Someone Like You [END]

By tacoo_

134K 10K 305

Love wins. More

Prolog
SLY-1
SLY-2
SLY-3
SLY-4
SLY-5
SLY-6
SLY-7
SLY-8
SLY-9
SLY-10
SLY-11
SLY-12
SLY-13
SLY-14
SLY-15
SLY-16
SLY-17
SLY-18
SLY-19
SLY-20
SLY-21
SLY-22
SLY-23
SLY-24
End.

SLY-25

5.5K 286 8
By tacoo_

Raisa dan Sena berjalan berdua, berjalan mengelilingi ibukota. Menikmati waktu berdua.

Mereka berfoto di berbagai spot foto di kawasan Jakarta, Raisa bahagia bersama dengan Sena hari itu.

"Makan dulu ya?" Raisa mengangguk. Mereka berjalan mencari tempat makan, mereka berjalan kaki tidak menggunakan motor Sena.

Sena merangkul pinggang Raisa, seolah Raisa tak boleh ada yang menyentuhnya.

Mereka makan di salah satu resto. Setelah itu mereka berjalan kembali, ke pantai utara Jakarta. Tak seindah pantai di luar Jakarta, tetapi bagi Sena sama saja asal bersama Raisa.

Kemana pun dan dimana pun, asal bersama dengan orang terkasih semua terasa nikmat dan membahagiakan.

"Raisa, kamu tau gak siapa aku?" Tanya Sena yang berhasil membuat Raisa tertawa.

"Taulah, Radita Sena Andrea, pacar aku" kata Raisa diikuti kekehannya.

Sena mengulurkan tangannya dan dijabat oleh Raisa.

"Kenalin, aku Sena Andrea sekarang masih jadi pacarnya Raisa Tamara, tapi nanti jadi masa depannya dan ayah dari anak-anaknya Raisa Tamara."

Raisa tertawa bahkan hampir menangis.

"Loh aku ini serius, ca"

"Serius apa?" Hening.

"Serius jalanin hidup bersama kamu."

"Jangan gombal ih!"

Mereka tertawa. Sena mendekap Raisa yang lebih pendek darinya.

"Enak ya punya pacar pendek," Raisa tak terima dibilang pendek memukuli bahu Sena.

Sena tertawa-tawa dan mencoba menangkis tangan Raisa.

"I love u, cabul"

Tiba-tiba mencium punggung tangan Raisa. Mereka sedang berdiri sampingan di pagar tepi pantai. Memandang lurus matahari yang akan tenggelam.

Raisa bersandar pada bahu Sena. Sena mengusap lembut kepala Raisa, mencium pucuk kepalanya.

Mereka terhanyut terbawa suasana senja kala itu. Tidak ada yang bersuara. Hening, menyaksikan sang matahari pulang ke tempat kepulangannya.

"Raisa, aku diterima Universitas di Bandung." Raisa mendongkakkan kepalanya.

"Terus Samuel dan Papa tetep di Jakarta kan?"

Sena menggelengkan kepalanya.

"Aku pindah rumah ke Bandung, Samuel juga akan sekolah di sana. Papa pulang ke Bandung seminggu sekali."

Raisa menjatuhkan kepalanya di dada Sena. Menyerah harus seperti ini lagi. Ia harus kehilangan kekasihnya lagi. Berjarak jauh dengan kekasihnya lagi.

"Aku capek ditinggalin kamu terus," kata Raisa saat berada di dalam dekapan Sena.

"Kamu nyerah? Ini belum seberapa dari perjalanan kita,"

"Aku capek, sayang. Aku gak bisa jauh dari kamu!" Raisa memukuli dada Sena.

Sena mendekap Raisa mengusap lembut rambut Raisa. Menciumnya dengan sayang.

"Aku kan bisa pulang ke Jakarta kalau kamu kangen. Aku gak akan tinggalin kamu, ca" Sena masih mengusap lembut rambut Raisa.

Raisa sedang menangis dalam dekapan Sena. Dia sedih karena merasa hubungannya terlalu banyak rintangannya.

