Mr. Troublemaker

By itstgksherly

669K 45.8K 797

[Complete Story] #105 IN FANFICTION (01.02.17) Dunia ini sempit menurutnya. Bukan salah Tuhan, karena Tuhan m... More

Prologue
#01 : Red Hair
#02 : Heartbreak [1]
#03 : Heartbreak [2]
#04 : Oh Sehun
#05 : Park & Lee [1]
#06 : Park & Lee [2]
#07 : She's Coming
#08 : Kiss
#09 : Falling In Love?
#10 : Shocked
#11 : Kim Nayoung
#12 : Ex-Girlfriend
#13 : Hospital
#14 : Explainasions
#15 : Kim JongIn
#16 : Getting Married [1]
#17 : Getting Married [2]
#18 : Who?
#19 : Happy Birthday
#20 : Damn It
#21 : Permission & Promise
#22 : Just Hope
#23 : You Are My Everything
#24 : Wedding Day
#26 : San Francisco, California
#27 : Revealed
#28 : Goodbye [END]
Epilogue
NEW

#25 : Revenge

17.2K 1K 9
By itstgksherly

WARNING!!!

-

Author POV

Taerin tampak begitu menyukai memandang pemandangan kota Seoul dari kaca besar di kamar Apartemant-nya dan Chanyeol. Mereka sudah tidak tinggal di rumah Keluarga Park lagi dan memutuskan untuk tinggal di Apartemant, menjalani kehidupan mereka yang baru, berdua.

Jujur, Taerin tidak nyaman dengan baju tidur yang kini ia gunakan. Bagaimana tidak, baju tidur merahnya hanya berbalut kain tipis, bra dan celana dalam yang sudah menjadi satu dengan kain tipis itu saja sampai terlihat, apalagi baju tidurnya tidak panjang, atau tepatnya di atas lutut serta tanpa lengan. Untuk menutupinya, Taerin menggunakan jaket Chanyeol yang kebesaran ditubuhnya.

Taerin tahu, saat mengemas bajunya, Eomma Park melarang Taerin membawa baju tidur karena sudah dibelikan baju tidur yang baru itu karena Eomma-nya mengatakan jika baju tidur Taerin seperti anak SD, bergambar-gambar kartun. Taerin menuruti dan dia tidak membawa baju tidur, ia tinggalkan baju tidurnya di rumah Chanyeol.

Dia pikir, tidak baju tidur seperti ini yang diberikan oleh Eomma Park, Taerin pikir baju tidur seperti biasa, baju kain berlengan panjang serta celana panjang juga, Taerin pikir seperti itu.

Tiba-tiba sebuah tangan melingkar di pinggang Taerin serta dagu yang berada dipundaknya, "Kenapa kau memakai jaketku?" Itu suara Chanyeol yang serak membuat Taerin geli serta ingin terbang mendengarnya.

"Aaku kedinginan. Emm.. tidak apa 'kan jika aku pinjam?" Tanya Taerin, Chanyeol menggeleng, Taerin menelan ludahnya, bagaimana ini?, batinnya.

"Tidak boleh. Lagipula ada aku yang membuatmu hangat," Jawab Chanyeol, Taerin berusaha menahan senyumannya dan menyembunyikan rona merah dipipinya.

"Tapi 'kan"

Dari belakang, Chanyeol membuka resleting jaketnya yang di pakai oleh Taerin, bahkan sebelum Taerin menyelesaikan ucapannya. Jantung Taerin sudah dibuat dag-dig-dug oleh Chanyeol. Jaket itu sudah terlepas, Chanyeol melempar jaketnya sembarangan, "Aku tahu kau menutupi baju tidur ini. Lagipula kenapa harus malu? 'Kan hanya aku yang melihat.." Ucap Chanyeol, ia kembali memeluk Taerin dari belakang, karena aku tetap saja malu jika kau lihat, batin Taerin.

Chanyeol menghirup aroma leher Taerin, lalu menciumnya sekilas, tubuh Taerin menegang saat sentuhan Chanyeol di lehernya. Chanyeol memutar tubuh Taerin sehingga menghadap dirinya, Chanyeol menatap mata Taerin intens dan Taerin gugup dengan tatapan Chanyeol. "Besok kita ke California."

Taerin menganggukkan kepalanya. Chanyeol mengingatkan dirinya jika mereka akan bulan madu di California, sesuai dengan keinginan Taerin. Tiba-tiba Chanyeol menggendong Taerin ala bridal, Chanyeol membawa Taerin ke ranjang.

Membaringkan istrinya dengan hati-hati, dan setelah Taerin berbaring, Chanyeol naik ke atas tubuh Taerin. Chanyeol menggunakan satu tangannya sebagai tumpuan, agar dirinya tidak menindih Taerin. Sedangkan satu tangannya mengusap wajah Taerin. Chanyeol merubah posisinya, ia menggunakan sikunya sebagai tumpuan agar jaraknya lebih dekat dengan Taerin.

