ISTRI BERASA SIMPANAN

By lulukrahmawati

2.1M 87.7K 1.2K

Nur aisya seorang yatim piatu yang diasuh oleh paman dan bibinya,Aisya panggilanny,tak seperti kisah dimana s... More

Istri Berasa Simpanan
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 10
Bab 11
Bukan up date
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bukan up date
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
😂😂😂😂😂😂
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32 (end)

Bab 9

64.3K 2.7K 18
By lulukrahmawati

Ring...ring...ring
Aisya tersentak.Rasyidkah?kenapa dia telefon pada waktu begini?Aisya memandang jam,pukul 01.30 pagi.Apa yang dia mau?Dibiarkan deringan itu agak lama.Panjang umur dia.Memang Rasyid yang telefon."Halo!"lemah suara Aisya menjawab.Berpura-pura baru terjaga dari tidur.Dia mau Rasyid tahu kalau dia belum tidur dari tadi.Apa yang akan dia jawab ketika Rasyid tanya nanti."Aisya".Terasa gemerisik suara Rasyid dipendengarannya."Aisya".suara Rasyid terdengar lagi bila Aisya belum menjawab."Ya...ya..ini Aisya.Tuan Rasyid ada dimana sekarang?"spontan lidahnya bertanya.Aisya lupa dia tidak boleh bertanya walau sepatah.Senyap.Aisya gelisah.Mati aku.Dia sadar akan janjinya."Di Yogyakarta".Rasyid merasa serba salah.Perkataan apakah hang yang wajar diucapkan kepada Aisya.Akukah,saya atau Mas untuk menjawab Aisya.'Saya' terlalu formal sedangkan 'Aku' terlalu kasar.Pertama kalinya Rasyid memikirkan perasaan Aisya.Tanpa sadar hatinya sudah menempatkan nama Aisya didalamnya.Mas!Rasyid malu untuk membahasakan dirinya dengan pangilan itu.
Dulu dia mengamuk ketika Aisya memanggilnya 'Mas' setelah ijab kabul.Makian dan teriakan yang Aisya terima.Sesudahnya,Aisya memanggilnya "Tuan Rasyid".Hanya Aisya yang berubah dari perkataan 'Saya' menjadi 'Aisya'.

Rasyid sadar Aisya menganggap dirinha sebagai seorang suami.Sedangkan dia hanya menganggap Aisya sebagai perempuan simpanan saja.Bertemu sesuka hati dia.Pantang salah sedikit pasti perempuan itu akan ketakutan dan pucat wajahnya.Makian dan amarah selalu dia luahkan kepada Aisya sesuka hati.Rasyid tidak perduli akan perasaan Aisya."Tuan Rasyid,Aisya...Aisya minta maaf".Aisya meminta maaf karena tadi sudah bertanya.Rasyid tidak menjawab.Masih senyap dan berfikir."Kenapa Aisya?Aisya tidak ada salah apapun.Aisya sehat?tanya Rasyid.Aisya tertegun.Dia tanya kesehatanya?Dia heran akan Rasyid.Hampir lewat tengah malam baru tanya sehata apa tidak dia mengapa tidak sabar menunggu besok kalau dia ingin bertanya?Hatinya bertanya."Sehat".Jawab Aisya singkat."Terus kenapa Aisya telefon tadi?".Lembut suara Rasyid."Tadi Tuan Rasyid telefon Aisya,jadi...Aisya cuma..."."Hah!kau kemana tadi?kenapa handphone berbunyi tidak kau jawab?".Kali ini Rasyid serius.Suaranya juga berubah.Tiba-tiba hatinya panas.Perkataan 'Aisya' sudah berganti menjadi 'kau'."Aisya tertidur.Aisya tidak mendengar hp berbunyi".Suara Aisya bergetar.Rasyid terdiam.Tiba-tiba persaan takut datang dihatinya.Memang pantang bagi Rasyid kalau dia salah walaupun kesalahanya cuma kesalahan yang kecil."Besok aku pulang.Kau ingin oleh-oleh apa?".Tanya Rasyid.Aisya terdiam.Lega hatinya Rasyid tidak marah seperti sangkaannya.Bermimpikah aku?Aisya menampar pipinya.Aduh!Aku tidak bermimpi.Pasti Rasyid yang bermimpi.Aisya tidak percaya Rasyid bertanya oleh-oleh apa yang diinginkanya.Pertanyaan Rasyid tisak dijawab tapi Aisya tersenyum sendiri."Aisya kau tidak mendengar apa yang aku bicarakan tadi?"Rasyid semakin melekatkan hpnya ketelinga.Tertidurkah dia?."De..dengar".Aisya gugup."Kau ingin pesan oleh-oleh apa?".Rasyid mengulangi pertanyaanya."Tidak,Tuan Rasyid.Cuma...cuma Aisya harap tuan Rasyid selamat dan sehat pulang kesini"."Hmm...baiklah.Setelah ini pergi tidur."Rasyid mengarahkan bagaikan menyuruh anak kecil.Dia kembali mengendarai mobil menuju ke hotel.Hilang senyuman Winda,muncul wajah Aisya dipikiranya.Tidak sabaf rasanya untuk kembali ke Jakarta menemui Aisya.Istri yang selama ini dianggap perempuan simpanan.

