EL

بواسطة Luluk_HF

32.4M 1M 79.7K

(NOVEL TERSEDIA DI GRAMEDIA DAN SEGERA DIFILMKAN) "Kamu tau, Mario..." "Aku merasa seperti hujan dan kamu se... المزيد

PROLOG - I'm KING
Pertemuan Singkat - the King -
Penyihir Kecil !!
I'm QUEEN
Pertemuan Singkat - the queen -
" LO-!!! "
Penculikan
Guardian
Don't Do That Again, Ify !!
Anak Baru!!
Gue bukan Tuan Putri !!
Freedom for 5 Days !
Kita Tetanggan ?? Hell ~
Penyihir Kecil level Akut !
First Kiss ~,~
Salah orang !
Aku siapa ??
Si angkuh dan Si Penganggu !
Priority
.Despair.
Cinta beda usia.
Proposal~
Side to Side
Kejadian.
Kesalahan Fatal, Mario!
Dimana kamu Dafychi?
Gadis kecil
Perpisahan
Romantic-Night
Selamat malam, suamiku.
Selamat malam, istriku
Aku Pamit, Mario.
Langit dan Hujan.
Titik Cerah!
Penelfon?
OH GOD!
Pregnant ?
Merdeka!
Ampun!
Chicken-Rainbow!
Bertahanlah!
Tuhan dan Mama
Kak Ando.....
KAPAL PESIAR
Nama Bayi
Short-story
Sebuah Petunjuk Nyata!
LAST PART
CUAP-CUAP AUTHOR (1)
INFO BONUS PART
#MENUNGGUNOVELEL - SATU
Remember Them (satu)
FIX COVER NOVEL EL DAN INFO PENGUMUMAN GA
Remember Them - Tiga
Remember Them - Empat
PRE ORDER NOVEL EL DIBUKA
COVER BARU DAN FILM NOVEL EL
MEET AND GREET DAN NOBAR #ELTHEMOVIE

Penyesalan terbesar!

290K 16.3K 802
بواسطة Luluk_HF


Tepat hari ke-6 setelah kejadian menakutkan-bagi-Ify yang dilakukan oleh Rio, dan mereka berdua tak pernah saling bertemu lagil, lebih tepatnya Ify memohon agar tidak bertemu dengan Rio, Ify memohon kepada Ando untuk tidak dibawah pulang ke rumah, Ify sangat takut jika Rio memaksa untuk menemuinya, dan yang dilakukan oleh Ify berhasil membuat Rio bertambah sangat bersalah.

Rio menatap luar jendela di ruang kerja, pemandangan kemacetan lalu-lintas terlihat jelas dari atas kantornya, tatapanya hampa. Rio tidak tau harus berbuat apa, ia tak memiliki ide sama sekali bagaimana untuk meminta maaf kepada Ify, gadis itu saja tak sudi bertemu denganya. Bahkan, jika mendengar suaranya saja mungkin Ify akan lari.

CKLEEK

Pintu ruang kerja Rio terbuka, ia membalikan badanya melihat siapa yang membuka pintu tersebut tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"Mama" ucap Rio pelan, mendapati Nyonya Abahay yang melangkah masuk kedalam.

Rio menghampiri dan mencium sang mama. Nyonya Abahay menepuk punggung Rio beberapa kali, ia paham bahwa anak-nya sedang dalam kondisi yang cukup sulit.

"Bagaimana keadaan Ify?" tanya Rio langsung ke titik penasaranya, ia sengaja meminta tolong sang mama agar menemui Ify, melihat gadis itu.

"Dia baik-baik saja" jawab Nyonya Abahay mengambil duduk di sofa.

Rio ikut duduk disamping mama-nya.

"If—, Ify—" Rio menggantungkan ucapanya, menghela berat. "Dia masih nggak mau bertemu sama Rio?" lanjut Rio hati-hati.

Nyonya Abahay mengembangkan senyum kecil, memberikan keteduhan bagi Rio, setidaknya hanya itu yang bisa dilakukanya agar ke-kecewaan anaknya tak terlalu besar.

