Mr. Troublemaker

By itstgksherly

669K 45.8K 797

[Complete Story] #105 IN FANFICTION (01.02.17) Dunia ini sempit menurutnya. Bukan salah Tuhan, karena Tuhan m... More

Prologue
#01 : Red Hair
#02 : Heartbreak [1]
#03 : Heartbreak [2]
#04 : Oh Sehun
#05 : Park & Lee [1]
#06 : Park & Lee [2]
#07 : She's Coming
#08 : Kiss
#09 : Falling In Love?
#10 : Shocked
#11 : Kim Nayoung
#12 : Ex-Girlfriend
#13 : Hospital
#15 : Kim JongIn
#16 : Getting Married [1]
#17 : Getting Married [2]
#18 : Who?
#19 : Happy Birthday
#20 : Damn It
#21 : Permission & Promise
#22 : Just Hope
#23 : You Are My Everything
#24 : Wedding Day
#25 : Revenge
#26 : San Francisco, California
#27 : Revealed
#28 : Goodbye [END]
Epilogue
NEW

#14 : Explainasions

17.5K 1.5K 26
By itstgksherly

"Aku akan menjelaskannya padamu,"

-

-

-

-

-

Author POV

Dengan perlahan, Taerin menggerakkan tangannya sebelum membuka matanya, tanpa sengaja, tangannya menyentuh kening Chanyeol yang sedang tertidur di tepi ranjangnya.

Ia tahu, posisi Chanyeol yang duduk di kursi lalu meletakkan kepalanya di tepi ranjang Taerin, tidak nyaman. Taerin melihat ke arah jam dinding, pukul dua belas malam lebih lima belas menit.

Dengan hati-hati, Taerin memiringkan badannya menghadap Chanyeol, ia membelai surai coklat Chanyeol dengan lembut, takut kegiatan yang ia lakukan akan mengganggu tidur Chanyeol.

Taerin tersenyum tipis melihat wajah Chanyeol, teringat Taerin saat kejadian dimana ia berlari dengan kencang saat mendengar Chanyeol yang mengatakan jika ia masih mencintai mantan kekasihnya. Taerin menghebuskan napasnya,

Jadi alasan kenapa Taerin bisa terbaring di ranjang rumah sakit adalah Chanyeol?

Atau,

Taerin yang begitu bodoh, berpikir jika selama ini Chanyeol telah memberi sedikit harapan padanya yang membuatnya begitu sakit saat Chanyeol mengatakan jika ia masih mencintai mantan kekasihnya, atau mungkin kekasihnya?

Mungkin Taerin yang salah karena ia berpikir jika Chanyeol memberinya sedikit harapan, Chanyeol tidak salah jika ia masih mencintai kekasihnya dan Taerin salah karena berpikir sebaliknya.

Dalam lubuk hatinya yang terdalam, Taerin terus menyalahkan dirinya sendiri.

Kini yang ia pikirkan adalah,

Tetap mempertahankan Chanyeol untuknya,

Atau,

Melepas Chanyeol begitu saja untuk Nayoung.

Taerin kembali mengusap wajahnya, jadi apa artinya Chanyeol mengatakan padanya 'Kita akan tetap melaluinya' jika akhirnya Chanyeol melaluinya bersama orang lain bukan bersama Taerin yang dengan jelas mendengar perkataan Chanyeol.

Apa mungkin Chanyeol salah mengungkapkan kata-kata? Apa mungkin Chanyeol hanya ingin mempermainkan perasaan Taerin?

Terkadang Taerin berpikir 'Apa aku boleh takut kehilangan Chanyeol?' dan setelah Taerin pikir-pikir lagi, ia memang takut karena Chanyeol memang sudah menghilang darinya, dan sejak kapan Chanyeol menjadi miliknya? Tidak pernah.

Taerin tahu,

Chanyeol bukan miliknya.

Jadi ia ingin berusaha agar tidak takut kehilangan Chanyeol karena dengan perlahan Chanyeol akan menghilang darinya, pergi seperti dibawa angin, dan jika itu terjadi,

Salahkan Taerin jika ia tidak ingin mengejar Chanyeol yang terbang di bawa angin?

Atau,

Ia boleh mengejar Chanyeol walaupun itu hanya angan-angan?

Tanpa Taerin sadar, air matanya keluar begitu saja, terdengar isakan kecil dari tangis Taerin yang membuat Chanyeol bangun dari tidurnya.

Chanyeol begitu senang saat Taerin sudah sadar, tapi kesenangannya itu disertai rasa sedih saat melihat Taerin yang menangis,

"Ada apa denganmu? Kenapa kau menangis?" Tanya Chanyeol disertai nada khawatirnya.

Taerin dengan terburu-buru menghapus air matanya, "Gwenchana. Kau bisa tidur lagi, aku ingin tidur," Jawab Taerin lalu mempunggungngi Chanyeol.