Aisya tersenyum lagi.Terlau banyak perubahan sikap Rasyid.Dia kembali merebahkan tubunya.Berharap mimpi indanya menjadi kenyataan.Hidup disamping orang yang mengasihinya.Berharap Rasyid lah orangnya.Tidurnya nyenyak hinga ke pagi.

==============================================================================================

Tepat pukul 19.00 malam,Rasyid bersiap-siap untuk keluar.Dia merasa tidak sabar untuk berjumpa Aisya.Rasyid tersenyum puas."Syid,mau kemana?"Nyonya Ambar bertanya ketika melihat Rasyid hendak keluar."Akhir-akhir ini ibu lihat Rasyid jarang pulang?!,kemana saja?menemui siapa?"tegas suara Nyonya Ambar.Rasyid menoleh sekilas pada ibunya.Dia merasa bosan bila segala gerak geriknya selalu dipertanyakan oleh ibunya,Rasyid memang tidak terlalu dekat dengan ibunya,apalagi nyonya Ambar hanya ibu tirinya.Rasyid tidak menjawab hanya menoleh dan lansung pergi tidak menjawab pertanyaan dari ibunya.

Malam ini dia ingin menghabiskan waktunya dengan Aisya,apalagi dia ingin menghadiahkan gaun tidur cantik kepada Aisya yang dibelinya dari Yogyakarta.Dan juga dia ingin mengajak Aisya makan malam.Rasyid ingin Aisya senang dan bahagia ketika bersamanya.Dia ingin mengajak Aisya berkeliling kota Jakarta.Membelikan alat-alat make up dan pakaian dari butik terkenal.Dia ingin Aisya terlihat anggun,sama dengan wanita-wanita yang pernah disampingnya dulu.

Di apartemen,Aisya menunggu Rasyid.Dia mengenakan baju yang dipilihkan Rasyid.Baju panjang lurus mengikuti lekuk tubuhnya dengan syal yang menutupi bagian dada yang agak terbuka.Gaun malam yang cantik.Aisya tidak nyaman dengan pakainanya tapi dia tidak ada pilihan.Rasyid mau dia memakai pakaian igu malam ini.Kata Rasyid,malam ini mereka makan malam bersama.Aisya senang tidak terkira.Sedikit lipstick telah dia poleskan kebibirnya.Rasyid berkata dengan memoleskan lipstick wajahnya akan semakin cantik.Aisya menuruti apa perkataan Rasyid.

Aisya segera membuka pintu ketika bel pintu berbunyi.Rasyid tertegun didepan pintu.Aisya ingin tersenyum tapi malangnya Rasyid berwajah serius.Dia merasa kecewa ketika Rasyid tidak memuji penampilanya,padahal Rasyid yang menyuruhnya untuk berdandan."Sudah siap?"Aisya mengangguk tanpa suara."Cepat!"Rasyid bersikap serius.Dia berjalan meninggalkan Aisya yang masih trburu-buru memakai sepatunya.Aisya berjalan cepat supaya bisa menyamai langkah Rasyid.Rasanya mau jatuh kakinya dengan sepatu hak tinggiyang dipakainya.Sejak tengah hari dia sudah berlatih berjalan memakai sepatu itu.Dia takut kakinya selip ketika memakainya.

Rasyid mengendarai mobinya dengan perlahan.Sesekali dia melirik Aisya.Tidak ada satupun suara yang keluar dari mulut Rasyid.Aisya juga tidak bersuara.Ketika sampai direstoran,Aisya merasa tidak tenang karena merasa Rasyid memperhatikannya dari kaca mata hitam yang dikenakan Rasyid.Rasyis ingin tersenyum ketika melihat tingkah Aisya yang tidak karuan.Hatinya senang melihatnya.Aisya serba salah.Sebentar tunduk,sebentar menoleh kekanan dan kekiri.Sesekali membenarkan letak syal yang menutupi leher dan dadanya.Dia tidak memandang wajah Rasyid.Kemudian diletakkanya tangannya diatas meja.Hati Rasyid mendesak kuat agar tangannya mengengam tangan Aisya seperti pasangan lain tapi harga diri dan egonya yang tinggi membuat dia mengurungkan niatnya.Dia hanya memandangi tangan Aisya dengan tajam.

