Unexpecated

Από flow-flow

132K 5.1K 210

Kata orang, hidup itu dibawa santai aja. Tapi ini gak bisa buat Viola Evelyn. Dia masih remaja, masih labil... Περισσότερα

Unexpected and complicated
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Fourteen
Fifteen
Sixteen
Epilog
Side chapter [GCA-V]
Side chapter [Family]

Thirteen

4.4K 206 11
Από flow-flow

First day of Viola-Calvin in relationship

"Viola?"

Gue menoleh kearah suara. Ada Calvin disana yang lagi mengusap tengkuknya. Gue tersenyum.

"Ya?"

"Entar pulang sekolah jangan langsung pulang ya."

"Mau ngapain?"

Calvin tersenyum misterius.

"Rahasia."

*

"Anjir. Gue gak bisa main sepeda, sayang." gerutu gue yang disodori sepeda. Sial.

Calvin tersenyum menggoda, "Cie sekarang manggilnya sayang ya? Kalo kamu gak bisa, aku entar ajarin kamu kok sayang."

Calvin mengedip-ngedipkan matanya yang membuatku gemas.

"Ih, Calvin!" kata gue sanbil menonjok bahunya.

Dia pura-pura mengaduh, "Apa sih sayang?"

"Geli ih pake sayang-sayangan."

"Geli kenapa? Emang aku ngelitikin kamu sayang? Engga kok, aku gak ngelitikin kamu kok sayang."

Gue memutar bola mata malas. Bla bla bla.

"Stop bicarain gak penting."

"Yauda. Yuk lo gue bonceng aja."

Gue mengangguk ragu sebelum duduk di jok belakang. Grogi duh.

"Pegang yang kuat. Gue gak mau lo jatoh." katanya.

"Iya iya ini udah kuat-kuat." kata gue sambil mencengkram pinggangnya kuat.

"Duh! Pelan-pelan aja dong." omelnya.

Gue terkekeh.

"Iya iya, ish. Cepetan. Entar gue sama abang-abang yang jual eskrim itu loh, hihi." kata gue sambil terkikik.

Calvin cemberut, "Emang lo mau sama dia?"

"Mau aja."

"Ish kan cakepan gue kemana-mana!"

"Adrian lebih." gumam gue pelan dan keceplosan.

Calvin noleh kearah gue, "Lo ngomong apa?"

Gue tertawa gugup, "Gak ada apa-apa kok hehe. Udah ih cepet. Entar gue beneran loh sama abang-abang itu."

"Ya kalo lo mau sih, gak masalah."

Jawabannya membuatku cemberut. Ish, harusnya kan dia nyegah gue gitu.

"Haha, iya iya. Gue bakal nyegah lo kok. Muka lo juga gak usah gitu keles." katanya seraya tertawa ngakak. Ini membuatku semakin cemberut.

"Keles apaan tuh?!" tanya gue kesal.

"Gak tau keles? Yee, kudet kudet. Kurang~ apdettt."

"Ih lo geli amat sih."

"Cukup main-mainnya. Pegangan yang kuat, karena kita mau ngelewatin turunan."

Saking asiknya bercanda bareng Calvin, gue jadi gak tau kalau dia udah jalanin sepedanya.

"Waaa!"

Gue berteriak kencang sambil mengeratkan pegangan gue kw pinggangnya. Ni anak niat bikin gue jatoh atau apa?

Tawa Calvin mengalun, "Seru kan?"

"Pala lu seru!"

Setelah gue bilang gitu, ada setetes air menetes dihidung gue. Gue kira itu keringet, gak taunya air hujan.

"Eh? Ujan nih, gimana?" tanya gue panik.

Calvin menunjuk sebuah pohon, "Kita kesana aja dulu."

Gue mengangguk dan memeluk tubuh gue sendiri sambil berlari. Di belakang, ada Calvin yang lagi jalan cepet sambil bawa sepedanya.

"Gue gak bawa jaket lagi." gerutunya pelan ketika kami sudah sampai dibawah pohon.

"Lo kedinginan ya?" tanya gue.

Dia menggeleng, "Enggak kok. Kalopun gue kedinginan, bukan itu yang jadi masalah."

"Jadi apa masalahnya?"

Dia menunjuk diriku menggunakan telunjuknya.

"Elo. Masalahnya itu elo."

Gue cemberut, "Jadi maksudnya gue masalah buat lo gitu?"

Dia mengacak rambutnya yang membuatku bingung.

"Lo pura-pura gak tau atau polos atau gimana sih?"

