#Happy Reading All :D
Tidak seperti biasanya Luke sibuk biasanya Luke dikenal sebagai pria yang sering mengunjungi Club para bangsawan untuk bersenang-senang hanya untuk menghabiskan waktu namun tidak dengan sekarang.
Sudah hampir tengah hari Luke mengerjakan semua pekerjaan yang Collin tinggalkan, mengunjungi semua estate, istal milik Collin dan seluruh bisnis yang Collin tinggalkan padanya.
Luke sekali-sekali menguap sambil mengusap matanya yang terlihat kantuk ketika ia sampai ditempat kediaman bridge House.
Broughton menghampirnya untuk mengambil jas berpergiannya serta topi yang dipakai Luke.
Luke melangkahkan kakinya masuk untuk menuju ruang kerjanya.
Sekali lagi ia menghentikan langkahnya ketika ia masuk kedalam ruang kerjanya, Luke terdiam membisu ketika ia melihat sesosok wanita sedang tertidur disofa ruang kerjanya sambil memeluk sebuah buku didadanya.
"Apa sebaiknya saya bangunkan Sir?" Tanya Broughton yang baru saja sampai sambil memperhatikan Luke sedang menatap kearah Rose.
Luke menghelengkan kepalanya "Tidak Broughton, biarkan dia tidur disana" Jelas Luke memutuskan untuk membiarkan Rose tetap disana karena Luke tahu Rose terlihat kelelahan seperti dirinya sekarang.
Broughton membungkukkan tubuhnya untuk menjawab perkataan Luke "Yes Sir.."
Luke melangkahkan kakinya kembali menuju meja kerjanya untuk mulai mengerjakan semua kerjaanya yang sudah menumpuk.
***
Rose membuka matanya, baru kali ini ia merasakan tidur yang nyenyak karena sudah hampir lama ia sulit untuk tidur dengan nyaman ditempatnya tinggal tidur.
Rose menatap kearah kiri dan kanannya dengan matanya yang berat Rose merasa sudah terlalu lama dirinya tertidur diruang kerja Luke.
Rose bangkit dari tidurnya menatap buku yang ia peluk saat dirinya tertidur kemudian ia meletakkan buku itu diatas meja yang berada tepat didepan sofa tanpa menyadari kehadiran Luke.
"Kau sudah bangun?" Tanya Luke mengejutkan Rose, Rose memalingkan kepalanya menatap kearah Suara Luke dan menatap Luke sedang menggengam pena bulunya namun pandangannya menatap kearahnya.
Rose menelan ludahnya berkali-kali untuk mengusir rasa gugupnya.
Luke hanya tersenyum kepada Rose kemudian kembali menyelesaikan semua perkerjaannya.
Rose menatap kearah meja kerja Luke sudah hampir setengah buku dikerjakan olehnya kemudian kembali menatap Luke yang terlihat sedang berkonsentrasi namun raut wajah pria itu terlihat lelah.
"Kau terlihat lelah" Gumam Rose untuk pertama kalinya sehingga membuat Luke menghentikan pekerjaannya hanya untuk menatapnya.
"Ya, hanya sedikit" Gumam Luke berbohong sebenarnya ia sangat lelah mengingat dirinya tidak dapat tertidur setelah melakukan hal-hal aneh kepada Rose kemarin malam.
"Aku bahkan tidak melihat hanya sedikit, kau sungguh kelelahan Lucius"
Luke menghela nafasnya kemudian mengambil cangkir yang berisikan bloody tea dan menegaknya, setidaknya bisa memberikannya sedikit tenaga.
Rose masih menatapnya dengan cemas, bahkan Rose tidak tahu kapan dirinya mulai peduli dengan Luke.
Peduli? Batin Rose sedikit terkejut dengan pemikirannya, Rose menggigit bibir bawahnya perlahan kemudian kembali menatap Luke yang terlihat kelelahan dan dirinya yakin bahwa ia cemas pada Luke.
Luke meletakkan cangkir teanya kembali kemudian mengalihkan pandangannya menatap kearah Rose sambil tersenyum kepadanya "Well.. aku Sudah tidak terlalu lelah"
Rose mendengus mendengar perkataan Luke "Tidak, kau sungguh butuh beristirahat Lucius" Gumam Rose tegas, gadis itu bangkit berdiri kemudian berjalan kearah Luke.
Luke memperhatikan setiap langkah Rose hingga gadis itu berdiri tepat didepannya, meletakkan kedua tangannya yang lembut dilengannya untuk menarik dirinya bangkit berdiri.
"Aku akan membawamu kekamar" Jelasnya kepada Luke.
