EL

By Luluk_HF

32.4M 1M 79.7K

(NOVEL TERSEDIA DI GRAMEDIA DAN SEGERA DIFILMKAN) "Kamu tau, Mario..." "Aku merasa seperti hujan dan kamu se... More

PROLOG - I'm KING
Pertemuan Singkat - the King -
Penyihir Kecil !!
I'm QUEEN
Pertemuan Singkat - the queen -
" LO-!!! "
Penculikan
Guardian
Don't Do That Again, Ify !!
Anak Baru!!
Gue bukan Tuan Putri !!
Freedom for 5 Days !
Kita Tetanggan ?? Hell ~
Penyihir Kecil level Akut !
First Kiss ~,~
Salah orang !
Aku siapa ??
Si angkuh dan Si Penganggu !
Priority
.Despair.
Cinta beda usia.
Proposal~
Side to Side
Kejadian.
Kesalahan Fatal, Mario!
Penyesalan terbesar!
Dimana kamu Dafychi?
Gadis kecil
Perpisahan
Romantic-Night
Selamat malam, suamiku.
Selamat malam, istriku
Aku Pamit, Mario.
Langit dan Hujan.
Titik Cerah!
Penelfon?
OH GOD!
Pregnant ?
Merdeka!
Ampun!
Chicken-Rainbow!
Tuhan dan Mama
Kak Ando.....
KAPAL PESIAR
Nama Bayi
Short-story
Sebuah Petunjuk Nyata!
LAST PART
CUAP-CUAP AUTHOR (1)
INFO BONUS PART
#MENUNGGUNOVELEL - SATU
Remember Them (satu)
FIX COVER NOVEL EL DAN INFO PENGUMUMAN GA
Remember Them - Tiga
Remember Them - Empat
PRE ORDER NOVEL EL DIBUKA
COVER BARU DAN FILM NOVEL EL
MEET AND GREET DAN NOBAR #ELTHEMOVIE

Bertahanlah!

228K 14K 949
By Luluk_HF


Sarung hitam yang menutupi kepala Ando dan Ify dibuka paksa, kilauan cahaya memasuki kedua mata mereka, membuat keduanya harus menutup paksa kedua mata mereka lagi, tidak kuat dengan cahaya itu.

Ando dan Ify mengerjap perlahan, membiasakan cahaya yang memasuki retina mereka.

Pengelihatan mereka telah penuh, mereka berdua mengedarkan pandang, banyak sekali orang berpakaian hitam-hitam melingkar di ruangan besar ini, mereka berdua tengah berada disebuah pemandian tertutup. Sebuah kolam renang.

Ify merasakan kedua tanganya perih, Kedua kaki dan tanganya masih di ikat sangat erat, Ify dapat merasakan dibelakangnya juga ada beberapa orang yang sedang mengawasinya. Ia berlutut dan tidak bisa bergerak.

Ify mencari kakaknya, Mulutnya setengah terbuka, nasib sang kakak lebih parah darinya. Kedua tangan Ando digantung disebuah pilar besi, sehingga tubuh kakaknya bergelantung diatas sana. Ify mengigit bibirnya, tak tega melihat sang kakak seperti itu.

"Apa mau kalian sebenarnya?"tanya Ando membuka suara. Ia melihat Mr. Lay yang tengah berdiri di dekat dua pria yang ada disebrang sana sedang duduk sembari menyebulkan rokok di tangan mereka.

Ando tersenyum picik,

"Bukankah anda Mr. Zhuan dan Mr. Shin?" ucap Ando dingin dengan tatapan tajam ke dua pria paruh baya bermata sipit itu.

Suara tawa keduanya meledak-ledak, menertawakan keberanian Ando.

"Saya tidak tau bahwa Papa kamu dan anak-anaknya sebodoh ini!" ucap Mr. Zhuan, membuang puntung rokoknya dan menginjaknya.