"Kamu harus sabar Rio, Ify masih memulikan kondisinya. Dia sangat trauma kejadian kemarin. Setiap malam dia terus menangis ketakutan" jawab Nyonya Abahay menceritakan,

Rio sekali lagi hanya bisa menghela berat, semua adalah perbuatanya, semua adalah kesalahanya. Kepala Rio tertunduk dalam, kedua tanganya terkepal kuat, menahan amarah yang bergejolak kepada diri-nya sendiri.

"Lo emang bodoh!! Lo sangat bodoh Mario!!"

"Lo pantas dapatkan ini!!"

Rio memejamkan kedua matanya, berpikir keras apa yang harus dilakukannya saat ini.

"Rio ingin bertemu Ify, Ma" lirih Rio sangat pelan. Suaranya terdengar berat.

"Mama tau sayang, kamu harus sabar, kamu harus mengerti kondisi Ify" Nyonya Abahay menepuk punggung Rio pelan-pelan.

"Ma—, Maafin Rio Ma"

"Maaf buat kecewa Mama"

"Maaf"

Nyonya Abahay menarik Rio, memeluk putra sulung-nya dalam satu dekapan, membiarkan Rio meluapkan kepenatan pikiranya saat ini.

Rio menyandarkan kepalanya di pelukan sang Mama.

"Untuk apa kamu minta maaf ke Mama?"

"Kamu hanya perlu berlajar dari kesalahan sayang"

Rio menggeleng-kan kepala,

"Rio brengsek ma, Rio nggak bisa jaga amarah Rio, Rio selalu gampang luapinya gitu aja. Sampai berakibat fatal ke Ify seperti ini"

"Rio pria yang nggak bertanggung jawab Ma, Ify pasti benci ke Rio."

"Ify pasti maafin kamu, Yo. Tapi kamu harus sa—"

"Enggak ma, Enggak. Ify pasti sudah sangat benci sama Rio, Dia pasti nggak akan lagi mau bersama Rio, Ify sudah sering ngasih Rio kesempatan, tapi Rio menyiakan semuanya"

"Rio sudah banyak melanggar janji ke Ify. Rio brengsek ma, Rio perlakukan Ify sangat buruk, Rio keterlaluan! Rio sangat jahat Ma"

Tubuh Rio sedikit gemetar, gigi-nya menggertak, menahan sesuatu yang ingin sekali meledak di dalam tubuhnya.

Nyonya Abahay menatap anak-nya iba, untuk pertama kali Nyonya Abahay melihat Rio benar-benar memberikan hatinya kepada seorang gadis, mencintai seorang gadis dengan sungguh-sungguh, hanya saja ia belum mempunyai pengalaman dalam menjalin hubungan, dan dia masih terlalu egois. Nyonya Abahay paham sekali bagaimana sifat Rio.

"Rio ingin bertemu Ify Ma"

"Rio ingin sekali saja, menemuinya"

"Rio sayang sama Ify, Rio sangat cinta sama Ify"

"Bantu Rio ma, Rio mohon ke Mama"

"Tolong Rio"

"Tolong!!"

Nyonya Abahay merasakan sesuatu tiba-tiba mengalir dari pelupuk kedua matanya, melihat Rio memohon seperti ini membuat hatinya pedih, ia sangat tidak tega. Rio pasti juga tersiksa.

Nyonya Abahay melepaskan pelukan Rio, menatap sang anak lekat-lekat. Lelaki di hadapanya sudah menjadi pria dewasa sekarang, begitu tampan dan menawan. Begitu mirip sekali dengan almarhum suaminya.

Nyonya Abahay memegang kedua bahu Rio erat.

"Mama kasih tau alamat Ify tinggal"

"Tapi dengan satu syarat" ucap Nyonya Abahay.

Kepala Rio langsung terangkat, tatapanya seolah ada sebuah secerca harapan untuknya. Rio mengangguk tegas, dan akan menuruti ucapan mama-nya.

"Jika Ify nggak mau ketemu sama kamu, jangan paksa dia"

"Jangan memaksakan dia agar bisa memafkanmu"

"Kamu lakukan pelan-pelan, buat dia percaya lagi sama kamu, buat dia tidak takut lagi sama kamu"

"Tunjukan ke Ify kalau kamu benar-benar akan berubah, tunjukan pengorbanan kamu ke dia sayang."

"Mengerti?"

"Iy—, iya Ma, Rio mengerti" jawab Rio kaku.

