OS nya comblang.

By esef_11

10.3K 558 137

Shania Junianatha More

Adik Kelas.
Aku & keluarga ku
Aku Suka Pria Itu
Adventures Of Love
Cinta Satu Sisi
Kembali di Kamu (Beby-Shania)
The Answer
Memancing
Pangeran Berkuda Putih
introduction

Dia Sempurna Dimataku

637 42 4
By esef_11

Minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin ya guys~~ヾ(*´∀`*)ノ

Lebaran gak ada kerjaan -___- bosen, jadi wa luangkan waktu untuk meneruskan jejak-jejak dari anak SF yang udah update.

Gue mah masih newbie, jadi tulisannya masih jelek. Maafkan.

Kami segenap keluarga SF mengucap selamat hari Raya idul Fitri 🙌🙌🙌
THR ya bos~~~~

Disini minLee akan membuat OS. Kalo buat es campur ribet.

Happy reading guys~~

-------

SHANIA PoV

Aku suka menari. Sebab itulah aku masuk dalam klub dance bersama teman-teman ku. Dibuah tempat latihan dance, kami mengasah kemampuan dance kami untuk mengikuti lomba-lomba dance yang ada. Saking sukanya dengan dance, aku sampai melupakan semua yang ada dirumah. Lebih baik begitu, daripada aku dirumah mendengar perdebatan kedua orang tuaku yang tiada henti membuat kepala serasa mau pecah.

Mereka juga tidak peduli dengan ke tidak berada aku dirumah. Bahkan mereka tidak mencariku saat aku tidak pulang dirumah. Ingin sekali aku pergi jauh sampai mereka tidak bisa menemukan keberadaanku. Sungguh Malang memang nasibku. Tapi aku merasa sedikit lega saat bersama dengan teman seklub danceku. Dance dapat membantuku melupakan semua masalah yang aku pikul. Walaupun sebentar, aku merasa sedikit lebih lega.

Hari ini kami sedang latihan dance. Yah cuma latihan saja sih untuk memantapkan kemampuan dance kami. Sekarang kami semua sedang istirahat. Duduk dilantai dan sedikit meregangkan otot-otot.

"Pegel banget gue yarabb" ucap salah satu temanku, Nabilah.

Nabilah sedang meluruskan kedua kakinya lalu tangan ia julurkan kedepan mencoba menyentuh ujung kakinya.

"Makanya sering-sering latihan dirumah biar gak berasa capeknya" ucapku menekan punggung Nabilah dengan dengkul kakiku

Posisiku duduk dibelakang Nabilah dengan dengkul menekan punggungnya dan membuat Nabilah mencium dengkulnya sendiri.

"U-udah Shan, sesek gue" Nabilah mencoba melepaskan diri nya dariku

"Hahahahahaha" tawa kami semua. Akupun mulai berdiri, masih tertawa dengan perkataan Nabilah tadi.

Sedang asyik-asyiknya bersenda gurau dengan teman-teman ku, tiba-tiba aku melihat seorang gadis yang berdiri didepan pintu tempat latihan dance kami. Dia sedang memandang kedalam, lebih tepatnya melihat kami. Saat dia tahu aku melihatnya, tiba-tiba saja dia pergi begitu saja. Kenapa dengan gadis itu?

"Shan, kamu kenapa?" Tanya Ve, salah satu anggota klub danceku juga.

"Gapapa kok, lanjut latihan yuk"

***

Selesai latihan, Shania dan kawan-kawan nya berjalan bersama menuju kerumah masing-masing. Saat sampai ditaman bermain tiba-tiba mata Shania menangkap sesosok gadis yang sepertinya pernah ia lihat. Shania berhenti dan sedikit memastikan apa benar itu gadis yang ia lihat didepan tempat dance tadi.

Gadis itu duduk diayunan dan menggerakkan ayunanya perlahan sampai Shania bisa melihat wajahnya. Shania mencoba memanggil gadis itu namun tidak ada reaksi apapun dari gadis itu. Shania pun mencoba mendekatinya. Dibelakang gadis itu Shania memanggilnya lagi.

"Hei..." panggil Shania, namun gadis itu tidak menggubrisnya sama sekali.

Tangan Shania mulai menjulur ke depan mencoba untuk memegang bahu gadis itu. Tangan kanan Shania menyentuh bahu kanan gadis itu membuat gadis yang menggunakan pakaian Micky mouse berwarna putih dan celana panjang dengan rambut diponytail itu terkejut lalu berdiri dari tempatnya duduk tadi.

