EL

By Luluk_HF

32.4M 1M 79.7K

(NOVEL TERSEDIA DI GRAMEDIA DAN SEGERA DIFILMKAN) "Kamu tau, Mario..." "Aku merasa seperti hujan dan kamu se... More

PROLOG - I'm KING
Pertemuan Singkat - the King -
Penyihir Kecil !!
I'm QUEEN
Pertemuan Singkat - the queen -
" LO-!!! "
Penculikan
Guardian
Don't Do That Again, Ify !!
Anak Baru!!
Gue bukan Tuan Putri !!
Freedom for 5 Days !
Kita Tetanggan ?? Hell ~
Penyihir Kecil level Akut !
First Kiss ~,~
Salah orang !
Aku siapa ??
Si angkuh dan Si Penganggu !
Priority
.Despair.
Proposal~
Side to Side
Kejadian.
Kesalahan Fatal, Mario!
Penyesalan terbesar!
Dimana kamu Dafychi?
Gadis kecil
Perpisahan
Romantic-Night
Selamat malam, suamiku.
Selamat malam, istriku
Aku Pamit, Mario.
Langit dan Hujan.
Titik Cerah!
Penelfon?
OH GOD!
Pregnant ?
Merdeka!
Ampun!
Chicken-Rainbow!
Bertahanlah!
Tuhan dan Mama
Kak Ando.....
KAPAL PESIAR
Nama Bayi
Short-story
Sebuah Petunjuk Nyata!
LAST PART
CUAP-CUAP AUTHOR (1)
INFO BONUS PART
#MENUNGGUNOVELEL - SATU
Remember Them (satu)
FIX COVER NOVEL EL DAN INFO PENGUMUMAN GA
Remember Them - Tiga
Remember Them - Empat
PRE ORDER NOVEL EL DIBUKA
COVER BARU DAN FILM NOVEL EL
MEET AND GREET DAN NOBAR #ELTHEMOVIE

Cinta beda usia.

406K 18.2K 1K
By Luluk_HF


03.00 p.m. Rio dan Ify telah sampai di kota Male. Mereka menuju ke pelabuhan, sebuah boat pribadi menunggu mereka disana. Rio menaikkan Tudung kepala hoodie-army yang dipakai oleh Ify, ia sedikit risih melihat rambut kekasihnya yang ber-terbangan kemana-mana akibat angin sekitar.

Perjalanan laut yang mereka tempu hanya selama 10 menit, akhirnya mereka tiba di Pulau Maafushi. Mereka berdua disambut oleh dua tour-gide yang akan melayani dan membantu Ify dan Rio selama liburan.

"Lo kayaknya bahagia banget?" bisik Rio gemas, Ify sedari tadi tak ada hentinya tersenyum.

"Lo nggak bahagia?" balas Ify balik. Mereka berdua berjalan mengikuti tour-gade di depan menuju resort yang telah di pesan oleh Rio.

"Bahagia" jawab Rio mantap. " Selama lo ada di sisi gue"

Ify langsung ber-gidik, menjauhkan tubuh Rio dari dirinya. Sedangkan Rio hanya terkekeh, dirinya sendiri juga tak menyangka kalimat itu akan keluar dari mulutnya dengan mudah. Rio jadi merinding sendiri.

Mereka melewati jembatan panjang, resort telah di depan mata. Ify terlihat semakin excited ketika menemukan resort yang akan ia tempati selama liburan disini. Begitu cantik dan mewah. Warna laut yang seperti kue lapis, mengelilingi sekitarnya.

Ify memilih berjalan lebih cepat, meninggalkan Rio di belakang. Ia tak sabar untuk masuk ke dalam.

Rio geleng-geleng sendiri dengan tingkah Ify seperti anak TK yang diajak orang tuanya pergi ke taman hiburan menaiki bianglala. Rio memberikan uang-tips kepada 2 tour-guide yang telah mengantarkannya, untung saja setiba dibandara tadi ia sempat menukarkan uang terlebih dahulu.