"Gue gak tau beneran odong!"

Dia menghela nafasnya, tapi sedetik kemudian dia tersenyum menenangkan.

"Gue gak mau lo kedinginan. Gak papa kalo gue yang kedinginan dan sakit, yang penting itu elo. Gue gak mau lo sakit."

Deg.

*

Second day of Viola-Calvin in relationship.

"Watersport?" tanya gue gak percaya.

Ya, kita lagi di pantai waktu itu. Yang sama Grey itu loh. Tapi kemaren gue gak main watersport, cuma maen air doang.

"Iya. Lo suka kan?" tanyanya sambil menatapku penuh harap.

Gue tersenyum sambil mengancungkan jempol, "Iya, suka kok. Langsung aja deh."

Calvin ngomong sama seorang bapak-bapak dan bapak itu ngelirik gue. Gue melempar tatapan -kenapa?- ke Calvin yang dibalas senyum misteriusnya dia. Hal apa lagi yang mau Calvin kasih ke gue?

"Yuk, Vi. Kita ke banana boat dulu ya." kata Calvin sambil narik pergelangan tangan gue.

Gue duduk didepan Calvin, Calvin duduk dibelakang gue alias paling belakang.

"Apapun yang terjadi, jangan bernafas." kata Calvin sebelum banana boat nya mulai gerak.

Gue masih sempat mengernyitkan dahi. Maksudnya si Calvin tuh apa? Jangan bernafas? Lah gimana tuh ceritanya?

Gue noleh kebelakang, Calvin lagi senyam-senyum gak jelas sambil ngelempar tatapan penuh arti ke air.

Air? Jangan bernafas?

Jangan-jangan maksudnya dia...?

Anjir, gue ngeri jadinya. Gue pernah keminum air pantai dan rasanyaㅡasin pake banget.

Gue noleh lagi ke belakang. Calvin mengedipkan sebelah matanya ke gue. Gue menelan ludah kering.

"Calv, lo musti tau kalo gueㅡ uwaaa!"

Gue memejamkan mata rapat-rapat. Jangan bernafas, jangan bernafas. Tenang aja, lo bakal diangkat bentar lagi, Viola.

Tapi ini udah 10 detik setelah gue diceburin. Gak ada tanda-tanda gue bakal diangkat.

Calvin cepet ih angkat gue. Gak lucu banget sih lo.

Dan ini udah 20 detik setelah gue diceburin. Gue gak bisa nahan nafas lebih lama lagi. Gue mau buka mata, tapi serem juga.

Samar-samar gue denger teriakan, "Viola! Stay disana, jangan berenang lagi!"

Eh? Emang gue berenang nih?

Selang beberapa detik, kepala gue udah keluar dari dalam air.

"Lo bikin irang khawatir tau gak!"

Gue nyengir, "Gue aja gak nyadar kalo gue berenang."

Dia menoyor kepalaku, membuatku mengaduh.

"Udah gak usah bicarain yang tadi. Next, surfing." katanya lagi.

Gue mendumel, "Kenapa sih kalian bersodara ini suka banget ngajakkin aktivitas yang gue gak bisa?"

Calvin hanya tersenyum tipis dan memberi gue sebuah papan selancar warna kuning. Yang dia warna biru.

"Gimana kalo kita lomba aja?" tawarnya yang membuatku menggeleng.

"Gak. Gue gak bisa surfing dan gue gak mau nyoba-nyoba."

"Udahlah. Coba aja. Ombaknya juga lagi gak gede nih."

"Tapi kalo entar gue tenggelem gimana?"

"Gue siap kok nolongin lo."

Gue menggeleng lagi, "Gak ah. Lo aja. Gue ngeliatin aja dari sini."

"Beneran? Gak papa?"

"Iya gak papa, beneran."

Dia menatapku enggan sebelum menghela nafas dan mengacak rambutku.

"Yauda. Lo disini aja oke jangan kemana-mana."

"Dikata gue anak kecil."

Dia tidak merespon hanya berjalan lurus ke pantai dan mulai surfing. Gue yang duduk diatas pasir dibawah payung pantai hanya terkikik geli setiap dia jatoh.

Lama-lama gue jadi iri. Gue juga jadi pengen surfing. Perlahan tapi pasti, gue berdiri tegak dan berjalan mendekat ke pantai.

Dan mulai mencoba.

"Eh? Kok lo udah di depan gue sih?"

Gue menoleh ke belakang, ada Calvin yang lagi cemberut. Gue terkekeh. Iya, gue nyelip dia.

