Are you sure you're nerd Jimi...

By sexypjm

47.6K 5.2K 251

Ya, dia memang bukanlah orang yang tinggi diatas rata-rata pada umumnya lelaki , dia juga tidak memiliki otak... More

Part 1
Part 2 intro
Part 3
Play the game
Miss you
Target 1
I see you Jimin
It's not game over Namjoon
Play the game(2)
It's time to play
I think it's wrong
Before i meet you Jimin
I said i'm not your doll Je
Note
Lee Park Kim
Play the game (3)
Part 18
secret
Part 19
Part 20
part 21
promote
before the game

Target 2

1.1K 151 16
By sexypjm

-are you sure you're nerd-

"Hyung kau sudah siapkan semua?"
"Ne,apakah kau yakin untuk kali ini Taehyung?"
"hmm,aku takkan pernah membiarkan orang itu pergi dengan tenang"
"bolehkah aku ikut?"
"ani,bukankah kau ingin melihat Jimin senang?maka dari itu turuti aku hyung. Kau hanya perlu mengahapus rekaman yang terdapat pada hotel army arraso?"
"T-tapi apa rencanamu?" Ujar Seokjin bingung
"aku hanya ingin memberi hadiah kepada Jimin dan kau pasti akan berterima kasih kepadaku setelah melakukan ini" ujar Taehyung tersenyum.
"hmm baikalah hati-hati.hubungi aku bila terjadi sesuatu" ujar Seokjin santai.
Taehyung tersenyum menampilkan senyum kotaknya.
"Gomawo hyung. Aku pergi dulu ne"

-
-
-
-
-

"Annyeonghaseyo Ahjussi" ucap Taehyung sekaligus memberikan senyum dan hormat palsu

"E-eh,annyeonghaseyo,mencari siapa anak muda?"

"Ah saja mencari nyonya Jenny, Kim Seok Jenny lebih tepatnya ahjussi"

"apakah kau sudah membuat janji?" ujar seseorang maid yang menjaga tempat kediaman Kim Seok Jenny.

"nde,bisahkah anda antarkan saya?"

"silahkan ma-" belum selesai iya menyelesaikan perkataanya Taehyung langsung mengeluarkan pisau lipat untuk menancapkan tepat pada jantungnya agar tewas dalam seketika.

Taehyung yang pada saat itu hanya tersenyum kecut.
melangkah pergi kearah rumah itu lebih dekat.

"weh..weh aku tak pernah tau bahwa kau benar-benar pscyopath dalam membunuh Taehyung-ah" ucapnya saat melihat Taehyung membunuh maidnya sambil bertepuk tangan.

"apa maumu lagi sekarang nyonya?"ucapnya datar

"well,setelah kau membunuh orang suruhan ku dengan sangat memuaskan,sekarang aku ingin kau membunuh Jimin" ujar seorang wanita yang di panggil Taehyung Nyonya yang tak lain,tak bukan Nyonya Kim Seok Jenny.

"Jimin,siapa jimin?" ucap Taehyung datar.

"Jimin, Park Jimin pembayar pembunuh profesional juga sepertimu, dia adalah anak angkat dari seorang Lee Park Kim. Seseorang yang kusuruh kau untuk membunuh orang yang telah membunuh Lee Park Kim suruanku" ujar jenny.

Taehyung hanya mengangguk sesaat sebelum berucap sesuatu hal yang tidak pernah terfikirkan oleh Jenny.

"well karna kau bilang Jimin itu seseorang pembunuh, yang otomatis aku tak mudah untuk membunuhnya aku ingin bayaran yang tinggi"

"aku mengerti, aku akan datang setelah kau membereskan semua itu,kau hanya perlu smskan dimana kau bersamanya"

Taehyung hanya mengangguk
"baiklah saya permisi dulu nyonya"

Perempuan itu hanya tersenyum.
'kau adalah korban selanjutnya Taehyung-ah' ujarnya dalam hati lalu masuk kekawasannya tempat tinggalnya.

-
-
-
-
-

Jimin pov

Aku menghirup nafas sebanyak-banyak saat kepalaku berhasil muncul ke permukaan air. Rasanya menyegarkan saat dinginnya air dan hembusan dinginnya udara menyergapku bersamaan yang secara tak langsung membuatku rileks dari beban ini semua.

Aku mendongkak menatap langit yang mulai berwarna senja dan membiarkan tubuhku terapung oleh air. Entah kenapa hidupku akhir-akhir ini terlalu santai yang biasanya sering melakukan hal membosankan disekolah terutama hanya untuk menjaga seorang yang sangat manis yang aku rindukan saat ini,Kim Hoseok. adik dari teman seperjuangan ku ini.

Ah aku sangat merindukannya, sedang apa iya saat aku tak bersamannya. Sudah lama tak melihatnya.

"kau akan sakit jika terus-terusan disini Jimin" ucap seseorang yang mengembalikan lamunanku pada dunia nyata ini.

"keluarlah Jiminie" dengan perlahan aku menenggelamkan tubuh bagian bawahku, dan berenang kepinggir kolam dan keluar dari kolam.