"Thank you" ucapnya kemudian berjalan masuk menyusul Ify.

Rio mendengar suara teriakan Ify di dalam sana. Rio mendapati gadis itu berdiri di ujung kolam renang yang langsung terhubung dengan air laut. Rio melepaskan kaca mata hitamnya, mendekati Ify.

"Gue mau berenang sekarang juga" ucap Ify penuh semangat.

Rio menggelengkan kepala.

"Kita makan dulu" sahut Rio, Ify menatap Rio skiptis. Di saat seperti ini rasa laparnya benar-benar telah hilang.

"Oh ya, Ada 3 syarat selama lo disini" ucap Rio lagi. Ify mengernyitkan keningnya, tak paham.

"Syarat? Apa?" balasnya penasaran.

Rio menatap Ify sesaat,

"Satu, lo nggak boleh pakai bikini"

Ify membeku ditempat.

"Dua, baju lo nggak boleh terbuka"

Ekspresi Ify langsung berubah, seperti orang yang sedang menyimpan dendam.

"Terakhir, jangan jauh-jauh dari gue!"

Ify berdecak kesal, melipat kedua tanganya di depan dada.

"Terus gue pakai baju apa? Kita dipantai ya harus pakek baju pantai" protes Ify tak setuju dengan syarat yang di-ajuhkan oleh kekasihnya.

Rio menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Syarat gue harus di turuti!" paksa Rio. " Kalau lo langgar, saat ini juga kita balik" ancam Rio tak main-main dan dipastikan membuat Ify tambah kesal.

"Lo nyebelin!!" bentak Ify, berjalan meninggalkan Rio menuju kamar-nya.

Rio terkekeh pelan, membiarkan Ify dengan kemarahannya, toh nanti gadis-nya itu akan baikan sendiri. Rio berjalan ke kamar-nya sendiri untuk mengganti baju-nya.

"Fy!! Ganti baju lo, kita makan setelah ini" teriak Rio mengingatkan, tak ada sahutan dari Ify.

****

Rio tak tau harus berkata apa, ia hanya dapat terbungkam menatap Ify dari atas sampai ke bawah. Gadis ini sungguh keras kepala dan melanggar seluruh syarat yang di ucapkannya beberapa menit yang lalu.

Ify memakai croptop-brokat warna putih cukup minim, meng-ekspos jelas bagian dada Ify dan juga perut gadis itu, bawahan yang dipakainya pun hanya sebuah celana kaos pendek abu-abu, dengan rambut di urai sekenanya.

"Lo ganti baju sekarang!" tajam Rio,

"Nggak mau!!" tolak Ify tanpa mempedulikan Rio, ia langsung berlari keluar dari resort, meninggalkan Rio yang terus meneriakinya.

"DAFYCHI!!!"

Rio kalah berdebat dengan Ify, gadis itu tetap kekuh memakai pakaianya tersebut. Dengan terpaksa Rio mengalah, membiarkannya saja. Untung sore ini tak begitu banyak pengunjung di pinggir pantai.

"Foto gue" pinta Ify memaksa. Ia menyerahkan mirrorless-camera miliknya ke Rio.

Ify menjauhkan dirinya beberapa langkah, berpose dengan tatapan sedikit sexy. Rio mendesah berat, melihat penampakkan Ify dari layar kamera.

"Satu"

"Dua

"Tiga"

jpreett

Ify segera berlari mendekati Rio, melihat hasil foto yang di bidik kekasihnya.

"KOK NGGAK KELIHATAN WAJAH GUE?" protes Ify dengan suara cukup keras, Rio mendesis pelan.

Ify menatap hasil foto dirinya yang hanya dari hidung sampai paha, tidak terlihat wajahnya sama sekali. Ditambah dirinya juga belum siap disana, seperti foto ala candid yang lagi trend saat ini.


"Foto lagi!! yang bener!!" pinta Ify lebih memaksa. Rio mengangguk menurut, tak berani melawan.