"Bagaimana bisa kamu tidak tau selama ini ada Penghianat di rumah kalian? Hahahaha"

Ify merasakan darahnya naik, disini dirinyalah yang paling di bodohi. Selain kepercayaan papanya, tentu saja Mr. Lay adalah orang kepercayaan Ify. Pria itu mengikutinya kemana pun, pria itu selalu melindunginya dan menuruti perintahnya, bahkan tanpa sadar Ify juga telah menganggap Mr. Lay seperti keluarganya sendiri atau ayah keduanya.

"Ify nggak pernah nyangka, Mr. Lay sejahat ini sama Papa!" teriak Ify keras.

"Dasar pengecut! Penghia...."

Plaaaakk

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi pucat Ify, menghentikan kalimatnya. Ando yang di-ikat tidak jauh dari adiknya langsung kaget, kedua matanya terbuka. Ia menggeram menahan amarah. Tentu saja ia sangat tidak terima melihat sang adik di perlakukan seperti itu.

"Jangan sentuh adikku!!"

"LEPASKAN DIA!!" teriak Ando mengancam.

"Keberanian kamu boleh juga, bocah!" tawa Mr. Shin, pria itu menarik pistol dari sakunya, memutar-mutarnya dengan tatapam tajam.

"Saya dengar kamu seorang polisi" ucapnya lagi. "Polisi kok lembek hahaha"

"Polisi tapi sangat bodoh!"

Gigi Ando menggertak, kedua tanganya yang di-ikat mengepal kuat.

"Keluarkan box-nya" suruh Mr. Zhuan kepada beberapa pengawalnya.

Tak lama kemudian, dari balik pintu ada beberapa orang mendorong sebuah box kaca besar dengan ukuran 3 meter kali 3 meter berbentuk kubus dengan air penuh didalamnya. Ando mulai panik, apa yang direncanakan orang-orang ini.

Ando menggerakan pandanganya, orang-orang yang membawa box itu tadi berjalan mendekati Ify, adiknya. Kepanikan Ando bertambah. Ia berusaha menggerak-gerakan tubuhnya yang bergelantungan menahan kesakitan di tanganya, Ando mencoba melepaskan ikatanya, namun sia-sia saja. Tali ini seperti direkatkan kuat di pergelanganya.

"LEPASIN!!!"

"JANGAN SENTUH GUE!!" teriak Ify memberontak.

"Seret saja gadis itu!!" teriak Mr. Shin dengan raut marah.

Tanpa menunggu lama, dua orang berbadan besar berbaju hitam, menarik rambut Ify dan menyeret gadis itu tanpa rasa kasihan. Ify diseret seperti hewan yang tak berdosa.

"KAK ANDO SAKIITTTT!!"

"LEPASINN!!" jerit Ify menahan tangis.

"DAFYCHI!!!" teriak Ando sangat panik, adik perempuanya terlihat kesakitan.

Ify merasakan akar rambutnya memanas, tarikan tangan dua pria itu begitu kuat. Ify ingin sekali melewan tapi ia tak bisa bergerak sama sekali, kedua tanganya terikat dengan keras, erat, rapi dan tidak mudah untuk dibuka.

Ify menyumpah dalam hati, Mr. Lay sangat berpengalaman dalam hal ini dan sangat hapal kelemahan Ify. Ify pasrah tidak bisa berbuat apapun, ia berdo'a dalam hati akan ada orang yang menyelamatkanya dan kakaknya. Ia sangat berharap itu, papanya akan segera datang.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?"

"APA SEBENARNYA MAU KALIAN?" geram Ando menatap tajam. Mr. Zhuan dan Mr. Shin yang sangat puas melihat penderitaan adiknya.

Mr. Zhuan menggerakan kepalanya, menatap Ando sinis.

"Mau kami? Serahkan dokumen penting tentang rahasia perusahaan kami yang dipunya papa kamu"

"Kami tau kamu yang menyimpannya bukan?"

Ando mendesah berat, bibirnya ingin mengatakan kebohongan tapi tentu saja ia akan terlihat seprti orang bodoh!. Dengan jelas sore tadi, Rio ke kamarnya bersama Mr. Lay menitipkan dokumen itu, karena Rio tidak berani menyimpannya sebelum anaknya lahir. Nyatanya, semuanya hanya sebuah jebakan yang diciptakan Mr. Lay untuk dirinya dan Rio.

