares dan sirius beserta planet jupiter. Ia beruntung bisa melihat jupiter malam ini.

          Angin malam berhembus sepoi-sepoi, menerpa permukaan kulitnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Ia sudah berdiri satu jam disini, menatap langit malam. Sesekali dia berganti menatap jalanan yang ramai dengan mobil dan kendaraan lainnya.

          "Ayah, Bunda, aku merindukan kalian. Kalian sedang apa disana? Aku disini baik-baik saja. Penjahat itu tidak menyiksaku seperti di film film. Penjahat itu berbeda. Bolehkah aku menikah dengannya?"

          Tiba-tiba saja angin berhembus kencang. Tetapi bukan berasal dari jendela, melainkan dari belakang tubuhnya. Pintu kamarnya masih tertutup. Seharusnya tidak ada angin yang berhembus.

          "Hai, nona."

          Ada sebuah suara bagaikan angin berhembus melewati telinganya. Alenna segera menutup jendelanya beserta gorden.

          "Apa kau bisa mendengarku?"

          Alenna terkejut. Ada suara lembut seperti bisikan di telinganya.

          "Siapa kau?!"

          "Ternyata kau bisa mendengarku. Aku Liona."

          "Dimana kau? Apa kau hantu?!"

          "Aku bersamamu, di dalam pikiranmu. Aku bukan hantu. Aku hanya jiwa yang kesepian yang membutuhkan tubuh untuk aku gunakan."

          "Apa maksudmu?! Keluarlah dari pikiranku! Ku mohon!" Alenna mengacak-acak rambutnya.

          "Nanti kau akan mengerti sendiri."

          Tiba-tiba Alenna mendadak hilang kesadaran. Ia terbangun di tempat yang gelap dan sepi. Alenna berlari mencari jalan keluar namun sepertinya tidak ada jalan keluar disini.

⚫⚫⚫


          "Aku Liona, sayang. Apa kau tidak mengingatku?"

          Kini jiwa Alenna telah ditukar oleh jiwa yang lain. Tubuh Alenna berisi jiwa makhluk lain yang tengah berada di kamar Arthur. Berdua dengan Arthur sambil memeluk pria itu.

          "Liona? Tidak mungkin! Dia sudah meninggal delapan tahun yang lalu!" Arthur berusaha melepaskan pelukan gadis dihadapannya.

          "Aku Liona, Arthur. Aku masih bisa mengingat kenangan indah yang pernah kita lakukan bersama. Masa-masa SMA. Ketika kau mengajakku berkencan, menonton bioskop. Aku tidak akan pernah lupa, sayang."

          "Tidak mungkin kau itu Liona! Kau adalah Alenna! Hei, gadis kecil! Ini bukan saat yang tepat untuk bercanda! Lepaskan aku!"

          Alenna tiba tiba sadar. Ia kembali ke raganya. Alenna langsung melepaskan pelukannya, sedangkan wajah Arthur memerah menahan kesal.

          "Kau ini kenapa?! Kenapa tiba-tiba kau menjadi Liona? Kenapa? Apa kau mempunyai kelainan?" Arthur menjauhkan tubuhnya dari Alenna yang masih sibuk dengan dirinya sendiri.

          "INI SEMUA GARA-GARA KAU! DASAR JALANG!"

          Alenna langsung menutup telinganya saat ada yang berteriak di dalam pikirannya. Tubuhnya bergetar. Arthur berjalan mendekati Alenna dan menyentuh bahunya.

          "Ja-jangan mendekat!" Jerit Alenna.

          "Sebenarnya ada apa? Ceritakan padaku, aku akan mendengarkannya."

          Bukannya mendengarkan ucapan Arthur, Alenna malah berlari keluar dari kamar menuju kamarnya sendiri. Ia membuka pintu kamarnya lalu menutup kencang pintunya.

          "Apa yang sebenarnya kau inginkan?! Pergilah ke duniamu! Ku mohon jangan ganggu aku!"

          Alenna masih setia menutup kedua telinganya. Ada suara tangisan yang mendengung di pikirannya.

          "Aku ingin hidup, aku ingin bersama Arthur. Kumohon berikan ragamu untukku."

          "Aku Liona, kekasih Arthur." Wanita yang bernama Liona itu masih menangis di dalam pikirannya.

          "Apa kau bisa keluar? Kau sangat menggangguku. Kau bisa bercerita dalam wujud aslimu. Aku tidak takut dengan hantu, yang aku takutkan adalah kau akan mengambil alih hidupku."

          Tiba-tiba seorang wanita memakai jubah panjang berwarna putih berdiri di hadapannya. Alenna bisa melihat raut wajah wanita itu yang menampakkan kesedihan.

          "Aku adalah kekasih Arthur. Aku sudah mati."

          "Ya, aku tau kau sudah mati. Tidak mungkin kau masih hidup dengan wujudmu yang seperti ini." Alenna terkekeh mendengar ucapannya sendiri, sedangkan wanita itu melotot tajam ke arahnya.

          "Ah, maaf. Aku memang terlalu jujur."

          "Apa kau bersedia mendengar ceritaku?"

          "Tapi setelah ini kau harus berjanji tidak akan merasukiku lagi."

          Wanita itu tersenyum sambil mengangguk.

          "Waktu itu..."

