「 Girl Meets Evil 」↝revisi↜

By muffin_nyam

59K 9.3K 1.8K

❝Lo pengen liat sisi iblis gue?❞ 조이 x 정국 Joy x J... More

⇝un⇜
⇝deux⇜
⇝trois⇜
⇝quatre⇜
⇝cinq⇜
⇝six⇜
⇝sept⇜
⇝huit⇜
⇝neuf⇜
⇝dix⇜
⇝onze⇜
⇝douze⇜
⇝treize⇜
⇝quatorze⇜
⇝quinze⇜
⇝dix - sept⇜
⇝dix - huit⇜
⇝dix - neuf⇜
⇝vingt⇜
⇝vingt et un⇜
⇝vingt deux⇜
⇝vingt trois⇜
⇝vingt quatre⇜
⇝vingt cinq⇜
⇝vingt - six⇜
⇝vingt sept⇜
⇝vingt huit⇜

⇝seize⇜

1.7K 345 47
By muffin_nyam

"Bitch!"

Jungkook mengumpat kesal.

Dipacu motor merahnya dengan cepat, menelusuri jalanan yang sudah mulai sepi. Jelas saja, ini hampir tengah malam.

Jungkook menarik sudut bibirnya saat melihat beberapa kumpulan geng motor di sudut jalan yang agak gelap.

Kemudian pandangan matanya bertabrakan dengan sebuah motor sport biru yang mencolok dibanding motor-motor lain yang dominan berwarna hitam.

Jungkook mengerem motornya keras, berhenti tepat disamping motor pemuda yang diketahuinya bernama Jaehyun itu.

Jaehyun menoleh heran, ia menyipitkan matanya pada orang yang baru saja datang ini, penerangan yang minim membuatnya sulit mengenali Jungkook.

"Siapa ya?" Tanya Jaehyun, senyuman bersahabat terukir di bibirnya.

Jungkook menenangkan pikiran liarnya, mengingat kejadian pagi tadi disekolah bisa saja dia langsung memaki dan menghajar orang ini yang sama sekali belum ia kenal. Rasanya aneh saja, lagipula laki-laki ini nampak bersahabat dan kelihatan—baik?

Bukankah dia juga seperti itu? Haha 'domba berbulu serigala.'

"Ahh!" Jaehyun tersenyum lebar menerka-nerka orang didepannya ini "Lo pemimpin geng Redlux kan?"

"Hm." Jawab Jungkook berusaha setenang mungkin.

"Kenapa? lo mau ngajak duel balapan?"

Cih.

Jungkook mengangkat alisnya, ini orang ngajak gue balapan?

"Ya lo tau lah, anggap aja sebagai salam perkenalan." Tawar Jaehyun.

"Oke."

Tau-tau Jungkook sudah melaju ketengah jalan, tepat didepan garis start yang sebelumnya memang sudah terpasang disitu.

Semua orang yang ada disitu mulai bersorak-sorak. Memasang taruhan, menduga-duga siapa yang akan memenangkan balapan ini.

Gila aja ini geng motor Redlux vs geng motor Bluzer. Kapan lagi?

Motor Jaehyun menyusul kemudian. Gadis dengan baju minim berdiri ditengah keduanya, memegang bendera ditangan, menunggu aba-aba dari mulutnya dikeluarkan.

Balapan liar.

Ini bukan yang pertama kalinya untuk Jungkook. Kadang mereka melakukan balapan untuk bersenang-senang, kadang untuk menunjukan siapa yang terkuat, kadang untuk menentukan batas markas masing-masing geng motor.

Tapi sumpah, ini pertama kalinya Jungkook balapan untuk sekadar salam perkenalan.

"Woy, Jungkook!" Jaehyun setengah berteriak di tengah riuhnya sorak penonton. Jungkook menolehlan kepalanya.

"Lo tau kenapa gue pengen ngelakuin balapan ini? Sebenernya ada alasan lain."

Jungkook mendelik, memang balapan kali ini terlalu bising, tapi Jungkook masih bisa mendengar dengan jelas.

Alasan lain?

"Gue denger dari Taeyong, kalo Joy su—..."(Jaehyun menggas motornya kuat, sehingga Jungkook sulit mendengar ucapannya)"—gimana kalo kita taruhan buat Joy?"

Apa? Taruhan untuk Joy?

Sebelum Jungkook merespon, secara bersamaan bendera yang digenggam gadis molek didepan mulai diturunkan saat hitungan ketiganya.

Damn!

Jungkook memacu kecepatannya, tentu saja dia gak ingin dikalahkan. Dengan gesit dia bisa menyalip Jaehyun. Tapi Jaehyun juga gak mau kalah, dia menambah kecepatannya sehingga mulai sejajar dengan motor milik Jungkook.

Jungkook tau, dia harus menang.

Bukan cuma harga dirinya, tapi juga... Joy. Sungguh, dia gak mau Joy terlibat masalah dia dan Jaehyun saat ini. Tapi pemuda itu dulu yang memulainya.

