Shopaholic Girl And Mr. Perfe...

By Dekdi_A

3M 390K 27.8K

[SELESAI] Awalnya Sehun benci dengan sebuah pernikahan. Bagi Sehun pernikahan hanya sebuah ikatan konyol yang... More

All About Hye Jin
1 : "Shopping Time"
2 : "Meet Mr. Oh"
3 : "Wedding Dress"
All About Oh Sehun
4 : "Lotte"
5 : "Married With Mr. Perfect"
6 : "Snow Man"
7 : "The feelling"
9 : "The Fact"
10 : "Dont Left Her, Please?"
11 : "I Really Like You"
12 : "Sleeping Together"
13 : "Sleeping Pills"
14 : "Stranger"
15 : "Im Your Home"
16 : "Jealous"
17 : "Our Second Kiss"
18. "Date"
19. "Emosional"
20. "Ex"
21. "The Fact"
22. "Hurt"
23. "Its Hurt Sehun"
24 : "Im Sorry Hye"
25: "Broken"
26. "Late"
27. "Our Marriage"
28. "Promise"
29. "Making Love"
30. "Happy Ending?"
31. "Fact"
32. "Why?"
33. "Lose"
34. "Painful"
35. "Take You Home"
36. "Talk"
37 : "Disappointed"
38: "Please"
39. "We'll Try"
Extra part
Epilog
Kecup basah💦

8 : "Im Your Wife, right?"

61.7K 8.9K 180
By Dekdi_A

Im Not Okay- Chen EXO, Missing 9 OST



Sehun pulang tepat pukul 8 malam. Ia sangat lelah karena banyaknya meeting yang harus ia hadiri. Pria itu mengalihkan pandangannya ke penjuru apartemen.

"Kemana dia?" gumam Sehun.

Sehun mencoba untuk tak acuh dan berjalan menuju dapur, lalu mengambil sebuah daging sapi di kulkas dan beberapa bumbu lainnya. Ia terpaksa harus memasak sendiri, karena Hye Jin tidak bisa melakukan apa-apa.

Sehun cukup pintar memasak, jika ia tidak mewarisi perusahaan ayahnya, mungkin Sehun akan membuka sebuah restaurant.

Tak butuh waktu lama, masakan Sehun sudah jadi. Ia memakannya seorang diri karena Hye Jin belum pulang.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, tapi gadis itu belum juga menampakkan batang hitungnya. Jujur, Sehun khwatir. Bagaimanapun Hye Jin masih remaja dan kata Kakek gadis itu tidak pernah pulang malam karena ia takut gelap.

Sehun ingin menelpon Hye Jin tapi ia terlalu malas dan sedikit gengsi. Maka dari itu Sehun hanya bisa menunggu Hye Jin di ruang tamu.


***


Hye Jin menekan passwoard apartemen kemudian masuk dengan hati-hati. Kemungkinan Sehun sudah tidur. Ia berjalan mengendap-ngendap menuju lantai dua. Beberapa lampu sudah dimatikan, jadi Hye Jin berusaha agar tidak menimbulkan bunyi apapun.

"Baru pulang?"

Suara bariton menghentikan langkah Hye Jin. Gadis itu berbalik dan menyadari seorang pria telah menunggunya di ruang tamu.

"Kau tahu ini jam berapa?" tanya Sehun tajam.

Hye Jin menelan ludahnya lalu berjalan mendekat kearah Sehun. Mungkin ia harus menyiapkan diri dulu... sepertinya Sehun marah. Eh, apa benar dia marah? Pria itu pasti tidak akan peduli dengannya. Ah, Sudahlah... Hye Jin tidak mau memikirkan sesuatu yang jelas tidak akan terjadi.

"Jam 11 ya?" jawab Hye Jin atas pertanyaan Sehun  tadi.

"Tepatnya jam 11.20," desis Sehun tajam.

Tangan pria itu bersidekap dada dan pandangan matanya fokus meneliti setiap inci tubuh Hye Jin, sampai-sampai Hye Jin merasa gugup karena dipandangi seperti itu.

"Kau kemana saja hingga pulang selarut ini?"

"Kau lihat ini?" Hye Jin mengangkat tas belanjaannya. " Aku habis shopping dengan temanku. Dan aku lupa waktu. Maaf."

Sehun mengalihkan pandangannya ke tangan Hye Jin yang di penuhi tas-tas dari produk branded yang ia beli. Mata Sehun melotot seketika.

"Apa kau membeli semua ini dengan kartu kreditku?" tanyanya horror.

Hye Jin mengangguk, "Ya, ini tidak terlalu banyak. Kau tenang saja."