Ando menatap Mr. Lay tajam, pria itu telah merencanakannya dari jauh-jauh dan bertahun-tahun, Yang Ando tidak mengerti? Kenapa pria paruh baya itu melakukannya? Apakah kebaikan papanya sangat kurang kepadanya?.

"Apa saya boleh bertanya?" ucap Ando dingin.

"Silahkan" ucap Mr. Shin picik.

Ando menatap Mr. Lay.

"Kenapa anda melakukan ini Mr. Lay? "

Mr. Lay hanya diam, dengan tatapan kosong. Raut wajah pria paruh baya itu tak dapat terbaca. Tak lama kemudian, sebuah senyum singkat menghiasi wajah Mr. Lay diarahkan ke Ando, tanpa mengalurkan satu penjelasan pun.

"Kamu dan keluarga kamu yang bodoh! Kenapa bisa percaya dengan dia?" sunggut Mr. Shin licik.

"Dia adalah seorang tentara yang dipenjara dan saya membebaskannya, setelah itu saya memberinya tugas untuk memata-matai keluarga kamu, menjadi kepercayaan papa dan keluarga kamu lalu menghancurkan keluarga kamu dalam hitungan 1 detik ketika perusahaan papa kamu menjadi ancaman saya!" jelasnya terang-terangan.

Ando tertawa sinis,

"Cih.... Brengsek! Anda memang sangat pintar Mr. Lay, pantas saja papa tidak pernah meragukan kinerja anda"

Mr. Zhuan berdiri dari tempat duduknya, meraih sebuah tongkat bisbol yang sedari tadi tergeletak tak berdosa disebelah kursinya. Mr. Zhuan berjalan mendekati Ando yang menatapnya buas bagai harimau kepalaran. Tatapan keduanya saling membunuh.

Ando tidak ingin terlihat lemah dan takut. Ia tidak peduli dengan keselamatannya, saat ini yang ia pikirkan hanyalah tentang adiknya saja. Bagaimana nasib adiknya itu dan menyelamatkan sang adik dan bayi didalam perut adiknya, Dafychi!.

Mr. Zhuan berdiri di depan Ando.

"Saya beri kamu satu kesempatan. Saya akan bebaskan kalian berdua. Sebutkan kode brangkas di kamar kamu" ucap Mr. Zhuan sengit.

Ando menyinis.

"Tidak akan pernah" tajam Ando membalas dengan penuh keyakinan.

"Tidak pernah?"

Mr. Zhuan memutar-mutar tongkat ditanganya, dan.....

BRAAAAAKKK

"KAK ANDOOO!!!!" teriak Ify begitu keras, Ify melihat bagaimana perut kaknya dihantam keras oleh pria paruh baya itu dengan tongkat di tanganya.

Ando memekik, ia merasakan panas dan nyeri hebat di perutnya. Ando mengambil napas dalam, menahan rasa sakitnya sekarang. Ia tidak boleh menyerah.

Cuiihhh

Ando tanpa ragu meludahi wajah Mr. Zhuan, ia tahu bahwa saat ini ia sudah membangunkan seekor singa yang kejam. Ando tak peduli, pria tua itu pantas menerimanya! Ando akan menunjukkan bagaimana gentar tubuhnya melawan mereka semua.

"HAHAHAHA" tawa Mr. Zhuan meledak, terdengar memekik dan mengerikan.

Mr. Zhuan merogoh sapu tangan di saku belakang celananya, membersihkan wajahnya yang terludahi oleh Ando. Mr. Zhuan membuang sapu tanganya, kemudian mengangkat tatapanya kembali ke arah Ando.

BRAAAAAKKK

Tongkat tak berdosa itu kembali terhantam ke perut Ando, kali ini sampai menyebabkan pemuda ini memuntahkan darah segar. Mr. Zhuan memukul Ando lebih keras dari pukulan pertama.