Nyonya Abahay mengangguk sedikit legah,

"Kamu bisa temui dia malam ini jam 8, tidak ada akan ada Ando disana, urusan pengawal Ify, biar Mama dan Mrs. Ann yang urus."

"Iya ma, makasih banyak. Maaf Rio merepotkan mama"

"Makasih Ma"

"Iya, Mario"

*****

Rio sudah berada di depan Apartemen No.1441 sejak 1 jam yang lalu, berdiri di depan tanpa melakukan apapun. Jantungnya berdegup tak beraturan, ia sangat gugup dan takut untuk menemui Ify. Ia mencoba menyiapkan diri-nya sendiri. Ia harus siap.

Rio melihat jam tanganya, sudah menunjukkan pukul 08.30 p.m. Ia harus menemui Ify.

Dengan tekat kuat, Rio menekan bel yang ada di sebelah pintu beberapa kali, menunggu pintu terbuka.

Ckleekk

Pintu Apartemen terbuka, seorang gadis berambut hitam panjang, berkulit putih, dengan mengunakan piyama tidur muncul di balik pintu. Dia adalah Ify.

" Siap—"

Ify mematung, kalimatnya tak bisa ia lanjutkan ketika dua matanya menangkap siapa yang berada di depan Apartemenya, dengan cepat tanpa menunggu kesadaranya sampai penuh, Ify mendorong pintu-nya kembali. Namun, tangan Rio lebih cepat masuk, menahan pintu-nya agar tak tertutup.

"LO PERGI!!"

"PERGI!!!" teriak Ify takut, ia menekan pintu apartemenya, berharap Rio akan menarik tanganya.

Rio membiarkan saja tanganya terjepit, masih berusaha membuka pintu yang akan di tutup oleh Ify, gadis itu sungguh mengeluarkan selurug energinya. Rio meringis kesakitan, merasakan perih, panas di lenganya yang tertekan kuat oleh pintu.

"Fy gue mohon sebentar saja"

"Hanya sebentar gue ingin bicara"

"Sebentar saja"

"GUE BENCI SAMA LO!!!"

"GUE NGGAK MAU KETEMU SAMA LO!!"

"PERGI LO DARI SINI!!!"

"PERGIIIIIII!!!"

Jerit Ify melengking, ia beradu kekuatan dengan Rio yang tentu saja energinya lebih kuat. Ify memejamkan kedua matanya agar tak dapat melihat muka Rio, ia takut, sangat takut!.

"Fy, kasih gue kesempatan"

"Izinin gue bicara sama lo"

"Sat—"

"NGGAKKK!!! LO MAU BUNUH GUE LAGI!!"

"LO MAU BUNUH GUE LAGI KAYAK KEMARIN!!"

"GUE BILANG PERGI!!"

"GUE TAKUT SAMA LO!!"

"GUE TAKUTT!!"

"GUE MOHON LO PERGI!!"

Suara Ify mulai terdengar serak, ia sangat berharap Rio mendengar permintaanya. Ify merasakan tanganya mulai gemetar, tak kuat lagi melawan kekuatan Rio. Pintunya semakin terbuka. Ify kewalahan.

"Fy!"

Rio berhasil membuka pintu apartemen Ify, gadis itu langsung memundurkan langkahnya untuk menjauh. Raut wajah Ify menggambarkan ketakutan, bibir dan jemarinya bergetar. Rio dapat melihatnya.

"Ja—, Jangan bunuh gue"

"Ja—, Jangan bunuh gue"

"Gue mohon, jangan bunuh gue" isak Ify semakin mundur.

Rio menatap Ify pedih, gadis itu begitu ketakutan sekali bertemu dengannya. Rio apa yang sudah kamu lakukan kepadanya? Sampai kekasih-mu jadi seperti itu? Apa Rio? Lo sungguh sangat keterlaluan!!.

Ify menangkup kedua tanganya, menggosokannya seperti gerakan anak kecil yang memohon ampun kepada ayah-nya agar tidak dipukul.

"Gue mohon jangan sakiti gue"

"Gue takut sama lo"

"Gue sangat takut"

DEGGG

Tubuh Ify terbentur dinding, ia tak bisa mundur lagi, Ify menatap sekitar kebingungan, ia harus kemana, sedangkan Rio telah berdiri tak jauh dari-nya, dan pria itu semakin mendekat. Ify merasakan sekujut tubuhnya gemetar tak bisa ter-kontrol.