Sehun semakin terperangah, "Tidak banyak? Dari beberapa tas yang aku lihat. Kau sudah menghabiskan 135 juta Won. Apa kau gila? Itu uangku," bentaknya.

"Hei, aku hanya menghabiskan 120 juta Won," bela Hye Jin.

Sehun semakin geram, "Kemarikan kartu kreditku!"

"Tidak mau. Aku ini istrimu jadi jangan terlalu pelit," rengek Hye Jin.

"Cepat kembalikan!" desis Sehun.

Tatapan mata Sehun semakin tajam. Hye Jin menelan ludahnya. Suaminya benar-benar menyeramkan.

"Tidak mau, kau janji padaku untuk menanggung semua kebutuhanku. Ingat, aku ini istrimu," jawab Hye Jin. Ia semakin mendramalisir.

Sehun tetap bersikukuh, ia mengambil tas Hye Jin secara paksa, lalu ia menggeledah isi dompet Hye Jin untuk mencari kartu kreditnya.

"Jangan! Jangan yang itu," regek Hye Jin. Ayolah, ia sudah susah-susah menikah dengan Sehun hanya untuk mendapatkan kartu kredit. Tapi sekarang apa? Hye Jin kehilangan kartu nya lagi.

Sehun menunjukkan smirknya, "Kartu ini aku sita," ucap Sehun tajam lalu berjalan menuju kamarnya.

"YAKK! SEHUN! AKU BISA MATI JIKA KAU MENYITA KARTU KREDITKU!" teriak Hye Jin.

Sehun mengangkat tangannya di udara tanda ia tidak peduli dengan rengekan Hye jin.

Sepertinya Hye jin harus minta tolong ke kakek. Siapa tahu kakek mau meminjamkannya kartu kredit. Tapi itu rasanya akan sangat sulit.

"Argh!!! Kau menyebalkan," teriak Hye Jin dari lantai bawah.


***


Hari ini Hye Jin bangun pagi-pagi untuk menyiapkan Sehun sarapan. Siapa tahu pria itu akan berbaik hati padanya dan mengembalikan kartu kredit miliknya.

Hye Jin menata hasil masakannya di meja makan. Kali ini ia membuat nasi goreng seafood dan segelas susu.

"Eh, kau sudah bangun?" tanya Hye Jin saat melihat Sehun yang berjalan mendekati dapur.

"Ayo sarapan bersama. Aku memasak banyak makanan," bujuk Hye Jin.

Sehun hanya diam lalu duduk di meja makan.

"Tarra! Aku memasak nasi goreng Sea food," kata Hye jin dengan bersemangat. "Kau tahu, aku bahkan membuat panggilan video dengan temanku agar bisa membuatnya dengan benar."

Hye Jin dengan telaten mengambilkan nasi goreng buatannya ke piring Sehun.

"Cobalah, rasanya cukup enak."

Sehun terdiam sebentar lalu menjauhkan makanan itu seolah-olah ia membenci masakan Hye Jin.

"Aku tidak bisa memakannya," ucap Sehun dingin.

"Hei! Kenapa? Aku repot-repot memasakkannya untukmu," balas Hye Jin dengan sedikit berteriak.

"Aku alergi sea food. Kau ingin membunuhku?"

Pantas saja jika Sehun marah, seafood adalah salah satu dari dua makanan yang ia benci. Yang pertama adalah kacang. Sehun bisa sesak nafas jika ia mengomsumsi kacang. Kedua Seafood, jika mengomsumsi sesuatu yang berhubungan dengan makanan itu, jantung Sehun akan berdetak 3 kali lebih cepat, kulitnya kemerahan dan membengkak.

"Maaf, aku tidak tahu kalau kau alergi seafood," sesal Hye Jin. Ia merutuki dirinya yang selalu membuat masalah.

"Mau aku buatkan makanan lain? Aku bisa membuat roti selai," tawar Hye Jin.

Sehun menggeleng, "Tidak usah, aku bisa buat sendiri. Lebih baik kau urus saja dirimu sendiri. Jangan mencoba bersikap seperti seorang istri, karena kau masih belum pantas," desis Sehun tajam.

"Bukankah itu terlalu kasar?" teriak Hye Jin.

"Kasar apanya? Kau memang tidak bisa apa-apa. Kau hanya bisa menghabiskan uangku."

Hye Jin bungkam, sungguh ia ingin menangis dan mengadu ke kakek. Hye Jin tidak tahan tinggal bersama dengan Sehun. Pria itu tidak pernah tersenyum dan selalu memandangnya dengan tatapan dingin. Jujur Hye Jin takut.