Terasa jika ranjang yang Taerin tiduri semakin sempit, bahkan Taerin merasa jika punggungnya menyentuh sesuatu, Taerin berbalik menghadap Chanyeol lagi dan betapa terkejutnya ia saat berbalik karena wajahnya yang begitu dekat dengan wajah Chanyeol, hidung mereka hampir saja bersentuhan.

Taerin menjauhkan sedikit wajahnya, "Chanyeol, sedang apa kau disini?" Tanya Taerin, Chanyeol yang sudah menutup matanya lalu kembali membukanya.

"Aku ingin tidur. Hati-hati, tanganmu  ter-infus. Nanti bisa keluar darah jika tanganmu salah bergerak," Jawab Chanyeol sambil mengelus surai coklat Taerin.

"Selamat malam," Ucap Chanyeol lalu meletakkan tangannya di pinggang Taerin dan memeluknya dengan erat.

Taerin menjauhkan tangan Chanyeol dari pinggangnya, "Aku ingin sendiri. Kau bisa pulang," Ucap Taerin tiba-tiba yang membuat Chanyeol membuka matanya lagi.

"Tengah malam seperti ini kau menyuruhku pulang?" Tanya Chanyeol lalu kembali memeluk pinggang Taerin.

"Bukannya kau biasa pulang tengah malam. Jadi apa salahnya untuk sekarang?" Tanya Taerin balik lalu melepas pelukan Chanyeol.

Chanyeol menatap Taerin, "Kau kenapa?" Tanya Chanyeol sambil membenarkan poni panjang Taerin lalu meletakkannya di belakang telinga.

"Boleh aku mengatakan sesuatu?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Chanyeol, Taerin malah menanyakan hal lain.

"Silakan," Jawab Chanyeol yang semakin mendekatkan dirinya dengan Taerin.

"Jika kau.." Taerin menggantungkan ucapannya karena ia membutuhkan oksigen, "Masih mencintai mantan kekasihmu atau kekasihmu itu.. ka--" Ucapan Taerin terpotong karena Chanyeol menutup bibir Taerin dengan bibirnya.

Chup~

Chanyeol menggigit bibir bawah Taerin, reflek Taerin membuka mulutnya dan saat itu lidah Chanyeol mencari-cari lidah Taerin, karena Taerin merasa jika ciumannya dengan Chanyeol sudah melewati batas, Taerin mendorong sedikit tubuh Chanyeol.

Mereka berdua sama-sama mengambil napas banyak-banyak, "Memang siapa yang bilang jika aku masih mencintai mantan kekasihku?" Tanya Chanyeol sambil mengusap dengan lembut bibir Taerin.

Taerin menaikkan sebelah alisnya, apa ia salah dengar saat Chanyeol mengatakan jika ia masih mencintai mantan kekasihnya?

"Sebelumnya aku minta maaf karena aku mendengar percakapanmu dengan Nayoung saat itu. Kau yang bilang sendiri jika kau masih mencintai Nayoung," Jawab Taerin dengan tatapan sedih.

Chanyeol teringat ucapan Sehun kala itu 'Apa kau tahu, hal apa yang membuat Taerin berlari ke jalan raya?' dan sekarang Chanyeol sadar, Taerin seperti ini karenanya, dan Chanyeol juga sadar jika Taerin belum sepenuhnya mendengar lanjutkan dari perkataannya pada Nayoung.

"Kau belum mendengar lanjutkan dari perkataanku pada Nayoung," Ucap Chanyeol, Taerin menatap Chanyeol bertanya.

"Aku memang tidak men---" Ucapan Taerin lagi-lagi dipotong karena Chanyeol kembali menciumnya walaupun hanya sekilas.

Chup~

"Aku akan menjelaskannya padamu," Ucap Chanyeol dengan tarikan napas. "Jadi dengar baik-baik dan jangan melalukan apa-apa sebelum aku menyelesaikan perkataanku," Sambung Chanyeol, Taerin mengangguk.

"Aku memang mencintainya..." Perkataan Chanyeol belum selesai tapi Taerin sudah menutup telinganya, tidak ingin mendengar ucapan Chanyeol lagi.

"Cukup! Aku sudah tahu Chanyeol! Jangan di lanjutkan lagi," Ucap Taerin lalu bangkit dari tidurnya, ia sudah berniat untuk pergi dari sini, tanpa memperdulikan rasa sakit di tangannya, Taerin membuka infus yang melekat di tangannya.

Sontak itu membuat Chanyeol buru-buru menghentikan Taerin, tapi Taerin tetap berusaha melepas infus itu dan akhirnya ia berhasil, saat Taerin ingin bangun dan berjalan pergi, ia terjatuh karena kakinya yang masih lemah.

"Taerin! Hentikan! Kau menyakiti dirimu sendiri!" Ucap Chanyeol yang sudah berjongkok di hadapan Taerin, ingin membantu Taerin berdiri.