Dia menoleh kearah Shania yang ada dibelakangnya. Gadis itu sedikit menjauh dari Shania namun dia berbalik dan berhadapan dengan Shania. Teman-teman Shania pun juga menghampiri Shania.

Gadis itu menggerakkan tangannya. Tangan kanannya ia julurkan kedepan lalu ia arahkan dari kanan kekiri. Setelah itu kedua tangannya ia taruh didepan dada dengan telapak tangan terbuka menghadap dadanya. Dengan perlahan ia gerakkan tangannya keatas dan kebawah. Saat ingin melakukan gerakan tangan berikutnya tiba-tiba gadis itu menghentikan gerakannya karena melihatat Shania yang sepertinya kebingungan dengan apa yang dia lakukan.

Gadis itu memilih pergi meninggalkan Shania dan teman-teman nya.

"Shan, lo kenal orang tadi?" Tanya Nabilah menepuk bahu Shania.

Shania menggeleng namun masih memandang kepergian gadis itu.

"Kayaknya dia bisu deh" ucap Ve.

"Tuli juga ya? Soalnya tadi dipanggil gak nyaut-nyaut" celetuk Gaby, teman Shania juga.

"Kita ketoko buku dulu ya" ajak Shania pada teman-temannya.

Mereka semua, mengangguk lalu mengantar Shania pergi ketoko buku. Ditoko, mereka mencari buku tentang bahasa isyarat. Setelah menemukan bukunya, mereka mencoba mencari gerakan tangan seperti yang dilakukan gadis tadi.

"Kalian sepertinya bersenang-senang" ucap Shania mengikuti gerakan gadis tadi.

"Maksudnya gimana deh gue gak ngerti" celetuk Nabilah menutup buku tadi.

"Kayaknya dia pengen ikutan dance deh, gue tadi liat dia didepan studio ngeliatin kita lagi latihan" ucap Shania.

"Apa kita ajak aja dia latihan dance? Toh gak ada ruginya juga kan?" Ujar Ve

"Tapi dia bisu sama tuli loh, gimana kita mau ngajarin dia dance coba?" Nabilah mengembalikan bukunya tadi ke rak buku.

"Dia gak bisa bicara sama denger doang kan? Tapi bisa lihat kan?" Perkataan Ve membuat teman-teman nya semua menganggukkan kepala nya.

"Oke deh kalo kita ketemu dia lagi, kita ajakin aja dia dance bareng kita. Setuju?" Ucap Shania.

"Setuju!!" Ucap mereka semua berbarengan

----------

Hari berikutnya saat mereka semua pulang dari studio. Mereka bertemu lagi dengan gadis itu yang sedang duduk dibangku pinggir jalan. Dia menggunakan baju putih lengan panjang bergambar mickey mouse dan celana panjang serta membawa sebuah papan kecil berwarna putih.

Mereka semua berhenti didepan gadis itu. Dia terlihat bingung dengan kedatangan Shania dan kawan-kawan. Shania meletakkan tas yang ia bawa ditanah lalu memeragakan sedikit gerakan dance. Lalu gerakan terakhir ia mengangkat tangan kanannya lalu menunjuk gadis didepannya itu.

"Kamu suka dance?" Ucap Shania pelan agar gadis itu tau apa yang dia ucapkan.

Dia berdiri dari tempat duduknya, meletakkan papan putih tadi dikursi. Perlahan gadis itu mengikuti gerakan dance Shania tadi. Shania tersenyum lalu ikut menari bersama gadis itu diikuti oleh teman-teman nya.

Gadis itu berhenti menari lalu tersenyum. Dia mengambil papan yang ada diatas kursi tadi dan mengambil spidol yang berada disaku celananya. Dia menuliskan sesuatu dipapan tersebut.

'Bisakah aku ikut menari bersama kalian?'

Itulah kata-kata yang dituliskan gadis itu dipapan.

"Tentu saja kamu boleh ikut" jawab Shania sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. gadis itu kembali tersenyum.

"Namamu siapa?" Tanya Shania dengan tangan kanan ditaruh didepan dada dengan menggenggam kecuali kelingking yang masih berdiri

Sepertinya Gadis itu mengerti dengan gerakan tangan yang dilakukan Shania. Dia menuliskan sesuatu dipapan putih nya lagi.

'Beby'

Beby, nama gadis iu tu adalah Beby. Shania dan teman-teman nya mengangguk-angguk kan kepalanya sambil tersenyum.

"Yaudah kami pergi dulu ya, Besok-jangan-lupa-datang-distudio-ya" Ujar Nabilah sedikit memperjelas perkataannya yang terakhir. Beby mengangguk lalu dengan senyuman yang masih merekah dibibir mungilnya.