Dari mulai mereka harus backstreet dari kakak Raisa, banyak yang menyukai dan menginginkan Sena, sikap Sena yang mudah berubah. Lalu sekarang, mereka harus berhubungan jarak jauh.

"Jalanin aja, ca. Aku serius sama kamu, jadi aku gak akan ninggalin kamu, aku janji. Setelah wisuda 4 tahun lagi, aku akan datang ke rumah kamu."

Raisa hanya mengangguk lemah. Ia tetap tidak ingin kekasihnya pergi lagi meninggalkannya walaupun hanya pindah ke kota tetangga.

*****

Sena menunggu di tempat tunggu, bersama dengan Samuel dan sahabat-sahabatnya. Menunggu seseorang untuk datang menemuinya.

"Muel, pacarnya gak nganter?" Tanya Kevin pada Samuel. Membuat mereka semua yang berada di situ menggoda Samuel.

Sena hanya terkekeh, pikirannya masih memikirkan kekasihnya yang belum juga datang.

"Gak nganter kali, no?" Putra mencoba memberikan pendapat pada Sena. Tetapi Sena hanya menaikkan kedua bahunya.

Sedari tadi Sena hanya memutar-mutarkan ponselnya. Bimbang menunggu Raisa yang tak kunjung datang.

Informasi keberangkatan menuju Bandung sudah diberitahukan. Sena semakin bimbang.

Samuel sudah bangkit menarik kopernya menuju kereta yang sudah siap berangkat menuju Bandung.

"Yaudahlah, Bandung-Jakarta deket kok gampanglah ketemuannya" kata Sena.

Ia menarik nafasnya dalam-dalam lalu dihembuskan dengan perlahan. Ia memeluk sahabatnya satu persatu.

"Jaga diri baik-baik, no"

"Lo juga" balas Sena menepuk-nepuk punggung Kevin.

"Jangan cari pacar, no"

"Gue cukup setia, tenang" balas Sena sambil tertawa pada Ananta.

"Inget Jakarta, no"

"Selalu, Papa. Jangan lupa kurusin badan" balas Sena menepuk-nepuk kedua bahu Daniel.

"Ketemu di Bandung ya, no"

Sena tertawa saat memeluk Putra. Karena mereka akan bertemu dalam satu kota. Tetapi beda kampus.

Saat berhadapan dengan Raka, mereka hanya saling pandang dan tersenyum tanpa mengucapkan satu kata. Memeluknya dengan erat dan saling menepuk punggung mereka.

Samuel dan Sena menarik koper mereka masing-masing. Sena mengangkat tangannya pada sahabat-sahabatnya, tersenyum pada mereka.

"Kak Senaaaaaaaaaaaa!"

Sena menghentikan langkahnya bersama Samuel.

"Bentar, muel." Samuel mengiyakan.

Sena berbalik badan untuk memeluk seseorang yang berlari ke arahnya.

Sena memeluk gadis yang lebih pendek dari dirinya. Mereka lupa bahwa mereka dilihat banyak orang, sudah seperti bermain film saja.

"Aku berangkat ya, kamu jaga diri baik-baik, jaga hati dan perasaan aku juga" kata Sena membingkai wajah Raisa.

Hendak menciumnya lalu ia tertawa dan berbisik. "Masih di stasiun, di simpen dulu." Bisik Sena pada Raisa.

Sena menyeka air mata Raisa. Ia sempat menangis tadi. Setelah itu Sena mencium kening Raisa.

"Kamu hati-hati ya, jangan cari pacar lagi, jangan lupain aku." Kata Raisa setengah menahan tangis.

Sena mengangguk dan tersenyum. Menempelkan tangannya ke bibir Raisa seolah ia sedang mencium Raisa melalui tangannya.

Sena kemudian berjalan menuju adiknya. Raisa memandangi punggung Sena, Sena menoleh ke arah Raisa sebentar lalu ia melambaikan tangannya pada Raisa juga pada sahabat-sahabatnya yang berada di belakang Raisa.

Hari itu jadi hari terakhirnya Sena dan Raisa bisa seperti itu. Dan di mulainya perjuangan mereka sebagai pasangan hubungan jarak jauh.