Luke mengangkat sebelah alisnya memikirkan kata-kata yang Rose katakan, ia bahkan berpikir apakah ini sebuah ajakan?
Luke pasrah membiarkan tubuhnya ditarik oleh Rose untuk membawanya kedalam kamar karena baru kali ini ada seorang wanita yang sungguh-sungguh memperhatikan selain ibunya sendiri.
Luke memperhatikan Rose yang berjalan tepat di depannya, terlihat jelas gadis itu tidak begitu kesulitan membawanya karena Luke mengikuti setiap langkah Rose yang ada didepannya.
***
Rose mendorong tubuh Luke kearah Ranjang sedangkan dirinya membantu Luke melepaskan seluruh sepatunya sebelum Luke benar-benar naik keatas Ranjang.
"Tidurlah, akan aku membangunkanmu nanti" Jelas Rose menatap kearah Luke sambil berkacak pinggang kemudian mulai melangkah pergi namun tertahan, Luke sudah menarik tangan gadis itu sehingga membuat Rose terjatuh tepat didepan dadanya yang bidang.
Rose dapat merasakan detak jantung Luke yang terdengar kencang sama dengan detak jantungnya, Rose dengan cepat mendorong Luke darinya.
"Se..sebaiknya kau tidur" Gumam Rose gugup, ia merasakan wajahnya memerah karena ia merasakan hawa panas diwajahnya, sebaiknya dirinya keluar dari ruang itu sebelum ia mengingat kembali ciuman yang Luke lakukan kemarin kepadanya.
Rose memalingkan tubuhnya untuk kembali untuk pergi meninggalkan Luke beristirahat namun sekali lagi tangannya digenggam Luke, berbeda dengan sebelumnya genggaman yang Luke berikan padanya kali ini sangat lembut.
"Apa kau mau menemaniku?"
Rose bersumpah jantungnya mulai berdebar kencang dan ia sungguh terlihat gugup. Berkali-kali Rose menelan Ludahnya untuk menutupi kegugupannya.
"Ti..tida"
"Please.." Gumam Luke memotong perkataan Rose dengan cepat dan membuat gadis itu membuka mulutnya dengan lebar, Rose tahu ini sungguh tidak sopan berprilaku seperti ini sebagai seorang lady tapi tidak untuk sekarang jika mempertanyakan kesopanan.
Rose terlihat bingung dengan perkataan Luke, dirinya seakan ingin berkata "baiklah" kepada Luke.
Apakah ini yang dinamakan kemampuan menghipnosis mangsa yang biasa Vampir lakukan? Gumam Rose dalam hati tapi ada sedikit yang aneh bagi Rose karena Chaz pernah memberitahukan kepadanya ciri-ciri hipnosis yang Vampire lakukan dan berbeda dengan yang Luke lakukan kepadanya sekarang
Rose hanya menatap Luke yang terus mengucapkan kata "Please" kepadanya.
Luke menarik Tubuh Rose dengan perlahan hingga gadis itu berdiri tepat didepannya, tangan Luke terangkat kemudian meletakkannya diatas wajah gadis itu, mengusap jemari-jemarinya dengan lembut diwajah Rose.
"Kau cantik" Guman Luke dengan suara berbisik kepada Rose.
Rose berani bersumpah dirinya terlena dengan perkataan Luke, ia sungguh merasa dirinya cantik setelah yang Luke katakan kepadanya.
Luke masih membelai wajah Rose dengan lembut kemudian mulai memajukan wajahnya mendekat kearah gadis itu dan menciumnya.
Tidak seperti kemarin, ciuman ini begitu Lembut dan membuat Rose terlena dengan semua ciuman yang Luke berikan kepadanya.
Rose merasakan tubuhnya terasa panas, bahkan dirinya tidak menyadari kapan ia sudah berbaring diatas ranjangnya sedangkan Luke berada diatasnya Masih menatapnya dengan tatapan mendambakan.
"Kau sungguh cantik" Gumam Luke membelai rambut Rose dengan lembut kemudian pria itu tersenyum kepadanya dengan senyum mautnya hingga membuat Rose merasa dirinya berhenti bernafas dalam hitungan detik ketika ia melihat senyuman pria itu.
Luke kembali melumat bibir gadis itu dengan lembut, Luke berusaha untuk menahan dirinya karena ia tidak ingin Rose tahu bahwa ia sangat menginginkan gadis itu.
#bagi yang merayakan idul Fitri, Saya mengucapkab Selamat idul Fitri mohon maaf lahir dan batin ya all.. ^-^
-Ai_Yaotome-