"apa" tanyaku.

Taehyung bergeming menatapku. Ekspresinya berubah datar dan tidak terbaca, dan itu artinya iya menginginkan ku tapi untuk apa? sebelum aku menerka-nerka. Taehyung menarikku dalam pelukannya. Menangkup kepala belakangku dan meraup bibirku. Ciuman yang diberikannya seakan menuntut karna tak jarang dia menggigit bibir bawahku dan menghisap lidahku kuat.

Tangan Taehyung yang lain bergerak menyusuri tubuhku, mengelus punggung dan berpibdah ke pinggang lalu perutkuz

"uhmmm..hmmm"

Aku berusaha mengimbangi ciuman Taehyung, namun aku selalu kalah dengan lelaki yang selalu mengetahuhi letak terlemahku. Membuat air liurku dan dirinya bercampur membasahi daguku.

"aku lapar jiminie,bolehkah aku memakanmu,manis" ujarnya sambil mencium ku kembali.

"yak! He-hentikan bodoh egh-uh kau membuatku lemas"

Taehyung terkekeh dan memeluk bahuku sementara aku masih berdiri bersandar padanya untuk menomapang tubuhku. Dan sedetik kemudian dia menghentakan keatas dan menggendongku.

"kalau begitu kita dikamarmu saja Jiminie"

"eh"

-
-
-
-
-

Author pov

Jimin menatap Taehyung yang menciumnnya lembut tanganku. Memang ini bukanlah yang pertama untuk Jimin dengan Taehyung namun entah kenapa saat Jimin bersamanya Jimin merasa aman.

Memang Jimin berdegup saat Haseok memberikan perhatiannya,karena secara tidak langsung iya teringat oleh Taehyung yang selalu memberikan perhatian lebih,agar Jimin tak merasa terpuruk dalam hidupnya.

Saat itu juga Jimin sadar akan pikirannya ketika Jimin berada di pangkuannya. Tangan kanannya Taehyung memeluk Jimin protektif sementara tangan kirinya mengelus pipiku lembut. Jimin terpejam menikmati sensansi kecupan dan kelembutan dari seorang Kim Taehyung.

"bagaimana jika kau duluan yang memulai"

Jimin tersenyum mendengar penuturan Taehyung dan langsung mencium dan melumat bibir Taehyung.
Tangan Jimin tak hanya diam,iya membuka kancing kemeja satu persatu.

Bibir Jimin terus bergerak menyesap manisnya bibir Taehyung. Taehyungpun melakukan hal yang sama. Setelah berhasil melepaskan kemeja Taehyung, Jimin mengusap lembut secara abstrak ke tubuh Taehyung.

"uhmmm...eghh"

Belum sempat Jimin mengajak bertarung lidah,Taehyung sudah membaringkan Jimin di kasurnya.
Tangannya menyelip di sela celanaku.

Srett!!

Taehyung langsung menggenggam penis Jimin sambil bergerak keatas dan kebawah. Membuat Jimin merasa ada sengatan listrik meluncur di otaknya.

"aaanghh"

Jimin mendesah berat saat merasakan rongga mulut yang hangat dan lemban menyelubungi penisnya.

Taehyung meraup penis Jimin,memanjakan dalam mulutnya yang hangat. Menjilat,mengulum dan menyedot sebelum menaik turunkan kepalanya.

Jimin saat itu hanya merancau dan mengeluarkan erangan-erangan tertahan dengan menyusup diantara helaian rambut Taehyung untuk memperdalam.

Pada saat Jimin ingin mengeluarkan muatannya,Taehyung seakan menutupinya dengan cokering

"Jiminie"
Taehyung menatap Jimin intens.

"ughh" Jimin tersental kaget saat merasakan jari Taehyung yang menekan lubangnya.

"rileks Jiminie-ah"

"yak!bagaimana aku bisa rileks jika kau bermain seperti ini, lepaskan itu Taehyung-ah biarkan aku keluar" ucapnya menahan kenikmataan dan rasa sakit ingin keluarnya.

"bersama" ujarnya sambil mencium. Mencium Jimin dengan gerakan sensual. Seolah mengahilkan perhatian Jimin terhadal apa yang di lakukan oleh Taehyung.

"Uggfh...hmmnpt..fyuhhhumh" Jimin mendesah dibibir Taehyung.

"arghhh Kim Fucking Taehyung-ah" Jimin menjerit saat bibir Taehyung berpindah meraup putingnya.

"shit!aku taktahan Jiminie,bersiaplah" ujar Taehyung.

"ahhhgh" ucap Jimin sambil meraup sprei yang tidak bersalah akibat perlakuan Kim Sialannya.

Taehyung yang saat itu langsung memasukan penisnya pada tempat titik kenikmatan Jimin. Dan terus masuk keluar tanpa memikirkan Jiminnya merasakan biasa terhadap penis besar Taehyung.