Mereka berdua pun menikmati waktu bersama di pantai, mulai dari bermain air di pinggir pantai, ber-foto ria dan menikmati pemandangan laut yang sangat indah.

Rio sama sekali tak berani mendekati Ify, atau menyentuh gadis itu sedikit pun. Ia menahan dirinya sendiri dari nafsu yang terus bergejolak. Bukan-nya apa-apa, tapi dia juga pria yang sangat normal. Bagaimana bisa ia tidak menahan napas ketika melihat gadis cantik di hadapannya dengan pakaian seperti itu?.

Rio tak kuat lagi!

Ia segera melepaskan kemeja putihnya, membiarkan dirinya setengah naked, ia mendekati Ify dan dengan cara memaksa, ia memakaikan kemeja tersebut ke badan Ify.

Sedangkan Ify hanya terdiam, menatap tubuh Rio yang cukup hot. Ify meneguk saliva-nya dengan susah payah, tubuh Rio sangat muscule, mulai dari perut six-pack, otot berbentuk di dua lengan kekasihnya. Waahhh!! Awesome.

"Jangan pakai baju kayak gini lagi!" ancam Rio memasukkan kancing kemeja dari atas sampai bawah.

Ify sama sekali tak memprotes, lebih tepatnya ia tak mempedulikan ucapan Rio. Kedua matanya hanya fokus ke pemandangan di hadapanya saat ini, yang lebih amazing dari pemandangan pantai di sampingnya.

Setelah puas bermanin di pantai, Rio dan Ify kembali ke resort untuk membersihkan diri.

****

Rio keluar dari kamar, ia baru saja mengguyur dirinya dengan air segar. Ia telah mengganti pakiannya dengan kaos pendek dan celana jeans selutut, langkah Rio terhenti, matanya mengarah ke arah kolam renang.

Ia menyipitkan kedua mata, mempertajam pengelihatanya agar lebih jelas dengan langkah mendekat.

"DAFYCHI!!!" teriak Rio kehabisan kesabaran, mengacak-acak rambutnya frutasi.

Apa yang dilihatnya? Kekasihnya sedang asik berenang dengan hanya menggunakan bikini warna hitam. Rio menggaruk puncak kepalanya yang tak gatal, ia tak berani mendekat. Sedangkan yang dilihat hanya cengar-cengir tak berdosa.

"Lo cepat naik! Pakai handuk terus mandi!" suruh Rio dengan tegas.

Ify memanyunkan bibirnya, memohon untuk ber-negosiasi.

"Cepat!!" geram Rio.

"Gue baru 15 menit disini" protes Ify tak bergerak dari tempatnya.

"Gue udah bilang kan jangan pakai baju seperti itu"

"Ini bukan baju" sahut Ify tak mau kalah.

Rio mendesah berat,

"Jangan pakai bikini dafychi! Tubuh lo ke ekspose se—"

"Nggak ada siapa-siapa disini. Siapa juga yang mau lihat?"

"GUE!"

Ify menatap Rio kesal, tak paham sama sekali dengan jalan pikir Rio.

"Lo nafsu lihat tubuh gue?" pertanyaan tak berdosa itu begitu lancar keluar dari bibir Ify.

SkakMat! Rio terdiam tak bisa menjawab. Ify mendecak sinis, terjawab sudah semuanya. Ia pun segera menuju pinggir kolam, menampakkan kakinya di tangga dan naik ke atas, kemudian meraih kimono-handuk lalu memakainya.

Ify berjalan mendekati Rio.

"Dasar om mesum!!" pekik Ify tajam, melangkah kembali melewati Rio begitu saja.

Rio menepuk-nepuk dadanya menahan amarahnya yang akan meledak.

"GUE COWOK NORMAL!!" teriak Rio mencari pembelaan tak terima dengan hinaan Ify kepadanya. Sedangkan yang di teriaki sudah hilang entah kemana.

****

Kediaman Rumah Ando&Iqbal.