"Gue nggak mau ketemu sama lo!"

"Lo keluar dari sini!"

"Gue mohon" Ify menangis dengan kepala tertunduk, tubuh-nya panas dingin, kaki-nya melemas.

Rio melangkah pelan-pelan, tak ingin terburu-buru dan bertindak gegabah.

"Fy, gue han—"

"BERHENTIII!!!"

"JANGAN MENDEKAATTT!!"

"JANGAN MENDEKAATTT KE GUE!!!"

Langkah Rio langsung terhenti begitu saja, ia melihat Ify menangis, terisak keras, membuatnya merasa sangat buruk, Rio menuruti permintaan Ify. ia tak mendekat lagi, ia sedikit memundurkan langkahnya, membuat jarak yang sedikit jauh dengan Ify.

"Gue mohon jangan mendekat ke gue, gue takut sama lo! Gue nggak mau ketemu sama lo"

"Lo udah mau bunuh gue"

"Lo hampir buat gue mati" pekik Ify, suaranya menciut bersamaan dengan isakanya.

Ify mengigit bawah bibirnya kuat, menahan segala perasaan tertekanya saat ini. Ia berharap bahwa Ando akan datang, dan mengusir Rio dari hadapanya, ia berharap Ando datang, sangat!.

"Dafychi" panggil Rio lemah.

"Fy, maa—"

"Jangan panggil nama gue!"

"Jangan pernah lagi panggil nama gue!"

"Jangan pernah!!"

Kepala Ify mengeleng tak pasti, napas-nya tak beraturan begitu juga dengan isakanya yang semakin keras. Wajahnya telah penuh dengan air mata yang terus mengalir tak henti-henti. Gadis itu terlihat sangat berantakan.

"Ify, gue nggak bermaksud be—"

BRRUKKK

Ify berlutut, dengan kepala tertunduk dan kedua tangan menangkup.

"Ampun yo"

"Ampuni gue"

"Gue salah, gue ngaku salah, gue salah sama lo!"

"Gue udah berbuat suatu yang salah"

"Gue udah ngaku, jadi lepasin gue"

"Gue minta ampun, jangan bunuh gue yo"

"Ampuni gue"

"Ampun Mario"

"Ampun"

Rio membeku di tempat, gadis itu berlutut di hadapanya, ia dapat melihat tubuh Ify yang gemetar, tangan Ify yang gemetar, dan suaranya pun bergetar. Rio merasakan seperti jiwa-nya dicabut, bagaimana bisa gadis yang dicintainya bisa sampai seperti ini. Dan itu karena perbuatanya sendiri.

"Gu—, Gue mohon—, Gue mohon sama lo, gue mohon lo pergi dari sini"

"Gu—, Gue mohon" pinta Ify di sela tangisnya.

Rio ingin sekali mendekap gadis itu dalam tubuhnya, memeluk kekasihnya dengan sangat erat dan meminta maaf dengan tulus atas perbuatan kejamnya. Tapi ia tidak bisa, kaki-nya tak bertenaga lagi, sepertinya tak ada harapan bagi dirinya mendapat maaf dari Ify. Sangat tidak ada.

"Baiklah" serah Rio menyerah, ia tak tega melihat Ify seperti itu. Ia ingat dengan perkataan mama-nya, bahwa ia tak boleh memaksa Ify.

"Gue akan pergi, sekarang juga"

"Jaga diri lo baik-baik, jangan lupa makan"

"Gue pergi, Dafychi"

"Gue minta maaf"

"Gue sayang sama lo"

Rio membalikkan tubuhnya, berjalan ke arah pintu dengan gontai, tatapanya kosong ke depan. Kedua telinganya masih dapat mendengar jelas isakan Ify di belakangnya, Mata Rio terpejam sejenak, kemudian terbuka kembali.

"Maafin gue Dafychi, Gue minta maaf"

****

Ify tak berani bercerita ke Ando, tepat 30 menit setelah kepergian Rio kakak-nya langsung datang. Ify hanya diam saja, tak ingin mengungkit juga kejadian beberapa jam yang lalu, walaupun dalam benak-nya terus teringat dengan Rio.