Taerin menutup matanya saat terpaan napas Chanyeol menyentuh wajahnya. Tanpa aba-aba, Chanyeol mencium bibir Taerin lembut bercampur nafsu, Taerin mengalungkan tangannya di leher Chanyeol. Tangan Chanyeol mulai meremas-remas payudara Taerin, bibir mereka tetap beradu, lalu turun mengusap-ngusap perut rata Taerin, dan turun lagi hingga ke daerah sensitif Taerin.

Ciuman Chanyeol turun ke leher Taerin, meninggalkan banyak bekas disana, "ChaChanyeol.. ah.." Desah Taerin.

Chanyeol melepas baju tidur Taerin, hingga kini Taerin tidak menggunakan selehai benang pun, Chanyeol diam sejenak memandang tubuh Taerin, Taerin malu saat melihat tatapan Chanyeol yang melihat tubuhnya. Chanyeol membuka kancing piyamanya lalu melempar baju itu sembarangan dan membuka celananya sehingga dirinya sama-sama telanjang bulat seperti Taerin.

Chanyeol kembali mencium Taerin, kali ini sedikit bruntal, tangannya meremas payudara Taerin secara bergantian, lalu kembali mencium leher Taerin dan beralih menghisap niple Taerin. "Ahh.. Chan.. Yeol.. Ah, emmm.." Desah Taerin yang membuat Chanyeol semakin bergairah.

Chanyeol menyiapkan 'Miliknya' yang sudah berdiri tegak, ia membuka paha Taerin lebar-lebar hingga 'Milik' Taerin terlihat. Sebelum memulai, Chanyeol membisikkan sesuatu ditelinga Taerin, "Sakitnya hanya sebentar." Bisik Chanyeol dan saat itu miliknya serta milik Chanyeol telah menyatu.

Air mata Taerin jatuh. "Sakit," Gumamnya, Chanyeol mencium bibir Taerin untuk menangkan istrinya.

"Kau boleh menjambak rambutku, menggigit bahuku, mencakar punggungku dan sebagainya. Aku akan bergerak," Ucap Chanyeol, Taerin hanya mengangguk sebagai jawaban.

Chanyeol mulai bergerak maju mundur. Taerin tidak bisa menahan rasa sakitnya, ia mencakar punggung Chanyeol. Air mata Taerin kembali jatuh saat merasakan jika ada yang mengalir di vaginanya. Darah. Dan ia tahu, dirinya telah menjadi milik seorang Park Chanyeol seutuhnya.

Dan Taerin benar-benar menjadi milik Park Chanyeol seutuhnya saat Chanyeol mengeluarkan cairannya di rahim Taerin.

Taerin mengguyur dirinya dibawah shower dengan tatapan kosong. Tubuh polosnya sudah sepenuhnya basah. Sekarang menunjukkan pukul 5 pagi, Taerin bangun dengan beberapa bagian tubuh yang sakit. Dirinya dan Chanyeol tidak satu ronde malam tadi, yang pasti lebih dari dua ronde.

Terdengar suara pintu yang terbuka. Taerin kaget bukan main, ia berusaha mencari handuk untuk menutupi tapi handuknya jauh dari jangkuan. "Kau kenapa?" Chanyeol datang, berdiri dibelakang Taerin dengan tubuh polos juga.

"Aku sudah selesai. Aku mau keluar dulu," Taerin berusaha berbalik, tapi dia takut melihat tubuh Chanyeol walau sebenarnya tidak apa.. tapi tetap saja, Taerin malu! Dia 'kan sama telanjangnya juga seperti Chanyeol.

"Aku baru masuk, lalu kau keluar? Tidak mau mandi bersama?" tanya Chanyeol. Taerin masih mempunggungi Chanyeol, belum berbalik, karena takut.

Chanyeol sempat bingung dengan sikap Taerin yang tampak.. malu-malu. Toh, memangnya kenapa? Bukannya mereka sudah resmi menjadi sepasang suami-istri, jadi jika Chanyeol ingin mandi bersama, bukan masalah besar 'kan?

"Salah ya kalau aku mau mandi bersamamu? Tapi jika kau tidak mau, kau bisa keluar." Putus Chanyeol akhirnya. Dia juga tidak mau memaksa apalagi mereka akan pergi ke California untuk bulan madu.

Taerin hanya mengangguk lalu pergi, meninggalkan Chanyeol dibawah guyuran air shower tanpa melirik tubuh polos suaminya. Setelah mempersiapkan diri dan baju yang akan dibawa ke Califonia, Taerin bergegas menuju dapur untuk menyiapkan makanan. Pukul 6 nanti mereka akan berangkat ke bandara, sedangkan sekarang masih menunjukkan pukul 5 lebih 15 menit, lumayan untuk menyiapkan makanan.

Ting! Tong!

"Siapa yang datang pagi-pagi begini?" Gumam Taerin kesal. Ia berjalan menuju pintu tapi saat membukanya tidak ada siapapun disana, "Apa-apan ini?" Gumam Taerin lalu berniat masuk tapi matanya melihat sebuah kotak yang berada didepan kakinya. "Apa itu?" Taerin berjongkok, mengambil kotak yang dibungkus rapi tersebut lalu membukanya.