Ando dan Iqbal mematung di pintu rumah, menatap seorang gadis dengan 2 kotak Pizza di tangan kananya. Pertanyaanya adalah bagaimana gadis ini bisa masuk?

"Ngapain lo kesini?" tanya Iqbal dengan tatapan tak suka.

"Kan gue udah bilang, gue mau main ke rumah lo" jawab gadis itu tak takut sedikit pun. Siapa lagi kalau bukan Acha!.

"Rumah gue bukan taman bermain!"

"Masak? Coba gue lihat dulu" paksa Acha semangat 45 tak gencar dan tak mau kalah.

Iqbal mendesah berat, mencoba sabar. Sedangkan Ando hanya terdiam dengan pikiran bingung, situuasi apa yang sedang ada di depannya saat ini. Ia menoleh ke Iqbal, butuh penjelasan.

"Siapa?" tanya Ando pelan ke sang adik.

"Di—"

"Perkenalkan nama aku Acha kak, pasti kakak namanya kak Ando , kakak tertua-nya Iqbal. Aku pacarnya Iqbal"

WHAT?? Iqbal membelakakan kedua matanya paling lebar, apa yang barusan gadis ini katakan? Apa dia tidak salah dengar?.

"Katanya lo nggak punya pacar?" tanya Ando tambah bingung.

"BUKAN PACAR GUE!!" sentak Iqbal dengan cepat.

"Iqbal mah gitu anaknya kak, nggak mau ngakuin. Katanya malu sama kakak"

"Lo nggak waras kayaknya!!"kesal Iqbal sambil mengarahkan jarik telunjuknya ke depan.

Acha memasang wajah badak! Tak peduli, yang penting dia happy.

"Bagaimana caramu masuk ke kesini?" tanya Ando ingin memastikan hal itu.

"Ah—, gampang mah itu kak. Rumah di depan sana itu milik paman Acha, jadi beliau yang memberikan izin ke satpam"

"Oh gitu" Ando paham sekarang, menggangguk kecil.

"Acha boleh masuk kan kak? Ini Acha bawakan Pizza, denger-denger kakak perempuan Iqbal suka sama Pizza"

Iqbal mengerutkan dahinya, terkejut, bagaimana gadis ini tau tentang dirinya dan juga anggota keluarganya. Wahh! Gadis ini menyeramkan juga!. Dia seperti seorang fans fanatik. Iqbal begidik sendiri.

"Lo lebih baik balik ke rumah lo, gue lagi nggak nerima tamu sekarang" tolak Iqbal tak ada manis-manisnya.

Acha menatap ke Ando memohon.

"Acha boleh masuk kan kak? Acha jauh-jauh kesini naik taxi sendiri, apa nggak kasihan sama Acha?" rayu Acha ke Ando.

"Jangan kasih dia izin" bisik Iqbal tajam.

Ando dilanda dilema, ia bingung harus berpihak ke siapa. Iqbal adalah adik-nya, di lain sisi ia juga tak tega melihat gadis kecil ini.

"Mmm—, gimana ya? Saya sih terserah Iqbal aja" jawab Ando terbata-bata.

Acha menghela pelan, raut wajahnya berubah kecewa.

"Gue beneran nggak boleh main nih?" tanya Acha ke Iqbal, dengan nada suara sedih.

"Nggak!" sentak Iqbal tegas.

"Seriusan?"

"Nggak ya nggak!"

"bentar aja"mohon Acha penuh harap.

"Nggak!"

"30 menit aja?"

"No!!"

"15 menit deh"

" BIG NO"

"5 menit aja kalau gitu" ucap Acha dengan negosiasi paling mentok.

Iqbal menghela berat, gadis ini selain bermuka badak juga punya semangat jiwa yang berkobar mengalahi tim suporter Arema.

"Bahkan 1 detik pun gue nggak ngizinin" balas Iqbal.

Acha menyerah, ia pun mengalah tak ingin meneruskan debat panjang ini. Toh ujung-ujungnya Iqbal tetap menolaknya.