Semoga kita bisa komitmen dan kembali lagi untuk bersatu. Batin Sena berkata.

Sena melangkah masuk ke dalam stasiun menuju kereta yang akan berangkat menuju Bandung beberapa menit lagi. Merangkul adik satu-satunya yang sangat ia sayangi.

Samuel dinyatakan lulus beberapa hari yang lalu. Setelah itu Sena langsung mengurus perpindahan Samuel.

Sekarang, mereka berangkat ke kota orang untuk mencari ilmu dan tinggal di sana. Di kota orang lain.

Hubungan Sena dan Raisa, Sena serahkan pada Tuhan dan waktu. Jika mereka memang tidak diperbolehkan bersatu, Sena ikhlas melepaskannya. Sekarang, prioritasnya adalah dirinya dan adiknya.

Sena berharap disinilah ia bisa belajar untuk setia pada Raisa begitupun Raisa padanya.

Tak apa mereka berjauhan, asal hati mereka selalu dekat dan tidak pernah jauh.

Sena meninggalkan kota dimana ia dibesarkan, menjadi seorang Sena Andrea yang sekarang, dimana ia menemukan seorang gadis yang bisa merubah hari-hari kelamnya.

Sebelum berangkat, Sena menitipkan sebuah surat pada Kevin untuk diberikan ke Raisa.

Begini lah isi suratnya.

Jakarta,
Terima kasih telah memiliki penduduk seperti Raisa Tamara

Tuhan YME,
Terima kasih telah menciptakan Raisa di bumi ini

SMA Putra Bangsa,
Terima kasih telah mempertemukan aku dan Raisa di depan perpustakaan

Raisa Tamara,
Terima kasih kamu telah menjadi perempuan terbaik untukku.
Kamu mungkin tidak sama seperti Olivia yang selalu aku kagumi.
Tapi kamu berhasil mencarikan es dalam hatiku.
Aku menyerah Raisa, menyerah untuk menjadi seorang yang dingin.
Aku meleleh setiap kali di dekatmu.
Untukku, kamu lebih dari hangatnya matahari.
Kamu begitu hangat, hingga terkadang aku merasa panas hehe. Tidak, aku bercanda, kamu sexy memang, tapi aku mencintaimu bukan karena hal itu.
Aku tidak sebrengsek itu.

Raisa Tamara,
Sebelum bertemu denganmu, aku enggan untuk membuka hati.
Tidak ada seseorang yang mempu menggantikan posisi Oliv di hatiku.
Tapi, setelah bertemu denganmu, ku rasa kamu lebih dari menggantikan.
Kamu penemu tempat yang lebih baik.
Kamu memiliki tempat terbaik dan teristimewa di hatiku.
Di tempat yang berbeda.

Raisa Tamara,
Aku menemukan seseorang yang mampu mengembalikan senyum dan tawaku.
Dia yang sedang membaca surat ini.

Raisa,
Aku ingin sampaikan satu pesan pada mantan kekasihku, boleh ya?

Olivia Harris,
I found someone like you.
But, she was better than you.
Thank you for hurting me a few years ago, 'cause after that I could love a woman as warm as the sun.
She is Raisa Tamara Fallen.

I love her so much.

Your bf / gf / future husband,

Sena Andrea.

SELESAI (?)

Continue Reading

You'll Also Like

138K 15.3K 28
(Completed) Ditolak berkali-kali, tak mengurungkan niatku untuk tetap berjuang mendapatkanmu. Walaupun tukang parkir said, "Mundur! Mundur!" Aku akan...
92.4K 5.3K 13
Apa kedua orang tuanya sudah tidak waras?! mereka menjodohkannya dengan tidak wajar! "Bagaimanapun caranya... Kita harus membatalkan perjodohan aneh...
5.6M 241K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
24.2K 1K 24
"mungkin saat ini lo belum bisa jadi milik gw,tapi lihat aja nanti,akan gw buat lo jatuh cinta sama gw" cerita awal mula Karina mulai mencintai sesam...