"KAK ANDOO!!!" untuk kedua kalinya Ify menjerit keras, Ify merasakan kedua matanya memanas. Siapa yang tega ketika melihat kakak-nya menderita seperti itu.

Ando melemas, isi perutnya tertumpah semua. Sakitnya begitu menyengat, ia mengira menduga sepertinya organ-organ di dalam sana berantakan tak berbentuk lagi. Ando mencoba tetap menjaga kesadaranya, masih ada gadis yang harus ia jaga, masih ada bayi yang harus ia jaga, masih ada 2 nyawa yang harus ia jaga. Mereka berdua sangat berharga dibandingkan dirinya.

Ando mengangkat kepalanya, mencari dimana sang adik berada. Ando melihat Ify berdiri di sebelah box besar itu. Sang adik menatapnya penuh kecemasan, Ando dapat melihat Ify akan menangis.

Ando tersenyum, menenangkan Ify. Ando menggeleng pelan, memberikan tanda bahwa dirinya tidak apa-apa.

"Sebutkan kode-nya sekarang juga! Saya tidak ada banyak waktu!!"

"CEPAT!!" teriak Mr. Zhuan kehabisan kesabaran.

Ando mendesis sinis,

"Saya tidak akan memberitahukannya!!" sahut Ando tanpa kehilangan keberaniannya.

Mr. Zhuan mengeram, tersenyum picik.

"Kamu mau bermain dengan saya?"

"Saya tidak pernah takut dengan anda!" jawab Ando membantah

"Kamu ingin saya pukul lagi?" ancam Mr. Zhuan

"Dan anda juga ingin saya ludahi lagi?"

Mr. Zhuan melempar tongkat yang dia pegangi, meregangkan otot-otot kedua tanganya sejenak, menghirup napas dalam-dalam, dan menghembuskanya. Mr. Zhuan menepuk pelan perut Ando.

"Hajar dia sampai tidak bisa bicara!" ucap Mr. Zhuan tajam ke 3 pria yang sedari tadi ada dibelakang Ando.

Mr. Zhuan berjalan meninggalkan Ando, kembali ke tempat duduknya, darahnya naik dan amarahnya meningkat, kesabaranya telah habis karena sifat keras kepala Ando. Mr. Zhuan tersenyum picik, melihat Ando mulai dihajar oleh 3 pria suruhanya.

Tali yang mengikat Ando sedikit diturunkan, kemudian 3 pria itu mulai menghajar Ando dengan tangan kosong, mereka tak segan menyerang segala sisi di tubuh pria itu. Mereka memukul Ando tanpa habis, tanpa ada kasihan sedikit pun.

"KAK ANDOOOOOOO!!!"

Ify terduduk berlutut, kakinya terasa lemas tak bisa ia sanggah lagi, butiran bening yang sedari tadi ia tahan di pelupuknya mulai berjatuhan begitu saja. Ify menangis melihat kakak-nya di hajar habis-habisan.

Ify dapat melihat bagaimana kakaknya menahan kesakitan, menahan ringisannya, dan terus muntah darah. Ify tidak bisa berpikir apapun. Demi tuhan, tangan dan kakinya sama sekali tak bisa digerakan, ikatanya sangat kuat.

"TOLONG LEPASKAN KAK ANDO!!"

"SAYA TAU KODE-NYA!!"

"SAYA TAU!!"

"SAYA AKAN BERITAHU!! LEPASKAN KAK ANDO!!" Teriak Ify sekeras mungkin.

Semua mata langsung mengarah ke Ify, begitu pula pandangan Mr. Zhuan dan Mr. Shin, nampak tertarik dengan penawaran gadis cantik disamping box.

"Hentikan!" suruh Mr. Zhuan kepada 3 pria yang memukuli Ando.

Tubuh Ando melemas, darah yang keluar dari mulutnya semakin banyak. Ando masih setengah sadar, ia menatap adiknya yang tak jauh disebrang sana, sang adik sedang menangis. Ando tersenyum lemah.

