EL

By Luluk_HF

32.4M 1M 79.7K

(NOVEL TERSEDIA DI GRAMEDIA DAN SEGERA DIFILMKAN) "Kamu tau, Mario..." "Aku merasa seperti hujan dan kamu se... More

PROLOG - I'm KING
Pertemuan Singkat - the King -
I'm QUEEN
Pertemuan Singkat - the queen -
" LO-!!! "
Penculikan
Guardian
Don't Do That Again, Ify !!
Anak Baru!!
Gue bukan Tuan Putri !!
Freedom for 5 Days !
Kita Tetanggan ?? Hell ~
Penyihir Kecil level Akut !
First Kiss ~,~
Salah orang !
Aku siapa ??
Si angkuh dan Si Penganggu !
Priority
.Despair.
Cinta beda usia.
Proposal~
Side to Side
Kejadian.
Kesalahan Fatal, Mario!
Penyesalan terbesar!
Dimana kamu Dafychi?
Gadis kecil
Perpisahan
Romantic-Night
Selamat malam, suamiku.
Selamat malam, istriku
Aku Pamit, Mario.
Langit dan Hujan.
Titik Cerah!
Penelfon?
OH GOD!
Pregnant ?
Merdeka!
Ampun!
Chicken-Rainbow!
Bertahanlah!
Tuhan dan Mama
Kak Ando.....
KAPAL PESIAR
Nama Bayi
Short-story
Sebuah Petunjuk Nyata!
LAST PART
CUAP-CUAP AUTHOR (1)
INFO BONUS PART
#MENUNGGUNOVELEL - SATU
Remember Them (satu)
FIX COVER NOVEL EL DAN INFO PENGUMUMAN GA
Remember Them - Tiga
Remember Them - Empat
PRE ORDER NOVEL EL DIBUKA
COVER BARU DAN FILM NOVEL EL
MEET AND GREET DAN NOBAR #ELTHEMOVIE

Penyihir Kecil !!

662K 34.7K 1.3K
By Luluk_HF



Mungkin hidup Rio akan mulai tidak tenang, si penyihir pengacau kecil, selalu saja mengganggu hidupnya. Kali ini, Rio terpaksa harus pergi menemani adiknya membeli seragam sekolah. Besok, hari pertama Illy masuk, lebih tepatnya ia pindah sekolah.

"sudah belum?" kesal Rio, ia sedari tadi duduk di sofa dan menyaksikan sang adek memilih baju seragam tak selesai-selesai.

"BELOM!! Kita baru aja sampai 5 menit yang lalu!!" teriak illy kepada Rio.

Kalau bukan karena mamanya yang memaksa, ia tak akan mungkin mengiyakan permintaan si gila satu ini. Rio tak henti-hentinya menghembuskan nafas berat. Melihat gadis-wanita- yang sedari tadi menatpnya dari kejauhan membuatnya semakin kesal. Apa ia terlalu tampan? Atau memang mereka semua tidak pernah melihat orang tampan?

"APA LO FOTO-FOTO KAKAK GUE?!!

"HAPUS NGGAK!!! "

"PERGI SANA SEMUA!!! "

Rio menutupi kepalannya. Menahan malu. Inilah yang ia maksud - bahwa kegilaan sang adik terkadang diluar batas - . Rio menggaruk kepalannya yang tak terasa gatal. Ia melirik ke kerumunan orang-orang yang melihatnya tadi sekarang sudah bubar.

"Bilang makasih dong, gue sudah nyelametin lo!! "

Rio melirik sang adik, yang tersenyum bodoh dan tak merasa bersalah.

"10 menit, gue tinggal!!! "

"Aisshh!!!!! " illy mendecak kesal, ucapan dan tatapan sang kakak barusan benar-benar tidak main-main. Ia dengan cepat memilih seragamnya. Sang kakak memang pria berdarah dingin!!! Menakutkan~

"Naikkin resleting rok gue" Illy mendekati sang kakak lagi dan membelakangi, menunjukkan bagian belakang rok-nya.

Rio melongo beberpaa saat, menatap sang adik dengan wajah tak percaya. Apa lagi yang dilakukan adiknya ini?