"Tidur sana, udah jam 1" suruh Ando, ia mematikan televisi yang di tonton oleh Ify di ruang tengah.

"Iya kak" Ify menurut saja, ia berjalan ke arah kamarnya.

"Fy" panggil Ando membuat langkahnya terhenti. Ia membalikkan badanya menghadap ke Ando.

"Lo beneran nggak apa-apa?" tanya Ando khawatir.

"Tenang aja kak gue nggak apa-apa"

"Hanya tinggal sebentar lagi" jelas Ify mencoba mengembangkan senyumnya.

"Yaudah, sana masuk"

"Oke"

Ando melihat Ify menghilang dibalik pintu kamar, Ia menghela napas berat, dan segera berdiri dari tempat duduknya, berniat untuk masuk ke dalam kaamrnya juga, tapi langkahnya tiba-tiba berhenti, ia mendengar suara pintu Apartemen di gedor-gedor oleh seseorang.

Ando mengernyitkan kening, menajamkan pendengarannya.

BRAAAKKK

BRAAKKKK

BRAAAKKKK
BRAAAKKKKK

"BUKAAINNN!!"

"IFY BUKAINN!!"

"GUE MOHON BUKAINN!!"

"BUKAAA!!"

Suara Rio!

Ando buru-buru melangkah ke arah pintu, ia pun membukakan pintu Apartemenya.

"Astaghfirullah!!" pekik Ando mendapati pemandangan dihadapanya.

Rio sedang mabuk !! Pria itu sempoyongan dengan ucapan yang terus ngelantur. Ando menahan tubuh Rio yang akan ambruk.

"LEPASKAAN!!" sentak Rio, ia mendorong kasar tubuh Ando agar menjauh dirinya.

Rio berusaha berjalan sendiri, melangkah lurus, walaupun kedua matanya terasa berat dan pandanganya bergerak-gerak tak fokus.

"Yo lo mau kemana?"

"Yo!! Lo mabuk!!" Ando dengan cepat mengejar Rio.

"MANA KAMAR IFY?"

"MANA?"

"YOO!!" teriak Ando kehabisan kesabaran, ia mencoba menahan tubuh Rio, tapi sekali lagi sahabatnya itu mendorongnya kasar, membuatnya terjerungkur.

BRAAKKK

BRAAAKKK

"Fy keluarr!!"

"Gue pingin ngomong bentaarr!!"

"Fy!! Gue mohon keluar!!"

Rio menggedor-gedor pintu kamar dan terus meracau.

Ando menghela berat, tidak pernah melihat Rio sampai ke kacau ini, rambut acak-acakan, baju keluar dan lusuh semua, bahkan sampai mabuk cukup berat. Ando membiarkan saja kali ini. Toh kamar yang di gedok-gedok oleh Rio adalah kamar-nya bukan kamar sang adik. Kamar Ify berada di sebalahnya. Mungkin gadis itu mendengar dari dalam.

Ando memperhatikan saja.

"Fy. Gue mau minta maaf sama lo"

"Dafychi!! Keluar sebentar aja"

"Dafychi!!" panggil Rio tak ada hentinya memukulkan tanganya ke pintu di depan.

Rio menghela berat, kepalanya terasa berat dan tenaganya mulai melemah.

"Fy—" suara Rio melirih, merasa tak dapat jawaban.

"Gue kangen sama lo" ucapnya meluapkan perasaanya.

"Gue ingin ketemu sama lo, Dafychi"

"Gue mohon keluar ya, sebentar aja"

"Temuin gue sebentar aja, 15 menit?"

"10 menit hanya 10 menit saja?. Hanya 10 menit nggak lebih. Gue ingin bertemu sama lo."

Rio menyerah, Ify tak menghiraukanya, Ify tak mau membukakan pintu kamar-nya. Mungkin gadis itu ketakutan denganya. Tubuh Rio merosot, belutut lemas di depan pintu kamar. Kedua tanganya terkepal, ingin menyumpahi diri-nya sendiri saat ini.

CKLEEKK

Suara pintu kamar di ujung kanan terbuka, kepala Rio maupun Ando sama-sama menoleh 90 derajat, mendapati Ify yang keluar dengan ragu-ragu.

