EL

Von Luluk_HF

32.4M 1M 79.7K

(NOVEL TERSEDIA DI GRAMEDIA DAN SEGERA DIFILMKAN) "Kamu tau, Mario..." "Aku merasa seperti hujan dan kamu se... Mehr

PROLOG - I'm KING
Pertemuan Singkat - the King -
Penyihir Kecil !!
I'm QUEEN
Pertemuan Singkat - the queen -
" LO-!!! "
Penculikan
Guardian
Don't Do That Again, Ify !!
Gue bukan Tuan Putri !!
Freedom for 5 Days !
Kita Tetanggan ?? Hell ~
Penyihir Kecil level Akut !
First Kiss ~,~
Salah orang !
Aku siapa ??
Si angkuh dan Si Penganggu !
Priority
.Despair.
Cinta beda usia.
Proposal~
Side to Side
Kejadian.
Kesalahan Fatal, Mario!
Penyesalan terbesar!
Dimana kamu Dafychi?
Gadis kecil
Perpisahan
Romantic-Night
Selamat malam, suamiku.
Selamat malam, istriku
Aku Pamit, Mario.
Langit dan Hujan.
Titik Cerah!
Penelfon?
OH GOD!
Pregnant ?
Merdeka!
Ampun!
Chicken-Rainbow!
Bertahanlah!
Tuhan dan Mama
Kak Ando.....
KAPAL PESIAR
Nama Bayi
Short-story
Sebuah Petunjuk Nyata!
LAST PART
CUAP-CUAP AUTHOR (1)
INFO BONUS PART
#MENUNGGUNOVELEL - SATU
Remember Them (satu)
FIX COVER NOVEL EL DAN INFO PENGUMUMAN GA
Remember Them - Tiga
Remember Them - Empat
PRE ORDER NOVEL EL DIBUKA
COVER BARU DAN FILM NOVEL EL
MEET AND GREET DAN NOBAR #ELTHEMOVIE

Anak Baru!!

409K 25K 417
Von Luluk_HF




"AWAAASS!!!!!"

Rio hanya terdiam binggung ketika tubuhnya ditarik oleh gadis didepannya, tubuhya terjatuh kesamping, lengan kananya tergesar aspal hanya terasa perih saja. Ia mencoba berdiri, namun ketika ia melihat kondisi gadis didepannya membuatnya mematung seketika.

"DOOOOORRRR"

Suara tembakan terdengar dari pistol Ify, Rio berjalan pelan mendekati Ify, matannya tak lepas dari pisau yang menancap pada bahu gadis itu.

"Ba—" belum menyelesaikan kata-katannya Rio dibuat gidik ngeri oleh gadis itu kembali. Ify melepaskan pisau itu dalam satu hentakan. Darah segar keluar bercucuran.

Rio dapat mendengar gadis itu meringis dan perlahan tubuhnya ambruk didepannya. Rio dengan cepat menahan tubuh gadis itu.

"Bawa gue kerumah sakit!" itu adalah kalimat terakhir yang diucapkan oleh Ify kepadannyas ampai akhirnya gadis itu benar-benar tak sadarkan diri dalam pelukannya.

Rio tak mau berfikir lama dan harus beracting dramatis bah sinetron-sinetron. Ia melepaskan jas yang dipakainya kemudian melepas kemeja putihnya. Dengan kekuatan penuh ia menyobek kemeja putihnya tersebut.

Beberapa helaian dari sobekan, ia buat untuk mengikat luka Ify agar darahnya bisa tertahan. Rio melakukan pertolongan pertama agar darah Ify tak bercucuran terus menerus.

Setelah memastikan balutan kain di bahu Ify sudah erat. Rio dengan cepat memakai jasnya lagi tanpa ia benahkan kancingnya, lalu ia bopong Ify dan membawanya ke mobilnya. Ia hanya befikir bahwa gadis ini harus segera sampai dirumah sakit agar nyawanya bisa selamat.

"Lo harus selamat!!!"