"CEPETAN!!! KATANYA CUMA 10 MENIT!!! " Rio menghelakan nafas beratnya.

"Gue juga cowok!!"

"Gue nggak ngelihat lo sebagai cowok, cepetan tutup resletingnya!"

"Gue bisa lihat celana daleman lo!" sinis Rio, tangannya mulai menutup resleting rok adiknya.

"Bodo!! Lo juga nggak bakal nafsu sama gue!" enteng Illy dan meninggalkan sang kakak untuk kembali memilih atasan seragamnya.

Rio menghempaskan badannya ke belakang sofa, tak habis fikir dengan kelakuan adiknya. Mungkin, ayahnya dulu menemukannya di tengah hutan!.

*****

10 menit berakhir menjadi 3 jam berbelanja, illy merengek dan mengancam menangis di escalator jika Rio meninggalkannya, dan mau tak mau Rio terpaksa menuruti. Rio merengangkan otot-otot kaki dan tangannya. Jika disuruh memilih, mending mengerjakan 100 tumpukan kertas dan merevisi semua proposal perusahaan dari pada ia disuruh untuk berbelanja dengan Illy lagi.

"Oh My God, kak ada yang kelupaan" ujar iri dengan wajah tragis yang tiba-tiba. Rio menatap adiknya memelas.

"Lo mau bunuh gue?"

"Gue bercanda hehehe" cengir Illy tak berdosa. Rio menajamkan matannya.

"Motif lo pindah ke Indonesia itu apa? Ha?!!!" tanya Rio to the point, ia sudah kehilangan kesabaran. Ia tak peduli emosinya terluapkan saat ini. meskipun ia sangat sayang dan cinta mati ke sang adik, tapi ia tidak pernah betah jika berdekatan dengan gadis biadap satu ini.

"Gue habis putus sam brian, dan gue galau. Akhirnya gue milih pindah ke Indonesia, biar gue bisa cari lembaran baru" jawabnya penuh dramatis.

"terus?"

"Terus? Gue mau cari jodoh orang indonesia."

"Denger-denger orang indonesia auranya hot and sexy!!"

Rio mengigit bibir dalam, menatap sang adik penuh cinta dan menyungginkan smrik senyum yang menurutnya paling manis yang pernah ia tunjukkan.

"LO NGGAK WARAS!!!

*****

Pesawat pribadinya akan segera berangkat 30 menit lagi, Rio keluar dari toilet bandara. Melihat ke arah jam tangannya, . Hari ini, ia harus terbang ke Manilla, ada rapat dengan beberapa pemegang saham. Perusahaannya yang ada di sana, akan merencanakan sebuah CSR ( Corporate Social Responsibility ) untuk warga kota sekitar.

Rapat kali ini tentu begitu penting, perdana menteri Manilla akan datang secara langsung. Rio kembali melihat ke arah jam tangannya lagi, ia nampak tak sabar.

"Miss. Agni, jadwal saya setelah di Manilla apa?" tanya Rio kepada sang sekertaris yang memiliki bentuk tubuh waow dan wajah yang terbilang cantik. Namun, Rio sama sekali tidak pernah tertarik dengan sekertarisnya itu.

"Tuan harus menandatangani kontrak dengan PT. Antara dan PT. Diyatama. "

"Kenapa harus saya? Apakah tidak bisa Manajer Girhan dan Manajer Dera yang melakukannya?" tanyannya dengan nada khas wibawannya. Rio membuka ponselnya.

"Mereka berdua sekarang sedang ditugaskan untuk menghadiri konferensi press di Grace, tuan"

"Mereka sedang bekerja atau bulan madu" gerutu Rio pelan, sedikit iri tentu dengan dua karyawannya itu.

"Baiklah, sisanya tolong kamu urus, setelah menandatangani kontrak saya ingin semua jadwal saya di kosongkan selama 1 mingu"

"Kenapa Tuan?" tanya Agni kaget, tidak biasannya atasannya ini meminta libur begitu lama.

"Saya juga manusia, perlu istirahat"

"Tidak biasannya tuan sep—"

"Apakah aku menyuruhmu membuat komentar?" Agni langsung terdiam begitu saja. Kata-kata Rio sangat tajam dan dingin.