Dan ego Jungkook gak mau kalah.

Tiba-tiba sekelebat bayangan Joy muncul dipikirannya. Tatapan itu.

Bagaimana kalau Joy tau? Bertaruh demi dia? Pasti Joy akan kecewa, marah.

Tatapan sendu manik mata Joy yang begitu mengacaukan perasaan Jungkook.

Ia gak mau lihat itu.

"Sial!" Jungkook menggenggam erat stang motornya dengan kuat.

"Jungkook awas!"

Sebuah kilauan cahaya menyilaukan didepannya, membuat Jungkook harus membuang kasar stang motornya kekiri.

Ckitt!

Brak!

RedVelvet[Rookie]4th mini album - Last Love(Wendy Solo)

Joy melangkahkan kakinya tergesa-gesa dilorong putih. Ia belok ke kanan dan melihat Jimin yang sedang memenjamkan mata, nampak lelah dan frustasi.

Jimin membuka matanya begitu mendengar langkah tergesa Joy.

"Thanks Joy, gak nyangka lo mau dateng."

Joy hanya tersenyum. "Gimana keadaannya?"

"Cukup parah, dokter bilang gatau sampe kapan Jungkook bisa bangun."

Joy menampakan wajah cemasnya, dan Jimin mulai sedikit mengerti bagaimana perasaan perempuan didepannya ini. "Masuk aja Joy, dibolehin masuk kok. Tapi bergilir, jadi gabisa banyak orang."

Joy mengangguk, melangkah kakinya ke pintu yang ada didepannya, lalu menutupnya kembali dan duduk dikursi yang tersedia di ruang VIP tersebut.

Tubuh Jungkook penuh perban sekarang.

Disetengah kepalanya, dilengan kiri, dan dikaki kirinya kini dibalut perban.

"Bego dasar." Gak tau mengapa Joy menitikan air matanya dan ia gak peduli dengan itu.

"Kenapa bisa sampe gini coba."

Kalau boleh, ingin sekali Joy memukul Jungkook bertubi-tubi.
Tapi gak ada untungnya kalau Jungkook belum sadar, dia harus lihat betapa marahnya Joy, betapa kesalnya Joy saat ia sadar nanti.

•••

"Dia adu balap sama Jaehyun."

"Eh?"

"Taruhan buat lo."

"Maksudnya?"

"Jaehyun tau kalo Jungkook sebenernya pengen nonjok dia, tapi dia malah ngajakin duel balap diatas nama lu. Mungkin ada maksud lain."

"Gue gak ngerti."

"Dengerin gue ya Joy, baru kali ini gue ngeliat Jungkook sampe segitunya ke cewek. Jadi ya gue berharap banyak sama lu."

Joy terus mengingat obrolannya dengan Jimin kemarin dirumah sakit, kini ia menghampiri Jaehyun yang menunggunya dibelakang gedung sekolah.

Plak.

Jaehyun memegang pipinya, gak kaget dengan tamparan yang akan dilayangkan Joy seolah tau itu akan terjadi.

"Gue kecewa sama lo."

Jaehyun menatap iris mata Joy yang berair.

"Maaf Joy."

"Kata maaf lo gabisa bikin Jungkook sadar."

Joy meninggalkan Jaehyun yang masih berdiam ditempatnya.

Sudah dua minggu, dan Jungkook masih belum terbangun dari mimpinya.

Sudah dua minggu ini juga Joy rutin menjenguk Jungkook.

Dokter bilang kondisinya mulai membaik, namun alat-alat bantu masih terpasang ditubuhnya. Jungkook masih belum sadar.

Teman sekelas, dan geng motornya sudah bergilir menjenguknya.

Tapi Jungkook masih belum tersadar.

Joy menghembuskan napasnya panjang.

Dulu juga Ayahnya pernah gak sadarkan diri, dan Ibu Joy yang setia disamping Ayahnya pernah mengatakan sesuatu.

Saat itu...

Tunggu dulu, Joy masih begitu ingat kata-kata ibunya.

"Joy, kalo ada pangeran yang sakit. percaya gak, ciuman seorang putri bisa bikin pangeran terbangun?"

Mungkinkah?

Joy menatap bibir pucat Jungkook.

Beranikah dia?

•••

Joy mengerjapkan matanya begitu sebuah tangan kekar memainkan jari-jari tangan mungilnya.

Gak terasa ia tertidur dengan posisi terduduk dan kepalanya yang ditaruh disisi ranjang.

'Ini siapa si pegang-pegang begini.'

"Jungkook!"

Joy menutup mulutnya shock, Jungkook sudah membuka matanya.

Jadi ampuh ya?


Jadi chapter ini dibikin sekitar awal 2017
Pokoknya, lagi excited bgt grgr berita Joy bakal main drama untuk pertama kalinya.

Sorimi~
Anjir kangen bat rambut jamurnya

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 118K 55
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
1.7M 69.8K 44
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
656K 12K 20
suka suka saya.
476K 43.4K 95
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.