*****

Hari ini merupakan hari pertama sekolah illy, ia sudah siap mengenakan seragam barunya dan siap menyambut hari bersama teman-teman barunya, ia memasuki mobilnya, ia memaksa mamanya agar dapat membawa mobil sendiri. Tentu saja dihari pertama ia harus memberikan kesan yang bagus, dia bukan orang munafik yang tidak mau menyombongkan apa yang dia punya. Pengakuan kelas sosial bagi illy sangat penting!!

Illy mengikuti arah GPS dimobilnya, karena ini untuk pertama kalinya illy ke sekolah. Illy keluar dari perumahan, ia berangkat lebih siang karena menurutnya tuan putri harus datang terakhir, toh ini hari pertamannya.

"Ehh—, seragamnya sama kayak punya gue"

Illy melihat seorang gadis yang di halte bus, wajah gadis itu menunjukkan kecemasan dan berkali-kali melihat ke arah jam tangannya. Illy meminggirkan mobilnya, mendekatkan ke gadis tersebut.

Illy menurunkan kaca jendelannya, ia melihat gadis itu masih sibuk dengan jam tangannya, tak sadar dengan kehadiranya.

"Heii!!" teriak illy, gadis itu melihat illy kemudian memutarkan pandangannya, memastkan apakah benar yang gadis didalam mobil itu memanggilnya.

"Aku?" gadis itu bertanya dan menunjuk dirinnya sendiri.

"Yaiyalah!! Terus siapa lagi yang seragamnya sama kayak gue" gemas illy. Gadis itu mengangguk-angguk polos.

"Lo mau berangkat sekolah? Ayo naik ke mobil gue!!" ajak illy dengan baik hati. Gadis itu menatap illy binggung setengah tidak yakin, apalagi ia belum pernah melihat sosok gadis ini berkeliaran di sekolahnya.

"Tenang aja gue bukan penjahat!! Gue anak baru di skeolah lo, ini hari pertama gue" jelas illy.

"Lebih baik lo cepat masuk dalam mobil, daripada kita berdua telat!!!" tegas illy dan membuat gadis itu langsung mengangguk tanpa berfikir lagi.

Gadis itu masuk kedalam mobil illy dengan attitude yang sangat sopan. Illy pun segera menjalankan kembali mobilnya.

****

Ify melihat jam di dingin kamar, menunjukkan pukul 06.45, dan 15 menit lagi pintu gerbang sekolahnya akan ditutup. Ify bangun dengan malas, akibat tengah hari terbangun, ia tidak bisa tidur lagi sampai jam 5 tadi baru bisa tidur dan menyebabkannya telat bangun kali ini.

"Ando nggak bangunin gue?" tanyanya ke dirinnya sendiri dengan suara serak layaknya orang yang baru bangun tidur.

"Bodoh amat!! "

Ify segera beranjak, dengan langkah sedikit cepat ia masuk kedalam kamar mandi untuk segera bersiap-siap berangkat ke sekolah. Ia tidak peduli jika nanti ia telat dan dihukum atau semacamnya. Ia sudah menyiapkan 100 jurus alasan agar dirinnya tidak dihukum.

*****

Sivia turun dari mobil, ia menunggu si pemilik mobil yang sedang mengambil tasnya di kursi belakang. Beribu pertanyaan berada di otak Sivia, siapa gadis ini? Darimana dia asal? Murid baru? Ditengah tahun pelajaran? Kok bisa?.

"Lo kelas berapa?" tanya gadis itu tanpa ada takut-takutnya dan seolah ia merasa sudah kenal Sivia sejak lama. Sivia tersentak, terkejut tentunya. Gadis itu berjalan mendekatinya.

"2-A" jawab Sivia dengan wajah lugunya. illy tersenyum girang.

"Berarti kita sekelas. Gue juga kelas 2-A" sahutnya penuh semangat. Sedang Siva hanya bisa tersenyum kaku, binggung harus merespon seperti apa.

"Nama gue Floly Adira Haling , panggil gue illy" illy mulai mengenalkan dirinnya, ia mengulurkan tangan kananya ke sivia.