"Dasar bodoh!" lirih Ando pelan merutuki apa yang dilakukan adiknya.

Ando dan Ify saling bertatapan, Ando menggelengkan kepalanya, melarang Ify untuk menyebutkannya.

"Maafkan Ify, kak" ucap Ify pelan.

"Jangan Dafychi...."

"Jangan....."

Ify mengigit bibirnya kuat, ia dengan cepat memutar pandanganya, tak mempedulikan Ando. Ify tidak tega lagi melihat kakaknya kesakitan seperti itu. Ia tidak peduli jika keluarganya kehilangan harta, asal jangan nyawa keluarganya yang hilang dan menjadi pertaruhan.

Ify tau ini sangat bodoh, tapi ia harus menyelamatkan sang kakak.

"AWWW!!!" ringis Ify tersentak.

Ia merasakan rambutnya kembali memanas karena jambakkan yang tiba-tiba dari belakang. Samar-samar Ify melihat gadis yang sangat ia kenal, Sia! Perempuan itu yang melakukanya.

"Cepat sebutkan kodenya!" ucap Sia dengan tatapan datar dan dingin.

Ify menyinis,

"Kamu benar-benar brengsek, Sia!"

"Saya tidak peduli! Cepat sebutkan!"

"PAKSA DIA MENYEBUTKANYA SIA!!" teriak Mr. Shin.

Mendengar teriakan tersebut, Sia semakin menarik rambut Ify dengan kuat. Ify mengatur napasnya yang tersenggal-senggal.

"JANGAN DAFYCHI!!"

"JANGAN PERNAH MENYEBUTKANNYA!!" teriak Ando di sisa energinya.

"JANGAN DAFYCHI!!"

Sia melepaskan rambut Ify, kemudian menarik tubuh Ify agar cepat berdiri. Sia menyeret Ify dan mendorong kasar tubuh Ify hingga terbentur ke box. Ify meringis kesakitan, merasakan punggungya perih.

Sia mencekik Ify,

"Sebutkan!" tajam Sia.

"JANGAN DAFYCHI!!"

"JANGAN!!"

Ify membuka mulutnya, mencari oksigen disekitarnya. Sia semakin menekan tanganya pada lehernya, Ify hampir kehabisan napas.

"Pikirkan bayimu nona Dafychi!" picik Sia.

"Ka...Kamu... Kamu me..memang... baji..bajingan Sia...."

"Sa....sangat bre...brengsek!!!!"

"Anda baru tau? Anda terlalu bodoh nona!"

"Selain bajingan saya juga sangat kejam!"

"Seperti ini...."

Errrgg....

Erang Ify lehernya memanas, ia tidak dapat membuka suara lagi. Sia menekannya begitu kuat, wajah Ify merah padam.

"Sebutkan!!"

Ando membelakakan kedua matanya, tubuhnya gemetar hebat, ia panik melihat sang adik yang diperlakukan sekejam itu. Ando berpikir keras. Ia harus memutuskan saat ini. Ia harus menyelamatkan dua nyawa disana.

"1579"

"KODENYA 1579!!" teriak Ando sekeras mungkin.

"LEPASKAN ADIK SAYA!! LEPASKAN DIA!!"

Sia melepaskanya begitu saja, langkahnya memundur dan tersenyum begitu puas melihat tubuh Ify terjatuh tak berdaya di depan kakinya. Ify terlihat kesakitan dengan leher me-merah. Napas gadis itu tersenggal-senggal.

Ando menatap Ify yang juga kini menatapnya, air mata gadis itu mengalir, gadis itu ingin mengeluarkan kata tapi sama sekali tak bisa.

Ando memutar kepalanya, menatap Mr. Zhuan.

"Kodenya 1579"

"Brangkasnya ada di lemari menghadap timur, ada di paling bawah!"

"Ambil dokumen itu! Ambil sesuka kalian!"

"Lepaskan Adik saya!"

"Sekarang juga!!"