Senyum Rio mengembang, Ify mau menemuinya. Rio dengan cepat merangkak yah bukan berdiri dan melangkah, dia menggerakan lututnya untuk berjalan mendekati Ify. Rio melakukanya dengan gerakan cepat, sampai akhirnya berada di hadapan Ify dengan posisi berlutut.

Rio masih terperngaruh oleh Alkohol, ia hanya setengah sadar!.

"Fy" panggil Rio, kepalanya mendongak melihat Ify. Kekasihnya itu hanya diam dengan raut dingin tak terbaca. Kedua mata Ify memandang ke arah lain, tak mau melihat Rio.

"Dafychi, maafin gue, gue minta maaf" lirih Rio sungguh-sungguh.

Rio meraih tangan kanan Ify, mencoba mengenggamnya.

Ify menepis kasar, tak membiarkan Rio menyentuhnya. Rio tersenyum kecut.

"Hanya 10 menit" tajam Ify mengingatkan.

Rio menganggukan kepalanya berulang-ulang. Ia mencoba mengumpulkan kesadaranya.

"Gue ngaku salah, gue bersalah, gue udah ngelakuin hal yang brengsek"

"Gue minta maaf dafychi, gue minta maaf, maafin gue"

"Gue janji nggak bakal ngelakuin kayak itu lagi"

"Sumpah! Gue janji sama lo"

Ify menahan napas beberapa detik, menahan dirinya untuk tetap tegar berdiri disana walau sangat sulit. Kedua tangan Ify terkepal. Perasaanya bercampur aduk, melihat Rio seperti ini.

"Gue nggak bermaksud ngelakuin itu kemarin"

"Emosi gue keluar gitu aja waktu baca e-mail itu, gue nggak ke kontrol, maafin gue dafychi, maaf"

Rio tertunduk, sangat bersalah.

"Udah?"

"Kalau udah gue masuk dan lo pergi!" dingin Ify sangat tak acuh.

Suara desahan berat keluar dari mulut Rio, perlahan kepalanya mendongak keatas lagi, ia menatap Ify sendu, pedih dan sangat sedih.

"Fy—" panggil Rio lembut.

Ify tak bergeming, mengigit bibir bawahnya kuat.

"Dafychi" panggilnya lagi berharap Ify mau menatapnya walau hanya sedetik saja.

"Gue harus apa biar lo maafin gue?"

"Gue tau lo pasti nggak bisa mafin gue kan? Lo marah besar ke gue kan?"

"Lo pasti udah benci banget sama gue!"

"HAHAHAHAA"

Suara tawa Rio tiba-tiba menggelegar keras, membuat Ify tersentak, terkejut, begitu juga dengan Ando yang berdiri tak jauh dari mereka dan hanya memperhatikan sedari tadi.

PLAAKKK

PLAAKKK

PLAAKKK

Rio memukuli kepalanya sendiri, cukup kuat dan menimbulkan suara cukup keras.

"GUE EMANG BODOH !!!"

PLAAKKK

PLAAKKK

"GUE EMANG TOLOL!!!"

PLAAKKK

PLAAKKK

"GUE EMANG BRENGSEK!!"

PLAAKKK

PLAAKKK

PLAAKKK

PLAAKKK

"GUE EMANG BAJINGAN!! GUE EMANG GOBLOK!! GUE EMANG BRENGSEK!! BRENGSEK LO YO, BRENGSEKK!!"

"MATI AJA LO YO!! MATII AJA" teriak Rio tak terkendali, dan terus memukul kepalanya sendiri lebih keras.

Ify tak bisa menahan pertahananya yang akhirnya runtuh, air matanya lepas begitu saja dari sarang-nya, tak bisa Ify paksakan agar tak menetes, Ify semakin mengepalkan kedua tanganya sangat kuat, mengigit bibir bawahnya lebih keras. Ia tak berani menatap Rio, sama sekali tak berani.

"Fy—"

"Dafychi, kalau gue mati lo mau maafin gue?"

"Lo—, Lo—"

"Lo boleh bunuh gue!! Lo bunuh gue aja Fy!"

"Bunuh gue!!"

Mata Rio mengedar, seolah mencari sesuatu. Rio menatap ke arah dapur, dengan cepat ia berdiri dan dengan langkah sempoyongan Rio berjalan kesana.