Rio pun memilih diam, menunggu pemberangkatan pesawatnya.

*****

Rio duduk manis di kursinya, menikmati pemandangan senja di luar jendela. Pesawat mulai naik, posisi ketinggian 9.000 kaki. Rio memejamkan mata dan mengambil nafas panjang. Meskipun ia sudah menaiki pesawat beribu kali, namun ketika kondisi pesawat mulai naik ia selalu cemas.

"Tuan, ada telfon dari Nyonya besar" Rio meraih ponsel sekertarisnya, ia memang sengaja mematikan ponselnya sedari tadi. Jadi, tidak heran jika mamanya menelfon Agni. Pesawat pribadi keluarga haling telah menapatkan izin resmi dari FCC untuk kominikasi di dalam penerbangan. Dengan kecanggihan  teknologi saat ini, pesawat telah di desain sangat khusus. Jadi, melakukan kominikasi melalui ponsel bisa dilakukan dengan aman disini. 

"Apa Ma? Rio ada di dalam pesawat. Bisa bahaya jika menelfon"ucap Rio, meskipun ia tau bahwa pesawat ini telah di desain khusus dan aman untuk komunikasi menggunakan seluler, Rio selalu waspada. Ia berbicara dengan mamanya dengan tenang dan lembut, Rio punya nada spesial sendiri alias ia tidak pernah berani berkata dingin dan tajam kepada mamanya.

"Kak, gue nitip gantungan kunci panda yang lagi hits di Manilla. Belikan 2 ya. !! Thank you!"

Sambungan tertutup begitu saja, tatapan Rio kosong, ponsel yang ada ditangannya terjatuh begitu saja. Ia mulai tersenyum sendiri.

"Tuan? Ada apa? Apa Nyonya besar sakit!!" tanya Agni cemas sambil memungut ponselnyayang dijatuhkan Rio.

"Bukan mama gue yang sakit—," Rio mulai tertawa seperti orang bodoh. "Tapi adik gue!!" lirih Rio pelan, sehingga cukup dirinnya yang dapat mendengar ucapannya sendiri. Rio memegang kepalannya yang mulai terasa pusing.

" Menurut kamu membunuh keluarga sendiri hukumannya penjara berapa tahun ya Ag?" Rio masih tertawa seperti orang bodoh, tatapannya tak maksimal

"Ha? Maksud tuan?"

Rio melemparkan ponselnya begitu saja. Melihat tatapan Rio saat ini membuat Agni mengundurkan langkahnya. Rio benar-benar menakutkan.

****

Sebagai pewaris utama Hang Corp, Rio harus menanggung segalannya. Tidak mudah menjadi pewaris mudah, yang awalnya ia di remehkan oleh banyak pemegang saham dan pesaingnya karena usianya yang bisa terbilang cukup young. Namun, Rio tidak pernah termakan dengan lecehan dan remehan banyak orang, ia terus dan terus bekerja keras dan membuktikan. Rio percaya bahwa kerja keras dan tekat kuat benar-benar akan mencapai hasil yang luar biasa. Hasil tidak akan pernah menghianati usaha! Kapanpun itu!

Di usia 25 tahunya Rio juga mengorbankan kuliahnya, dirinnya harus mengambil cuti selama 2 tahun, dan belum bisa menyelesaikan sarjana kedokterannya sampai saat ini. Otaknya yang genius ini memang bisa membuat semua orang terpana.

"Bagaimana dengan saluran distribusi untuk melawan pendatang baru perusahaan eropa?"

Rio memulai rapat mendadak dengan karyawannya via online. Ia mendapatkan kabar bahwa semua produk furnitur di salah satu perusahaannya di eropa mengalami imitation sebelum produk tersebut di keluarkan.

"Cepat cari penghianat yang membocorkan semua ide dan desain produk kita"

"Saya tidak mau mengalami kerugian sedikit pun!!!"

"launching Gill-furniture dua minggu lagi, lakukan riset ulang marketing-mix produk, analisis segala perilaku konsumen eropa, buat suatu inovasi benar-benar baru."