"Yaudah gue akan pergi kali ini. Tapi untuk next time gue akan kembali lagi" ucap Acha serius. Iqbal tak mempedulikannya.

"Ini kakak ipar Pizza yang Acha belikan, daripada mubadzir. Salam cinta dari Acha, "

"Acha pamit dulu bye"

Ando menerima Pizza tersebut dengan kesadaran belum penuh, raut wajahnya linglung, semakin tak paham. Ia menatap kepergian Acha dari hadapannya. Sedangkan Iqbal sudah beranjak masuk duluan.

"Bal!! Pizzanya" teriak Ando tersadar.

"Lo makan aja sendiri!"

"Kan buat lo!"

"Ogah!!"

"Itu seriusan pacar lo?" Ando membuntuti Iqbal dari belakang.

"BUKAN!!"

"Tap—"

"GUE BILANG BUKAN YA BUKAN!!" teriak Iqbal sangat kesal. Ando pun memilih diam saja tak berani bertanya lagi, membiarkan Iqbal masuk kedalam kamarnya.

"Dasar kisah cinta monyet!!"

*****

Rio bersyukur kali ini Ify memakai pakaian dengan cukup benar, tak seperti sore tadi. Kekasihnya menggunakan dress putih selutut dengan hiasan brocat hitam berbentuk bungah pada bagian bawah dan dua tali yang terikat di belakang lehernya sebagai penyangga baju.

Ify berjalan mendekati Rio, malam ini Rio mengajak Ify untuk bersantai di pinggir pantai. Rio telah menyiapkan sesuatu disana.

Tunggu!! Sepertinya ada sesuatu yang aneh. Ify semakin mendekat, jarak mereka berdua tambah dekat.

"Astaghfirullah, Dafychi!!" pekik Rio mendesah berat. Membuang napasnya ke arah lain, dan mengambil beberapa udara segar kembali.

Ify memandang Rio lugu,

"Lo kesurupan apa sih dari tadi! Baju lo nggak ada yang bener!" protes Rio semakin menjadi. Memang benar baju Ify dilihat dari depans angat normal. Namun, jika dilihat dari sisi belakang cukup tidak normal. Sebagian punggung Ify ter-ekspos jelas.

"Kayak emak-emak deh lama-lama" cerca Ify ikutan kesal.

Rio menggaruk belakang lehernya.

"Pakai jaket" pinta Rio membujuk.

"NO!!" tolak Ify mentah-mentah. "Cuma kelihatan dikit kok" lanjut Ify memperjelas.

Sekali lagi Rio hanya bisa mendesah berat,

"Gerai rambut lo kalau gitu" suruh Rio,

Ify mengerjapkan kedua matanya, mempertimbangkan permintaan Rio yang satu ini. Padahal ia tadi susah-susah mengepang rambut-nya menjadi satu ke samping.

"Iya Iya" desah Ify mengalah. Ia membuka kembali kepangannya, dan membiarkan rambutnya ter-urai seperti yang di inginkan oleh kekasihnya.

Setelah melihat penampilan Ify mendingan dari tadi, Rio tak lagi berkomentar. Mereka berdua pun berjalan ber-iringan menuju pantai.

"Yo" panggil Ify tiba-tiba menghentikkan langkahnya, Rio pun ikut berhenti. Ia memutar kepalanya 90 derajat ke arah Ify.

"Kenapa?"

"Lo mau ngabulin permintaan gue?"

"Apa?"

"Gendong gue!" pinta Ify dengan nada suara sedikit memaksa.

Rio membatin dalam hati, cobaan apa lagi malam ini tuhan. Jika ia bilang tidak, Ify akan menyemburnya dengan sumpah serapah. Dengan terpaksa Rio menganggukan kepalanya, mengiyakan permintaan Ify.

Ify tersenyum puas.

"Lo nggak kepaksa kan?" tanya Ify memastikan.

"Nggak"

"Serius?"