"Udah deh gak papa. Yuk, kita mulai lombanya." kata gue seraya menyeringai.

Dia juga ikut menyeringai, dan sepuluh detik kemudian dia sudah ada di depanku.

"Calvin curang! Gak boleh ngalihin perhatian lawan!" teriak gue kesel. Ternyata tadi itu cuma motif nya aja sodara-sodara.

"Yang penting menang!"

Gue memutar bola mata, "Yauda deh ya. Cuma lomba biasa yang gak ada hadiahnya juga." gumam gue.

Dan setelah itu, gue mencoba menyusulnya.

*

"Parasailing, parasailing!" teriak gue sambil loncat-loncat. Tadi abis surfing, kita udah naik jetski. Dan sekarang gue mau parasailing.

Dia tertawa, "Oke oke."

Dia menarik tanganku untuk menuju stan parasailing dan untungnya sepi.

Lalu dia membantuku memakai parasut. Btw, dia juga ikut. Jadi nanti perahunya narik dua parasut.

"Siap?" tanyanya.

Gue mengangguk.

"So, what do you feel?" tanya Calvin saat kita udah diatas.

Gue merentangkan tangan, "Bebas. Gue ngerasa kayak gak ada yang bisa ngehelangin gue," gue menoleh ke Calvin, "Kalo lo?"

Dia terdiam beberapa saat sebelum dia menoleh ke arah gue dan ngunci tatapan gue.

"Sama. Gue juga ngerasa kalau gue bebas mau ngelakuin apa aja," jedanya, "Kalo gitu gue juga boleh kan ngomong apa aja yang terpendam ke elo?"

"Apa?"

Dia kembali menatap ke depan.

"Lo itu... terlalu berharga buat jadi milik gue. Tapi gue juga gak rela kalau lo jadi milik yang lain. Gue udah suka sama lo dari kelas 10. Tapi gue baru dapet kesempatan di tahun ini. Lo tau, nahan perasaan itu gak mudah," jedanya.

"Dan hari ini gue akan ngulangin pernyataan perasaan gue, bukan lewat surat lagi. I love you. Sesimple itu, tapi susah buat ngomongnya. Dan hari ini gue berhasil buat nyatainnya."

Gue menahan nafas. Apa yang harus gue katakan?

*

Third day of Viola-Calvin in relationship.

"Padang ilalang?" gumam gue.

Calvin mengangguk, "Ya. Gue lagi pengen motret. Udah lama gak motret."

Calvin mengeluarkan kamera nya dan mulai memotret pemandangan didepannya. Sedangkan gue hanya duduk bersandar dibawab pohon, menikmati semilir angin yang bikin ngantuk sehingga gue memejamkan mata.

"Viola."

Gue membuka mata setengah dan lensa kamera ada 5 cm didepan gue.

"Calvin! Muka lagi jelek juga!" teriak gue setelah sadar apa yang dilakukannya.

Dia tertawa, "Hahaha. Udah lah, gak papa. Entar gue cetak. Dipanjang ya dirumah."

Gue memukul lengannya, "Ih, paan sih."

"Viola," suara lembutnya membuatku menatap matanya.

"Lo tau gak kalo lo itu spesial?"

Gue mengerjap. Astaga, Calvin memulai kembali obrolan yang sulit.

"Mungkin bagi orang lain, lo itu biasa. Cuma cewek dingin yang sombong. Tapi dimata gue, lo gak kayak gitu. Lo berbeda. Karena lo beda dari yang lain itulah, yang membuat gue jatuh buat lo." katanya, "Gue harap akan ada kata 'kita' nanti. Suatu saat."

Gue tertegun. 'Kita'? Apakah akan ada kata 'Kita' antara gue dan Calvin nanti?

-TBC-

Haii! Maaf ya lelet update dan kl tiap update pasti pendek kek skrg-_- stuck dan males nulis bebibalabala. kalo feel nya gak ngena dan sinetron abiessss, maafkanlah dirikuu~

vomment?♡

p.s : lagi butuh kritik yg membangun dengan bahasa yg halus.

cathlinewidley.

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

ARGALA Από 𝑵𝑨𝑻𝑨✨

Εφηβική Φαντασία

5.7M 241K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
GEAMA CEARCALL [transmigrasi] Από Choco Sweet

Εφηβική Φαντασία

2.8M 161K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
CINTA DALAM DO'A Από alyanzyh

Εφηβική Φαντασία

4.2M 251K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...