"Kita ubah segmen awal kita yang hanya untuk kalangan atas menjadi semua kalangan"

"Pertimbangkan harga dengan menyesuaikan semua kalangan terutama kalangan bawah"

"1 minggu saya akan langsung berangkat ke eropa"

Rio mengakhiri rapat dadakan tersebut, wajahnya memerah menunjukkan bahwa ia sedang menyimpan amarah besar. Benar saja, Rio langsung membuang semua berkas yang ada di hadapannya, berteriak keras meluapkan segala emosi yang telah ia coba tahan sedari tadi.

Miss. Agni sekertaris Rio yang berdiri tidak jauh dari tuannya, hanya bisa diam tertunduk. Ia tidak bisa melakukan apapun, Rio sangat menakutkan jika sedang marah. Oleh karena itu ia hanya memilih diam dan berperan seolah ia adalah patung diruangan ini.

"Ag—"

"Iya tuan?" jawab Agni secepat mungkin, langkahnya menghampiri Rio.

"Sewa 2 lembaga riset terhandal dan bawa ke eropa malam ini juga"

"Baiklah tuan"

Rio berdiri, melangkahkan kaki meninggalkan ruangannya dan Agni. Hari ini terasa begitu semakin berat. Baru saja 1 jam lalu ia sampai di Indonesia, ia harus mendapatkan kabar buruk seperti ini.

****

Rio menaikki lift kantor, untuk beranjak ke parkiran. Ia akan pulang lebih awal hari ini. Ia ingin menenangkan fikiranya. Mendinginkan semua masalahnya.

*****

"Lo udah pulang? Tumben?? "

"Kena setan apa lo pulang jam segini" cerocos Illy yang kaget melihat kakaknya sudah pulang kerumah.

"Lo ngapain?" tanya Rio basa-basi aja, ia lagi malas menjawab pertanyaan Illy yang barusan. Pengalihan!!

"Gue?" illy menyadari posisinya saat ini seperti gadis cabul yang sedang mengintip sesuatu dari jendela depan rumahnya.

"Di depan rumah baru kita, ada polisi cakep banget!! "

"Sumpah!!! Gantengnya 10 kali lipat dari pada lo" illy menjawab dengan antusias sambil menggeleng-gelengkan kepalannya seolah takjub dengan wajah pria yang berada di ingatannya tersebut. Rio memincingkan senyum sinisnya.

"So?"

"Dia punya dua mata, dua telinga, satu hidung, satu mulut, sama gigi lengkap sama kayak lo, tapi kenapa bisa cakepan dia daripada lo?"

"Kan aneh!! " jawab illy penuh semangat. Rio menggaruk-garuk kepala belakangnya.

Ia mengeluarkan dompet warna cokelatnya yang terbuat dari kulit asli, mendekati sang adik.

"Mau apa lo dekat-dekat gue??" illy mulai was-was ketakutan. Ia sedikit memundurkan langkahnya.

Rio mengeluarkan beberapa lembar uang, dan ia todongkan ke adiknya.

"Buat ke psikiater besok!! "

Illy dengan wajah begonya menerima saja uang yang diberikan sang kakak, dan melihat kakaknya meninggalkannya.

"Kena setan apa dia ngasih gue uang?":

"Lumayan!! Buat jalan-jalan!!"

"Rejeki gadeeesss sholehah!!"

******

Continue Reading

You'll Also Like

Garis Luka By Rani

Teen Fiction

10.9M 1.1M 47
"Lo suka sama gue kan?" Zeta mengangguk cepat dengan matanya yang berbinar. "Mau jadi pacar gue kan?" Zeta mengangguk lagi. Agra tersenyum, senyum...
187K 25.1K 61
Riona itu suka rebahan dan makan sedangkan Zidan suka olahraga, sangat bertolak belakang. Tapi apakah rumah yang dekat, menjadikan mereka juga semaki...
104K 18K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
1.6M 112K 45
(SUDAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT BINTANG MEDIA DAN TELAH TERSEDIA DI TOKO BUKU) Sudah bukan hal yang perlu diragukan lagi jika seantero SMA Pancasila...