"CHANYEOL!" Jerit Taerin sambil melempar kotak itu jauh-jauh. Bagaimana dia tidak menjerit, jelas-jelas kotak itu berisi sekitar delapan kalajengking. Taerin berlari ke dalam Apartement, ia dibuat semakin takut saat kalajengking itu mengikutinya dan berniat mengepungnya.

Taerin berlari ke arah dapur, berniat mencari palu untuk membunuh kalajengking itu, ia tidak peduli jika ia akan berdosa karena membunuh kalajengking ini karena menurutnya yang berdosa itu adalah orang yang mengirim kalajengking ini! "Mendekatlah! Dan kau akan mati ditanganku!" ucap Taerin memukul satu persatu kalajengking itu dengan kuat hingga suara palu yang terbentur lantai terdengar sangat keras.

Taerin diam dipojok dapur. Kalajengking itu sudah mati, keringat bercucuran dari keningnya, napasnya juga tidak beraturan. Taerin takut. Sangat takut. "Chanyeol.." Panggil Taerin. Tak lama Chanyeol muncul, wajahnya terlihat begitu khawatir saat melihat Taerin duduk di pojok dapur sambil memegang palu.

"Taerin!" Chanyeol berlari kecil menuju Taerin. Hampir saja kakinya menginjak bangkai kalajengking itu jika matanya tidak melihat ke bawah. Chanyeol memeluk Taerin, istrinya itu menangis dipundak suaminya, "Aku minta maaf karena aku terlambat. Kau pasti sangat takut, aku pikir kau memanggilku karena kau sudah selesai memasak. Jadi aku melanjutkan mandiku. Tapi aku merasa ada yang tidak beres, jadi aku buru-buru mandi dan berpakaian. Aku benar-benar minta maaf." Jelas Chanyeol.

"Aku takut. Kalajengking itu mengikutiku." Ucap Taerin, Chanyeol melepas pelukannya, tangannya memegang wajah Taerin.

"Darimana mereka berasal?" tanya Chanyeol. Taerin bangkit, menarik tangan Chanyeol menuju pintu Apartement, sebuah kotak tergeletak tak jauh. Chanyeol mengambil kotak itu, "Dari sini?" Taerin mengangguk. Chanyeol mengambil sebuah surat yang berada di dalam kotak itu, Taerin yang melihatnya lantas mendekati Chanyeol.

UNTUK HADIAH PERNIKAHAN KALIAN! SEMOGA KALIAN MENYUKAINYA DAN AKU HARAP HADIAH YANG AKU KIRIM TIDAK BERDAMPAK BURUK!

Surat yang ditulis dengan tinta merah dan berhuruf kapital. Chanyeol meremas surat itu lalu membuangnya asal. Taerin yang juga membacanya terpaku ditempat bagaikan sebuah palu mengetuk-ngetuk dirinya agat diam tidak berkutik

"Sialan!" Geram Chanyeol.

Taerin melirik Chanyeol yang sedang mengacak-ngacak rambutnya dengan frustasi. Sedangkan Taerin malah menyungingkan senyum remeh, "Hah. Siapapun yang melakukan hal rendahan seperti ini. Aku ucapkan terima kasih.." Chanyeol menoleh, mendengar ucapan Taerin barusan membuatnya kaget.

"Karena seberapa besar kau berusaha menghancurkan aku. Aku akan menerima dengan senang hati rencana rendahanmu itu." Lanjut Taerin. "Dan aku tahu. Kau mendengarnya." Lanjut Taerin lagi karena sedari tadi ia merasakan seseorang memperhatikannya dan Chanyeol.

"Kau baik-baik saja 'kan? Kau kenapa?"

"Jarum panjang arah jam sembilan. Seseorang berdiri disana. Jangan pikir aku terlalu bodoh untuk tidak mengetahui keberadaanmu disana,"

To be continue...

SORRY DORY STAWBERRY YA! LAMA BANGET NGAK UPDETE SOALNYA!

Continue Reading

You'll Also Like

PRETEND By Cacaaa

Teen Fiction

3.8K 177 7
"Sebelum menjadi kupu-kupu dewasa yang indah, ia harus melewati proses yang panjang dan berat hingga akhirnya menemukan kebahagiaan yang ia inginkan...
127K 4.8K 21
Aku hanya punya cinta untuk mempertahankan rumah tangga kita. Mungkinkah, cinta yang ku miliki dapat mengubahmu untuk mencintaiku balik. ~Risa Adria...
3.4K 324 4
"lo cantik" "jadi pacar gue aja yok, setiap hari lo bisa makan enak" "gue gak bisa makan pake sumpit" "bapak lo mana?" "ketinggalan di rel kereta" "d...
104K 4.1K 3
Apakah kalian pernah membaca cerita "DAMN!? My Mate is a NERD!!" Dari pengarang @SitiNurAtika07? Kalau kalian sudah pernah membacanya, inilah cerit...