Mr. Zhuan dan Mr. Shin saling berbincang sebentar, mereka menyuruh Mr. Lay untuk menelfon seseorang, sepertinya ada beberapa orang suruhan Mr. Lay yang memang sudah standby di dalam kamar Ando.

Ando menyinis, ini memang sudah direncanakan dengan matang!.

Ando kembali menatap adiknya, Ify menangis dalam diam, gadis itu sangat kesakitan.

"Ayo kita pergi dari sini!" ucap Mr. Zhuan nampak puas mendapatkan yang dimau.

Mr. Zhuan menepuk bahu Mr. Shin pelan.

"Kini giliran Anda" ucap Mr. Zhuan picik sembari mengedipkan satu matanya.

Mr. Shin mengangguk dengan mantap, tersenyum penuh arti dan kelicikan. Mr. Zhuan melangkah meninggalkan Mr. Shin, pria itu di ikuti oleh Mr. Lay dan beberapa pengawal yang lainnya.

"Sia! Lempar gadis itu ke dalam box!" suruh Mr. Shin kejam.

"Baik Tuan" ucap Sia tanpa ragu.

Sia memberikan perintah kepada beberapa pria di sebelahnya untuk segera mengangkat tubuh Ify yang tak berdaya.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN!!" teriak Ando tak percaya dengan pemandangan di kedua matanya.

Ando melihat Ify merintih, tak bisa berbuat apapun.

"Ka...Kak Ando..."

"To... Tolo...tolong Ify...." pinta Ify lemah.

Ando melihat tubuh gadis itu dibopong oleh 2 orang pria.

"LEPASKAN DIA!!!"

"BRENGSEK!! LEPASKAN ADIK SAYA!!" teriak Ando kehabisan kesabaran. Ando menggerak-gerakan tubuhnya agar bisa lepas dari ikatan pilar itu. Ia berusaha keras.

"JATUHKAN DIA!" suruh Sia

BYUURRR

Tubuh Ify dilempar tak berdosa ke dalam box kubus berukurkan 3 meter x 3 meter yang berisikan air penuh. Ando membelakakan kedua matanya!

"ANJING KALIAN SEMUA!!"

"BAJINGAN KALIAN!"

"KALIAN SEMUA BRENGSEK!!"

"BIADAPP!!"

"SELAMATKAN DIAAA!!!"

Tak ada yang mendengarkan Ando, semua orang disana tertawa puas melihat tubuh Ify semakin tenggelam dalam box itu.

Ify memejamkan kedua matanya, tubuhnya semakin kebawah tak bisa naik. ia bergerak-gerak mencoba menyelamatkan diri, melepaskan ikatan di kaki dan tanganya. Namun, percuma. Ia sama sekali tidak bisa bergerak!. Ify menangis dalam hati, Ia menjerit sekeras mungkin dalam hati. Napasnya hampir habis.

"Papa tolong Ify...."

"Yo.. Tolong Aku...."

"Papa.... Mario tolong...."

Ify membuka kedua matanya, ia mengarahkan tatapanya ke Ando, samar-samar ia dapat melihat Ando dan ia dapat mendengr suara teriakan Ando yang sangat marah.

"BRENGSEK KALIAN SEMUA!!!"

"LEPASKAN ADIK SAYAA!!"

"Kak Ando tolong ....."

"Tolong.... Tolong Ify....."

"Kak... Ando...."

Ify memejamkan kedua matanya lagi, napasnya semakin menipis. Saat ini yang bisa Ify lakukan berdo'a dalam hati. Meminta kepada tuhan untuk keselamatannya, terutama keselamatan bayi di dalam perutnya.

"DAFYCHIII!!!!"

Teriak Ando seperti orang kesetanan, kedua mata adiknya terpejam, dan tubuhnya telah membentur dasar kotak tersebut. Ando gemetar hebat, apa yang harus ia lakukan sekarang. Semua orang mulai keluar dari gedung ini.

Ando melihat Mr. Shin menghampirinya, berdiri dengan tatapan sinis dan tawa puas untuk meledek Ando. Mr. Shin mengarahkan pistolnya ke Ando.