"Kita sekarang teman kan?" Tanya Ve menggenggamkan kedua tangannya dengan posisi menyamping

Beby mengangguk lalu ikut menggenggamkan kedua tangannya dengan posisi menyamping pula

"Dah Beby, kita pulang dulu" ucap Shania melambaikan tangannya pada Beby.

Tangan Beby membentuk 'V' lalu ia letakkan didepan dadanya dan diakhiri dengan lambaian tangan. Artinya Sampai Jumpa.

--------

Keesokan harinya Beby datang distudio dance tempat Shania dan kawan-kawan latihan dance. Beby sebenarnya sudah hafal dengan gerakan dance yang biasa Shania dan yang lain gunakan untuk latihan.

Namun Beby belum bisa memperhitungkan tempo dari dance tersebut jadi saat Beby mengikuti dancenya, dia selalu tertinggal. Melihat Beby yang terlihat bingung, Ve maju kedepan. Lebih tepatnya didepan Beby. Jari tangan kanannya bergerak, hitungan satu kali empat dia lakukan seperti tempo.

1--2--3--4--1--2--3--4--1--2--3--4

Beby melakukan gerakan dance sambil memfokuskan diri nya pada hitungan yang dilakukan Ve didepannya. Sampai pada akhirnya Beby bisa menguasai tempo dengan benar. Semua bertepuk tangan dengan keberhasilan yang diperoleh Beby.

Shania memeluk Beby, dan Beby membalas pelukan Shania. Untuk hari ini, latihan dance berakhir lebih cepat karena banyak anggota dance yang sedang ada acara bersama keluarga atau temannya.

Shania dan Beby berjalan berdua. Rumah mereka searah jadi mereka memutuskan untuk jalan bersama sambil memeragakan sedikit gerakan dance dijalan. Shania tertawa dengan candaan Beby. Shania tertawa dengan gerakan yang dilakukan Beby, konyol dan membuat gelak tawa.

Sesampainya didepan rumah Shania tiba-tiba ada suara berisik yang sangat mengganggu pendengaran Shania. Beby menaikan satu alisnya bingung karena Shania yang tiba-tiba saja berhenti.

Tangan Shania menggenggam tangan Beby lalu menariknya pergi menjauhi rumah nya dan berjalan menuju kerumah Beby. Sebelumnya Shania sudah menanyakan dimana alamat rumah Beby.

Sesampainya dirumah Beby, mereka berdua langsung masuk kedalam kamar Beby. Didalam kamar Shania langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur Beby dengan posisi terlentang sambil menghadap langit-langit kamar Beby. Beby menulis 'kenapa?' Pada Papan putihnya lalu dia arahkan diatas, dimana arah pandang Shania.

Shania membaca tulisan dipapan Beby yang berada diatasnya lalu dia menggeleng sambil menitikan air matanya. Beby menurunkan papan putihnya dari atas kepala Shania lalu tangannya bergerak mengusap lembut pipi Shania yang sudah dibanjiri oleh air matanya.

Shania memejamkan matanya erat menahan air matanya namun itu malah membuat air matanya tumpah. Beby duduk dengan posisi merebahkan tubuhnya didekat Shania sedangkan kakinya berada diluar ranjang.

Beby terus menghapus air mata Shania. Itu membuat a t Shania merasa nyaman akibat perlakuan Beby, walaupun itu sederhana. Shania membuka matanya lalu bangun dari tidurnya dan duduk menghadap kearah Beby.

Beby menggelengkan kepalanya lalu menghapus air mata Shania. Shania benar-benar sudah tidak tahan lagi. Dengan sekali ayunan tubuhnya Kini sudah memeluk tubuh Beby. Tangis Shania pecah. Air matanya membasahi bahu Beby. Pelukannya sangat erat, Beby membalas pelukan Shania dan mengusap-usap punggungnya.

Setelah merasa sedikit lebih lega, Shania mulai melepaskan pelukannya. Mereka saling berhadap-hadapan. Beby membersihkan sisa air mata yang ada diwajah Shania. Senyuman kecil muncul ketika Beby memperlakukan Shania seperti itu.

"Makasih" ucap Shania. Beby mengangguk.

Mereka masih dalam posisi saling berhadap-hadapan, saling memandang dengan senyuman. Walaupun Beby tidak sempurna. Namun Bagi Shania, Beby itu sempurna dimatanya.




































~~END~~



Saya pamit undur diri. Tunggu update an dari anak SF lainnya.

ヾ(*´∀`*)ノ

Continue Reading

You'll Also Like

337K 28K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
63.9K 12.7K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
60K 4.4K 29
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
49.7K 423 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...