"Iya sayang" sahut Rio bersabar.

"Oke. Cepetan jongkok" perintah Ify bah majikan menyuruh pengawalnya.

Rio pun melakukannya, ia berjongkok di depan kekasihnya, dan Ify pun segera naik ke punggung Rio. Ia mengalungkan kedua tangannya di leher Rio.

Rio berdiri, melanjutkan langkahnya, dengan menggendong gadis yang ia cintai di belakang punggungnya. Untung saja berat badan Ify tidak terlalu berat, Ia dapat merasakan jelas dada Ify yang menempel di belakang punggungnya. Pikiran Rio mulai aneh-aneh dan kemana-mana. Yah, namanya juga cowok. Maklumin ya pemirsa!.

Cupp

Ify tiba-tiba mencium pipi kanan Rio singkat, membuat Rio terkejut, menolehkan kepalanya sedikit. Ia dapat melihat Ify tersneyum ke arahnya.

"Bayaran gue" ucap Ify menjawab kebingungan Rio.

"Bayaran untuk?"

"Gendong gue"

Rio terkekeh ringan, ia menaikkan tubuh Ify yang sedikit melorot dari gendongannya.

"Kalau gue gendong lo dari rumah sampai sekolah, lo bakalan cium gue berapa kali?" tanya Rio aneh-aneh.

Ify berdeham, berpikir sejenak.

"Mmm—, 2 kali"

"Kok cuma 2 kali?"

"Karena dua ciuman sudah cukup" jawab Ify menirukan iklan KB yang ada ditelevisi.

Rio tertawa renyah, begitu juga dengan Ify. Ia mengeratkan tubuhnya ke Rio, menaruh dagunya di atas bahu kanan Rio. Mereka terdiam kembali, menikmati perjalanan mereka di iringi gemercik air laut yang cukup tenang dan gemerlap lampu disamping jembatan.

" Mario" panggil Ify, suaranya sangat pelan.

"Hm?" deham Rio menyahuti.

"Kenapa lo bisa suka sama gue?" tanya Ify tiba-tiba.

"Karena lo juga suka sama gue" jawab Rio asal.

"Gue serius tanyanya"

"Gue juga serius jawabnya"

Ify menghelakan napasnya, melirik ke Rio yang menatap lurus ke depan.

"Lo nggak nyesel suka sama gadis ber-umur 17 tahun?"

"Kenapa harus nyesel?"

"Yah, karena jarak usia kita cukup jauh"

Rio menghentikan langkahnya,

"Emang cinta harus memandang usia?" tanya Rio balik, dan pertayaanya berhasil membuat Ify terdiam.

"Usia kita memang sangat beda, tapi hati kita sama, bukan?" Ify terhentak lagi, sejak kapan Rio jadi bisa bijak begini. " Sama-sama saling mencintai" lanjutnya dramatis.

Ify cukup terpukau.

"Lo kesurupan mario teguh ya?" ledek Ify mencairkan suasana yang menurutnya aneh dan canggung.

Rio mendesis,

"Lo selalu aja memecah suasana romantis" protes Rio.

Ify tertawa keras, tak menyangka reaksi seorang kulkas berjalan akan seperti ini. Ify menatap wajah Rio lekat, ia menyadari satu hal untuk pertama kalinya. Bahwa Rio memiliki bulu mata yang lentik bahkan lebih lentik dari-nya.

Cupp

Ify mendaratkan ciumannya sekali lagi di pipi kanan Rio.

"Kali ini untuk bayaran apa?" tanya Rio heran sekaligus terkejut.

"Tidak untuk apa-apa" jawab Ify jujur. "Pingin aja"

Rio tertawa pelan, gemas dengan tingkah Ify yang selalu tak bisa ia duga. Terkadang gadis itu menjadi gadis paling langkah, terkadang juga berubah menjadi gadis paling menyebalkan di dunia, dan terkadang menjadi gadis lugu seperti anak kecil.