"Semoga ada yang bisa menyelamatkan kalian berdua...."

"Good luck, boys!"

DOOORR

DORRRRR

Dua tembakkan berhasil dilepaskan dan terkena dada dan perut Ando.

Ando merasakan sebuah benda panas dan menyakitkan telah melukai tubuhnya, namun ia tidak mempedulikan rasa sakit itu. Di otaknya saat ini masih terpikirkan bagaimana adiknya, bagaimana cara menyelamatkan sang adik.

Ando melihat tubuh tak berdaya Ify dengan tatapan nanar.

"AYO KITA PERGI DARI SINI" teriak Mr. Shin memberikan perintah kepada semua orang.

Mereka semua berjalan keluar meninggalkan gadis dan pria tak berdaya dan sedang bertaruh dengan nyawa.

Kesadaran Ando mulai menurun. Darah segar bagai lautan merembes di bajunya. Ando mencoba bertahan, ia harus menyelamatkan Ify. Gadis itu harus selamat!.

"Dafychi...."

"Dafychi..."

"Bangun...."

"Tahan Dafychi...."

"Kakak mohon, kamu bertahan...."

"Bertahanlah Dafychi...."

"Bertahan!!"

"Dafychi...."


*****

#Cuap-CuapAuthor


Saya minta maaf karena saya tidak post selama 4 hari, dan itu tidak ada sangkut pautnya dengan saya mendahulukan post Mariposa, cerita Mariposa sudah saya buat lama dan tinggal post saja. Alasan saya tidak post dari kemarin saya harus ngurus magang dan saya juga sedang sakit, ini saja saya berusaha dan sempatkan di sela sakit saya. Kalau kalian ingin tau ada kabar EL post atau tidak, kalian bisa langsung follow account Instagram lulukhf_stories,  disana ada adminya kalian bisa tanya langsung. 

Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya kalau ngecewain kalian. Maaf juga kalau part ini masih banyak typo dan semoga feel nya dapat Amin yarabbal alamin. 


Untuk Ebook Part spesial "EL" sudah saya kirim ke semua email yang sudah promote EL dari tangal 31 januari sampai tanggal 5 maret. TERIMA KASIH BANYAAAK YAAAA :D 


Jangan lupa juga baca "MARIPOSA" kemarin banyak yang minta cerita "ACHA DAN IQBAL" sudah saya buatkan semoga suka. Jangan lupa Comment dan Vote, Baca yaaa :D


Dan insyallah 4 part lagi "EL" sudah END  cerita ini akan berakhir. 


JANGAN LUPA COMMENT  dan VOTE Selalu saya tunggu banget, mohon jangan jadi silent  readers apa susahnya tinggal kasih saran, comment yang membangun atau menyenangkan dan memberikan semangat author-nya, Setidaknya ada feedback dari kalian. Tapi saya nggak maksa sih, kalau nggak mau juga nggak apa-apa, hehehe. Maapkan. 


TERIMA KASIH BANYAK BUAT YANG UDAH BACA "EL" JANGAN BOSAN-BOSAN YA UDAH MAU END KOK :D SEMOGA TAMBAH SUKAA :D DITUNGGU TERUS :D 


Salam, 


Luluk_HF

Continue Reading

You'll Also Like

Oh La La Laa By -

General Fiction

539K 45.5K 77
Goddess series #1 ------------------------------ Please allow me Into your reality I'll approach you, so hold on to me.. Written in bahasa Start : J...
239K 36K 65
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
10.7K 1.2K 49
[PRE-ORDER 01-20 FEB ๐Ÿ’—] TERBIT di Penerbit Garca๐Ÿ’— [JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] [SMA Trisakti] "DYAH!! MAMA KECEWA SAMA KAMU! KAMU ITU ANAK YA...
1.6M 112K 45
(SUDAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT BINTANG MEDIA DAN TELAH TERSEDIA DI TOKO BUKU) Sudah bukan hal yang perlu diragukan lagi jika seantero SMA Pancasila...