"Cukup Chanyeol! Aku bisa sendiri! Aku ingin pergi dari sini!" Jawab Taerin lalu kembali berjalan, dengan cepat Chanyeol mendekati Taerin lalu mengendong Taerin dengan gaya bridal.

Beberapa kali Taerin memukul dada bidang Chanyeol tapi itu tidak berpengaruh pada Chanyeol, Chanyeol meletakkan Taerin di ranjang rumah sakit lagi, Chanyeol naik ke atas ranjang, ia berada di atas Taerin dan Taerin di bawahnya, Chanyeol menggunakan tangannya untuk menahan dirinya agar tidak menindih Taerin.

Posisi mereka benar-benar intim.

"Sudah kubilang dengarkan aku dulu Park Taerin!" Ucap Chanyeol, Taerin semakin menegang saat Chanyeol mengubah marganya menggunakan marga Chanyeol.

Taerin menutup matanya rapat-rapat sambil menggelengkan kepalanya, "Aku sudah tahu Chanyeol!" Pekik Taerin, Chanyeol meletakkan kedua tangan Taerin disamping kepalanya, Chanyeol mencengkram pergelangan tangan Taerin dengan kuat.

"Buka matamu dan tatap mataku! Katakan apa yang kau tahu?!" Bentak Chanyeol, Taerin membuka matanya lalu menatap mata Chanyeol.

"Yang aku tahu adalah kau mencintainya Chanyeol! Kau mencintainya!" Pekik Taerin, air matanya keluar begitu saja.

"Sudahku bilang! Jangan lalukan apapun sebelum aku menyelesaikan ucapanku!" Ucap Chanyeol yang semakin erat mencengkram pergelangan tangan Taerin. "Dengar ini baik-baik..." Sambung Chanyeol, ia melepas cengkramannya pada Taerin, Chanyeol menggunakan pergelangan tangannya untuk menahan dirinya, ia mendekatkan wajahnya ke telinga Taerin.

"Aku memang mencintainya.. tapi itu dulu.." Bisik Chanyeol yang membuat jantung Taerin berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

Chanyeol menjauhkan wajahnya dari telinga Taerin dan menata mata Taerin lekat, "Apa aku boleh melakukan hal yang di lakukan oleh pria dan wanita pada umumnya?" Tanya Chanyeol, Taerin menatap Chanyeol bertanya.

Chanyeol mendekatkan wajahnya lalu mendaratkan bibir di bibir Taerin, ia melumat bibir Taerin dengan lembut, Taerin menutup matanya tanpa membalas ciuman Chanyeol.

"Maafkan aku, karena aku kau jadi seperti ini,"

"Ayo makan, kau harus minum obat Taerin!" Ucap Chanyeol sambil mendekatkan sendok yang sudah berisi bubur ke mulut Taerin.

"Tidak mau, aku sudah kenyang," Jawab Taerin sambil menjauhkan tangan Chanyeol.

"Bohong!" Ucap Chanyeol lalu kembali berusaha agar Taerin ingin memakan buburnya.

"Makanannya tidak enak," Ucap Taerin memelas.

"Memang sejak kapan makanan rumah sakit enak?" Tanya Chanyeol, "Ayo aaa~" Chanyeol membuka mulutnya memberi aba-aba agar Taerin membuka mulutnya.

Karena Taerin yang masih menutup mulutnya rapat-rapat, Chanyeol berpikir bagaimana agar Taerin membuka mulutnya, "Apa aku perlu menggunakan cara licik agar kau ingin membuka mulutmu?" Tanya Chanyeol, Taerin menaikkan sebelah alisnya tidak mengerti maksud Chanyeol.

"Kau mau aku cium?" Tanya Chanyeol dengan wajah polosnya.

"Tidak! Aku tidak ingin kau menciu---" Ucapan Taerin terpotong karena pintu kamarnya terbuka.

Chanyeol yang duduk ditepi ranjang Taerin dan menghadap Taerin lalu melihat ke arah pandang Taerin, seketika Chanyeol memutar bola matanya malas.

"Annyeonghaseyo~" Sapa seorang namja sambil membawa buah-buah segar.

"Apa aku boleh masuk?" Tanya namja itu, Taerin hanya mengangguk dengan ragu, namja itu tersenyum lalu berjalan mendekat ke arah ranjang Taerin.

"Kau siapa?"

"Annyeonghaseyo... Kim Jongin imnida,"

●●●●●

To be continue...

Continue Reading

You'll Also Like

395K 4.2K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
26.4K 1.9K 40
MAIN CAST : KIM SO HYUN & PARK CHANYEOL Kim So Hyun,putri tunggal dari konglomerat terkaya di seluruh negri,berhasil pergi dari rumahnya yang bak ist...
1M 62.5K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
8K 779 14
warning mature konten!!! ada beberapa adegan kekerasan dan bahasa kasar!! "Serena?" panggil Alvaska. "Iya, Tuan." "Kamu terlihat cantik saat menangis...