Ify terdiam, ide jail tiba-tiba menyerang otaknya. Ia menatap Rio sekilas, memastikan bahwa Rio tak melihat ke arahnya.

Fuuh

"Dafychii!!!" pekik Rio tajam,

Ify tiba-tiba meniup leher bagian belakangnya, membuat bulu-bulu di tangan dan kaki-nya terangkat, merinding sendiri.

Ify tertawa puas.

"Kerangsang nggak lo?" tanya Ify menyelidik.

Rio terhenyak, apa maksud pertanyaan kekasihnya tersebut.

"Apanya yang terangsang?" tanya Rio balik.

"Ya...."Ify berpikir keras, "apanya gitu" jawabnya tak jelas.

"Hah?" Rio tambah nggak deng

"Kan kata orang kalau cowok lehernya di tiup bisa terangsang" jelas Ify entah dapat teori dari mana.

Rio menahan tawanya, sekarang Ify sedang menunjukkan sisi lugu-nya.

Mereka berdua melanjutkan perbincangan ringan, tertawa bersama dengan humor jayus antara satu sama lain. Menikmati keindahan malam dengan langit cerah di penuhi bintang diatas sana.

Terima kasih telah mengizinkan-ku untuk menjaadi bagian dari hidupmu dan mengisi hatimu.


*****

#Cuap-CuapAuthor

YEAY! Akhirnya bisa post lagi walau malam ngets wkkw. Alhamdulillahhh aku udah selesai bayar hutangku kmrin yang 5 part. TERIMA KASIH BANYAK SUDAH MENUNGGU DENGAN SABAR DAN SELALU BACA "EL"


Aku juga udah baca comment kalian yang dari kapan baca ceritaku. bener-bener terharu bangeet hihihihi. Sumpah makasih banyaaakkkkkk udah setia terus ikuti cerita aku sampai sekarang, mwah mwah mwah seribu mwah. 

Aku juga minta maaf untuk part kmrin typo-nya banyak banget wkwk. Insyllh kapan2 aku review yaa, untuk part ini juga dimaapkan kalau banyak typo-nya lagi hehe. nggak sempat review soalnya maapin yaaa. mwah. 


MINTA DOANYA YAA SEMOGA CERITA INI BISA JADI TOP #1 DI TEENFICTION. Kalau itu terjadi kalian minta apa? wkwk #nanyadulusiapatauadapermintaanyangsrek wkwkkw. 


Semoga part ini semakin banyak yang suka dan feelnya selalu mengena dihati, romantisnya bisa bikin bapeerr Amin Amin Amin. 


Keep read, terus baca, terus bantu share certa "EL" yaa dan terima kasih banyak sudah mau baca "EL" dan meluangkan waktu buat share cerita ini. MAKASIH BANYAAAKKKKK. LAAFTYUUU 


Jangan lupa comment dan Vote, seperti part-part kemarin pasti aku tungguin banget setiap detiknya wkwkwkw. CINTA KALIAN SEMUAA SUMPAAHH!! KALIAN KECE BADAI SWAG MWAH :*


Salam, 

Luluk_HF.


*aku kasih pict-nya tuh,kemarin ada yang minta soalnya biar bisa bayanginnya hehe. Makasih banyak sarannyaa. mwah.


*kalau mau bayangin wajah Dafychi, Pokoknya bayangin wajah CEWEK PALING CANTIK SUPER CANTIK DI OTAK KALIAN. mwah. 

Continue Reading

You'll Also Like

11M 444K 36
SUDAH TERBIT! Pokoknya, lo harus peka sama keadaan sekitar lo. Jangan kayak gue, yang selalu ga peka dengan segala hal, bahkan gue ga peka sama orang...
59.7K 5.4K 47
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
1.2M 84.2K 24
Sequel R: Raja, Ratu, & Rahasia "Ratu marah?" tanya Raja, napasnya tidak teratur, gelisah tak berkelanjutan berkecamuk di hatinya. Ratu diam. Bukan s...
99.8K 17.8K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...