"Aku benci kau!" cicit Hye Jin, air matanya mengalir begitu saja.

Sehun menyeringi, "Menangis,oh? Dasar manja!"

Dengan langkah panjangnya Sehun pergi ke luar apartemen. Padahal hari ini hari ini hari minggu, Sehun tidak bekerja. Kemana dia?

"Kau kemana? Berani-beraninya kau meninggalkanku" teriak Hye Jin.

Sehun berlalu begitu saja, ia tidak memperdulikan teriakan Hye Jin. Hye Jin medesah pelan, semenderita inikah rasanya menikah. Tau seperti itu Hye Jin tidak akan mau menikah.


***


Setelah Sehun pergi, Hye Jin  hanya bisa mengurung diri di kamar. Ia tidak bisa pergi berbelanja karena Sehun menyita kartu kreditnya. Sungguh, Hye Jin tidak bisa mendeskripsikan bagaimana kesalnya ia dengan Sehun. Kata-kata Sehun pedas dan dingin. Seumur hidup, Hye Jin tidak pernah di bentak dan tidak ada orang yang berbicara kasar padanya, tapi Sehun melakukannya hingga membuat Hye Jin membenci pria  itu.

Sekarang ini pasti dia sedang jalan-jalan dengan kekasihnya. Hye Jin  yakin Sehun berselingkuh. Perempuan cantik yang Hye Jin lihat di mall pasti kekasih Sehun. Hye Jin sangat yakin.

"Dia menyebalkan sekali! Sudah jelas-jelas mempunyai kekasih tapi mengapa dia menerima pernikahan ini? Benar-benar membuatku pusing." Hye Jin mengeram sembari meremas bonekanya.

Dengan kasar Hye Jin melepas cincin pernikahan yang ada di jarinya. Ia lupa kalau Sehun tidak pernah memakai cincin pernikahan mereka. Hye Jin merasa hanya dirinya yang antusias dengan pernikahan ini. Padahal dari awal, Sehun sudah mengatakan kalau pernikahan mereka tidak ada artinya. Mereka berdua bebas melakukan hubungan dengan orang lain, asalkan tidak keluar batas dan saling mencampuri urusan masing-masing.


Hye Jin berpikir. Apa ia mencari pacar saja, ya? Di kampus banyak sekali laki-laki tampan dan lebih bagusnya lagi tidak ada yang tahu tentang pernikahannya selain Eunha.

Hye Jin merutuki pemikiran bodohnya. Ia tidak bisa mencari pacar, karena itu berarti Hye Jin tidak ada bedanya dengan Sehun. Mereka berdua akan sama-sama selingkuh, dan Hye Jin sediri sangat benci dengan perselingkuhan

[IOI VERY VERY VERY]

Hye Jin beranjak dari tempat tidur untuk mengambil ponselnya yang berada di meja hias. Ternyata kakek yang menelpon. Tanpa basa-basi Hye Jin mengangkat panggilan itu.

"Halo kek, ada apa?"

"Halo Hye Jin, ini Paman Eun. Kakekmu sakit."

Deg!

Hye Jin tidak bisa mendeskripsikan perasaannya saat mendengar kakek sakit. Yang jelas Hye Jin sangat kwhatir. Ia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada kakek.

"Hye Jin kau masih disana?"

"Iya Paman, bagaimana keadaan kakek?"

"Dia sudah membaik, kata dokter kakekmu hanya kelelahan," Jelas paman dari seberang telpon.

"Tolong jaga kakek paman, Hye akan segera kesana." Hye Jin menjawabnya dengan cepat

Tanpa basa-basi Hye Jin langsung mengambil tas dan cardigan. Semoga saja kakek tidak apa-apa. Ia hanya memiliki kakek dan Hye Jin tidak ingin beliau sakit.



 



TBC

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak setelah membaca.

Continue Reading

You'll Also Like

265K 36.5K 25
Sederhana saja. Hanya tentang kehidupan tiga bersaudara putra Pak Bratadikara yang akan membuatmu harus memutuskan antara dua pilihan, yakni mengingi...
185K 17.4K 46
WATTYS 2019 WINNER - M/T category [Action Mystery] | 17+ for mature theme story #62 in Misteri | #32 di Aksi ++++++++++++++++++++++++++++ WARNING! Bu...
714K 48.1K 32
"You don't like me again? Cool, cause I don't wake up everyday to please you." - Ricky Matthew I'll leave you with the memory and the aftertaste...
939K 51.7K 34
Olla Agustine Bosse Dia arogan, playboy, egois, tak berhati dan suka seenaknya saja. Dia menganggap semua orang itu adalah sebuah properti. Aku benar...