          Johan tengah berulang tahun. Ia mengajak para sahabatnya—Arthur, Jesslyn, Liona—untuk makan malam di restoran China yang ada di pinggir danau. Jesslyn membawa mobil sendirian, sedangkan Arthur datang bersama kekasihnya, Liona.

          Sesampainya di restoran, mereka masuk ke dalam dan mencari kursi yang telah di pesan jauh hari. Mereka mulai memesan makanan. Setelah acara makan selesai, kini mereka tinggal menyantap makanan penutup.

          "Liona, ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Tapi tidak disini." Ujar Johan sambil menoleh ke arah Liona. Setelah mendapat izin dari Arthur, Liona akhirnya menyetujui ajakan Johan.

          Liona mengikuti langkah Johan dari belakang. Ketika mereka sudah berada di belakang restoran, Johan membalikkan tubuhnya lalu mencekik leher Liona.

          "Kau tau? Kedua orang tuaku mati karena orang tuamu! Mereka meninggalkan Julia yang masih kecil! Kini aku dan Julia hanya sebatang kara! Aku akan membalaskan dendam orang tuaku dengan membunuhmu. Maafkan aku, teman."

          Tubuh Liona terjatuh di atas tanah. Johan segera melemparkan tubuh Liona ke danau. Setelah semuanya beres, ia kembali ke dalam restoran.

          "Dimana Liona?"

          "Dia di toilet."

          Arthur merasakan ada sesuatu yang janggal dari tingkah sahabatnya ini. Ia pun menyuruh Jesslyn memeriksa Liona di toilet wanita lewat pesan singkat. Jesslyn pun permisi untuk ke toilet.

          "Ah, ya. Bagaimana kabar Julia?" Arthur berusaha memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

          "Dia baik-baik saja. Dia diasuh oleh bibi, lebih tepatnya seorang wanita tua yang bersedia mengurus kami berdua. Kami sudah menganggapnya sebagai keluarga."

          Ponsel Arthur bergetar, menampilkan notifikasi pesan singkat dari Jesslyn.

          From : Jessy

          Liona tidak ada di toilet.

          Arthur menatap tajam ke arah Johan yang tengah menatap sekeliling restoran. Apa yang sebenarnya sudah dia lakukan pada kekasihnya?

Keesokan harinya..

          "Ditemukan mayat seorang wanita kira-kira berusia dua puluh satu tahun, berambut coklat, menggunakan dress putih. Ada bekas merah di tengkuk lehernya. Mayat diperkirakan sudah tiga hari tenggelam di danau. Jasad masih diidentifikasi oleh pihak kepolisian."

          Arthur dengan gusar mematikan siaran berita di televisinya.

          "Sialan!"

          Arthur membanting remote tv. Arthur menggeram marah. Ia sudah curiga dari awal. Arthur bergegas menuju rumah Johan. Tetapi sesampainya disana, rumah Johan sudah dalam keadaan kosong.

          Selama satu tahun Arthur mencari Johan kemana-mana namun ia tidak menemukan Johan sama sekali. Selama satu tahun pula, Arthur merekrut anak buah yang memiliki bakat diatas rata-rata orang lain.

          Arthur tidak pernah tau bahwa Liona ada disampingnya, menatapnya sendu ketika Arthur mencoba menyembunyikan perasaan sakit yang ia rasakan setelah kepergian Liona. Hanya Liona satu-satunya wanita yang Arthur cintai.

          Semakin lama, organisasi yang awalnya untuk pencerahan berubah menjadi organisasi gelap. Merampok, menculik, membunuh orang yang dulu pernah merendahkan Arthur.

          Setelah sekian lama Arthur mencari Johan, akhirnya mereka tidak sengaja bertemu dan mampir di sebuah bar untuk berbincang-bincang. Arthur mendapat kabar bahwa Jesslyn menemukan keberadaan adik perempuan Johan. Arthur pun mengakhiri obrolannya dan meninggalkan Johan.

          Beberapa hari kemudian, adik Johan ditemukan mengambang di sungai dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Sejak saat itu, Johan membulatkan tekad untuk menjadi detektif.

          "Arthur menculikmu untuk memancing Johan agar bisa membunuhnya. Kumohon, hentikan dendam Arthur. Hanya kau satu-satunya harapanku untuk menyadarkan Arthur."

          "Jadi sebenarnya Arthur itu orang baik?"

          "Ya, dan sekarang aku sudah tenang. Kumohon hentikan semuanya. Aku tidak sanggup melihat Arthur yang semakin kejam." Sosok Liona kemudian menghilang bersama hembusan angin.

          Alenna mulai berkutat pada pikirannya. Memikirnya cara ke depan untuk menyadarkan Arthur.

~~

Continue Reading

You'll Also Like

167K 15.9K 57
gatau 🗿 nikmati saja.
17K 2.6K 140
Dia, Xue Fanxin, seorang jenius medis terkenal di abad ke-21, telah bertransmigrasi ke dalam tubuh putri Adipati Agung yang bodoh. Saat keburukannya...
194K 11.4K 25
[RE-POST] Masih proses repost ya guys, di tunggu saja. FOLLOW DULU SEBELUM BACA Sequel THE BIGGEST SECRET Takdir tak ada yang dapat menebak. Seperti...
837K 33.2K 50
[Complete] Apa jadinya, jika CEO sebuah perusahan yang begitu dingin, tidak pernah tersenyum,perfeksionis, bertemu dengan wanita bodoh, dan ceroboh...