"Nama lo siapa?" tanyanya ke Sivia.

"Sivia" jawab Sivia singkat, ia sedikit mulai malu, ia berfikir bahwa gadis seperti illy tidak akan mau berteman dengannya. Ia merasa illy adalah gadis kaya raya.

"Ayo masuk" ajak illy tanpa menghilangkan senyum di wajahnya.

*****

Sivia masuk ke kelas, setelah tadi sempat mengantarkan illy ke ruang kepala sekolah, duduk dibangkunya, ia tidak melihat sahabat sebangkunya datang. Sivia hanya geleng-geleng saja melihat kelakuan Ify yang tidak pernah berubah.

"WOYYY ADA ANAK BARU!!! "

"CANTIK BANGETT!!!! "

Suara Ray sang ketua kelas berkumandang membahana di kelas. Sivia menatap ketua kelasnya sedikit begidik, selain mendapatkan jawabatan sebagai ketua kelas, Ray juga punya kerja sambilan sebagai pencari informasi alias pengosip di kelas. Bahkan gosipnya lebih akurat daripada ratu penggosip.

"DAN LO TAU GEYS!!! "

"DIA ADIKNYA PENGUSAHA TAJIR, DIA ANAK KELUARGA HALING!! "

Woooooohh—, suara kelas semakin ricuh, kali ini Sivia ikut terkejut dan membelakakan kedua matannya. Ia mencoba mengingat lagi.

"Nama gue Floly Adira Haling , panggil gue illy"

"Ah—, iya" ingatnya, ia baru sadar kali ini. Sedikit takjub dan tak menyangka bahwa yang memberikan tebengan pada dirinya tadi adalah seorang gadis kaya raya bahkan adik dari miliyader ternama di indonesia.

Bel masuk berbunyi, semua anak-anak kelas berhamburan masuk. Sivia menghelakan nafas, Ify masih belum datang juga. Ia hanya bsia berharap bahwa gadis itu akan selamat kali ini ditangan guru penjaga.

*****

Kelas 2-A mulai pelajaran seperti baisa setelah illy masuk kedalam kelas dan mulai memperkenalkan diri. Banyak pria-pria dikelas itu jatuh cinta pada pandangan pertama dengan kecantikan dan sifat illy. Gadis itu memang sangat periang.

"Gue sepertinya jatuh hati dengan gadis ini!!" ucap Ray sang ketua kelas, suarannya dapat didengar oleh Sivia yang duduk dibelakangnya.

Sivia menepuk pungung Ray dan membuat pria itu meringis, menoleh ke belakang.

"Terus Ify lo kemanain?" goda Sivia.

"Ify tetap nomer satu, gadis ini akan jadi pemanis nomer 2 di hati gue"

Sivia bergidik ngeri, ia menyuruh Ray untuk menghadap ke depan kembali. Tak ingin memperpanjang urusan dengan Ray. Usut-diusut Ray adalah pengagum Ify sedari kelas 1 dan Ify dengan mentah-mentah menolaknya. Tapi Ray tidak pernah menyerah bahkan dirinya pernah hampir dihajar oleh Ify karena memaksa untuk mengantarkan pulang Ify. Dan hanya seorang Ray yang berani menyukai Ify bahkan sampai sekarang. Yah, mungkin perasaannya sudah terbelah dua saat ini.

Illy mengambil tempat duduk di bangku depan Sivia. Illy dengan ramahnya melambai-lambaikan tangan ke Sivia, dan Sivia sendiri merespon dengan senyum yang tetap kaku. Masih merasa asing tentunya.

****

Jam istirahat telah tiba. Surga diatas segala kebahagiaan bagi para siswa-siswi ini. Sivia menatap ke sampingnya, Ify masih belum juga datang. Ia berfikir apakah gadis ini tidak masuk? Tapi kenapa? Ify tidak akan berani bolos karena adannya Ando.

"Vi, ayo ke kantin" ajak illy kepada Sivia.

"Gu—"

Belum sempat Sivia menyelesaikan kalimatnya, illy langsung menariknya begitu saja. Mau tak mau Sivia mengikuti gadis mungil itu.