Ketika di apartemen,Rasyid merasa Aisya adalah milikny,haknya.Dia menggunakan kekuasaannya sebagai lelaki dan suami,Rasyid merasa menang ketika Aisya berada dalam kuasa dekapannya.Tapi kini dia merasa kalah ketika tangan Aisya tidak bisa ia genggam."Kenapa diam?"tanya Rasyid.Rasyid berusaha mengalihkan perasannya yang sedang bergejolak."Tidak ada apa-apa yang dibicarakan".Aisya bersuara sambil menunduk."Kalau bicara pandang wajah aku.Aku bukanya ingin makan kamu.Kita mau makan nasi,sebantar lagi".Aisya tertawa kecil.Panda juga Rasyid melawak.Dia mendongak memandang Rasyid.Kemudian tersenyum.Rasyid serius,Aisya tidak karuan lagi.Akhirnya,Rasyid tertawa ketika melihat tingkah Aiysa yang lucu menurut Rasyid.Aisya tersenyum sambil menunduk takut senyumannya tidak berbalas lagi.

"Kau senang berada disini?"Rasyid bertanya lagi ketika tertawanya reda.Aisya mengangguk dan kali ini dia memandang tepat kewajah Rasyid.Sudah malampun memakai kaca mata hitam,kalu siang tidak apa-apa tidak ada matahari yang menyakitkan mata,Aisya resah ketika tidak bisa mwlihat mata Rasyid dia merasa ditelanjangi oleh mata Rasyid yang tersembunyi kacamata hitam."Makanan kita sudah sampai".Rasyid menyadarkan lamunan Aisya sambil membuka kacamata hitamnya.Satu persatu makanan dihidangkan.Aisya tertegun ketika melihat banyaknya makanan yang terhidang.ini...mau makan berdua apa sepuluh orang,ingin dia bertanya tapi dia takut pada Rasyid."Makanlah yang banyak sengaja aku pesankan semua makanan ini semua,biar kau makan banyak supaya tubuh kau kuat tidak mudah pingsan".Rasyid dengan ringan mengambilkan berbagai macam makanan yang ada dimeja kepiring Aisya.Aisya terdiam.Tiba-tiba dia tidak berselera meski Rasyid begitu berselera.Karena lapar,dipaksakan menelan makanan itu."Kau tidak suka makanan yang aku pesan?"Rasyid menatap wajah Aisya."Suka,Aisya suka".Aisya berbohong supaya mood Rasyid tidak berubah."Kalau suka,nah tambah makanannya,supaya kau sehat dan kuat"Aisya melotot ketika melihat tumpukan makanan yang ada dipiringnya.Itulah balasanya ketika berbohong.

Setelah makan malam.Rasyid membawa Aisya berkeliling kota Jakarta.Rasyid kasihan karena Aisya selam ini terkurung di dalam apartemen.Dibiarkan Aisya menjamu matanya melihat hiruk-pikuk dan lampu-lampu yang berkelip disekitar ibukota terutama disekitaran Monas.Sesekali matanya menoleh sekilas pada Aisya.Tidak dipungkiri kecantikan Aisya malam ini.Cuma hati dan egonya melarang ia untuk berterus terang kepada Aisya.Semakin dipandang,semakin mengila perasaan yang mulai dia rasakan kepada Aisya.Kian terasa degup jantungnya ketika Aisya dekat dengannya.Ingin dia peluk tubuh dan dicium wajah Aisya saat ini juga.Perasaan Rasyid bergejolak.Siapakah dia?Apakah aku mencintainya?Tidak...Tidak mungkin dia bisa membuatku jatuh cinta,Rasyid mencoba mengingkari hatinya."Aisya kita pulang sekarang ya".Kali ini Aisya memberanikan diri untuk tersenyum pada Rasyid.Sapaan lembut Rasyid membuat dia berani.Rasyid terpanah.Senyuman Aisya benar-benar membuat dirinya hilang akal.Cepat dia melajukan mobilnya,membuat dia tidak sabar untuk sampai ke apartemen.

Tbc
Maaf kalau ada typo,maaf juga kalau part ini membosankan,jangan lupa kasih comment sama saran kritiknya ya,see you 😊😊😊

Continue Reading

You'll Also Like

5.5M 293K 56
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
1.3M 66.4K 51
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
5.6M 69K 40
Cerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setela...
2M 157K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...