Ify mencoba tak peduli dengan yang dilakukan oleh Rio membiarkannya saja.

Rio kembali dari dapur, ke tempat semula dan berlutut lagi di hadapanya, tanganya membawa sebuah pisau cukup besar, Rio memaksa Ify untuk menerima dan mengenggam pisau itu.

Kedua mata Ify membulat, kepalanya menoleh ke arah Rio, ia menatap Rio yang juga sedang menatapnya.

"BUNUH GUE!!"

"BUNUH GUE SEKARANG!!"

"BIAR LO PUAS!! BUNUH GUE!"

"BIAR LO LEGAH!! BUNUH GUE DAFYCHI!!!"

"GUE PANTAS MATI !!!"

Tangan Ify gemetar hebat, ia ingin sekali membuang pisau yang digenggamkan paksa di tangannya. Namun, Rio semakin memaksa tanganya agar tetap mengenggam pisau itu, bahkan Rio mengiring tanganya untuk mengarahkan pisau itu ke dada Rio,. Ify menahanya tanganya kuat!.

"Bunuh gue Dafychi, bunuh gue" suara Rio melemah kembali,

Rio tertunduk, tanganya terlepas dari genggaman pisau dan tangan Ify. Rio tertunduk lemas. Perlahan ia merangkak, tubuhnya mendekati kaki Ify sampai akhirnya Rio memeluk kedua kaki Ify, memeluknya sangat erat.

Ify mematung, membeku ditempat, apa yang dilakukan Rio? Ify tak bkisa bergerak, kedua matanya terbuka sempurna. Mungkin tidak hanya Ify saja, Ando pun sama kagetnya dengan Ify. Tak menyangka Rio sampai berbuat seperti itu, meskipun keadaan pria itu sedang mabuk.

Ando berdecak, luar biasa! Rio sungguh mencintai adiknya!

"Maafin gue Fy"

"Maafin gue, Dafychi"

"Maafin gue"

"Gue minta maaf"

"Gue mohon maafin gue"

"Maafin gue, Fy"

"Maaf"

"Maafin gue, Dafychi" lirih Rio dengan suara pelan dan semakin pelan, tambah pelan, sampai akhirnya tak terdengar.

BRUKKK

Rio ambruk, tak sadarkan diri, ia terbaring lemah dibawah kaki Ify. Kedua matanya tertutup rapat.

*****

Rio terbangun, mengumpulkan seluruh kesadaranya, ia membuka kedua matanya penuh, kepalanya terasa sangat sakit, ia melihat ke sekitar, ia berada di kamar-nya sendiri. Rio mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

"Isshh" desis Rio tertahan, ia dapat mengingat semuanya bagaimana kelakuan tak terkendalinya di Apartemen Ify semalam.

Rio mencoba bangun, mendudukan posisinya.

Kepalanya tertoleh ke samping, ia terdiam. Menemukan sebuah kotak berwarna merah. Rio meraih kotak itu ragu-ragu.

Ludah Rio sulit tertelan untuk masuk ke dalam kerongkongannya yang kering, entah kenapa perasaanya tak enak dan ia memiliki firasat buruk. Rio sangat tak ingin membukanya, tapi tubuhnya memaksa untuk melakukanya. Tangan Rio pun bergerak membuka kotak itu.

DEGGHH

Tubuh Rio langsung melemas, energinya terasa hilang seketika itu dan jiwanya melayang entah kemana. Kedua matanya menatap kotak tersebut sendu, tanganya perlahan gemetar.

Bibirnya keluh tak dapat berbicara, ia hanya bisa diam dan merasakan suatu yang sesak menekan dada-nya, sangat sakit rasanya!

Kotak itu berisikan, kalung dan cincin.

Ify mengembalikan kalung yang ia berikan ketika menyatakan cintanya, dan Ify juga mengembalikan cincin yang ia berikan ketika melamar gadis itu di Maldives. Ify mengembalikanya!.

Gadis yang sangat ia cintai dan gadis yang sangat ingin ia nikahi, telah menyerah dengan dirinya. Mungkin, inikah akhir dari hubunganya? Ia tak bisa lagi kembali dengan gadis itu?.