"Gue yang traktir!!" ujar Illy mantap.

Suara kantin menjadi riuh ketika illy dan Sivia masuk kedalam. Semua mata terarah kepada illy, parasnya yang cantik dan senyum manisnya pasti mampu membuat setiap pria meleleh.

Shilla and the gangs, menyorot ke Sivia dengan tak suka, merasa sangat iri karena Sivia bisa dekat dengan illy. Kabar illy masuk ke sekolah ini dan siapa identitas illy sudah menyebar begitu cepat, dan Shilla and the gangs selama pelajaran tadi sudah merencanakan untuk mengajai illy masuk kedalam gangs mereka dan menjadi teman mereka.

Menurut Shilla, jika illy menjadi temannya pasti ia memiliki banyak keuntungan. Dan ia semakin bisa menguasai sekolah ini, namun bayangannya dan rencananya sepertinya akan musnah. Dan dikarenakan oleh Sivia.

****

Illy menyuruh Sivia duduk disalah satu kursi paling ujung. Sivia pun menuruti saja, ia ditinggal oleh illy yang berjalan ke meja kasir untuk memesan makanan. Dan saat sendirinya itulah, Shilla and the gangs mendekatinya. Sivia tidak sadar dengan kehadiran mereka.


"AWWWW—"

Sivia terpelonjat, air panas mengenai pahannya dan membuat roknya basah. Siapa lagi jika bukan ulang Shilla. Sivia meniup-niup pahannya yang terasa sangat panas, pahannya memerah.

Semua mata para siswa di kantin menyorot, banyak mereka hanya bisa geleng-geleng dan tidak mau ikut campur. Kejadian ini tentu sudah tidak asing lagi.

"WOII—, SUDRAA!!"

"Lo berani banget deketin illy!! "


"Lo pingin berubah jadi kaya??"

"Golongan lo Sudra, sadar dong!! Jangan mimpi jadi parvenue atau lainnya! " Shilla menyodor kepala Sivia dengan kuat. Sivia menunduk tak berani melawan.

"Bahkan untuk kelas poseur pun lo sama sekali nggak pantes!"

Illy melihat kejadian tersebut, ia mengerutkan keningnya, tidak langsung menghampiri Sivia. Ia menscan apa yang sedang terjadi disana.

"Kenapa lo nggak berani ngelawan??"

"HAHAHA, NUNGGU PAHLAWAN DATANG?"

"Cih—, DIA UDAH MATI!!"

"NGGAK BAKAL NYELAMETIN LO!!!"

Shilla semakin menjadi, bahkan dengan agresif nya. Shilla menarik kerah Sivia dan membuat gadis itu terangkat. Sivia merasa lehernya tercekik. Ia mencoba untuk tidak menangis, namun tubuhnya yang bergetar tidak mampu ia tutupi.

"Wahh—, lo takut ?? HAHAHHAA"

"Hajar aja Shill!!" ujar dua teman Shilla yang selalu mengikuti Shilla.

"Lo itu kelas rendah!! Nggak pantes berteman sama illy. !!"

"Apa lo masih belum sadar juga selama ini?"

"Gue itu sayang dan sangat peduli sama lo Sudra!! "

"Kurang perhatian gimana lagi gue biar lo itu sadar dan tau jelas dimana kelas sosial lo?"

Shilla mendorong Sivia sampai terjatuh. Tak sampai disitu, Shilla mengambil air minum milih meja sebelah dan langsung menyiramkannya di rambut Sivia.

Illy membelakakan matannya melihat kejadian tersebut, ia pun dengan cepat melangkahkan kakinya untuk mendekati Sivia. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat seorang gadis datang dan langsung mendorong Shilla sampai keujung tembok kantin. Illy membelakakan matannya kedua kali. Ia terdiam dan hanya bisa menyaksikan saja.

Kantin menjadi semakin ricuh ketika sosok Ify munvul, gadis itu menatap Shilla tajam dan tanpa ampun mendorong Shilla hingga kakinya kualan akan dorongan Ify dan membuat dirinya berjalan mundur hingga terpojokkan.