"arghhh you're so tight Jiminie" ujar Taehyung saat merasakan penisnya didekap erat oleh lubang Jiminie

"K-kim F-fucking Sialan arghh" saat Jimin meraskan sebuah muatan didalamnya, dan pada saat itu juga Taehyung melepaskan cooking yang ada dalam Jimin.

Mereka keluar secara bersamaan.

"gomawo Jiminie, dan bersiaplah aku mempunyai perkerjaan penting "ujar Taehyung memberikan ciuman pada kening Jimin.

"Yak! Kim Taehyung sialan, kenapa kau lakukan ini, saat perkerjaan akan datang! babo" ujarnya menepis Taehyung dan menampilkan bibir yang di poutnya.

"ckck yang terpenting iya akan mati bukan"

"kau ini selalu seperti ini" ujarnya bangun dengan sedikit pincang akibat aktifitas tadi dan membersikan badannya.

"mau ku bantu?" ujar Taehyung.

"tidak, aku tak ingin lebih susah saat menjalankan misi jika bersama denganmu"

-
-
-
-
-

"kemana kita?"

"Memberi hadiah atas yang tadi" ujar Taehyung tenang sambil menyetir.

"Kenapa kau tidak bilang pada Jin-hyung"

"Aku sudah bilang,kau tenang saja"

"Kau hanya perlu duduk dibangku dan menghadap ke luar,arraso?" Ujarnya lagi

"Mwo! Untuk apa?"

"Turuti saja hyungmu ini Jiminie" ujarnya dingin

"Hmm"

Sesampainya di ruangan.

"Kau tunggu sini,aku tunggu kau di luar. Semua yang kau butuhkan ada di meja"

"Yak! Hyung kau berbicara seakan aku ini baru bisa membunuh orang"

Taehyung hanya tersenyum dan mengusak kepala Jimin dengan sayang.

"Telphone aku jika sudah selesai" ujar Taehyung mencium kening Jimin.

-
-
-
-
-

"I'm done. You can meet me at xxi parkye hotel army no 78" Taehyung tersenyum saat mengirimkan pesan tersebut.

Menunggu di pojokan sampai Jenny masuk dan tepat saat Jenny masuk dalam ruangan itu.

Taehyung mengunci dari luar.

-
-
-
-
-

"Taehyung-ah dimana kau membunuh Jimin,mengapa aku tak melihat sidik bekasnya" ujar seorang yeoja itu tersenyum senang.

Jimin yang mendengar itu iya tau maksud hadiah yang diberi oleh Taehyung, Jimin dengan senang hati menerima itu.

"Kau berfikir aku sudah mati Nyonya JENNY" ujarnya.

"J-Jimin"ucapnya tergagap

"Kau berfikir Taehyung hyung akan membunuhku nyonya,yang benar saja haha aku dan taehyung adalah anak angkat dari tuan Lee Park Kim mana mungkin kami saling membunuh" ujar Jimin mendekat

"Tidak mungkin,kau pasti berbohong. Menjauhlah kau sekarang Tuan Park!" Ujarnya sambil menyodorkan pisau dengan gemetar. Yang sengaja dibawanya untuk berjaga-jaga yang sayangnya takkan berguna bila kau berhadapan dengan Jimin.

"Sayangnya aku tak pernah berbohong" ujarnya sambil tetap mendekat.

Jimin langsung membalikan arah pisau itu kearah Jenny yang saat itu sedang mencoba menjaga agar dirinya tak mati oleh bajingan profesional anak tirinya Lee.

"Arghh"

"Upss!kau merasa sakit nyonya biar kubantu" ujarnya sambil menekan pisau itu lebih dalam kearah berlawan.

"Arghh keparat kau Park! Ku tunggu kau di neraka"

"Dengan senang hati nyonya" sambil menambahkan pisau lipat yang iya punya tepat di jantungnya perempuan itu untuk dibunuh.

Padaa saat itu juga Jenny mati mengenaskan. Sayangnya Jimin ingin sekali menyimpan kepalanya untuk ditunjukan kepada makam ayahnya,bahwa iya telah membalasnya. Namun teringat perkataan taehyung akhirnya, Jimin mengambil benda cairan berbahaya itu untuk dikenakan kepada tubuh wanita itu, alasannya kenapa iya mengasih zat kimia itu, agar susah untuk di kenal. Jimin mengambil benda barang bukti itu dan uang yang seharusnya jadi milik hyungnya tersebut.

Setelah rapih menghilangkan barang bukti,iya mengganti sarung tangan yang lebih kuat untuk menahan senyawa yang telah iya lumuri pada wanita tersebut dan membuka jendela,untuk melempar wanita itu pada ketinggian tertinggi di hotel ini.

-
-
-
-
-

"I'm done hyung"

"Kajja kita pulang Hoseok sudah menunggumu"

"Ne"

TBC
Thank for reading don't forget to vote and comment.
This story is mine.
Tinggalkan jejak kalian sob.

Continue Reading

You'll Also Like

156K 25K 46
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
Mom? [ch2] By yls

Fanfiction

107K 11.2K 33
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
44.3K 4.3K 28
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...