Rio hanya bisa tertunduk dalam, mengengenggam kuat kotak di tangan kananya!. Meluapkan amarah dan rasa sakitnya dalam diam!.


*****

#CuapCuapAuthor


Setelah membaca part ini saya minta maaf yang sebesar-besarnya kalau "TYPO" banyak banget dan bertebaran, soalnya nggak sempat review hehe. maapkan yaa teman-teman. 

Semoga part ini "FEEL"-nya kenaa bangeet, Amin, nyeseknya juga kerasa Amin Amin Amin. 

 Terus baca "EL" yaa jangan bosan-bosan yaa meskipun partnya banyak banget se-abrek wkwk. Jangan bosan-bosan mwah. 


Bantuin juga promosiin "EL" yaaa di Instagram kalian, Di Facebook kalian, Twitter atau medsos kalian, ajak teman atau kerabat kalian baca "EL" yaa makasih banyaaakkk. 


Oh ya, masalah "NOVEL EL" banyak yang tanya " Kak nanti ceritanya sama nggak kayak di wattpad? kapan terbitnya? loh belum selesai kok udah diterbitkan kak? EL mau sampai berapa part kak? Ada di Gramedia nggak kak?"


Jawabanya : 

1. Novel "EL" ceritanyaa sama kayak di wattpad mungkin alur-konfliknya ada yang beberapa aku ubah dan aku tambahin beberapa scene  yang lebih menarik pastinya. 

2. Doakan aja secepatnya, pokoknya di wattpad selesai, aku langsung proses buat naskahnya. Hehe doain lancar ya, Amin. 

3. Tenang aja "EL" di wattpad aku selesaikan dulu baru setelah itu proses penerbitanya. 

4. Mau sampai partnya aku juga masih mikir ini, kayaknya sampai 100 ke atas, soalnya saya  belum bosan sama cerita ini hehe. kalau readers udah bosan, maaf banget yaa :(:(:

5. Insyllh ADA DI GRAMEDIA. Jadi, nanti beli yaaa, jangan cuma baca di wattpadnya aja hehe. Doakan yaa bisa jadi Best-seller Amin Amin yarabbal alamin. 


Jujur, SIAPA READERS YANG NUNGGUIN NOVEL "EL" KELUAR?? *angkattangannn:D


Sekali lagi aku benar-benar ucapkan banyaak terima kasih ke kalian semua yang udah mau baca "EL" yang udah luangin kuota, luangin waktu buat baca "EL" THANKYUUU SO MUCHHH, sampai akhirnya "EL" bisa sampai part sekarang, EL bisa nembus 1 million, bisa nembus peringkat dan akhirnya bisa diterbitkan, itu semua berkat kalian semuaaaaa guys. MAKAISH BANYAAKKK YAAAA LAAFTTYUUUU. 


Terima kasih juga, comment-comment kalian yang selalu buat aku langsung buru-buru buka laptop dan semangat ngelanjutin cerita. Sumpah, energi nulisku selama ini adalah COMMENT KALIAN SEMUAAAA. Saran, kritikan, pujian, semuanyaaa TERIMA KASIH BANYAAKKK.


Jangan lupa Comment dan  Vote  dipart ini yaa. Comment yang panjangg tentaangg parttt iniii wkwkw :D thankyuu so mucchh. laaftyuu, mwaaah.


Salam, 

Luluk_HF

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

187K 25.1K 61
Riona itu suka rebahan dan makan sedangkan Zidan suka olahraga, sangat bertolak belakang. Tapi apakah rumah yang dekat, menjadikan mereka juga semaki...
19.3M 933K 84
The Other Side Movie tayang di seluruh bioskop Indonesia, 17 Maret 2022. #1 in Teenfiction [06/10/18] "Gue itu suka sama lo, lo aja yang nggak pernah...
10.7K 1.2K 49
[PRE-ORDER 01-20 FEB 💗] TERBIT di Penerbit Garca💗 [JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] [SMA Trisakti] "DYAH!! MAMA KECEWA SAMA KAMU! KAMU ITU ANAK YA...
11.4M 767K 59
Project #Remaja | "Gue gak terima penolakan! Mulai sekarang lo jadi pacar gue." Ini bukan kisah Cinderella yang kehilangan sepatu kaca, di mana sang...