"LO BENERAN SAMPAH!!!"

Ify mengunci leher Shilla dengan lengannya, membuat gadis itu ketakutan dan susah bernafas. Ify menatap Shilla dengan tatapan membunuh. Kesabarannya seolah sudah habis dengan gadis ini.

"Le—,le—,lepasin—,lepasin gue!!!"

"Lepasin?" sinis Ify, ia malah semakin menekan lengannya dileher Shilla.

"Gue bahkan nggak segan kotorin tangan gue buat bunuh lo disini!!"tajam Ify dan membuat Shilla semakin takut. Kedua tangannya gemetar hebat.

"GU—, GUEE ANAK PRE—, PRESIDEN!! GUE BISA BUAT HIDUP LO TAMAT!!" teriak Shilla dengan suara berantakkan.

"Anak presiden? "

Cuiihhh

Ify meludahi Shilla tanpa rasa takut sedikit pun. Semua penonton melongo dan berdecak tak menyangka. Ify benar-benar sudah tidak waras menurut mereka. Bagaimana bisa ia berani melakukan itu kepada anak presiden?.

Shilla semakin gemetar, kedua matannya mulai berkaca-kaca. Ia merasa sangat malu dengan apa yang dilakukan oleh Ify saat ini. Ia ingin sekali melawan tapi Ify sangat menakutkan dan kuat. Ify sangat mempermalukannya.

"LEPASIN GUE!!!" teriak Shilla memberanikan diri. Ia membentak Ify dengan keras.

"Sekali lagi, lo nyentuh seujung rambut Sivia, mulut gue nggak akan segan buat ngeludahin lo beribu kali!!"

Ify menyeret Shilla dan mendorongnya kasar hingga terjerungkup ke lantai. Shilla meringis kesakitan, Ia melirik tajam ke arah Ify. Kedua mata mereka bah seekor macan dan singa yang ingin saling menerkam.

Shilla di bantu oleh dua teman lainnya berdiri. Shilla meneteskan air matannya.

"Gue pastikan si SUDRA lebih menderita!!"

"Gue akan balas lo!!! "

Shilla kemudian beranjak dari kantin bersama dengan dua temannya. Suara kantin menjadi sorak-sorai. Memuji keberanian Ify yang sangat sangat gila.

Ify melihat ke arah Sivia yang masih terduduk disana, tubuh Sivia bergetar menandakan gadis itu sedang menangis.

"Pecundang!"

"Apa harus selalu gue datang dulu?"

Ify mendecak sinis, alih-alih membantu Sivia berdiri gadis ini malah mencaci sahabatnya sendiri.

"Gue nggak minta lo bantuin gue" jawab Sivia, suarannya terdengar serak.

"Terus? Lo minta bantuan siapa? Ayah lo? Ibu lo?"

"Mereka udah mati!" ucapan Ify semakin kasar dan membuat Sivia semakin terisak.

"SUDRA?"

"Siapa yang peduli kelas sosial!! "

"Harga diri sama sekali nggak ada hubungannya dengan kelas sosial"

"Lawan kalau lo benar!"

"Lo bukan hewan, lo sama-sama makan nasi kayak mereka"

"Kalau lo terus merasa dibawah, selamanya lo akan berada dibawah!"

"Dan—"

"Gue nggak pernah berteman sama hewan!"

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

Tinkerbell Von Em

Jugendliteratur

1.2M 109K 59
[Telah tersedia di toko buku] You're my Peterpan, but I'm not your Wendy.
128K 10K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
1.6M 112K 45
(SUDAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT BINTANG MEDIA DAN TELAH TERSEDIA DI TOKO BUKU) Sudah bukan hal yang perlu diragukan lagi jika seantero SMA Pancasila...
44.9M 3.1M 100
Cover by Wira Putra Kesalahan manis yang di rahasiakan. *** Ketika kita bertemu kembali, apakah yang akan terjadi? Kisah kita sempat terhenti, mungki...